Upaya Pengembangan Wilayah Melalui Perencanaan Usahatani Model Optimasi (Studi Kasus Tanaman Palawija di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat)
UPAYA PENGEMBANGAN WILAYAH MELALUI
PERENCANAAN USAHATANI MODEL OPTIMASI
TESIS
Oleh :
YULIANA KANSRINI
992103056 / PWD
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2001
Yuliana Kansrini : Upaya Pengembangan Wilayah Melalui Perencanaan Usahatani Model Optimasi…, 2001
USU Repository © 2007
RINGKASAN
Y u l i a n a K a n s r i n i , “ U p a y a P e n g e m b an g a n W i l a y a h M e l a l u i Perencanaan
Usahatani Model Optimasi (Studi Kasus Tanaman Palawija Di Kecamatan Binjai
Kabupaten Langkat)” di bawah bimbingan Prof. DR. Ir. Zulkifli Lubis, M.App.Sc. sebagai
Ketua Komisi, DR. Ir. Zahari Zen, M.Sc. dan Drs. H.B. Tarmizi, SU sebagai anggota.
Dalam usaha untuk mengatasi masalah penyediaan pangan guna menuju kepada tingkat
swasembada pangan perlu diusahakan mengurangi ketergantungan pada bahan makanan pokok
(beras). Oleh sebab itu diperlukan kebijakan penganekaragaman usahatani, meskipun beras tetap
diusahakan tetapi produksi pangan lainnya terus ditingkatkan, Tanaman palawija (Jagung, ubi
kayu, ubi jalar, kacang hijau, kedele, kacang tanah) termasuk dalam kelompok tanaman
pangan.
Untuk mencapai tingkat pendapatan yang maksimal petani h a r u s d a p a t
m e m a n f a a t k a n f a k t o r - f a k t o r p r o d u k s i d a l a m usahataninya seoptimal mungkin.
Oleh sebab itu diperlukan suatu perencanaan usahatani dalam menentukan Jenis tanaman,
alokasi lahan, waktu tanam, modal, tenaga kerja agar pendapatan yang maksimal dapat tercapai.
Yuliana Kansrini : Upaya Pengembangan Wilayah Melalui Perencanaan Usahatani Model Optimasi…, 2001
USU Repository © 2007
Model optimasi merupakan metode perencanaan usahatani yang sering digunakan untuk
mencari keadaan optimum dari pemanfaatan Sumberdaya pertanian. Analisis data di.gunakan
dengan linier Programming yaitu dengan menggunakan Program Quantitative Management.
Tujuan Penelitian adalah untuk (1) memilih kombinasi dan alokasi faktor-faktor
produksi lahan, tenaga kerja dan modal yang optimal pada usahatani. (2) untuk mengetahui tingkat
produksi usahatani yang dapat mengoptimalkan pendapatan petani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan petani sebelum optimasi dengan
lahan yang diusahakan petani per hektar per musim tanam pada strata I adalah sebesar Rp.
664.326,06,P e t a n i p a d a s t r a t a I I m e m p e r o l e h p e n d a p a t a n s e b e s a r R p . 1.553.707,36,Petani pada strata III memperoleh pendapatan sebesar Rp. 1.526.998,34.
Sesudah dilakukan model optimasi maka pendapatan optimal akan diperoleh apabila seluruh
lahan (strata], II dan III) digunakan untuk usahatani kacang hijau (X 3 ). Pendapatan yang
diperoleh petani setelah optimasi per Hektar per MT pada strata I adalah sebesar Rp.
811.723,25,- Strata II sebesar Rp. 2.113.897,51,- Strata
Yuliana Kansrini : Upaya Pengembangan Wilayah Melalui Perencanaan Usahatani Model Optimasi…, 2001
USU Repository © 2007
III sebesar Rp. 3.934.310,39. Untuk mengoptimalkan pendapatan petani disarankan untuk
mengusahakan tanaman Kacang Hijau.
