7
Buku Ajar Fiqih IX MTs - 7 -
Hutang piutang ُ ْ َلا adalah aqad yang dilakukan untuk
memberikan sesuatu benda atau uang, dengan perjanjian akan dibayar kembali dalam jumlah dan nilai yang sama. Hutang piutang
merupakan salah satu bentuk transaksi yang memerlukan waktu beberapa lama. Agar tidak terjadi lupa atau keliru, maka hendaknya
dibuatkan catatan tertulis bahkan bila perlu diadakan saksi.
Firman allah SWT :
…
Artinya : “Hai orang
-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,
hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis
enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya … “ AI
Baqarah : 282
2. Hukum Hutang Piutang
1. Hukum orang yang berhutang adalah mubah boleh sedangkan
orang yang memberikan hutang hukumnya sunah sebab ia termasuk orang yang menolong sesamanya.
2. Hukum orang yang berhutang menjadi sunah dan hukum orang
yang menghutangi menjadi wajib, jika peminjam itu benar-benar dalam keadaan terdesak, misalnya hutang beras bagi orang yang
kelaparan, hutang uang untuk biaya pengobatan dan lain sebagainya, maka
Rasulullah SAW bersabda : ً َرَم َ ِتَقَلَ َك َ َك َاِإ ِ ْيَتَرَم ًضْرَق ً ِلْسُم ُ ِرْضُ ٍمِلْسُم ْ ِم َم
هج م ب ه ا
Artinya : Tidak ada seorang muslim yang memberi pinjaman kepada seorang muslim dua kali kecuali seolah-olah dia telah
bersedekah kepadanya dua kali. HR. Ibnu Majah
8
Buku Ajar Fiqih IX MTs - 8 -
3.
Manfaat Hutang Piutang
Hutang pihutang sangat besar manfaatnya, karena dengan hutang pihutang, seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu
bagi orang yang mampu sebaiknya memberikan hutang kepada orang yang memerlukan sehingga tercipta sikap gotong royong sesama
manusia.
4.
Kewajiban Orang Yang Berhutang
Orang yang berhutang wajib mengembalikan hutangnya sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan. apabila sampai batas waktu tersebut
belum dapat mengembalikan, dia harus menyampaikan hal tersebut kepada pemberi hutang.
Ingat Islam mengajarkan kepada kita, apabila kita melakukan hutang piutang
hendaklah dicatat sebagai tanda bukti
Tugas siswa di sekolah
a. Coba hafalkan dalil tentang hutang piutang, kemudian tunjukkan
hafalanmu di hadapan bapakibu gurumu C. GADAI DAN BORG
1. Pengertian dan Hukum Gadai
Gadai menurut istilah syara ialah penyerahan suatu benda yang berharga dari seseorang kepada orang lain untuk mendapatkan
hutang. Hukum asal gadai adalah mubahboleh. Allah SWT berfirman :
9
Buku Ajar Fiqih IX MTs - 9 -
Artinya : “Jika kamu dalam perjalanan dan bermuamalah tidak
secara tunai sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan borg yang dipegang oleh yang
berpiutang, akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya hutangnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu para saksi menyembunyikan
persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al-Baqarah : 283
2. Pemanfaatan Barang Gadai