Analisis Jaringan dan Aplikasi di PT. BANK BNI46 (Persero) Divisi Tamansari Bandung

(1)

ANALISIS JARINGAN DAN APLIKASI DI PT.BANK BNI46

(PERSERO) DIVISI TAMAN SARI BANDUNG

KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

MOCHAMAD YUSUF NUGRAHA D

10110735

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(2)

LAMPIRAN E LEMBAR PENGESAHAN


(3)

LAMPIRAN F


(4)

LAMPIRAN G


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAH

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI………. iii

DAFTAR GAMBAR... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR LAMPIRAN………. viii

BAB I... 1

PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Perumusan Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.4 Batasan Masalah... 2

1.5 Metode Penelitian... 2

1.6 Sistematika Penulisan………. 3

BAB II... 5

PEMBAHASAN... 5

1.1 Profil Tempat Kerja Praktek... 5

2.1 Landasan Teori……….. 9

BAB III……….. 23

PEMBAHASAN………... 23

3.1 Analisis………... 23

3.1 Implementasi……….. 35

BAB VI……….. 39


(6)

4.1 Kesimpulan……… 39 4.2 Saran………... 39


(7)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb.

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “ANALISIS JARINGAN DAN APLIKASI DI PT BANK BNI.”.

Laporan Penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengkapi program perkuliahan strata 1 (S1) pada jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Selama penyusunan laporan ini, kami banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta dorongan moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini izinkanlah kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Ibu Sinta, selaku assistem bagian umum.

2. Bapak Robin, selaku menajer IT BNI wilayah Bandung

3. Bapak Antonius Panjaitan, selaku Penyelia PUT 3 (Pembayaran Uang Tunai 3). 4. Bapak Sandi Satria, selaku assisten PUT 3.

5. Bapak Jajat Sudrajat, selaku assisten PUT 3. 6. Bapak Reza Al Kahfi, selaku assisten PUT 3. 7. Bapak Dede Alfian, selaku assisten PUT 3.

8. Bapak Irawan Afrianto, S.T.,M.T., selaku ketua program studi teknik informatika.

9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberi dorongan sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek ini. Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan Berkah-Nya kepada mereka. Amin.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini jauh dari kesempurnaan sehingga saran dan perbaikan yang ditunjukkan untuk penyempurnaan penyusunan laporan penelitian ini sangat kami harapkan. Akan tetapi segala kemampuan yang ada, kami mencoba menyusun laporan penelitian ini sebaik mungkin.


(8)

Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT memberikan hikmat yang berlimpah kepada kita semua, amin. Billahitaufiq Walhidayah, Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Bandung, 14 Agustus 2013


(9)

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.bni.co.id/ (14 Agustus 2013, 10.00 WIB)

2. [http://ndasammar.blog.student.eepis-its.edu/category/konsep-jaringan/] (15 Agustus 2013, 12.05 WIB)

3. http://artikeljaringankomputer.com/ (16 Agustus 2013, 11.17 WIB)

4. [http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-client-server.html] (16 Agustus 2013, 10.15 WIB)

5. http://elib.unikom.ac.id/ (24 Agustus 2013, 9.20 WIB)

6. http://hanyasari.blogspot.com/2013/01/contoh-analisi-sistem-yang-berjalan.html (Desember 2013, 2.35 WIB)

7. http://rirawan.mhs.uksw.edu/2012/11/analisis-sistem-informasiinformasi.html (2 Desember 2013, 4.45 WIB)


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuanggan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana(surplus unit) dengan pihak – pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran. Disamping itu, bank juga sebagai suatu industry yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga mestinya tingkat kesehatan bank perlu dipelihara. Kestabilan lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam perekonomian suatu negara. Salah satu dari sekian banyak lembaga yang bergerak dibidang keuangan dalam hal pinjam meminjam uang yaitu Bank BNI46 cabang Taman Sari Bandung. Spirit utama dari bisnis perbankan adalah kepercayaan, bagi PT Bank BNI46 cabang Taman Sari Bandung, hubungan antara institusi perbankan dengan nasabah adalah hubungan saling mengerti dan saling memahami. Interaksi semacam ini pada akhirnya akan menciptakan hubungan erat yang tidak hanya menghasilkan kepuasan nasabah, namun lebih dari itu adalah kesetiaan.

Kekhawatiran yang dialami oleh masyarakat terhadap bank yang dipercayainya kesalahan teknis yang kemungkinan besar bisa terjadi kapan pun. Jika hal itu terjadi kerugian kepada pihak nasabah pun akan terjadi tidak hanya hal kerugian saja yang didapatkan oleh pihak nasabah yang paling fatal yaitu kepercayaan nasabah terhadap bank yang dipercayainnya juga. Ada sedikit masalah yang sering terjadi di PT Bank BNI46 cabang Taman Sari Bandung diantaranya kesulitan mengakses data pada server pusat dan kadang terhubung satu komputer dengan yang lainnya kadang tidak terhubung.

Dalam permasalahan yang terjadi perlu adanya solusi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi atau saat hal itu terjadi. solusi yang dibuat untuk mengatasi hal ini yaitu membuat aplikasi yang berbasis offline. Dengan aplikasi ini user tidak perlu khawatir bila sulit terhubung ke server karena disini segala transaksi akan bisa terekam namun tidak sembarang user bisa menggunakannya karena aplikasi ini bersifat privacy sama halnya seperti sifat Bank itu sndiri. Untuk masalah koneksi setiap komputer ke komputer lain


(11)

kesalahan yang ini bias di atasi dengan memperbaiki/cek kabel UTP dan TCP/IP setiap komputer user tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka perumusan masalahnya yaitu menganalisa jaringan dan aplikasi di PT Bank BNI46 cabang Taman Sari Bandung. 1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian adalah menganalisa jaringan dan aplikasi di PT Bank BNI46 cabang Taman Sari Bandung.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan dari menganalisa jaringan dan aplikasi adalah untuk mengetahui masalah jaringan dan aplikasi, beserta solusi untuk meminimalisir kesalahan pada sistem di PT Bank BNI46 cabang Taman Sari Bandung.

