Analisis kegiatan agroindustri sutera alam studi kasus pada PT Indo-Jado Sutera Pratama, Sukabumi, Jawa Barat
Sukabumi, Jawa Barat
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS.PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995
RINGKASAN
DIAH PRAWERTI.
A 28.1826.
Analisis Kegiatan Agroindustri
Sutera Alam. Studi Kasus pada PT INDO-JADO SUTERA PRATAMA,
Sukabumi, Jawa Barat. (Di bawah bimbingan A. SOEHARJO)
PT
INDO-JADO SUTERA
industri
pengolahan
PRATAMA
benang
adalah
sutera
teknologi moderen di Indonesia. Kendala
satu-satunya
yang menggunakan
utama yang diha-
dapi perusahaan adalah kurangnya ketersediaan bahan baku
kokon sutera, terutama bagi kokon domestik. Hal tersebut
menyebabkan perusahaan tersebut belum beroperasi sesuai
kapasitas yang diharapkan.
Praktek
lapang ini bertujuan 1
Menganalisis keun-
tungan usahatani sutera alam di tingkat petani, selaku
pemasok
bahan baku kokon perusahaan, serta mengetahui
berapa besar kontribusi pendapatan dari usahatani sutera
alam terhadap penghasilan rumah tangga petani . (2) Mengetahui kegiatan pengolahan kokon sutera menjadi benang
sutera, dan nilai tambah yang dihasilkan dari kegiatan
tersebut. (3) Mengetahui dan menganalisis bauran pemasaran
yang dilakukan perusahaan.
Praktek lapang ini dilakukan pada awal bulan Agus~us
hingga
pertengahan
bulan September 1995.
Data yang
dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Untuk
menganalisis tingkat pendapatan petani sutera digunakan
perhitungan penghasilan tunai rumah tangga petani, dan
perhitungan
ukuran
penampilan
cabang
usahatani.
Untuk
mengetahui kegiatan pengolahan digunakan analisis diskrip-
tif, sedangkan untuk menganalisis nilai tambah digunakan
metoda nilai tambah Hayami. Untuk
mempelajari pemasaran
produk digunakan analisis bauran pemasaran, yang dikaji
secara diskriptif, meliputi produk, harga, distribusi, dan
promosi .
Pada analisis tingkat pendapatan petani sutera, ditemukan rata-rata pendapatan cabang usahatani sutera alam
yang diterima petani besar (lahan murbai
Rp
pertahun, sedangkan petani
1.079.196
murbai
c
2
1 Ha),
1 Ha) sebesar
kecil
(lahan
yaitu Rp 451.189,l. Rasio penerimaan
terhadap pengeluaran usahatani sutera pada petani besar
adalah 3,06, sedangkan bagi petani kecil adalah 2,94.
Kontribusi pendapatan usahatani sutera petani besar terhadap penghasilan total rumah
tangga
adalah 29,7
%,
se-
dangkan untuk petani kecil hanya sebesar 19,1%.
Proses pengolahan kokon rnenjadi benang sutera dilakukan dengan tahapan yang panjang, mulai dari pemrosesan
kokon, pemintalan kokon menjadi benang, hingga pengemasan.
Pengawasan mutu dilakukan secara ketat, mulai dari penerimaan
bahan-baku . awal, proses
produlcsi, hingga
produk
akhir.
Proses pengolahan ini menciptakan nilai tambah, walaupun baru mampu beroperasi
30% saat ini
pada kapasitas produksi sebesar
(1 shift). Pada kapasitas ini, perusahaan
belum mencapai titik impas. Rata-rata nilai tambah perbulan yang diciptakan adalah sebesar
bahan baku
Rp 2.089,69 per-kg
atau 8,73% dari nilai produknya. Besarnya
bagian
tenaga
kerja
langsung
pada
kapasitas
tersebut
sebesar 7 7 , 8 5 % terhadap nilai tambah, sedangkan tingkat
keuntungan adalah sebesar 1,93% dari nilai produknya.
