Mikrokontroler AT8535 ALAT PENGUKUR INDEKS BIAS DAN VISKOSITAS CAIRAN DENGAN MENERAPKAN HUKUM SNELLIUS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535

c. Motor stepper dapat dioperasikan dengan dengan ketepatan posisi yang tinggi untuk kecepatan yang rendah, sehingga tidak ada langkah yang hilang selama terjadi perputaran. d. Pengoperasian motor stepper kompatibel dengan teknik kontrol digital sehingga dapat dihubungkan dengan komputer. Johnson, 1998.

J. Mikrokontroler AT8535

Mikrokontroler adalah suatu keping IC dimana terdapat mikroprosesor dan memori program ROM Read Only Memory serta memori serba guna RAM Random Access Memory, bahkan ada beberapa jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PLL, EEPROM dalam satu kemasan. Penggunaan mikrokontroler dalam bidang kontrol sangat luas dan populer Riantiningsih, 2009. Atmel sebagai salah satu vendor yang mengembangkan dan memasarkan produk mikroelektronika telah menjadi suatu teknologi standard bagi para perancang sistem elektronika masa kini. Dengan perkembangan terakhir, yaitu generasi AVR Alf and Vegard’s Risc Processor, para perancang sistem elektronika telah diberi suatu teknologi yang memiliki kapabilitas yang amat maju, tetapi dengan biaya ekonomis. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC Reduce Instruction Set Computing 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit 16-bits word dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 satu siklus clock Iswanto, 2008. RISC adalah teknologi kombinasi antara hardware perangkat keras dan software perangkat lunak pada mikrokontroler yang bertujuan untuk mempercepat mikrokontroler dalam melaksanakan suatu instruksi. Dalam RISC, suatu instruksi dibuat sederhana agar CPU dalam mikrokontroler dapat melaksanakan instruksi tersebut dengan hanya 1-clock oscillator, yang berarti lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan teknologi pendahulunya CISC Complex Instruction Set Computer Anonimous B, 2010. Mikrokontroler ATMega 8535 memiliki fitur-fitur utama, seperti berikut Iswanto,2008 : 1. Saluran IO sebanyak 32 buah yaitu port A, port B, port C dan port D. 2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran. 3. Tiga unit TimerCounter dengan kemampuan pembandingan. 4. CPU yang terdiri atas 32 buah register. 5. Watchdog Timer dengan osilator internal. 6. SRAM sebesar 512 byte. 7. Memori flash sebesar 8 kbyte dengan kemampuan read while write. 8. Unit interupsi internal dan eksternal. 9. Port antarmuka SPI. 10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. 11. Antarmuka komparator analog. 12. Port USART untuk komunikasi serial. AT8535 memiliki teknologi RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz membuat AT8535 lebih cepat dibandingkan dengan varian MCS51. Dengan varian yang lengkap tersebut, membuat AT8535 sebagai mikrokontroler yang powerfull Riantiningsih, 2009. Gambar 2.14. Pinout mikrokontroler ATMega 8535 Konfigurasi pin ATMega 8535 seperti pada Gambar 2.14 adalah: 1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya. 2. GND merupakan pin ground. 3. Port A PA0…PA7 merupakan pin IO dua arah dan pin masukan ADC. 4. Port B PB0…PB7 merupakan pin IO dua arah dan pin fungsi khusus yaitu TimerCounter, Komperator analog dan SPI. 5. Port C PC0…PC7 merupakan pin IO dua arah dan pin khusus yaitu TWI, Komparator analog dan Timer oscillator. 6. Port D PD0…PD7 merupakan pin IO dua arah dan pin khusus yaitu koparator analog, intrupsi eksternal dan komunikasi serial. 7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler. 8. XTL1 dan XTL2 merupakan pin untuk masukan clock eksternal. 9. AVCC merupakan pin masukkan untuk tegangan ADC. 10. AREF merupakan pin masukkan tegangan referensi ADC. Riantiningsih, 2009.

K. Sistem Pengendali