37
Pewarisan Budaya dan Integrasi Nasional
perubahan, itu hanya berupa pengaruh. Pengaruh tersebut kemudian tersebar meluas. Sebaran tersebut yang kemudian memberi penentu
berubah dan tidaknya suatu budaya. Budaya pada perjalanan waktu, terus mengalami perubahan.
Bergerak mengikuti kebutuhan dan perubahan zaman. Proses perubahan tersebut memakan waktu yang terbilang tidak singkat. Ada
yang terjadi hingga berabad-abad lamanya, namun ada pula yang berlangsung dengan cepat.
Dinamika budaya berlangsung pada hampir seluruh wilayah. Pergerakan perubahan tersebut tidak sama pada satu wilayah dengan
wilayah lainnya. Hal tersebut tergantung pada individu di daerah bersangkutan.
Di dalam perubahan budaya, individu memegang peranan sangat penting. Ada yang dapat menerima budaya asing dengan mudah, ada
pula yang sulit, bahkan ada yang tidak berkenan menerima sama sekali. Oleh karena itu, dinamika kebudayaan dipengaruhi oleh individu
dalam masyarakat, sehingga perkembangan dinamika budaya di setiap masyarakat berbeda-beda. Tingkat perubahannya pun berbeda-beda
pula.
Proses perubahan budaya hingga membentuk suatu dinamika budaya berlangsung dalam waktu yang lama. Dalam antropologi
dinamika kebudayaan berlangsung dalam beberapa proses yaitu evolusi, difusi, asimilasi, inovasi. Kesemua proses ini mempunyai
karakteristik masing-masing. Untuk lebih jelasnya, simak dan perhatikan materi di bawah ini.
a. Evolusi Kebudayaan
Dalam hal ini, evolusi merupakan suatu bentuk pergeseran atau perubahan kebudayaan dari bentuk yang sederhana menjadi
bentuk yang makin lama makin kompleks. Evolusi kebudayaan dapat dilihat dengan dua cara yakni proses mikroskopik dan proses
makroskopik. 1 Proses Mikroskopik
Koentjaraningrat mengatakan bahwa proses mikroskopik adalah proses evolusi kebudayaan yang dapat dilihat dan dapat
diamati seolah-olah dari dekat secara detail. Melalui proses ini dapat dilihat perubahan kebudayaan secara detail yang
terjadi di dalam dinamika kehidupan sehari-hari masyarakat. Hal yang dapat dilihat secara detail di antaranya adalah proses-
proses yang berulang, atau yang disebut dengan recurrent process.
Gambar 2.6 Berawal dari pengaruh budaya lain membentuk suatu dinamika kebudayaan.
Sumber: Kompas, 10 Oktober 2006 Sumber: Dokumen Penulis
Sumber: Kompas, 18 Desember 2004
Di unduh dari : Bukupaket.com
38
ANTROPOLOGI Kelas XI
Recurrent process adalah suatu tindak manusia yang berulang yang terjadi di dalam masyarakat akibat tidak
sesuainya adat yang ada dalam lingkungan bagi dirinya. Ketidaksesuaian adat dengan dirinya tersebut, membuat ia
tidak sepenuhnya taat pada adat yang berlaku. Hal tersebut terjadi berulang kali pada masyarakat. Proses ketidaktaatan
yang berulang tersebut adalah salah satu pemicu terjadinya pergeseran suatu kebudayaan.
2 Proses Makroskopik
Diulas oleh Koentjaraningrat bahwa proses makroskopik adalah proses evolusi kebudayaan yang dapat dilihat dan dapat
diamati seolah-olah dari jauh dengan hanya memperhatikan yang tampak umum saja. Melalui proses ini dapat dilihat
perubahan kebudayaan yang besar terjadi dalam dinamika kehidupan dalam kurun waktu yang cukup lama. Proses ini
adalah proses yang kemudian menentukan arah, atau disebut dengan directional process.
Directional process adalah proses evolusi kebudayaan yang dapat dilihat dalam kurun waktu yang cukup lama, umpama-
nya dalam ribuan tahun, sehingga dapat dilihat perubahan- perubahan besar dalam kebudayaan yang seolah kemudian
dapat menentukan arah direction sejarah perkembangan kebudayaan suatu masyarakat.
b. Difusi