Bauran produk yang dilakukan adalah dengan membedakan
produk dalam jenis, ukuran, mutu benang, dan pelayanan
produk tersebut. Bauran harga yang diterapkan, dibedakan
menjadi dua, yaitu penetapan harga domestik dan penetapan
harga ekspor. Sistem pembayaran dilakukan secara tunai
maupun melalui transfer bank. Bauran promosi yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memperkenalkan produk
mereka pada seminar, pameran dagang, pameran produksi, dan
perkenalan langsung.
Kesimpulan dari hasil praktek lapang ini adalah (1)
Usahatani sutera alam yang dilakukan oleh petani sutera di
wilayah
Kabupaten
petani besar,
Sukabumi
memberikan
keuntungan bagi
maupun bagi petani kecil .Namun pendapatan
cabang usahatani sutera alam yang diterima oleh petani
besar pertahun, lebih besar dibandingkan dengan pendapatan
yang diterima petani kecil. Hal ini disebabkan tingkat
produktivitas dan tingkat efisiensi usahatani sutera alam
pada petani besar lebih tinggi dibandingkan petani kecil.
(2)
Kontribusi
pendapatan
usahatani
sutera
terhadap
penghasilan total rumah tangga petani lebih dapat dirasakan oleh petani besar dibandingkan dengan petani kecil.
( 3 ) Proses pengolahan kokon menjadi benang sutera pada PT
INDO-JADO SUTERA PRATAMA berlangsung melalui tahapan yang
lebih panjang dan moderen, dibandingkan
dengan
proses
pengolahan pada benang sutera rakyat. Pengawasan mutu yang
dilakukan sangat ketat, dimulai dari bahan baku, proses
produksi, hingga produk akhir.
(4)
Kegiatan pengolahan
kokon menjadi benang sutera yang dilakukan oleh PT INDOJADO SUTERA PRATAMA sudah dapat menciptakan nilai tambah
yang positif, walaupun kemampuan perusahaan baru mencapai
kapasitas produksi
30%.
Imbalan atau balas
jasa yang
diterima oleh faktor produksi tenaga kerja, lebih besar
dibandingkan
dengan imbalan bagi modal dan manajemen
(keuntungan). Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan.
tersebut bersifat padat karya. ( 5 ) Strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT INDO-JADO SUTERA PRATAMA
masih kurang baik. Hal ini terlihat dari kebijaksanaan
perusahaan
mengenai bauran harga, yang belum dapat mem-
berikan keuntungan bagi perusahaan.
ANALISIS KEGIATAN AGROINDUSTRI SUTERA ALAM
Studi Kasus pada PT INDO-JADO SUTERA PRATAMA
Sukabumi, Jawa Barat
Oleh :
DIAH PRAWERTI
A 28 1826
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA PERTANIAN
Pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
PERNYATAAN
DENGAN IN1 SAYA
MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI IN1 BENAR-
BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Bogor, Desernber 1995
Diah Prawerti
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN ILMU-ILMX SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh :
Nama Mahasiswa
Diah Prawerti
Nomor Pokok
A 28 1826
Judul
:
Analisis Kegiatan Agroindustri Sutera Alam,
Studi Kasus pada PT INDO-JADO SUTERA
PRATAMA, Sukabumi, Jawa Barat
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian,
-
Dosen Pembimbing
Prof.Dr.Ir. A. Soehario.MSc
NIP. 130 429 231
Tanggal Lulus : 18 Desember 1995
RIWAYAT HIDUP
DIAH
PRAWERTI.
tanggal 2 Juli 1974.
Penulis dilahirkan
di
Bogor
pada
Penulis merupakan anak pertama dari
tiga bersaudara keluarga Bapak Budi Pitoyo dan Ibu Endang
Rastiningsih.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Sempur
Kaler Bogor pada tahun 1985,
selanjutnya melanjutkan ke
SMP Negeri I Bogor, dan lulus pada tahun 1988.
Pada tahun
1988 sampai 1991 melanjutkan pendidikan' di SMA Negeri 2
Bogor pada
Program Ilmu-Ilmu Fisika (A-1).
Pada t'ahun 1991 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Penelusuran Minat Dan Kemampuan
(PMDK) sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bers'ama (TPB)
angkatan 28.