1.4 Batasan Masalah

Hal – hal yang dilakukan pada penulisan laporan penelitian ini dibatasi pada masalah yang akan dibahas, yaitu :

1. Sistem ini dibuat menggunakan bahasa pemograman Microsoft Access.

2. Desain aplikasi ini berupa software khusus untuk Staff/pegawai bank sebagai alat bantu pengelolaan informasi dari dokumen-dokumen seperti histori nasabah yang menabung, kas yang masuk dll.

1.5 Metode Penelitian

Metodologi pengumpulan data yang digunakan adalah : a. Metode Observasi

Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data yang berdasarkan pengamatan secara langsung ke bagian IT di PT Bank BNI dan mencatat hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan secara lengkap dan sistematis.


(12)

b. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pembimbing lapangan dan para pekerja yang ahli dibidangnya sehingga tidak terjadi kekeliruan.

c. Metode Literatur

Metode ini merupakan cara untuk mendapatkan data-data secara teoritis sebagai bahan penunjang dan penyusun laporan penelitian dengan membaca buku literature dari perpustakaan meupun buku-buku referensi lainnya untuk melengkapi data-data yang ada. d. Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode pengembangan perangkat lunak ini menggunakan pendekatan pada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Model ini melingkupi aktivitas-aktivitas rekayasa dan pemodelan system/informasi, Analisis kebutuhan perangkat lunak, desain, generasi kode, pengujian, pemeliharaan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini, membahas tentang latar belakang dan permasalahan, maksud dan tujuan penulisan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini merupakan tinjauan umum di dalamnya menjelaskan tentang profil instansi, mulai dari sejarah PT Bank BNI46, struktur organisasi PT Bank BNI46, visi dan misi PT Bank BNI46 dan teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan berdasarkan studi pustaka yang dilakukan

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan uraian mengenai jaringan dan aplikasi yang akan dicari seperti menyeting kabel UTP melalui IP serta melihat alur kerja aplikasi on/off linenya.


(13)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


(14)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek

2.1.1 Sejarah PT Bank BNI

Sejak awal didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, sebagai Bank Pertama yang secara resmi dimiliki Negara RI, BNI merupakan pelopor terciptanya berbagai produk & layanan jasa perbankan. BNI terus memperluas perannya, tidak hanya terbatas sebagai bank pembangunan, tetapi juga ikut melayani kebutuhan transaksi perbankan masyarakat umum dengan berbagi segmentasinya, mulai dari Bank Terapung, Bank Sarinah (bank khusus perempuan) sampai dengan Bank Bocah khusus untuk anak-anak.

Seiring dengan pertambahan usianya yang memasuki 67 tahun, BNI tetap kokoh berdiri dan siap bersaing di industri perbankan yang semakin kompetitif. Dengan semangat

“Tak Henti Berkarya” BNI akan terus berinovasi dan berkreasi, tidak hanya terbatas pada penciptaan produk & layanan perbankan, bahkan lebih dari itu BNI juga bertekad untuk

menciptakan “value” pada setiap karyanya.

Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.

Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik


(15)

pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.

Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.

Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996.Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.

Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada akhir tahun 2012, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60% saham BNI, sementara sisanya 40% dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi, domestik dan asing.

Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. BNI menawarkan layanan jasa keuangan terpadu kepada nasabah, didukung oleh perusahaan anak: Bank BNI Syariah, BNI Multi Finance, BNI Securities dan BNI Life Insurance. Pada akhir tahun 2012, BNI memiliki total asset sebesar Rp333,3 triliun dan mempekerjakan lebih dari 24.861 karyawan. Untuk melayani nasabahnya, BNI mengoperasikan jaringan layanan yang luas mencakup 1.585 outlet domestik dan 5 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hong Kong dan Singapura, 8.227 unit ATM milik sendiri, 42.000 EDC serta fasilitas Internet banking dan SMS banking.


(16)

BNI selalu berusaha untuk menjadi bank pilihan yang menyediakan layanan prima dan solusi bernilai tambah kepada seluruh nasabah. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.

2.1.2 Logo PT Bank BNI Tbk

PT Bank BNI mempunyai arti/ makna pada logonya seperti huruf “BNI” dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan unik. Angka 46 merupakan simbolisasi tahun kelahiran BNI, sekaligus mencerminkan warisan sebagai sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo ini, angka

“46” diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk menggambarkan BNI baru yang modern.

Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih percaya diri dan segar. Lihat gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1 Logo PT Bank BNI

2.1.3 Visi dan Misi PT Bank BNI (Persero) Tbk 2.1.3.1Visi

Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja. Pernyataan Visi BNI berupaya menjadi Bank yang menunjukkan kinerja unggul untuk memberikan nilai investasi yang memuaskan bagi para pemegang saham, menjadi the bank of choice dengan menyajikan kualitas layanan yang terbaik, serta menjadi dominant player


(17)

(market leader) dengan menyajikan produk/jasa bernilai tinggi di segmen pasar yang dilayani.

