Universitas Indonesia
2.2 Parameter Link Budget
Setiap jaringan memiliki ciri khas yang ditentukan oleh beberapa spesifikasi, diantaranya keberadaan dalam iklim tertentu dan Bit Error Rate
BER. Dalam sistem komunikasi setelit, masalah link budget sering sekali menjadi pertimbangan utama terutama pada pita frekuensi Ku-Band yang
memiliki masalah pada redaman hujan yang sangat tinggi. Secara sederhana, link budget adalah jumlah total kerugian losses antara media pengirim transmitter
dengan satelit dan kembali lagi ke penerima receiver. Losses ini memberi penguatan negatif pada setiap media, apakah itu transmitter, satelit maupun juga
pada receiver.
Jadi untuk melihat apakah sinyal akan cukup baik untuk digunakan setelah dikirim ke receiver melalui satelit, penguatan dan redaman losses total akan
dijumlahkan bersama, sehingga dapat diperoleh gain netto atau pun losses netto. Suatu redaman losses berarti levelbesaran lain dari sinyal menjadi lebih kecil,
dan sebaliknya penguatan gain berarti sinyalnya makin kuatbesar.
Berikut ini akan dijelaskan komponen penting dalam perhitungan link budget dan contoh sederhana perhitungannya.
2.2.1 Penguatan Gain Antena
Perbandingan antara intensitas radiasi maksimum antena yang diukur terhadap intensitas radiasi maksimum antena isotropic.
G
ANT
dB = 20,4 + 10log + 20logf
GHz
+ 20logD
m
…2.2 Dimana, : Koefisiensi Antena
Analisis implementasi..., Faishal Ramadhana, FT UI, 2010
Universitas Indonesia
2.2.2 EIRP Equivalent Isotropic Radiated Power
EIRP menyatakan besar level daya efektif yang dipancarkan secara isotropis yang dapat dirumuskan :
EIRP Watt = P
TX
. G
TX
…2.3 EIRP dBw = P
TX
dBw + G
TX
…2.4 Dimana, P
TX
: Power Transmiter dalam Watt atau dBw G
TX
: Gain Antena dalam dB
2.2.3 Figure Of Merit GT
Figure Of Merit biasanya digunakan untuk menunjukkan performansi antena dan LNA.
GT
SBRX
dB = G
ANT
dB – 10logT Kelvin …2.5
Untuk mendapatkan nilai T digunakan persamaan :
TK =
LNA frx
F frx
ant
T L
T L
T
1 1
…2.6
Dimana, T : Temperatur Sistem dalam
o
Kelvin T
ANT
: Temperatur Antena dalam
o
Kelvin T
LNA
: Temperatus LNA dalam
o
Kelvin
2.2.4 Sudut Elevasi E1
Sudut elevasi E1 adalah sudut yang diukur dari bidang horizontal terhadap titik pada pusat main beam antena ketika antena diarahkan tepat pada
satelit. Pada gambar 2.6 dapat dilihat geometri perhitungan sudut elevasi.
Analisis implementasi..., Faishal Ramadhana, FT UI, 2010
Universitas Indonesia
S a tellite
R R
C E l
Z h
B
Gambar 2.6 Geometri Perhitungan Sudut Elevasi [1]
Dengan mengetahui posisi stasiun bumi dan satelit maka besarnya sudut gamma dan sudut Elevasi akan diketahui.
= cos
-1
[cosL
B
cosL
S
cosB
S
–B
B
+ sinL
B
sinL
S
] …2.7
El = tan
-1
ec h
r r
ctg
e e
cos …2.8
2.2.5 Slant Range
Dalam perhitungan rugi-rugi transmisi diperlukan data jarak antara stasiun bumi dan satelit yang disebut dengan slant range.
Z
2
= R
2
+ R+h
2
– 2RR+hcos
…2.9 Dimana, Z : Jarak antara Stasiun Bumi dengan Satelit
R : Jari-jari Bumi; h : Ketinggian Orbit Satelit
Analisis implementasi..., Faishal Ramadhana, FT UI, 2010
Universitas Indonesia
2.2.6 Redaman Ruang Bebas Free Space Loss