Tahun 1992 diterima sebagai mahasiswa Pro-
gram Studi Agribisnis, Jurusan Ilmu-ilmu
Sosial Ekonomi
Pertanian, Fakultas Perbanian, Institut Pertanian Bogor.
Sukabumi, Jawa Barat
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS.PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995
RINGKASAN
DIAH PRAWERTI.
A 28.1826.
Analisis Kegiatan Agroindustri
Sutera Alam. Studi Kasus pada PT INDO-JADO SUTERA PRATAMA,
Sukabumi, Jawa Barat. (Di bawah bimbingan A. SOEHARJO)
PT
INDO-JADO SUTERA
industri
pengolahan
PRATAMA
benang
adalah
sutera
teknologi moderen di Indonesia. Kendala
satu-satunya
yang menggunakan
utama yang diha-
dapi perusahaan adalah kurangnya ketersediaan bahan baku
kokon sutera, terutama bagi kokon domestik. Hal tersebut
menyebabkan perusahaan tersebut belum beroperasi sesuai
kapasitas yang diharapkan.
Praktek
lapang ini bertujuan 1
Menganalisis keun-
tungan usahatani sutera alam di tingkat petani, selaku
pemasok
bahan baku kokon perusahaan, serta mengetahui
berapa besar kontribusi pendapatan dari usahatani sutera
alam terhadap penghasilan rumah tangga petani . (2) Mengetahui kegiatan pengolahan kokon sutera menjadi benang
sutera, dan nilai tambah yang dihasilkan dari kegiatan
tersebut. (3) Mengetahui dan menganalisis bauran pemasaran
yang dilakukan perusahaan.
Praktek lapang ini dilakukan pada awal bulan Agus~us
hingga
pertengahan
bulan September 1995.
Data yang
dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Untuk
menganalisis tingkat pendapatan petani sutera digunakan
perhitungan penghasilan tunai rumah tangga petani, dan
perhitungan
ukuran
penampilan
cabang
usahatani.
Untuk
mengetahui kegiatan pengolahan digunakan analisis diskrip-
tif, sedangkan untuk menganalisis nilai tambah digunakan
metoda nilai tambah Hayami. Untuk
mempelajari pemasaran
produk digunakan analisis bauran pemasaran, yang dikaji
secara diskriptif, meliputi produk, harga, distribusi, dan
promosi .
Pada analisis tingkat pendapatan petani sutera, ditemukan rata-rata pendapatan cabang usahatani sutera alam
yang diterima petani besar (lahan murbai
Rp
pertahun, sedangkan petani
1.079.196
murbai
c
2
1 Ha),
1 Ha) sebesar
kecil
(lahan
yaitu Rp 451.189,l. Rasio penerimaan
terhadap pengeluaran usahatani sutera pada petani besar
adalah 3,06, sedangkan bagi petani kecil adalah 2,94.
Kontribusi pendapatan usahatani sutera petani besar terhadap penghasilan total rumah
tangga
adalah 29,7
%,
se-
dangkan untuk petani kecil hanya sebesar 19,1%.
Proses pengolahan kokon rnenjadi benang sutera dilakukan dengan tahapan yang panjang, mulai dari pemrosesan
kokon, pemintalan kokon menjadi benang, hingga pengemasan.
Pengawasan mutu dilakukan secara ketat, mulai dari penerimaan
bahan-baku . awal, proses
produlcsi, hingga
produk
akhir.
Proses pengolahan ini menciptakan nilai tambah, walaupun baru mampu beroperasi
30% saat ini
pada kapasitas produksi sebesar
(1 shift). Pada kapasitas ini, perusahaan
belum mencapai titik impas. Rata-rata nilai tambah perbulan yang diciptakan adalah sebesar
bahan baku
Rp 2.089,69 per-kg
atau 8,73% dari nilai produknya. Besarnya
bagian
tenaga
kerja
langsung
pada
kapasitas
tersebut
sebesar 7 7 , 8 5 % terhadap nilai tambah, sedangkan tingkat
keuntungan adalah sebesar 1,93% dari nilai produknya.