2.1.3.2Misi

PT Bank BNI 46 mempunyai misi yang cukup meyakinkan nasabah – nasabahnya, berikut ini adalah misi PT Bank BNI46 Tbk :

a. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice).

b. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.

c. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.

d. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.

e. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik. 2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description PT Bank BNI Tbk

Setiap perusahaan pasti mempunyai struktur organisasi, di PT Bank BNI mempunyai struktur ogranisasi seperti gamabar 2.2 dibawah ini :


(18)

2.1.5 Anak Perusahaan

PT Bank BNI 46 mempunyai anak perusahaan diantaranya : 1. BNI Remittance Limited - Hong Kong

2. PT. Bina Usaha Indonesia 3. PT. BNI Life

4. PT. BNI Multi Finance

5. PT. BNI Nomura Jafco Investement

6. PT. BNI Nomura Jafco Manajement Ventura 7. PT. BNI Nomura Jafco Ventura Satu

8. PT. BNI Securities

9. PT. Pembiayaan Arta Negara

10. PT. Sarana Bersama Pembiayaan

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Konsep Dasar Jaringan

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling dihubungkan sehingga antara satu komputer dengan komputer yang lain dapat berbagi data atau berbagi sumber daya (sharing resource). Komputer-komputer yang terhubung dalam jaringan komputer harus memakai aturan komunikasi (protocol) yang sama. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing komputer dapat berkomunikasi yang baik dengan komputer yang lainnya. Protocol yang menjadi standar Internasional adalah ITCP/IP (Transmission Contol Protocol/Internet Protocol). [http://ndasammar.blog.student.eepis-its.edu/category/konsep-jaringan/]


(19)

2.2.2 Klasifikasi Jaringan Komputer

Klasifikasi jaringan komputer dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Local Area Network (LAN)

Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah dll.

Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya dijadikan sebuah file server, yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak yang mengatuf aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan komputer itu biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih dibawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kanel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya.

c. Wide Area Network (WAN)

WAN Merupakan jaringan komunikasi data yang secara geografis mencakup area yang sangat luas, lingkup nasional, regional dan global dan sering menggunakan sarana fasilitas transmisi umum seperti telepon, kabel bawah laut ataupun satelit. Protokol yang digunakan dalam WAN Media yang melayani komunikasi WAN adalah termasuk dalam Physical layer dalam 7 OSI Layer. Data yang lalu-lalang di dalam media WAN tersebut diatur dengan menggunakan seperangkat aturan yang ada di dalam layer Data link dalam 7 OSI layer.

Klasifikasi jaringan komputer berdasarkan teknologi transmisinya jaringan dapat dibedakan menjadi :


(20)

a. Jaringan Broadcast

Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesanpesan berukuran kecil yang disebut paket, dikirimkan oleh suatu mesin dan akan diterima oelh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditunjukan. Saat menerima paket, mesin akan mengecek field alamat, bila paket tersebut berisi alamat yang dituju sesuai maka mesin akan memproses paket data tersebut, bila tidak sesuai akan diabaikan saja. b. Jaringan Point-to-Point

Jaringan Point-to-Point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber satu ke sumber tujuan, sebuah paket pada jaringan mungkin harus melalui lebih dari satu mesin-mesin perantara, dan sering harus melalui rute yang jaraknya berbeda-beda shingga pada jenis jaringan ini maka algoritma rute memegang peranan penting. Klasifikasi jaringan berdasarkan koneksi yaitu :

c. Peer-toPeer

Sistem operasi jaringan model Peer-to-Peer memungkinkan seseorang pemakai jaringan komputer membagi sumber dayanya yang ada dikomputernya, baik itu file data, printer dan mengakses sumber data pada komputer lain. Adapun gambar skema Peer-to-Peer dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut:

Gambar 2.3 [Skema Peer-to-Peer]

Model ini tidak mempunyai sebuah file server atau sember daya yang terpusat, seluruh komputer mempunyai kemampuan yang sama untuk memakai sumber daya yang tersedia dijaringan komputer tersebut.


(21)

2. Client-Server

Sistem operasi jaringan Client-Server memungkinkan jaringan untuk menetralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua file server.

(a) Satu buah server (b) Dedicade server Gambar 2.4 [Model-model Client-Server]

Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan. Workstation dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server.

[http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-client-server.html] 2.2.3 Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi menjadi dua yaitu topologi secara fisik (Physical Topology) dan Topologi secara logika (Logical Topology). Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.

2.2.3.1Topologi Jaringan (Star)

Topologi Star adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan berupa bentuk bintang (star). Pada topologi ini kita sudah menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan jaringan komputer. Contoh alat yang di pakai disini adalah hub, switch, dll. Setiap komputer saling berhubungan dengan bantuan alat yang biasanya digunakan adalah Switch/hub. Switch/hub tersebut berfungsi untuk menyediakan sebuah jalur komunikasi virtual antara dua buah workstation atau lebih akan berkomunikasi. Switch mendeteksi bila ada dua buah workstation yang akan


(22)

saling berkomunikasi, kemudian switch/hub akan membuat jalur komunikasi virtual diantara kedua workstation tersebut sehingga data dapat terkirim melalui jalur tersebut seperti pada gambar 2.5 berikut:

Gambar 2.5 Topologi Bintang (Star)

[http://vengenzblog.blogspot.com/2013/03/pengertian-karakteristik-kelebihan.html] Dalam menerapkan topologi ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangannya yaitu :

1. Kelebihan

b. Paling fleksibel.

c. Pemasangan atau perubahan workstation sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain.

d. Kontrol terpusat.

e. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan. f. Kemudahan pengelola jaringan.

2. Kekurangan a. Boros kabel.

b. Perlu penanganan khusus.

c. Konrol terpusat (Hub) jedi elemen kriti 2.2.4 Komponen Jaringan

Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat berbagi


(23)

data, informasi, program aplikasi dan perangkat keras seperti printer, scanner, CD-Drive maupun harddisk serta memungkinkan komunikasi secara elektronik. Sedangkan pada Aplikasi home user, memungkinkan komunikasi antar pengguna lebih efisien (chat), interaktif entertainment lebih multimedia (games, video,dan lain-lain). Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut.

a. Router

Berfungsi untuk menerima paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima seperti pada gambar 2.6 berikut:

Gambar 2.6 Routers

Untuk membedakan router dan bridge, dapat diumpamakan bus antar kota. Bridge dapat diibaratkan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), sedangkan router diibaratkan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Unsur-unsur routing, antara lain (stalling, 1994) :

1. Kriteria kinerja a. Jumlah Hub b. Cost

c. Delay d. Througput 2. Decision Time

a. Paket (datagram)


(24)

3. Decision Place

4. Network Information Source a. Local

b. Adjacent Nodes c. Nodes Along Route d. All Nodes

5. Routing Strategy a. Fixed b. Flooding c. Random d. Adaptive

6. Adaptive Routing Update Time a. Continuous

b. Periodec

c. Major Load Change d. Topology Change

b. Concentrators/Hubs

Sebuah Consentrator/Hubs adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk kedalam hub. Hub mempunyai banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port dari kartu yang dituju.

c. Switch

Switch Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch


(25)

untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LAN seperti pada gambar 2.7 berikut:

Gambar 2.7 Switch

d. Bridge

Berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen yang sama seperti pada gambar 2.6.

