Latar Belakang Panduan Umum Olimpiade Sains Nasional 2016

4 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan webster new collegiate dictionary, sains adalah “pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian” atau “pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di alam. pengertian sains juga merujuk kepada susunan pengetahuan yang orang dapatkan melalui metode tersebut. atau bahasa yang lebih sederhana, sains adalah cara ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan menggunakan metode tertentu. Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN, Kabinet Kerja harus menuntaskan janji kemerdekaan bangsa ini, yaitu pembangunan bangsa yang bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila dengan memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan yang bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, melaksanakan interaksi antarbudaya, mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia sebagai landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa. Kemudian mewujudkan bangsa yang berdaya saing dengan membangun sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing, meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek melalui penelitian, pengembangan, dan penerapan menuju inovasi berkelanjutan. Dengan melihat hal tersebut diatas, maka penyelenggaraan Olimpiade Sains Nasional OSN bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dirasakan sangat penting. OSN dilaksanakan sebagai sarana untuk mengasah dan menguji bakat, minat, serta kemampuan peserta didik dari seluruh wilayah tanah air. Para peserta didik yang akan berkompetisi di OSN adalah mereka yang telah teruji kapasitas, integritas, karakter, 5 serta kemampuan juang, yang dibuktikan dengan telah terseleksi di tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga tingkat nasional. Sebagai upaya memberikan ruang bagi kreativitas dan potensi siswa di bidang sains, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, praktisi pendidikan, dan kalangan masyarakat profesi, menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional OSN tahun 2016, yaitu suatu aktivitas yang mewadahi berbagai kegiatan sains serta mampu mengangkat potensi yang dimiliki siswa hingga dapat memberikan prestasi dan kebanggaan bagi dunia pendidikan khususnya, dan bangsa Indonesia pada umumnya. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 37 ayat 1 yang menyatakan bahwa Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: pendidikan agama; pendidikan kewarganegaraan; bahasa; matematika; ilmu pengetahuan alam; ilmu pengetahuan sosial; seni dan budaya; pendidikan jasmani dan olahraga; keterampilankejuruan; dan muatan lokal. Dalam pasal 6 ayat 1 PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: 1 kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, 2 kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, 3 kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, 4 kelompok mata pelajaran estetika, dan 5 kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Dengan terselenggaranya OSN tahun 2016, diharapkan akan tercipta insan cerdas dan berdedikasi sebagai kader penerus dan pemimpin bangsa di masa yang akan datang yang bertumpu pada kecintaan dan kebanggaan terhadap Bangsa dan Negara dengan Pancasila, UUD NKRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pilarnya. 6

B. Tujuan Pelaksanaan