Bauran produk yang dilakukan adalah dengan membedakan
produk dalam jenis, ukuran, mutu benang, dan pelayanan
produk tersebut. Bauran harga yang diterapkan, dibedakan
menjadi dua, yaitu penetapan harga domestik dan penetapan
harga ekspor. Sistem pembayaran dilakukan secara tunai
maupun melalui transfer bank. Bauran promosi yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memperkenalkan produk
mereka pada seminar, pameran dagang, pameran produksi, dan
perkenalan langsung.
Kesimpulan dari hasil praktek lapang ini adalah (1)
Usahatani sutera alam yang dilakukan oleh petani sutera di
wilayah
Kabupaten
petani besar,
Sukabumi
memberikan
keuntungan bagi
maupun bagi petani kecil .Namun pendapatan
cabang usahatani sutera alam yang diterima oleh petani
besar pertahun, lebih besar dibandingkan dengan pendapatan
yang diterima petani kecil. Hal ini disebabkan tingkat
produktivitas dan tingkat efisiensi usahatani sutera alam
pada petani besar lebih tinggi dibandingkan petani kecil.
(2)
Kontribusi
pendapatan
usahatani
sutera
terhadap
penghasilan total rumah tangga petani lebih dapat dirasakan oleh petani besar dibandingkan dengan petani kecil.
( 3 ) Proses pengolahan kokon menjadi benang sutera pada PT
INDO-JADO SUTERA PRATAMA berlangsung melalui tahapan yang
lebih panjang dan moderen, dibandingkan
dengan
proses
pengolahan pada benang sutera rakyat. Pengawasan mutu yang
dilakukan sangat ketat, dimulai dari bahan baku, proses
produksi, hingga produk akhir.
(4)
Kegiatan pengolahan
kokon menjadi benang sutera yang dilakukan oleh PT INDOJADO SUTERA PRATAMA sudah dapat menciptakan nilai tambah
yang positif, walaupun kemampuan perusahaan baru mencapai
kapasitas produksi
30%.
Imbalan atau balas
jasa yang
diterima oleh faktor produksi tenaga kerja, lebih besar
dibandingkan
dengan imbalan bagi modal dan manajemen
(keuntungan). Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan.
tersebut bersifat padat karya. ( 5 ) Strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT INDO-JADO SUTERA PRATAMA
masih kurang baik. Hal ini terlihat dari kebijaksanaan
perusahaan
mengenai bauran harga, yang belum dapat mem-
berikan keuntungan bagi perusahaan.
ANALISIS KEGIATAN AGROINDUSTRI SUTERA ALAM
Studi Kasus pada PT INDO-JADO SUTERA PRATAMA
Sukabumi, Jawa Barat
Oleh :
DIAH PRAWERTI
A 28 1826
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA PERTANIAN
Pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
PERNYATAAN
DENGAN IN1 SAYA
MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI IN1 BENAR-
BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Bogor, Desernber 1995
Diah Prawerti
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN ILMU-ILMX SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh :
Nama Mahasiswa
Diah Prawerti
Nomor Pokok
A 28 1826
Judul
:
Analisis Kegiatan Agroindustri Sutera Alam,
Studi Kasus pada PT INDO-JADO SUTERA
PRATAMA, Sukabumi, Jawa Barat
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian,
-
Dosen Pembimbing
Prof.Dr.Ir. A. Soehario.MSc
NIP. 130 429 231
Tanggal Lulus : 18 Desember 1995
RIWAYAT HIDUP
DIAH
PRAWERTI.
tanggal 2 Juli 1974.
Penulis dilahirkan
di
Bogor
pada
Penulis merupakan anak pertama dari
tiga bersaudara keluarga Bapak Budi Pitoyo dan Ibu Endang
Rastiningsih.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Sempur
Kaler Bogor pada tahun 1985,
selanjutnya melanjutkan ke
SMP Negeri I Bogor, dan lulus pada tahun 1988.
Pada tahun
1988 sampai 1991 melanjutkan pendidikan' di SMA Negeri 2
Bogor pada
Program Ilmu-Ilmu Fisika (A-1).
Pada t'ahun 1991 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Penelusuran Minat Dan Kemampuan
(PMDK) sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bers'ama (TPB)
angkatan 28.
Tahun 1992 diterima sebagai mahasiswa Pro-
gram Studi Agribisnis, Jurusan Ilmu-ilmu
Sosial Ekonomi
Pertanian, Fakultas Perbanian, Institut Pertanian Bogor.