2.2.5 Media Transmisi

Dalam menghubungkan komputer atau perangkat lainnya membutuhkan sebuah media transmisi. Media transmisi ini akan berfungsi sebagai jalur lintas data dan distribusi informasi. Secara garis besar penggunaan media untuk menghubungkannya terbagi atas :

a. Media Transmisi Kabel

3.1.1 Twisted Pair

Kabel ini memiliki dua jenis yaitu Shielded Twisted Pair (STP) dan Unshielded Twisted Pair (UTP). Perbedaan diantara keduanya adalah ada tidaknya lapisan pelindung interferensi. Kabel UTP merupakan kabel jaringan yang paling banyak digunakan karena kemudahan yang ditawarkan, yaitu kemudahan pengembangan jumlah client tanpa mengganggu sistem komunikasi. seperti pada gambar 2.8 berikut:

Gambar 2.8 Media Transmisi Kabel Twisted Pair

UTP terdiri dari 8 kabel yang saling berulir tiap dua kabel. Sebelum kabel ini digunakan, maka harus dipasang konektor agar dapat dihubungkan dengan


(26)

peralatan komputer seperti hub atau Network Interface Card (NIC). Umumnya kabel ini memakai konektor.

3.1.2 Serat Optik (Fiber Optic)

Serat optik menggunakan 2 buah ring. Pertama, primary ring yang digunakan untuk komunikasi data . Kedua, secondary ring yang digunakan sebagai media komunikasi cadangan. Kedua ring ini bertransmisi secara berlawanan (counter rotating) seperti pada gambar 2.9 berikut:

Gambar 2.9 Kabel Serat Optik

Jenis konktor yang digunakan adalah Duplex Style Connector dan Epoxy Connector.

3.1.3 Tanpa Kabel (Wireless)

Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity yang menggunakan standar Institute Of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Wi-Fi merupakan suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a).

2.2.6 Lapisan Model OSI

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi. Model referensi ini pada


(27)

awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut :

1. Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.

2. Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.

3. Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

Gambar 2.10 Struktur tujuh lapis model OSI, Bersamaan dengan protocol data unit


(28)

(29)

Tabel 2.2 Lanjutan OSI Reference Model

2.2.7 Prinsip Paket Switching

Pada hubungan circuit switching, koneksi biasanya terjadi secara fisik bersifat point to point. Kerugian terbesar dari teknik ini adalah penggunaan jalur yg bertambah banyak untuk jumlah hubungan yang meningkat. Efek yang timbul adalah cost yang akan semakin meningkat disamping pengaturan switching menjadi sangat komplek. Kelemahan yang lain adalah munculnya idle time bagi jalur yang tidak digunakan. Hal ini tentu akan menambah inefisiensi model circuit switching. Karena sifatnya biasamentransmisikan data dengan


(30)

kecepatan yang konstan. Sehingga untuk menggabungkan suatu jaringan dengan jaringan yang lain berbeda kecepatan tentu akan sulit untuk diwujudkan.

Pemecahan yang baik yang bisa digunakan untuk mengatasi persoalan diatas adalah dengan metode data switching. Dengan pendekatan ini, pesan yang dikirim dipecah-pecah dengan besar tertentu dan pada tiap pecahan data ditambah informasi kendali. Informasi kendali ini, dalam bentuk yang paling minim digunakan untuk membantu proses pencarian rute suatu jaringan sehingga pesan dapat sampai ke alamat tujuan.

Penggunaan Data Switching mempunyai keuntungan dibandingkan dengan penggunaan circuit switching antara lain :

a. Efisiensi jalur lebih besar karena hubungan antar node dapat menggunakan jalur yang dipakai bersama secara dinamis tergantung banyaknya paket yang dikirim.

b. Bisa mengatasi permasalahan data rate yang berbeda antara dua jenis jaringan yang berbeda data ratenya.

c. Saat beban lalulintas meningkat, pada model circuit switching beberapa pesan yang akan ditransfer dikenai pemblokiran. Transmisi baru dapat dilakukan apabila beban lalulintas mulai menurun. Sedangkan pada model data switching, paket tetap bisa dikirim tetapi akan lambat sampai ke tujuan (delivery delay meningkat).

d. Pengiriman dapat dilakukan berdasarkan prioritas data. Jadi dalam suatu antrian paket yang akan dikirim, sebuah paket dapat diberi prioritas lebih tinggi akan mempunyai delivery delay yang lebih tinggi untuk dikirim dari pada paket yang lain. Dalam hal ini, prioritas yang lebih tinggi akan mempunyai delivery delay yang lebih kecil dibandingkan paket dengan prioritas yang lebih rendah.

2.2.8 Keamanan Jaringan

Keamanan jaringan saat ini menjadi isu yang sangat penting dan terusberkembang. Beberapa kasus menyangkut keamana sistem saat ini menjadi suatugarapan yang membutuhkan biaya penanganan dan proteksi yang sedemikian besar. Sistem-sistem vital seperti pertahanan, sistem perbankan dan sistem-sistem setingkat, membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi. Hal ini lebih disebabkan karena kemajuan bidang jaringan komputer dengan konsep open sistemnya sehingga siapapun mempunyai kesempatan untuk mengakses.


