Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

berarti menggolongkannya mengkategorikan dalam pola atau tema. Berikut teknik analisis data yang digunakan: 1. Reduksi Data, yaitu dengan memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian, kemudian dicari temanya. Reduksi data dapat pula membantu dalam memberikan kode-kode pada aspek-aspek tertentu. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang mangul dari catatan tertulis dilapangan. Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan membuang data yang tidak diperlukan sehingga dapat diverifikasikan dan memperoleh kesimpulan. 2. Display Data, yaitu menyajikan data. Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan sementara dalam pengambilan tindakan.Untuk melihat gambaran secara keseluruhan dari penelitian ini, maka diperlukan matrik naratif untuk mendiskripsikan hasil penelitian ini. Dalam penulisan matrik naratif dibutuhkan kemampuan interpretative sehingga penyajian data akan lebih baik. 3. Pengambilan Keputusan dan Verifikasi, yaitu kegiatan di akhir penelitian kualitatif atau memberikan kesimpulan dan verifikasi. Peneliti berusaha mencari arti, mancatat keteraturan pola-pola, konfigurasi dan alur sebab akibat dari proposisi. Kesimpulan diverifikasi selama penelitian berlangsung sehingga akan diperoleh kesimpulan yang jelas kebeneran dan kegunaannya. REFERENSI Suwardi Endraswara. 2003. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Gajah Mada .University Press. Yogjakarta. Halaman 107 Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi 1. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Halaman 34 dan 171. Talcott Parsons. 1975. Social Systems and The Evolution of Action Theory New York: The Free Press. Suharsimi Arikunto. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta. Halaman 161, 198, 199, dan 274. Sumadi Suryabrata. 2011. Metodologi Penelitian. Rajawali Press. Jakarta. Halaman 25 dan 29. Suwardi Endraswara. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan. Pustaka Widyatama. Yogjakarta. Halaman 119. J.S Badudu. 1998. Ilmu Bahasa Lapangan. Kompas. Jakarta. Halaman 55 dan 56. Moleong. 1998. Metodelogi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosadakarya. Bandung. Halaman 90. Moh. Nazir. 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Halaman 126, 192, dan 346. Basrowi, Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Rineka Cipta. Jakarta. Halaman 158. Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Fungsi Keluarga Dalam Penanaman Nila-Nilai Budaya Masyarakat Minangkabau Di Kota Bukittinggi. PD SYUKRI. Padang. Halaman 5. Joko Subagyo. 1997. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Halaman 94. James P. Spradley. 2006. Metode Etnografi. Tiara Wacana. Yogyakarta. Halaman 68.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Dari hasil pembahasan yang dilakukan mengenai fungsi ruang pada Rumah Ulu masyarakat adat Komering di Desa Betung Kecamatan Semendawai Barat Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Rumah Ulu mempunyai fungsi dari tiap ruangan garang, haluan, kakudan, ambin, pangking dan pawon yang terdapat di dalam nya dan memiliki fungsi serta nilai-nilai budaya yang terkandung pada tiap-tiap ruangan. 2. Rumah Ulu dalam menjaga nilai-nilai budayanya yakni pada ruangan yang terdapat di dalamnya garang, haluan, kakudan, ambin, pangking dan pawon memiliki nilai budaya yang terkandung mulai dari saat pendirian rumah sampai penerapan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Nilai-nilai budaya yang terkandung pada tiap ruang adalah nilai budaya, nilai religiuskeagamaan, nilai kesopanan, nilai sosial, nilai kegotong-royongan dan nilai estetika. Serta memiliki fungsi tambahan yakni fungsi ruang pada pelaksanaan upacara- upacara adat seperti upacara kelahiran, khitanan, perkawinan, dan kematian.