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS.PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995
RINGKASAN
DIAH PRAWERTI.
A 28.1826.
Analisis Kegiatan Agroindustri
Sutera Alam. Studi Kasus pada PT INDO-JADO SUTERA PRATAMA,
Sukabumi, Jawa Barat. (Di bawah bimbingan A. SOEHARJO)
PT
INDO-JADO SUTERA
industri
pengolahan
PRATAMA
benang
adalah
sutera
teknologi moderen di Indonesia. Kendala
satu-satunya
yang menggunakan
utama yang diha-
dapi perusahaan adalah kurangnya ketersediaan bahan baku
kokon sutera, terutama bagi kokon domestik. Hal tersebut
menyebabkan perusahaan tersebut belum beroperasi sesuai
kapasitas yang diharapkan.
Praktek
lapang ini bertujuan 1
Menganalisis keun-
tungan usahatani sutera alam di tingkat petani, selaku
pemasok
bahan baku kokon perusahaan, serta mengetahui
berapa besar kontribusi pendapatan dari usahatani sutera
alam terhadap penghasilan rumah tangga petani . (2) Mengetahui kegiatan pengolahan kokon sutera menjadi benang
sutera, dan nilai tambah yang dihasilkan dari kegiatan
tersebut. (3) Mengetahui dan menganalisis bauran pemasaran
yang dilakukan perusahaan.
Praktek lapang ini dilakukan pada awal bulan Agus~us
hingga
pertengahan
bulan September 1995.
Data yang
dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Untuk
menganalisis tingkat pendapatan petani sutera digunakan
perhitungan penghasilan tunai rumah tangga petani, dan
perhitungan
ukuran
penampilan
cabang
usahatani.
Untuk
mengetahui kegiatan pengolahan digunakan analisis diskrip-
tif, sedangkan untuk menganalisis nilai tambah digunakan
metoda nilai tambah Hayami. Untuk
mempelajari pemasaran
produk digunakan analisis bauran pemasaran, yang dikaji
secara diskriptif, meliputi produk, harga, distribusi, dan
promosi .
Pada analisis tingkat pendapatan petani sutera, ditemukan rata-rata pendapatan cabang usahatani sutera alam
yang diterima petani besar (lahan murbai
Rp
pertahun, sedangkan petani
1.079.196
murbai
c
2
1 Ha),
1 Ha) sebesar
kecil
(lahan
yaitu Rp 451.189,l. Rasio penerimaan
terhadap pengeluaran usahatani sutera pada petani besar
adalah 3,06, sedangkan bagi petani kecil adalah 2,94.
Kontribusi pendapatan usahatani sutera petani besar terhadap penghasilan total rumah
tangga
adalah 29,7
%,
se-
dangkan untuk petani kecil hanya sebesar 19,1%.
Proses pengolahan kokon rnenjadi benang sutera dilakukan dengan tahapan yang panjang, mulai dari pemrosesan
kokon, pemintalan kokon menjadi benang, hingga pengemasan.
Pengawasan mutu dilakukan secara ketat, mulai dari penerimaan
bahan-baku . awal, proses
produlcsi, hingga
produk
akhir.
Proses pengolahan ini menciptakan nilai tambah, walaupun baru mampu beroperasi
30% saat ini
pada kapasitas produksi sebesar
(1 shift). Pada kapasitas ini, perusahaan
belum mencapai titik impas. Rata-rata nilai tambah perbulan yang diciptakan adalah sebesar
bahan baku
Rp 2.089,69 per-kg
atau 8,73% dari nilai produknya. Besarnya
bagian
tenaga
kerja
langsung
pada
kapasitas
tersebut
sebesar 7 7 , 8 5 % terhadap nilai tambah, sedangkan tingkat
keuntungan adalah sebesar 1,93% dari nilai produknya.
Bauran produk yang dilakukan adalah dengan membedakan
produk dalam jenis, ukuran, mutu benang, dan pelayanan
produk tersebut. Bauran harga yang diterapkan, dibedakan
menjadi dua, yaitu penetapan harga domestik dan penetapan
harga ekspor. Sistem pembayaran dilakukan secara tunai
maupun melalui transfer bank. Bauran promosi yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memperkenalkan produk
mereka pada seminar, pameran dagang, pameran produksi, dan
perkenalan langsung.
