Inovasi sma11antro Bhs Antropologi Dyastriningrum

43 Pewarisan Budaya dan Integrasi Nasional Secara umum Asimilasi adalah sebuah proses berbaurnya dua atau lebih kebudayaan yang berbeda, lalu membentuk suatu kebudayaan baru dan kebudayaan asli hilang oleh perbauran budaya yang berbeda tersebut. Percampuran kedua atau lebih kebudayaan tersebut membentuk suatu kebudayaan yang baru yang tidak memiliki lagi ciri kebudayaan yang lama. Koentjaraningrat mengatakan bahwa asimilasi dapat terjadi karena: 1 golongan manusia dengan latar belakang yang berbeda, 2 hubungan terjalin cukup lama, sehingga masing-masing ciri khas menjadi luntur dan membentuk percampuran unsur kebudayaan yang baru, 3 masing-masing kebudayaan mengalami perubahan dan ke- hilangan ciri khasnya hingga akhirnya terbentuk kebudayaan baru yang berupa kebudayaan campuran. Lebih lanjut Koentjaraningrat menjelaskan bahwa asimilasi tidak terjadi apabila masyarakat kurang memiliki pengetahuan akan kebudayaan yang baru. Selain itu jika dalam masyarakat terdapat perasaan takut terhadap kekuatan kebudayaan, dapat dipastikan asimilasi kebudayaan tidak terjadi. Terlebih adanya dominasi superioritas individu terhadap kebudayaan yang dimiliki dibandingkan dengan kebudayaan baru menjadi faktor pendukung tidak terjadinya proses asimilasi. Cobalah kalian diskusikan, apakah gaya hidup anak muda di Indonesia pada umumnya dipengaruhi oleh budaya Barat? Dapatkah pakaian seksi berkembang di Indonesia? Pada dasarnya di semua negara mengalami proses asimilasi tidak terkecuali Amerika sebagai negara besar. Cobalah kalian cari informasi, baik melalui buku maupun internet mengenai asimilasi yang terjadi di negara Amerika sebuah negara yang memiliki masyarakat dari pelbagai bangsa. Dengan fakta-fakta yang telah ditemukan, ungkapkan dalam sebuah tulisan singkat tentang proses asimilasi di Amerika. Selanjutnya presentasikan di depan kelas.

e. Inovasi

Menurut Koentjaraningrat, inovasi adalah suatu proses perubahan kebudayaan yang tidak terjadi karena adanya pengaruh langsung dari unsur-unsur kebudayaan asing, tetapi karena di dalam kebudayaan itu sendiri terjadi pembaruan yang mengalami penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal, pengaturan tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semuanya akan menyebabkan dihasilkannya produk baru. Penemuan yang berupa rangkaian panjang dari penemuan kecil dan terakumulasi, kemudian ada pembaruan teknologi. Pada masyarakat yang aktif, akan mudah terjadi inovasi. Namun, pada masyarakat yang pasif akan terjadi suatu evolusi sebelum adanya inovasi. Ada proses lain yang mendahuluinya, yaitu discovery dan invention. Di unduh dari : Bukupaket.com 44 ANTROPOLOGI Kelas XI Menurutmu, adakah hubung- an antara evolusi, inovasi, discovery, dan invention? Discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudaya- an yang baru, baik yang berupa suatu alat baru, suatu ide baru, yang diciptakan oleh seorang individu atau beberapa individu. Discovery kemudian berkembang menjadi invention. Perkembang- an tersebut terjadi jika telah ada pengakuan, penerimaan, dan penerapan dari masyarakat terhadap penemuan tersebut. Koentjaraningrat mengungkapkan bahwa invention adalah proses perubahan dari discovery yang kemudian masyarakat mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru tersebut. Berilah contoh dari inovasi, discovery, dan invention. Masing-masing dua contoh dan sebutkan alasan barang yang dimaksud dikategorisasikan sebagai inovasi, discovery, dan invention 2. Proses Mempelajari Kebudayaan Sendiri Banyak hal yang memaksa manusia mempelajari kebudayaan yang dimilikinya. Hal ini dikarenakan pentingnya kebudayaan dalam kehidupan manusia. Dapatkah kamu bayangkan, apa jadinya dunia tanpa adanya kebudayaan? Fakta ini yang melatarbelakangi manusia berusaha keras mempelajari kebudayaan. Secara umum terdapat beberapa proses manusia mempelajari kebudayaannya, yaitu internali- sasi, sosialisasi, dan enkulturasi. a. Internalisasi Manusia dalam menjalani proses kehidupannya secara terus- menerus melakukan pembelajaran. Belajar terhadap segala situasi dan kondisi yang dihadapinya. Proses pembelajaran ini dalam antropologi sebagai wujud upaya mempelajari kebudayaan sendiri yang dinamakan proses internalisasi. Menurut Koentjaraningrat internalisasi merupakan proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai saat dilahirkan sampai akhir hayatnya. Sepanjang hayatnya seorang individu terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang kemudi- an membentuk kepribadiannya. Dengan kata lain, Internalisasi adalah proses belajar untuk beradaptasi terhadap keadaan, kondisi, dan lingkungan. Dengan mempelajari hal-hal tersebut, maka pengalaman bertambah pula.

b. Sosialisasi