(31)

Keamanan jaringan didefinisikan sebagai sebuah perlindungan dari sumber daya terhadap upaya penyingkapan, modifikasi, utilisasi, pelarangan dan perusakan oleh user yang tidak diijinkan. Beberapa insinyur jaringan mengatakan bahwa hanya ada satu cara mudah dan ampuh untuk mewujudkan sistem jaringan komputer yang aman, yaitu dengan menggunakan pemisah antara komputer dengan jaringan selebar satu inci. Dengan kata lain, hanya komputer yang tidak terhubung jaringanlah yang mempunyai keamanan yang sempurna. Meskipun ini adalah solusi yang buruk, tetapi ini menjadi trade-off pertimbangan fungsionalitas dan memasukkan kekebalan terhadap gangguan.

Protokol suatu jaringan sendiri dapat dibuat aman. Server-server baru yangmenerapkan protokol yang sudah dimodifikasi harus diterapkan. Sebuah protokol atau layanan (service) dianggap cukup aman apabila mempunyai kekebalan ITL kelas 0. Sebagai contoh, protokol seperti FTP atau Telnet, yang sering mengirimkan password secara terbuka melintasi jaringan, dapat dimodifikasi dengan menggunakan teknik enkripsi. Jaringan daemon, seperti sendmail atau fingerd, dapat dibuat lebih aman oleh pihak vendor dengan pemeriksaan kode dan patching. Bagaimanapun, permasalahan mis-konfigurasi, seperti misalnya spesifikasi yang tidak benar dari netgroup, dapat menimbulkan permasalahan kekebalan (menjadi rentan). Demikian juga kebijakan dari departemen teknologi informasi seringkali memunculkan kerumitan pemecahan masalah untuk membuat system menjadi kebal.


(32)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisis

Hasil kerja praktek yang dilakukan di PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk, yang meliputi beberapa hal, yaitu analisis jaringan dan aplikasi di tempat tersebut. 3.1.1 Analisis Sistem

Ssstem dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya sistem informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Lihat gambar 3.1 berikut:

Gambar 3.1 Rancangan Sistem

Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif


(33)

(effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Konsep Dasar Informasi Terdapat beberapa definisi, antara lain :

1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.

3. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making). Siklus Informasi Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.

-tama data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti, setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima (level management) sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan tertentu, Dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan ke dalam model (proses), begitu seterusnya. Dengan demikian akan membentuk suatu siklus informasi (information cycle)atau siklus pengolahan data (data processing cycles), seperti berikut :


(34)

Kualitas Sistem Informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal, yaitu :

1. Relevan (relevancy) Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab keluhan nasabah kepada karyawan/teller perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli akuntan.

2. Akurat (accuracy) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

3. Tepat waktu (timeliness) Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

4. Ekonomis (Economy).

5. Efisien (Efficiency).

6. Dapat dipercaya (Reliability) Pengolahan Data Adalah masa atau waktu yang

digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki keguanaan (data processing is the term used to describe changes performed on data to produce purposeful information).

Ada pun operasi yang dilakukan dalam pengolahan data diantaranya : 1. Data input

a. Recording transaction data ke sebuah pengolahan data medium (contoh, punching number ke dalam kalkulator).

b. Coding transaction data ke dalam bentuk lain (contoh, converting atribut kelamin female ke huruf F).


(35)

c. Storing data or information untuk pengambilan keputusan (potential information for future).

2. Data transformation

a. Calculating, operasi aritmatik terhadap data field.

b. Summarizing, proses akumulasi beberapa data (contoh, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam kerja perminggu).

c. Classifying data group-group tertentu diantaranya :

1. Categorizing data kedalam group berdasar karakteristrik tertentu (contoh, pengelompokkan data nasabah berdasarkan tabungan diatas rata-rata). 2. Sorting data kedalam bentuk yang berurutan (contoh, pengurutan nomor

induk karyawan secara ascending). Merging untuk dua atau lebih set data berdasar kriteria tertentu (menggabungkan data penjualan bulan Januari, Februari dan Maret kedalam group triwulanan).

3. Matching data berdasar keinginan pengguna terhadap group data (contoh, memilih semua karyawan yang total pendapatannya lebih dari 15 juta pertahun).

3. Information output juga terdapat beberapa definisi yaitu :

1. Displaying result, menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan.

2. Reproducing, penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang membutuhkan.

3. Telecommunicating, penyimpanan data secara elektronik melalui saluran komunikasi.

Gambar Proses Utama dan Fungsi Pengolahan Data Sistem Informasi Dapat didefinisikan sebagai :

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.


(36)

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

3.1.1.1Manfaat Sistem Informasi

Setiap perusahaan/instansi memiliki sistem informasinya masing-masing, system informasi memiliki manfaatnya juga berikut manfaat dari system informasi :

1. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu layanan atau pelayanan nasabah.

2. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

3. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

Ada beberapa komponen pada system informasi diantaranya :

1. Hardware Terdiri dari komputer, periferal (printer) dan jaringan.

2. Software Merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu. Software dapat digolongkan menjadi Sistem Operasi (Windows 95 dan NT), Aplikasi (Akuntansi), Utilitas (Anti Virus, Speed Disk), serta Bahasa (3 GL dan 4 GL).

3. Data Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

4. Prosedur Dokumentasi prosedur/proses sistem, buku penuntun operasional (aplikasi) dan teknis.

5. Manusia Yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya.


(37)

Oleh sebab itu perlu suatu rincian tugas yang jelas. Fase Analisis Sistem Dalam fase ini : 1. Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan

timbal-balik yang terkait dalam pengembangan system, definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala system, ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.

2. Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem. 3. Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim

proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.

4. Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk mengembangkan suatu sistem baru.

5. Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai/nasabah dan bekerja dengan pegawai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai/nasabah. 6. Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara

penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.

7. Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju. 3.1.2 Analisis Masalah

PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung adalah industry perbankan. Dilihat dari tata letak bangunanbangunannya terhadap gedung CCR1 yang dijadikan sebagai pusat dari jaringan secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu dengan jarak kurang dari satu kilometer dan lebih dari satu kilometer. Wireless yang digunakan adalah Cisco Aironet dengan kecepatan yang dihasilkan 10Mbps. Sehingga internet monitoring secara global dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut:


(38)

Gambar 3.3 Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung

Dari gambar jaringan di atas, terlihat bahwa jaringan tersebut menggunakan topologi star dengan menggunakan sejumlah switch, router dan wireless. Jaringan tersebut terbagi atas 3 lapisan yaitu:

1. Lapisan Inti (Core) 2. Lapisan Distribusi 3. Lapisan Akses

Lapisan inti berupa backbone jaringan yang terpusat di CCR1 berupa Cisco Catalyst 4000 series, Lapisan distribusi berupa switch-switch yang tersebar di masing-masing lokasi. Lapisan inti terhubung dengan lapisan distribusi melalui kabel serat optic outdoor maupun indoor dengan bandwidth 100Mbps. Selain itu juga dibuat jalur ganda untuk mengatasi jika terjadi gangguan pada jaringan. Pada waktu yang sama yang digunakan hanya satu jalur saja, yaitu jalur utama. Jalur cadangan dalam kondisi stand by. Jika jalur utama mengalami gangguan atau kerusakan maka secara otomatis jalur cadangan akan menggantikannya sehingga jaringan tetap berfungsi secara normal. Metode di atas menggunakan aturan yang disebut Spanning Tree Protocol (STP).

Lapisan akses juga berupa switch, router maupun wireless bridge yang terhubung dengan workstation maupun instrument pengendali mesin-mesin di tiap-tiap lokasi melalui kabel UTP indoor maupun outdoor dengan bandwidth 10Mbps.


(39)

3.1.3 Analisis Sistem Yang Berjalan 3.1.3.1Fungsi Terkait

Analisis sistem dalam suatu perusahaan sangat penting karena fungsi dari analisis itu sendiri yaitu untuk mengetahui bagaimana sistem itu berjalan agar sistem yang dibuat dapat menghasilkan output yang diinginkan dan dapat mencapai tujuan yang direncanakan.

3.1.3.2Diagram Arus Data yang Berjalan

Diagram Konteks merupakan suatu teknik untuk menggambarkan pemodelan sistem secara global menggunakan notasi–notasi grafis yang menunjukan aliran informasi Dan perubahannya yang diterapkan sebagai perubahan atau perpindahan data dari masukan (input) menjadi keluaran (output). Atau menurut pengertian lain diagram yang menggambarkan level teratas (top level) dari DAD (Diagram Arus Data) atau DFD (Data Flow Diagram) yang merupakan alat untuk structured analysis. Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar (top level) dan memecah-mecahnya menjadi bagian yang lebih terinci (lower level). Lihat gambar 3.4 berikut:

Gambar 3.4 DAD (Diagram Arus Data) 3.1.3.3Data Flow Diagram yang Berjalan (DFD Level 1)

Untuk Mendukung perancangan system transaksi, penulis menggambarkan data flow diagram pada PT Bank BNI46 Taman Sari Bandung untuk dijadikan model yang nantinya akan digunakan pada systemnya sendiri. Lihat gambar 3.5 berikut:


(40)

Gambar 3.5 DFD 1 Level 1 proses 1 3.1.3.4DFD Level 2

DFF level ini lebih rendah dari level satu sehingga bisa merepresentasikan proses tersebut kedalam spesifikasi proses yang jelas. Lihat gambar 3.6 berikut:

Gambar 3.6 DFD 1 Level 1 proses 2


(41)

3.1.3.5DFD Level 3

DFF level ini lebih rendah dari level satu dan dua sehingga bisa merepresentasikan proses tersebut kedalam spesifikasi proses yang jelas. Lihat gambar 3.7 berikut:

Gambar 3.7 DFD 1 Level 1 proses 3 3.1.4 Analisis Fungsional

Dengan menggunakan sistem informasi ini maka data-data dari surat keluar, surat masuk, proposal kegiatan, laporan kegiatan dimasukkan kedalam sistem informasi, demikian pula dengan softcopy dari surat keluar, proposal kegiatan, dan laporan kegiatan disimpan ke dalam database dari sistem informasi ini, sedangkan untuk surat masuk file yang disimpan merupakan hasil dari scanning dengan menggunakan scanner terhadap surat tersebut.

Data yang diinputkan untuk system informasi surat masuk dan keluar yaitu: nomer surat, perihal surat, tujuan surat, ringkasan isi surat, lampiran dan data penunjangb lainnya. Sedangkan untuk proposal dan laporan kegiatan data yang dimasukkan yaitu berupa tangal persetujuan, nama kegiatan, disetujui oleh, dan file atau softcopy dari proposal dan laporan kegiatan tersebut.

Bagi pihak eksekutif hasil dari sistem informasi ini adalah data dari surat masuk, surat keluar yang berupa nomer surat, perihal, lampiran, tujuan surat, dan ringkasan isi surat, softcopy dari data tersebut, serta data penunjang lainnya. Sedangkan untuk proposal dan laporan kegitan, hasil dari sistem informasi ini merupakan tanggal persetujuan, nama kegitan, disetujui oleh (penandatangan proposal kegiatan dan atau laporan kegiatan), dan softcopy dari data yang bersangkutan.


(42)

3.1.5 Analisis Pengguna

Pengguna atau yang menjadi user dari aplikasi yang telah diterapkan di PT.Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk yang banyaknya sekitar 40 orang termasuk teknisi.