Kesimpulan dari hasil praktek lapang ini adalah (1)
Usahatani sutera alam yang dilakukan oleh petani sutera di
wilayah
Kabupaten
petani besar,
Sukabumi
memberikan
keuntungan bagi
maupun bagi petani kecil .Namun pendapatan
cabang usahatani sutera alam yang diterima oleh petani
besar pertahun, lebih besar dibandingkan dengan pendapatan
yang diterima petani kecil. Hal ini disebabkan tingkat
produktivitas dan tingkat efisiensi usahatani sutera alam
pada petani besar lebih tinggi dibandingkan petani kecil.
(2)
Kontribusi
pendapatan
usahatani
sutera
terhadap
penghasilan total rumah tangga petani lebih dapat dirasakan oleh petani besar dibandingkan dengan petani kecil.
( 3 ) Proses pengolahan kokon menjadi benang sutera pada PT
INDO-JADO SUTERA PRATAMA berlangsung melalui tahapan yang
lebih panjang dan moderen, dibandingkan
dengan
proses
pengolahan pada benang sutera rakyat. Pengawasan mutu yang
dilakukan sangat ketat, dimulai dari bahan baku, proses
produksi, hingga produk akhir.
(4)
Kegiatan pengolahan
kokon menjadi benang sutera yang dilakukan oleh PT INDOJADO SUTERA PRATAMA sudah dapat menciptakan nilai tambah
yang positif, walaupun kemampuan perusahaan baru mencapai
kapasitas produksi
30%.
Imbalan atau balas
jasa yang
diterima oleh faktor produksi tenaga kerja, lebih besar
dibandingkan
dengan imbalan bagi modal dan manajemen
(keuntungan). Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan.
tersebut bersifat padat karya. ( 5 ) Strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT INDO-JADO SUTERA PRATAMA
masih kurang baik. Hal ini terlihat dari kebijaksanaan
perusahaan
mengenai bauran harga, yang belum dapat mem-
berikan keuntungan bagi perusahaan.
ANALISIS KEGIATAN AGROINDUSTRI SUTERA ALAM
Studi Kasus pada PT INDO-JADO SUTERA PRATAMA
Sukabumi, Jawa Barat
Oleh :
DIAH PRAWERTI
A 28 1826
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA PERTANIAN
Pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
PERNYATAAN
DENGAN IN1 SAYA
MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI IN1 BENAR-
BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Bogor, Desernber 1995
Diah Prawerti
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN ILMU-ILMX SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh :
Nama Mahasiswa
Diah Prawerti
Nomor Pokok
A 28 1826
Judul
:
Analisis Kegiatan Agroindustri Sutera Alam,
Studi Kasus pada PT INDO-JADO SUTERA
PRATAMA, Sukabumi, Jawa Barat
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian,
-
Dosen Pembimbing
Prof.Dr.Ir. A. Soehario.MSc
NIP. 130 429 231
Tanggal Lulus : 18 Desember 1995
RIWAYAT HIDUP
DIAH
PRAWERTI.
tanggal 2 Juli 1974.
Penulis dilahirkan
di
Bogor
pada
Penulis merupakan anak pertama dari
tiga bersaudara keluarga Bapak Budi Pitoyo dan Ibu Endang
Rastiningsih.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Sempur
Kaler Bogor pada tahun 1985,
selanjutnya melanjutkan ke
SMP Negeri I Bogor, dan lulus pada tahun 1988.
Pada tahun
1988 sampai 1991 melanjutkan pendidikan' di SMA Negeri 2
Bogor pada
Program Ilmu-Ilmu Fisika (A-1).
Pada t'ahun 1991 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Penelusuran Minat Dan Kemampuan
(PMDK) sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bers'ama (TPB)
angkatan 28.
Tahun 1992 diterima sebagai mahasiswa Pro-
gram Studi Agribisnis, Jurusan Ilmu-ilmu
Sosial Ekonomi
Pertanian, Fakultas Perbanian, Institut Pertanian Bogor.
