Rumus yang digunakan untuk mencari Inventory to Net Working Capital sebagai berikut:
Modal kerja tersebut terdiri dari pengurangan antara aktiva lancar dengan utang lancar”.
Penulis menggunakan rasio lancar current ratio karena Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total
utang lancar. Sehingga perusahaan yang memiliki total aktiva lancar yang tinggi dapat dijadikan jaminan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan
menarik calon investor serta investor dalam membuat keputusan investasi atau kebijakan ekonomi sebuah perusahaan.
2.1.1.3
Unsur – unsur rasio aktiva lancar
1. Total Aktiva lancar
a. Kas
b. Efek
c. Piutang dagang
d. persediaan
2. Total hutang lancar
a. Utang dagang
Inventory to NWC
=
Persediaan Aktiva Lancar−Utang Lancar
Sumber: Kasmir 2016:142
b. Utang wesel
c.
Utang jangka pendek
2.1.2 Perputaran Persediaan
2.1.2.1 Pengertian Perputaran Persediaan
Rasio persediaan merupakan rasio dari rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi efektivitas pemanfaatan sumber daya perusahaan. Dari
hasil pengukuran ini akan diketahui berbagai hal yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan.
Maka dari itu terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai perputaran
persediaan diantaranya :
Menurut Sofyan Syafri Harahap 2010:308, perputaran persediaan adalah : “rasio ini menunjukan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus
produksi normal. ”
Sedangkan meurut Kasmir 2016:180, perputaran persediaan adalah : “rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam
sediaan Inventory ini berputar dalam suatu periode.”
Menurut Sutrisno 2012:219, perputaran persediaan adalah : “komponen utama dari barang yang dijual, oleh karena itu semakin tinggi
persediaan berputar semakin efektif perusahaan dalam mengelola persediaan. ”
Berdasarkan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa perputaran persediaan adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa cepat persediaan berputar
pada siklus normal dalam suatu periode.
2.1.2.2 Rasio Perputaran Persediaan
Perputaran Persediaan Inventory Turnover dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Rata-rata persediaan diperoleh dari jumlah persediaan awal ditambah persediaan akhir tahun dibagi dua.
2.1.3 Profitabilitas
2.1.3.1 Pengertian Profitabilitas
Salah satu ukuran utama keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan adalah profitabilitas. Karena dengan besarnya nilai profitabilitas
menunjukan semakin baik manajeman dalam mengelola perusahaan. Maka terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian profitabilitas diantaranya :
Menurut Sofyan Syafri Harahap 2010:301, profitabilitas adalah : “menggambarkan kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,
jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.”
Perputaran Persediaan =
� �
− �
Sumber : Sutrisno 2012:219
Menurut Kasmir 2016:115, pengertian rasio profitabilitas adalah : “rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau
laba dalam suatu periode tertentu. ”
Menurut Sutrisno 2012: 222, rasio profitabilitas adalah : “rasio untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat
diperoleh oleh perusahaan.”
Berdasarkan pengertian diatas dikatakan bahwa profitabilitas adalah rasio suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dengan kemampuam
dan sumber yang ada.
2.1.3.2 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas ini dapat dibagi atas lima jenis yaitu : 1.
Profit Margin Profit Margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Rumus yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:
Profit Margin =
E �
x 100
Sumber : Sutrisno 2012:22
2. Return On Asset ROA
Return On Asset adalah rasio yang menunjukan hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam peusahaan. Rumus untuk mencari Return on Asset adalah
sebagai berikut :
Standar terbaik ROA menurut Peraturan Bank Indonesia No. 69PBI2004 adalah 1,5. Variabel ini mempunyai bobot nilai 15. Skor nilai ROA
ditentukan sebagai berikut; Jika ROA bernilai :
a. Kurang dari 0, skor nilai = 0
b. Antara 0 - 1, skor nilai = 80
c. Antara 1 - 2, skor nilai = 90
d. Lebih dari 2, skor nilai = 100
3. Return On Equity adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan modal sendiri yang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, laba yang di
perhitungkan adalah laba bersih setelah dipotong pajak atau EAT . Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai :
ROA =
� �
� �
Sumber : Kasmir 2016:202