5
Buku Ajar Fiqih IX MTs - 5 -
Hukum pinjam meminjam di atas dalam keadaan tertentu dapat berubah. Apabila pinjam-meminjam itu untuk hal yang sangat penting,
maka hukum peminjam adalah sunah dan memberi pinjaman adalah wajib. Misalnya kelaparan. pakaian untuk menutup aurat, dan sebagainya. Juga
bisa menjadi haram hukumnya jika meminjamkan sesuatu untuk kejahatan dan kemaksiatan.
2. Rukun dan Syarat Pinjam Meminjam
1. Orang yang meminjamkan disyaratkan :
a. Berhak berbuat kebaikan tanpa ada yang menghalangi. Orang
yang dipaksa atau anak kecil tidak sah meminjamkan b.
Benar-benar pemilik barang yang dipinjamkan. 2.
Peminjam, disyaratkan : a.
Mampu berbuat kebaikan b.
Menjaga barang yang dipinjam agar tidak rusak. 3.
Barang yang dipinjamkan disyaratkan : a.
Ada manfaatnya b.
Barang itu kekalbersifat tetap, tidak habis setelah diambil manfaatnya. Oleh karena itu makanan yang setelah
dimanfaatkan menjadi habis atau berkurang zatnya tidak sah dipinjamkan
4. Aqad yaitu ijab qabul
3. Kewajiban Peminjam
1. Mengembalikan barang itu kepada pemiliknya jika telah selesai.
2. Mengganti apabila barang itu hilang atau rusak.
3. Merawat barang pinjaman dengan baik selama dipinjam.
4. Berakhirnya Masa Pinjaman
Pinjam meminjam berakhir apabila barang yang dipinjam telah diambil manfaatnya dan harus segera dikembalikan kepada
pemiliknya. Pinjam meminjam juga berakhir apabila satu dari dua belah pihak meninggal dunia atau gila. Barang yang dipinjam dapat
meminta kembali sewaktu-waktu, karena pinjam meminjam bukan merupakan perjanjian yang tetap. Jika terjadi perselisihan pendapat
6
Buku Ajar Fiqih IX MTs - 6 -
antara yang meminjamkan dan yang meminjam barang tentang barang itu sudah dikembalikan atau belum, maka yang dibenarkan adalah
yang meminjamkan dikuatkan dengan sumpah. Hal ini didasarkan pada hukum asalnya yaitu belum dikembalikan.
5.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pinjam meminjam
Untuk melestarikan hubungan baik antara peminjam dan pemilik barang yang dipinjamkan, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
a. Pinjam meminjam harus dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik dan
halal. Pinjam meminjam barang untuk perbuatan maksiat hukumnya haram.
b. Peminjam hendaknya berhati-hati dalam menggunakan barang
pinjaman agar tidak menimbulkan kerusakan pada barang yang dipinjam
c. Peminjam wajib mengembalikan barang pinjaman sesuai perjanjian
yang telah disepakati dengan pemilik barang d.
Apabila peminjam belum dapat mengembalikan barang pinjaman sesuai janjinya bukan karena disengaja, peminjam seharusnya
memberitahukan dan
meminta maaf
atas keterlambatan
pengembalian barang yang dipinjam. e.
Sesuai dengan prinsip gotong royong pemilik barang sebaiknya memberi
kelonggaran kepada
peminjam sampai
dapat mengembalikan pinjamannya.
Tugas siswa di sekolah B. HUTANG PIUTANG
1. Pengertian dan Dalil Hutang Piutang
1. Tahukah kalian tentang pinjam meminjam, hutang piutang, gadai,
borg dan upah ? 2.
Coba sebutkan manfaat pinjam meminjam dalam kehidupan sehari-hari
3. Coba praktikkan pinjam meminjam dengan teman sekelas
4. Coba praktikkan pinjam meminjam buku di perpustakaan
7
Buku Ajar Fiqih IX MTs - 7 -
Hutang piutang ُ ْ َلا adalah aqad yang dilakukan untuk
memberikan sesuatu benda atau uang, dengan perjanjian akan dibayar kembali dalam jumlah dan nilai yang sama. Hutang piutang
merupakan salah satu bentuk transaksi yang memerlukan waktu beberapa lama. Agar tidak terjadi lupa atau keliru, maka hendaknya
dibuatkan catatan tertulis bahkan bila perlu diadakan saksi.
Firman allah SWT :
…
Artinya : “Hai orang
-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,
hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis
enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya … “ AI
Baqarah : 282
2. Hukum Hutang Piutang