Sukabumi, Jawa Barat
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS.PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995
RINGKASAN
DIAH PRAWERTI.
A 28.1826.
Analisis Kegiatan Agroindustri
Sutera Alam. Studi Kasus pada PT INDO-JADO SUTERA PRATAMA,
Sukabumi, Jawa Barat. (Di bawah bimbingan A. SOEHARJO)
PT
INDO-JADO SUTERA
industri
pengolahan
PRATAMA
benang
adalah
sutera
teknologi moderen di Indonesia. Kendala
satu-satunya
yang menggunakan
utama yang diha-
dapi perusahaan adalah kurangnya ketersediaan bahan baku
kokon sutera, terutama bagi kokon domestik. Hal tersebut
menyebabkan perusahaan tersebut belum beroperasi sesuai
kapasitas yang diharapkan.
Praktek
lapang ini bertujuan 1
Menganalisis keun-
tungan usahatani sutera alam di tingkat petani, selaku
pemasok
bahan baku kokon perusahaan, serta mengetahui
berapa besar kontribusi pendapatan dari usahatani sutera
alam terhadap penghasilan rumah tangga petani . (2) Mengetahui kegiatan pengolahan kokon sutera menjadi benang
sutera, dan nilai tambah yang dihasilkan dari kegiatan
tersebut. (3) Mengetahui dan menganalisis bauran pemasaran
yang dilakukan perusahaan.
Praktek lapang ini dilakukan pada awal bulan Agus~us
hingga
pertengahan
bulan September 1995.
Data yang
dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Untuk
menganalisis tingkat pendapatan petani sutera digunakan
perhitungan penghasilan tunai rumah tangga petani, dan
perhitungan
ukuran
penampilan
cabang
usahatani.
Untuk
mengetahui kegiatan pengolahan digunakan analisis diskrip-
tif, sedangkan untuk menganalisis nilai tambah digunakan
metoda nilai tambah Hayami. Untuk
mempelajari pemasaran
produk digunakan analisis bauran pemasaran, yang dikaji
secara diskriptif, meliputi produk, harga, distribusi, dan
promosi .
Pada analisis tingkat pendapatan petani sutera, ditemukan rata-rata pendapatan cabang usahatani sutera alam
yang diterima petani besar (lahan murbai
Rp
pertahun, sedangkan petani
1.079.196
murbai
c
2
1 Ha),
1 Ha) sebesar
kecil
(lahan
yaitu Rp 451.189,l. Rasio penerimaan
terhadap pengeluaran usahatani sutera pada petani besar
adalah 3,06, sedangkan bagi petani kecil adalah 2,94.
Kontribusi pendapatan usahatani sutera petani besar terhadap penghasilan total rumah
tangga
adalah 29,7
%,
se-
dangkan untuk petani kecil hanya sebesar 19,1%.
Proses pengolahan kokon rnenjadi benang sutera dilakukan dengan tahapan yang panjang, mulai dari pemrosesan
kokon, pemintalan kokon menjadi benang, hingga pengemasan.
Pengawasan mutu dilakukan secara ketat, mulai dari penerimaan
bahan-baku . awal, proses
produlcsi, hingga
produk
akhir.
Proses pengolahan ini menciptakan nilai tambah, walaupun baru mampu beroperasi
30% saat ini
pada kapasitas produksi sebesar
(1 shift). Pada kapasitas ini, perusahaan
belum mencapai titik impas. Rata-rata nilai tambah perbulan yang diciptakan adalah sebesar
bahan baku
Rp 2.089,69 per-kg
atau 8,73% dari nilai produknya. Besarnya
bagian
tenaga
kerja
langsung
pada
kapasitas
tersebut
sebesar 7 7 , 8 5 % terhadap nilai tambah, sedangkan tingkat
keuntungan adalah sebesar 1,93% dari nilai produknya.
Bauran produk yang dilakukan adalah dengan membedakan
produk dalam jenis, ukuran, mutu benang, dan pelayanan
produk tersebut. Bauran harga yang diterapkan, dibedakan
menjadi dua, yaitu penetapan harga domestik dan penetapan
harga ekspor. Sistem pembayaran dilakukan secara tunai
maupun melalui transfer bank. Bauran promosi yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memperkenalkan produk
mereka pada seminar, pameran dagang, pameran produksi, dan
perkenalan langsung.
