Kajian Pengembangan Model UPJA Sapi Perah V-
5
semakin terdesak oleh kebutuhan sektor lainnya. 4. Rataan jumlah pemilikan ternak yang tidak efisien 2-3 ekorpeternak,
sehingga kurang menjanjikan keuntungan bagi peternak. Hal ini menjadikan tantangan tersendiri untuk meningkatkan skala usahanya, agar usaha
peternak menjadi efisien. Sedangkan dilain pihak ketersediaan bibit replacement stock belum mampu disediakan sesuai dengan kebutuhan
peternak saat ini. 5. Semakin langkanya sumberdaya manusia berupa tenaga kerja muda yang
berusaha di bidang peternakan sapi perah. Hal ini sebagai dampak dari pergeseran orientasi pembangunan yang mengarah ke sektor jasa dan
industri. 6. Belum terjadinya integrasi dan koordinasi yang harmonis antar lembaga
pemerintah, swasta, koperasi dan peternak, sehingga berbagai kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kurang diantisipasi oleh para pelaku bisnis.
Dalam menghadapi pasar bebas, usaha untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut perlu segera dilakukan dan dikaji secara komprehensif
tidak saja dari sisi peternak on farm dan kelembagaan pada sub sistem lainnya sub sistem off farm maupun sub sistem pendukung tetapi juga dari
aspek kebijakan persusuan maupun UU Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 61967.
5.2. Kondisi Umum Teknis Usahaternak Sapi Perah
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap enam kabupaten yang memiliki populasi sapi perah terbanyak di Propinsi Jawa Barat menunjukkan
bahwa sebagian besar peternak berada pada umur produktif 78,18 persen. Artinya bahwa usahaternak sapi perah dikategorikan sebagai usaha pokok oleh
Kajian Pengembangan Model UPJA Sapi Perah V-
6
para peternak untuk menghidupi keluarganya. Hal tersebut dapat dilihat dari pekerjaan pokok responden sebagai peternak sebesar 89,09 persen dan hanya
10,91 persen berprofesi di luar peternapetani. Dilihat dari sudut pengalaman beternak, sebagian besar peternak memiliki
pengalaman beternak antara 5 -20 tahun, yaitu sebesar 87,27 persen. Sedangkan pengalaman beternak di bawah 5 tahun dan di atas 20 tahun sebesar 7,27 persen
dan 5,46 persen. Hal ini dapat membuktikan bahwa mereka telah beternak cukup lama. Hasil pengamatan dan diskusi di lapangan, rata-rata peternak sudah mulai
menyadari akan pentingnya kualitas susu. Kualitas susu yang baik akan diberi konpensasi berupa bonus oleh pihak KUD sehingga para peternak berupaya
meningkatkan produksi susunya agar berkualitas. Di samping itu, pihak KUD tidak mentolelir berbagai upaya perkeliruan yang dilakukan oleh peternak terhadap
susunya karena berbagai alat uji kualitas susu, seperti milkana sudah dapat diterapkan dengan baik sehingga para peternak tidak dapat melakukan lagi upaya
penyimpangan. Selain itu, jika terjadi upaya-upaya tersebut maka pihak koperasi memberikan peringatan kepada peternak melalui ketua kelompoknya karena hal
itu dapat merusak kualitas susu secara kelompok. Oleh karena itu, para peternak berupaya untuk memperbaiki usahanya
berupa perbaikan pola pemberian pakan, sanitasi, kebersihan ternak dan peralatannya, serta perbaikan manajemen dengan mengikuti penyuluh atau dari
ketua kelompoknya. Secara teknis, peternak telah mampu melakukan usahaternak sapi perah dengan baik. Hanya terdapat beberapa hal yang belum
dilakukan oleh peternak, yaitu recording dan upaya penyimpanan hijauan dalam bentuk silase atau hay karena sering terjadi kekurangan hijauan saat kemarau.
Berdasarkan kesadaran bahwa usahaternak sapi perah merupakan usaha pokok para peternak, maka sebagian besar peternak memelihara ternak di atas 3
Kajian Pengembangan Model UPJA Sapi Perah V-
7
ekor 85,16 persen. Hal tersebut disadari peternak bahwa kepemilikan ternak di atas 3 ekor dapat memberikan nilai tambah pendapatan bagi keluarganya.
Selengkapnya mengenai identitas peternak dapat dilihat pada Tabel V-3.
Tabel V-3. Identitas Peternak
Identitas Responden Jumlah
Responden Persentase
Umur:
30 8
14,55 30 - 55
43 78,18
55 4
7,27 T O T A L
55 100,00
Pengalaman Beternak
5 Tahun 4
7,27 5 - 20 Tahun
48 87,27
20 Tahun 3
5,46 T O T A L
55 100,00
Pekerjaan Pokok:
Peternak 49
89,09 Non PeternakPetani
6 10,91
T O T A L 55
100,00 Kepemilikan Ternak
1 – 2 8
14,54 3 - 4
18 32,73
5 29
52,73 T O T A L
55 100,00
5.3. Kondisi Finansial Usahaternak Sapi Perah