Pembentukan Cluster Optimal Data Riil Output M odel LCCA

13 Sumber: data olah lampiran 5 Gambar 4.6 Box Plot Data Riil Pada gambar Box Plot diatas, dapat diketahui bahwa 11 dari 13 variabel yang digunakan memiliki data yang berada di luar batas bawah dan batas atas whisker yang berpotensi sebagai pencilan outlier yang ditandai dengan lingkaran kecil. Dengan data riil yang telah berdistribusi multivariat normal, maka tahapan berikutnya adalah melakukan pengelompokan dengan mengunakan terpilih, yaitu LCCA. Jumlah cluster yang digunakan sebagai input adalah c=2 hingga c=6. Dengan melakukan 10 kali pengulangan, hasil selengkapnya disajikan berikut ini.

4.5 Pembentukan Cluster Optimal Data Riil

Penentuan cluster optimal dilakukan dengan menghitung indeks validitas cluster melalui bantuan program R library clValid. Sehingga diperoleh tabulasi berikut: Tabel 4.7 Indeks Validitas 2-6 Cluster Pengelompokan Data Riil Metode Jenis Indeks Validitas Banyaknya Cluster 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 LCCA Connectivity 54.7151 51.496 58.6079 94.7413 54.7151 Dunn 0.0478 0.0684 0.0755 0.1172 0.1075 Silhouette 0.2534 0.3505 0.2886 0.1842 0.2534 Sumber: data olah Dari tabel diatas, indeks Connectivity terkecil, dan Silhouette terbesar menunjukkan cluster optimal pada 3 cluster, sedangkan indeks Dunn terbesar mengarahkan pada cluster sebanyak 5. Namun output Mclust hanya bisa menunjukkan bentuk model terbaik yaitu EEE dengan 3 cluster, tanpa menguraikan parameter dan summary model. Model EEE bermakna 14 bahwa model yang dihasilkan memiliki bentuk ellipsoidal, nilai varians setiap cluster sama equal volume, bentuk setiap cluster sama equal shape dan arah orientasi cluster juga sama equal orientation. Oleh karena itu, untuk melengkapi profiling metode LCCA 3 cluster dengan menggunakan Latent Gold. 4.0 harus dibangun model yang memiliki karakteristik EEE tersebut.

4.6 Output M odel LCCA

Memperhatikan tabulasi dari masing-masing parameter model cluster LCCA yang dihasilkan Lampiran 6, maka dapat dirumuskan Persamaan model untuk masing-masing cluster tersebut ebagai berikut: 1. Cluster 1: 0,75 ∏ 2 | | exp − − − , dengan adalah rata-rata variabel indikator ke-i pada cluster pertama, dan adalah matriks varians-kovarians cluster pertama. 2. Cluster 2: 0,23 ∗ ∏ 2 | | exp − − − , dengan adalah rata-rata variabel indikator ke-i pada cluster kedua, dan adalah matriks varians-kovarians cluster kedua. 3. Cluster 3: 0,02 ∗ ∏ 2 | | exp − − − , dengan adalah rata-rata variabel indikator ke-i pada cluster ketiga, dan adalah matriks varians-kovarians cluster ketiga.

4.7 Profiling Pengelompokan Kabupaten Kota