2
MODUL DIKLAT GURU PEMBELAJAR: TEORI BELAJAR DAN PRINSIP PEMBELAJARAN DIRJEN GTK, 2016
2 Motivasi ekstrinsik, adalah tenaga pendorong yang ada diluar perbuatan
yang dilakukan tetapi menjadi penyerta. Contohnya siswa belajar sungguh- sungguh bukan karena ingin mempunyai pengetahuan yang dipelajarinya,
tetapi karena ingin lulus ujian. Keinginan lulus ujian adalah penyerta dari keberhasilan belajar. Motivasi ekstrinsik terkadang dapat berubah menjadi
motivasi intrinsik. Sebagai contoh, seseorang belajar di Fakultas Kedokteran karena menuruti kemauan orang tuanya. Tetapi setelah belajar
beberapa waktu akhirnya ia menyenangi profesi sebagai dokter, sehingga ia belajar sungguh-sungguh untuk menguasai pengetahuan untuk menjadi
dokter.
b. Prinsip Keaktifan
Pada hakekatnya belajar adalah merupakan proses aktif dimana seseorang melakukan kegiatan untuk mengubah perilaku dan pemikiran menjadi lebih
baik. Belajar tidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak
mengalaminya sendiri. Guru sekedar membimbing dan mengarahkan. Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan jiwa yang aktif mengolah informasi, tidak
sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi. menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif dan mampu merencanakan sesuatu.
Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakan keaktifan. Keaktifan itu dapat berupa kegiatan fisik dan kegiatan psikis. Kegiatan fisik antara lain
berupa kegiatan membaca, mendengar, menulis, berlatih ketrampilan- ketrampilan. Sedangkan kegiatan psikis antara lain, memecahkan masalah,
menyimpulkan suatu percobaan.
c. Pinsip Pengalaman Keterlibatan secara langsung
Prinsip ini erat kaitannya dengan prinsip keaktifan. Pada prinsip ini masing- masing individu haruslah terlibat langsung dengan merasakan dan
mengalaminya. Menurut Edgar Dale dalam Rusman, 2015 dalam pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerucut pengalaman, belajar yang paling baik
adalah belajar dari pengalaman langsung. Dengan belajar melalui pengalaman langsung maka siswa secara langsung dapat mengamati dan menghayati.
3
MODUL DIKLAT GURU PEMBELAJAR: TEORI BELAJAR DAN PRINSIP PEMBELAJARAN DIRJEN GTK, 2016
Belajar dengan pengalaman secara langsung dapat menjadikan siswa belajar secara aktif, sehingga pengetahuan yang diperoleh menjadi lebih bermakna.
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan pengalaman langsung, tidak hanya keterlibatan secara fisik saja tetapi juga keterlibatan secara emosional.
Dengan demikian adanya keterlibatan siswa secra emosional akan menumbuhkan pembentukan sikap dan nilai, misalnya siswa menjadi lebih
bertanggung jawab.
d. Prinsip Pengulangan
Menurut teori psikologi daya, belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas mengamati, mengingat, mengkhayal, merasakan,
berpikir dan yang lainnya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. Walaupun ada beberapa pendapat yang tidak
selalu sejalan bahwa belajar adalah melalui pengulangan, namun prinsip pengulangan masih relevan sebagai dasar pembelajaran.
e. Prinsip Tantangan
Penerapan bahan belajar yang dikemas dengan lebih menantang dan mengandung permasalahan yang harus dipecahkan dapat mendorong para
siswa merasa tertantang untuk terus mempelajarinya. Penggunaan model atau metode pemebelajaran tertentu, misalnya discovey learning, metode
eksperimen, metode inkuiri juga dapat memberikan tantangan bagi siswa untuk belajar lebih giat dan sungguh-sungguh. Penguatan postif atau negatif juga akan
membuat tantangan pada diri siswa sehingga menimbulkan motif untuk memperoleh ganjaran dan berusaha menghindari hukuman.
f. Prinsip Balikan dan Penguatan