Kesimpulan dari hasil praktek lapang ini adalah (1)
Usahatani sutera alam yang dilakukan oleh petani sutera di
wilayah
Kabupaten
petani besar,
Sukabumi
memberikan
keuntungan bagi
maupun bagi petani kecil .Namun pendapatan
cabang usahatani sutera alam yang diterima oleh petani
besar pertahun, lebih besar dibandingkan dengan pendapatan
yang diterima petani kecil. Hal ini disebabkan tingkat
produktivitas dan tingkat efisiensi usahatani sutera alam
pada petani besar lebih tinggi dibandingkan petani kecil.
(2)
Kontribusi
pendapatan
usahatani
sutera
terhadap
penghasilan total rumah tangga petani lebih dapat dirasakan oleh petani besar dibandingkan dengan petani kecil.
( 3 ) Proses pengolahan kokon menjadi benang sutera pada PT
INDO-JADO SUTERA PRATAMA berlangsung melalui tahapan yang
lebih panjang dan moderen, dibandingkan
dengan
proses
pengolahan pada benang sutera rakyat. Pengawasan mutu yang
dilakukan sangat ketat, dimulai dari bahan baku, proses
produksi, hingga produk akhir.
(4)
Kegiatan pengolahan
kokon menjadi benang sutera yang dilakukan oleh PT INDOJADO SUTERA PRATAMA sudah dapat menciptakan nilai tambah
yang positif, walaupun kemampuan perusahaan baru mencapai
kapasitas produksi
30%.
Imbalan atau balas
jasa yang
diterima oleh faktor produksi tenaga kerja, lebih besar
dibandingkan
dengan imbalan bagi modal dan manajemen
(keuntungan). Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan.
tersebut bersifat padat karya. ( 5 ) Strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT INDO-JADO SUTERA PRATAMA
masih kurang baik. Hal ini terlihat dari kebijaksanaan
perusahaan
mengenai bauran harga, yang belum dapat mem-
berikan keuntungan bagi perusahaan.
ANALISIS KEGIATAN AGROINDUSTRI SUTERA ALAM
Studi Kasus pada PT INDO-JADO SUTERA PRATAMA
Sukabumi, Jawa Barat
Oleh :
DIAH PRAWERTI
A 28 1826
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA PERTANIAN
Pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
PERNYATAAN
DENGAN IN1 SAYA
MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI IN1 BENAR-
BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Bogor, Desernber 1995
Diah Prawerti
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN ILMU-ILMX SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh :
Nama Mahasiswa
Diah Prawerti
Nomor Pokok
A 28 1826
Judul
:
Analisis Kegiatan Agroindustri Sutera Alam,
Studi Kasus pada PT INDO-JADO SUTERA
PRATAMA, Sukabumi, Jawa Barat
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian,
-
Dosen Pembimbing
Prof.Dr.Ir. A. Soehario.MSc
NIP. 130 429 231
Tanggal Lulus : 18 Desember 1995
RIWAYAT HIDUP
DIAH
PRAWERTI.
tanggal 2 Juli 1974.
Penulis dilahirkan
di
Bogor
pada
Penulis merupakan anak pertama dari
tiga bersaudara keluarga Bapak Budi Pitoyo dan Ibu Endang
Rastiningsih.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Sempur
Kaler Bogor pada tahun 1985,
selanjutnya melanjutkan ke
SMP Negeri I Bogor, dan lulus pada tahun 1988.
Pada tahun
1988 sampai 1991 melanjutkan pendidikan' di SMA Negeri 2
Bogor pada
Program Ilmu-Ilmu Fisika (A-1).
Pada t'ahun 1991 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Penelusuran Minat Dan Kemampuan
(PMDK) sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bers'ama (TPB)
angkatan 28.
Tahun 1992 diterima sebagai mahasiswa Pro-
gram Studi Agribisnis, Jurusan Ilmu-ilmu
Sosial Ekonomi
Pertanian, Fakultas Perbanian, Institut Pertanian Bogor.