Pelaksanaan Pencegahan Terhadap Nasabah Debitur Untuk Tidak Ke Luar Negri Dalam Kaitan Dengan...

PELAKSANAAN PENCEGAHAN
TERHADAP NASABAH DEBITUR
UNTUK TIDAK KE LUAR NEGERI DALAM
KAITAN DENGAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA
(Penelitian Pada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara-Medan)

TESIS

Oleh:
SERI ANDA SIMANJUNTAK,S.H
037011077/MKn

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2005
Seri Anda Simanjuntak : Pelaksanaan Pencegahan Terhadap Nasabah Debitur Untuk Tidak Ke Luar…, 2005
USU Repository © 2007

INTISARI
PELAKSANAAN PENCEGAHAN TERHADAP NASABAH DEBITUR

UNTUK TIDAK KE LUAR NEGERI DALAM KAITAN DENGAN
PENGURUSAN PIUTANG NEGARA
( Penelitian Pada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara- Medan)
Seri Anda Simanjuntak*)
S. Mantayborbir**)
Syahril Sofyan.**)
Pendastaren Tarigan**)
KP2LN berdasarkan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 49 Tahun 1960 dalam rangka
pengurusan piutang negara macet, terutama yang berasal dari sektor perbankan
menggunakan upaya hukum "pencegahan" yaitu; larangan yang bersifat sementara untuk keluar
dari Wilayah Republik Indonesia. Tujuannya adalah memaksa nasabah debitur yang
dianggap mampu membayar melaksanakan kewajibannya, kemampuan membayar disini
berdasarkan hasil penelitian KP2LN. Pencegahan terhadap nasabah debitur, belum
dilaksanakan secara optimal. Oleh karena itu perlu penelitian mengenai factor penyebab
dimohonkannya pencegahan, proses pelaksanaan dan hambatan-hambatan yang ditemui dilapangan
pada saat melakukan pencegahan nasabah debitur ke luar negeri.
Untuk menjawab hal tersebut, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
yuridis sosiologis, yaitu; pendekatan terhadap masalah dengan cara melihat dan segi
perundang-undangan yang berlaku dan kenyataan yang terjadi dilapangan, khususnya
perundang-undangan yang mendukung terlaksananya pencegahan terhadap nasabah debitur

ke luar negeri. Penelitian ini didukung oleh data primer yang diperoleh dan studi lapangan dengan
alat pengumpulan data pedoman wawancara dan pengamatan dan data sekunder dan studi
kepustakaan. Kemudian keseluruhan data diolah, dianalisis dan ditafsirkan secara logis, sistematis
dengan menggunakan metode induktif dan deduktif.
Berdasarkan penelitian, proses pelaksanaan pencegahan terhadap nasabah debitur ke
luar negeri sebagai berikut:
1. Dimohonkan oleh KP2LN, menyertakan identitas
perkembangan hutang dan itikad baik dari nasabah debitur sendiri.

nasabah

debitur,

*

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan
Staff Pengajar Pada Sekolah Pascasarjana Program Study Magister Kenotariatan
Universitas Sumatera Utara (USU)

**


Seri Anda Simanjuntak : Pelaksanaan Pencegahan Terhadap Nasabah Debitur Untuk Tidak Ke Luar…, 2005
USU Repository © 2007

2. Diputuskan oleh Kantor Pusat DJPLN atas nama Menteri Keuangan Republik
Indonesia setelah melakukan penelitian terhadap dokumen pendukung yang
diserahkan oleh KP2LN
3. Dilaksanakan oleh Departemen Imigrasi dengan cara membuat pemberitahuan
perintah pencegahan terhadap nasabah debitur yang dimaksud, melalui 84 (delapan
puluh empat) cabang imigrasi di seluruh Indonesia
Akhirnya disarankan agar pemerintah mengoptimalkan penggunaan upaya hukum
pencegahan untuk pengurusan piutang negara macet serta mencari format yang lebih
singkat dalam pelaksanaannya yaitu mulai dari proses permohonan sampai
dengan
putusan terhadap pencegahan.
Kata Kunci : Pencegahan
Nasabah Debitur
Pengurusan Piutang Negara

Seri Anda Simanjuntak : Pelaksanaan Pencegahan Terhadap Nasabah Debitur Untuk Tidak Ke Luar…, 2005

USU Repository © 2007

A HANDLING PROCESS TO PREVENT DEBTOR CLIENT
RUN TO OVERSEAS IN RELATED TO PENGURUSAN PIUTANG NEGARA
( STUDY ON KP2LN MEDAN )

Seri Anda Simanjutak*
S. Mantayborbir**
Syahril Sofyan**
Pendasteren Tarigan**
ABSTRACT
For the operation of KP2LN bases to Article 8 Undang-Undang No.49 of
1960 for the handling the governmental receivable with bad run particularly emerged
from banking sector there adopted a legal settle with preventive, namely to restrict
temporary traveling out territory of Republic of Indonesia. The intend is to force
debtor client is assumed failure in paying out his obligation, while the payment
capability in this case shall be assessed to his performance by KP2LN. Keeping the
debtor client preventive seemly not practiced optimally. Therefore, it is urged to
study it particularly the factors cause set requesting for preventive, how the
imp lemen tation in pro cess and wh atev er barriers found in field p erh ap s while

conducting preventive to the debtor wishing travel to overseas.
In order to meet the problem. it has been conducted a research with adopted a
sociological juridical approach. Namely by approaching to the problems, and view it
from the regulations rule point be effective, whereas it was found how reality in field, to
this case in related with the ordinances supportin g to the implementation to prevent the
debtor for traveling to overseas.
This study was supported particularly found primary data obtained by a field
study, thee using a collecting data device, and with an interview guidance, still with
field investigation, while secondary data taken by library research. Later, to process
specifically all the data. then analyze it, to interpret logically, systematically, adopted
an inductive and deductive methods.
By the study found that the process to handle prevent implementation for
debtor travel to overseas are as the following :
1. Firstly , a requ est by KP2LN, en clo sed th e id entity o f d eb to r client, the
progress of credit, and good behave of the debtor client itself.
2. Then, take conclusion by Headquarter D,EPLN on behalf o the Ministry of
Finances of Republic of Indonesia, following make formal investigation on the )
Ger. supporting document delivered by KP2LN.
*)Graduate of Law Faculty. Universitas Sumatera Utara
**) Lecturer, Postgraduate Program, Notary School, Universitas Sumatrera Utara.


Seri Anda Simanjuntak : Pelaksanaan Pencegahan Terhadap Nasabah Debitur Untuk Tidak Ke Luar…, 2005
USU Repository © 2007

3. Later, having realization by the Immigration Agency by producing a notice
with order to prevent the debtor as intended, formally held by at least 84
(eighty four) Immigration branch-offices throughout Indonesia.
It is suggestible for government keep optimal zing the uses of legal handling for
preventing it. Prepare with handling the governmental receivable in failure, still urged
to find other format precisely in implementing it. Starting by the process of requesting
until having legal decision for the prevention.
Key words: Prevention
Debtor client
Handling governmental receivable

Seri Anda Simanjuntak : Pelaksanaan Pencegahan Terhadap Nasabah Debitur Untuk Tidak Ke Luar…, 2005
USU Repository © 2007