Adapun pengguna untuk aplikasi ini adalah harus memiliki latar belakang pendidikan SMK Informatika/computer, D3/S1 Teknik Informatika/Teknik Komputer, mengerti akan jaringan dan dapat mengoprasikan system operasi windows maupun linux.

3.1.6 Analisis Perangkat Keras

Perangkat keras atau hardware merupakan salah satu hal yang penting, karena tanpa hardware yang memenuhi syarat, aplikasi yang akan dibangun tidak akan bias berjalan. Berikut spesifikasi perangkat keras yang ada pada PT.Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk.

1. Prosessor dengan kecepatan 1.2 Ghz,

2. RAM 1 GB,

3. Hardisk 120 GB,

4. CD room 52X,

5. Floopy Disk 3 ¼,

6. Monitor 15 inci,

7. Printer,

8. Scanner,

9. UPS

Sedangkan spesifikasi perangkat keras atau hardware yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan/.men-setting minimal memiliki spesifikasi sebagai berikut :

1. Processor dengan kecepatan 2,4 Ghz, 2. Memory yang berkapasitas 521 MB 3. Hardisk 80 GB,

4. Monitor 15 inci, 5. UPS

Perangkat keras yang ada saat ini sudah mendukung dalam pembangunan / men-setting Modem DSLAM, Dengan penambahan perangkat keras maka sistem akan bekerja lebih baik.


(43)

3.1.7 Analisis Perangkat Lunak

perangkat lunak merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung kinerja sebuah sistem, Perangkat lunak yang digunakan di PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Tbk, adalah sebagai berikut :

1. Microsoft Windows XP Professional SP3, 2. Microsoft Office (Exel, Word, Outlock, Visio)

3. Browser seperti Internet Explorer dan Mozilla Firefox

Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kinerja dan system dan menjalankan aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Microsoft Windows XP Professional SP3 sebagai system operasi digunakan untuk menjalankan aplikasi,

2. Web server yaitu menggunakan WAMP,

3. Software Modem menggunakan merk ZyXel,Browser, 4. Browser seperti Internet Explorer dan Mozilla Firefox.

Perangkat lunak yang ada di PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk. Sudah mendukung dalam menjalankan aplikasi yang akan dibangun, dengan menambah beberapa perangkat lunak pendukung lainnya maka kinerja sistem akan berjalan lebih baik.

3.1.2 Analisis Jaringan di PT.Bank BNI46 Tbk

PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk saat ini memanfaatkan dan menggunakan jaringan computer. Adapun Topologi jaringan pada PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk, adalah menggunakan topologi star, dimana sebuat terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi, maksudnya semua computer menggelilingi Hub pusat yang mengontrol komunikasi jaringan dan dapat berkomunikasi dengan Hub lain.

Model hubungan jaringan PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk menggunakan model hubungan Client-Server. Model hubungan ini dipilih karena alesan agar supaya terpusat dengan harapan apabila ada teknologi baru dapat dengan mudah di integrasikan. Selain itu pula untuk skalabilitas dan kemampuan seluruh komponen untuk


(44)

berbagi sumber daya yang terdapat pada jaringan. Secara umum jaringan yang terdapat pada PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk saat ini ditunjukan oleh gambar 3.8 dibawah ini:

Gambar 3.8 Denah jaringan computer

Secara umum penggunaan jaringan pada PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk sudah sangat bagus baik dari segi pengiriman data, pengolahan, penerimaan data sudah mendukung dalam menggunakan sistem yang akan dibangun atau di proses. 3.2 Implementasi

3.2.1 Settingan Aplikasi SPL

PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk menyediakan aplikasi untuk mempermudah kinerja para pegawai, aplikasi tersebut menunjang segala bentuk proses kerja para pegawai.

PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk membuat aplikasi yang bernama SPL, aplikasi ini mempunyai 2 (dua) versi yaitu offline dan online berikut adalah tampilan apliaksi SPL online bisa dilihat pada gambar 3.9 berikut ini:


(45)

Gambar 3.9 SPL online

Sebelum memasukan SPL terlebih dahulu memasukan settingan IP pabrik seperti gambar 3.10 dibawah ini:


(46)

Maka akan tampil menu aplikasi SPL, di dalam aplikasi ini terdapat beberpa fitur-fitur penunjang pegawai agar lebih mudah dalam mengerjakan pekerjaannya, berikut tampilan fitur-fitur SPL sebagai berikut pada gambar 3.11 berikut:

Gambar 3.11 Menu SPL

Dari gambar 3.11 pegawai bias melihat dan menggunakan fitur – fitur yang ada, ketika pegawai ingin menampilkan data – data nasabah pegawai tinggal mengklik sub menu di sebelah kanan dari aplikasi tersebut begitu juga dengan fitur-fitur terkait. SPL ini juga mempunyai versi offline ini dibuat agar saat gangguan server sedang terjadi ini adalah alternative aplikasi bila terjadi hal-hal tersebut. Pada gambar 3.12 ini adalah tampilan menu awal SPL offline :


(47)

Gambar 3.12 Menu SPL offline

Masukan id dan password pegawai maka muncul tampilan seperti gambar di bawah ini pada gambar 3.13 berikut:

Gambar 3.13 Menu awasl SPL versi offline

Bisa dilihat di gamber 2.23 ada beberapa menu yang menunjang pekerjaan pegawai dan tentunya mempermudah pegawai mengolah data – data nasabah. Ini merupakan aplikasi yang digunakan PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk.


(48)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan penelitian di PT. Bank BNI Tbk (Persero) Divisi Tamansari Bandung kesimpulannya antara lain :

a. Setiap perusahaan/instansi harus memiliki ahli jaringan agar saat terjadi masalah mengenai jaringan pada perusahaan tersebut bisa diatasi/diminimalisir oleh ahli jaringan tersebut.

b. Aplikasi yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan karyawan-karyawannya itu sendiri dan yang harus diperhatikan yaitu tampilan (interface) agar mudah untuk dipahami.