Jika seiuruh lahan. kering di lokasi penelitian digunakan untuk usahatani (jagung,
kacang hijau dan kedele) maka untuk strata I pendapatan yang diperoleh petani.
sebesar Rp. 180.957.791,910. Strata II sebesar Rp. 419.136.576,550 dan strata III
sebesar Rp. 251.544.059,220 d.an tingkat pendapatan optimal tersebut diperoleh dengan
menanam tanaman Kacang hijau
Yuliana Kansrini : Upaya Pengembangan Wilayah Melalui Perencanaan Usahatani Model Optimasi…, 2001
USU Repository © 2007
iv
PERENCANAAN USAHATANI MODEL OPTIMASI
TESIS
Oleh :
YULIANA KANSRINI
992103056 / PWD
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2001
Yuliana Kansrini : Upaya Pengembangan Wilayah Melalui Perencanaan Usahatani Model Optimasi…, 2001
USU Repository © 2007
RINGKASAN
Y u l i a n a K a n s r i n i , “ U p a y a P e n g e m b an g a n W i l a y a h M e l a l u i Perencanaan
Usahatani Model Optimasi (Studi Kasus Tanaman Palawija Di Kecamatan Binjai
Kabupaten Langkat)” di bawah bimbingan Prof. DR. Ir. Zulkifli Lubis, M.App.Sc. sebagai
Ketua Komisi, DR. Ir. Zahari Zen, M.Sc. dan Drs. H.B. Tarmizi, SU sebagai anggota.
Dalam usaha untuk mengatasi masalah penyediaan pangan guna menuju kepada tingkat
swasembada pangan perlu diusahakan mengurangi ketergantungan pada bahan makanan pokok
(beras). Oleh sebab itu diperlukan kebijakan penganekaragaman usahatani, meskipun beras tetap
diusahakan tetapi produksi pangan lainnya terus ditingkatkan, Tanaman palawija (Jagung, ubi
kayu, ubi jalar, kacang hijau, kedele, kacang tanah) termasuk dalam kelompok tanaman
pangan.
Untuk mencapai tingkat pendapatan yang maksimal petani h a r u s d a p a t
m e m a n f a a t k a n f a k t o r - f a k t o r p r o d u k s i d a l a m usahataninya seoptimal mungkin.
Oleh sebab itu diperlukan suatu perencanaan usahatani dalam menentukan Jenis tanaman,
alokasi lahan, waktu tanam, modal, tenaga kerja agar pendapatan yang maksimal dapat tercapai.
Yuliana Kansrini : Upaya Pengembangan Wilayah Melalui Perencanaan Usahatani Model Optimasi…, 2001
USU Repository © 2007
Model optimasi merupakan metode perencanaan usahatani yang sering digunakan untuk
mencari keadaan optimum dari pemanfaatan Sumberdaya pertanian. Analisis data di.gunakan
dengan linier Programming yaitu dengan menggunakan Program Quantitative Management.
Tujuan Penelitian adalah untuk (1) memilih kombinasi dan alokasi faktor-faktor
produksi lahan, tenaga kerja dan modal yang optimal pada usahatani. (2) untuk mengetahui tingkat
produksi usahatani yang dapat mengoptimalkan pendapatan petani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan petani sebelum optimasi dengan
lahan yang diusahakan petani per hektar per musim tanam pada strata I adalah sebesar Rp.
664.326,06,P e t a n i p a d a s t r a t a I I m e m p e r o l e h p e n d a p a t a n s e b e s a r R p . 1.553.707,36,Petani pada strata III memperoleh pendapatan sebesar Rp. 1.526.998,34.
Sesudah dilakukan model optimasi maka pendapatan optimal akan diperoleh apabila seluruh
lahan (strata], II dan III) digunakan untuk usahatani kacang hijau (X 3 ). Pendapatan yang
diperoleh petani setelah optimasi per Hektar per MT pada strata I adalah sebesar Rp.
811.723,25,- Strata II sebesar Rp. 2.113.897,51,- Strata
Yuliana Kansrini : Upaya Pengembangan Wilayah Melalui Perencanaan Usahatani Model Optimasi…, 2001
USU Repository © 2007
III sebesar Rp. 3.934.310,39. Untuk mengoptimalkan pendapatan petani disarankan untuk
mengusahakan tanaman Kacang Hijau.
Jika seiuruh lahan. kering di lokasi penelitian digunakan untuk usahatani (jagung,
kacang hijau dan kedele) maka untuk strata I pendapatan yang diperoleh petani.
sebesar Rp. 180.957.791,910. Strata II sebesar Rp. 419.136.576,550 dan strata III
sebesar Rp. 251.544.059,220 d.an tingkat pendapatan optimal tersebut diperoleh dengan
menanam tanaman Kacang hijau
Yuliana Kansrini : Upaya Pengembangan Wilayah Melalui Perencanaan Usahatani Model Optimasi…, 2001
USU Repository © 2007
iv