1
MODUL DIKLAT GURU PEMBELAJAR: TEORI BELAJAR DAN PRINSIP PEMBELAJARAN DIRJEN GTK, 2016
PRINSIP PEMBELAJARAN
1. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Menurut Bruce Weil 1980 dalam Rusman 2015 ada tiga prinsip penting dalam proses pembelajaran, yaitu: 1 proses pembelajaran adalah membentuk
kreasi lingkungan yang dapat membentuk dan mengubah struktur kognitif siswa, 2 berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari.
Pengetahuan tersebut adalah pengetahuan fisis, sosial dan logika, 3 dalam proses pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosial. Atas dasar tiga
prinsip tersebut, maka proses pembelajaran harus diarahkan agar siswa mampu mengatasi setiap tantangan dan rintangan dalam kehidupan yang cepat
berubah, melalui sejumlah kompetensi yang harus dimiliki. Berikut adalah prinsip-prinsip pembelajaran yang relatif berlaku umum, yaitu:
a. Prinsip Perhatian dan Motivasi
Dalam sebuah proses pembelajaran, perhatian sangatlah berperan penting sebagai awalan dalam memicu kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran
akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran dirasakan sesuatu yang dibutuhkan oleh siswa dan diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau
diperlakukan dalam kehidupan sehari-hari yang akan membangkitkan motivasi siswa.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan belajar siswa. Motivasi erat kaitannya dengan minat. Siswa yang mempunyai
minat terhadap mata pelajaran tertentu cenderung tertarik perhatiannya, sehinga timbul motivasinya untuk mempelajari mata pelajaran tersebut dengan
lebih semangat. Motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
1 Motivasi intrinsik, adalah tenaga pendorong yang sesuai dengan perbuatan
yang dilakukan. Seorang siswa dengan sungguh-sungguh mempelajari mata pelajaran di sekolah karena ingin memiliki pengetahuan yang
dipelajarinya.
2
MODUL DIKLAT GURU PEMBELAJAR: TEORI BELAJAR DAN PRINSIP PEMBELAJARAN DIRJEN GTK, 2016
2 Motivasi ekstrinsik, adalah tenaga pendorong yang ada diluar perbuatan
yang dilakukan tetapi menjadi penyerta. Contohnya siswa belajar sungguh- sungguh bukan karena ingin mempunyai pengetahuan yang dipelajarinya,
tetapi karena ingin lulus ujian. Keinginan lulus ujian adalah penyerta dari keberhasilan belajar. Motivasi ekstrinsik terkadang dapat berubah menjadi
motivasi intrinsik. Sebagai contoh, seseorang belajar di Fakultas Kedokteran karena menuruti kemauan orang tuanya. Tetapi setelah belajar
beberapa waktu akhirnya ia menyenangi profesi sebagai dokter, sehingga ia belajar sungguh-sungguh untuk menguasai pengetahuan untuk menjadi
dokter.
b. Prinsip Keaktifan
Pada hakekatnya belajar adalah merupakan proses aktif dimana seseorang melakukan kegiatan untuk mengubah perilaku dan pemikiran menjadi lebih
baik. Belajar tidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak
mengalaminya sendiri. Guru sekedar membimbing dan mengarahkan. Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan jiwa yang aktif mengolah informasi, tidak
sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi. menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif dan mampu merencanakan sesuatu.
Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakan keaktifan. Keaktifan itu dapat berupa kegiatan fisik dan kegiatan psikis. Kegiatan fisik antara lain
berupa kegiatan membaca, mendengar, menulis, berlatih ketrampilan- ketrampilan. Sedangkan kegiatan psikis antara lain, memecahkan masalah,
menyimpulkan suatu percobaan.
c. Pinsip Pengalaman Keterlibatan secara langsung