3.2 Saran

Dengan Luas area lebih dari 1 km2, sistem jaringan pun dibagi dua yaitu kurang dari 1 km dan lebih dari 1 km. Kebutuhkan kecepatan akses yang tinggi serta bandwith yang besar dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dengan pertimbangan biaya serta kepraktisannya, maka disarankan untuk jarak kurang dari 1 km memakai kabel fiber optic dengan kecepatan 100Mbps untuk outdoor dan untuk indoor kabel UTP 10 Mbps sudah cukup. Sedangkan untuk jarak lebih dari satu kilometer tetap menggunakan Wireless.


(1)

3.1.7 Analisis Perangkat Lunak

perangkat lunak merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung kinerja sebuah sistem, Perangkat lunak yang digunakan di PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Tbk, adalah sebagai berikut :

1. Microsoft Windows XP Professional SP3,

2. Microsoft Office (Exel, Word, Outlock, Visio)

3. Browser seperti Internet Explorer dan Mozilla Firefox

Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kinerja dan system dan menjalankan aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Microsoft Windows XP Professional SP3 sebagai system operasi digunakan untuk menjalankan aplikasi,

2. Web server yaitu menggunakan WAMP,

3. Software Modem menggunakan merk ZyXel,Browser,

4. Browserseperti Internet Explorer dan Mozilla Firefox.

Perangkat lunak yang ada di PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk. Sudah mendukung dalam menjalankan aplikasi yang akan dibangun, dengan menambah beberapa perangkat lunak pendukung lainnya maka kinerja sistem akan berjalan lebih baik.

3.1.2 Analisis Jaringan di PT.Bank BNI46 Tbk

PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk saat ini memanfaatkan dan menggunakan jaringan computer. Adapun Topologi jaringan pada PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk, adalah menggunakan topologi star, dimana sebuat terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi, maksudnya semua computer menggelilingi Hub pusat yang mengontrol komunikasi jaringan dan dapat berkomunikasi dengan Hub lain.

Model hubungan jaringan PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk menggunakan model hubungan Client-Server. Model hubungan ini dipilih karena alesan agar supaya terpusat dengan harapan apabila ada teknologi baru dapat dengan mudah di


(2)

berbagi sumber daya yang terdapat pada jaringan. Secara umum jaringan yang terdapat pada PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk saat ini ditunjukan oleh gambar 3.8 dibawah ini:

Gambar 3.8 Denah jaringan computer

Secara umum penggunaan jaringan pada PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk sudah sangat bagus baik dari segi pengiriman data, pengolahan, penerimaan data sudah mendukung dalam menggunakan sistem yang akan dibangun atau di proses.

3.2 Implementasi

3.2.1 Settingan Aplikasi SPL

PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk menyediakan aplikasi untuk mempermudah kinerja para pegawai, aplikasi tersebut menunjang segala bentuk proses kerja para pegawai.

PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk membuat aplikasi yang bernama

SPL, aplikasi ini mempunyai 2 (dua) versi yaitu offline dan online berikut adalah tampilan apliaksi SPL online bisa dilihat pada gambar 3.9berikut ini:


(3)

Gambar 3.9 SPL online

Sebelum memasukan SPL terlebih dahulu memasukan settingan IP pabrik seperti gambar 3.10 dibawah ini:


(4)

Maka akan tampil menu aplikasi SPL, di dalam aplikasi ini terdapat beberpa fitur-fitur penunjang pegawai agar lebih mudah dalam mengerjakan pekerjaannya, berikut tampilan fitur-fitur SPL sebagai berikut pada gambar 3.11 berikut:

Gambar 3.11 Menu SPL

Dari gambar 3.11 pegawai bias melihat dan menggunakan fitur – fitur yang ada, ketika pegawai ingin menampilkan data – data nasabah pegawai tinggal mengklik sub menu di sebelah kanan dari aplikasi tersebut begitu juga dengan fitur-fitur terkait. SPL ini juga mempunyai versi offline ini dibuat agar saat gangguan server sedang terjadi ini adalah alternative aplikasi bila terjadi hal-hal tersebut. Pada gambar 3.12 ini adalah tampilan menu awal SPL offline :


(5)

Gambar 3.12 Menu SPL offline

Masukan id dan password pegawai maka muncul tampilan seperti gambar di bawah ini pada gambar 3.13 berikut:

Gambar 3.13 Menu awasl SPL versi offline

Bisa dilihat di gamber 2.23 ada beberapa menu yang menunjang pekerjaan pegawai dan tentunya mempermudah pegawai mengolah data – data nasabah. Ini merupakan aplikasi yang digunakan PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk.


(6)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan penelitian di PT. Bank BNI Tbk (Persero) Divisi Tamansari Bandung kesimpulannya antara lain :

a. Setiap perusahaan/instansi harus memiliki ahli jaringan agar saat terjadi masalah mengenai jaringan pada perusahaan tersebut bisa diatasi/diminimalisir oleh ahli jaringan tersebut.

b. Aplikasi yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan karyawan-karyawannya itu sendiri dan yang harus diperhatikan yaitu tampilan (interface) agar mudah untuk dipahami.

3.2 Saran

Dengan Luas area lebih dari 1 km2, sistem jaringan pun dibagi dua yaitu kurang dari 1 km dan lebih dari 1 km. Kebutuhkan kecepatan akses yang tinggi serta bandwith yang besar dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dengan pertimbangan biaya serta kepraktisannya, maka disarankan untuk jarak kurang dari 1 km memakai kabel fiber optic dengan kecepatan 100Mbps untuk outdoor dan untuk indoor kabel UTP 10 Mbps sudah cukup. Sedangkan untuk jarak lebih dari satu kilometer tetap menggunakan Wireless.