i. Pengontrolan harian. Pengontrolan harian dilakukan terhadap suhu,
kelembapan dan pemutaran telur. Pemutaran telur dilakukan 3 kali sehari pada pukul 08.00 WIB, 13.00 WIB, dan 18.00 WIB. Pemutaran telur di mulai pada
hari kelima dan diakhiri pada 3 hari menjelang menetas. j.
Menimbang telur. Pada umur 18 hari telur ditimbang untuk mendapatkan data susut tetas selama proses penetasan Wicaksono, 2012.
k. Menimbang DOC. Setelah telur-telur menetas dilakukan penimbangan DOC
untuk mendapatkan data bobot tetas. Penimbangan dilakukan ketika bulu-bulu
DOC sudah mengering.
E.
Parameter Penelitian
1.
Fertilitas
Fertilitas adalah persentase telur yang memperlihatkan adanya perkembangan embrio dari sejumlah telur yang dieramkan tanpa memperlihatkan apakah telur itu
dapat atau tidak dapat menetas Kurtini dan Riyanti, 2011. Fertilitas didapat pada candling hari ke-14. Rumus fertilitas sebagai berikut :
Jumlah telur fertil Fertilitas =
x 100 2.
Susut tetas
Susut tetas adalah bobot telur yang hilang selama penetasan berlangsung sampai telur menetas didapat dari penimbangan telur hari ke-18.
Tullet dan Burton, 1982 Jumlah telur yang ditetaskan
Bobot awal telur – bobot akhir telur
Susut tetas = x 100
3. Daya tetas
Daya tetas diartikan sebagai persentase telur yang menetas dari telur yang fertil
Suprijatna et al., 2008. Jumlah telur yang menetas
Daya Tetas = x 100
4. Bobot tetas
Bobot tetas DOC ditimbang setelah anak ayam menetas 1 hari dengan bulu yang
sudah kering 95 Jayasamudra dan Cahyono, 2005. Bobot awal telur
Jumlah telur yang fertil
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Lama penyimpanan telur tetas 2, 4, dan 6 hari memberikan pengaruh nyata
P0,05 terhadap daya tetas dan berpengaruh tidak nyata P0,05 terhadap fertilitas, susut tetas, dan bobot tetas telur ayam arab
2. Lama penyimpanan telur tetas ayam arab 4 dan 6 hari memberikan daya tetas
yang nyata P0,05 lebih tinggi dibandingkan dengan lama penyimpanan 2
hari.
B.
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lama penyimpanan yang berbeda telur
ayam arab dengan kondisi awal telur yang relatif sama , sehingga diketahui pengaruh lama penyimpanan telur tetas terbaik pada fertilitas, susut tetas, daya
tetas, dan bobot tetas.
DAFTAR PUSTAKA
Asep. 2000. Pengaruh Bobot dan Indeks Telur terhadap Jenis Kelamin Anak
Ayam Kampung. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Adnan, M. 2010. Pengaruh lama penyimpanan telur ayam buras terhadap
fertilitas, daya tetas telur dan berat tetas.
Jurnal Agrisistem, Vol 6, No 2 : 1858-4330
Bachari, I. 2006. Pengaruh Frekuensi Pemutaran Telur terhadap Daya Tetas dan Bobot Badan Doc Ayam Kampung. Skripsi. FP-USU. Medan
Badan Standarisasi Nasional. 2006. SNI-01-3929-2006. Pakan Ayam Ras Petelur. Badan Standarasai Nasional. Jakarta
Bell, D.D. and W.D. Weaver, 2002. Commercial Chicken Meat and Egg Production. Academic Pub-lisher, United States of America.
Blakely, J. dan D.H. Bade. 1994. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada Universitas Press, Yogyakarta.
Blakely, J. Dan D. H. Bade. 1998. Ilmu Peternakan. Edisi ke-4. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Buhr, R.J. dan J.L. Wilson. 1991. Incubation relative humidity effect on allantoic fluid volume and hatchability. Poultry Sci. 70 Suplement 1 1-188.
Card, L.E. dan M.C. Nesheim. 1979. Poultry Production. Edisi ke-12. Lea and Febiger. Philadelphia.
Christensen, V.L. 2001. Factors associated with early embryonic mortality. World’s Poultry.Sci Journal, Vol. 57 : 359-372.
Daulay, A.H., S. Aris, dan A. Salim. 2008. Pengaruh Umur dan Frekuensi Pemutaran terhadap Daya Tetas dan Mortalitas Telur Ayam Arab Gallus
turticus. Skripsi. Departemen Peternakan Fakultas Pertanian. USU. Medan.