22
2.4.5. Pengaruh kepemilikan publik terhadap praktek perataan laba
Midiastuty dan Machfoedz 2003, menyatakan bahwa pengelolaan laba dapat bersifat efisien, tidak selalu oportunis. Jika pengelolaan laba efisien maka
kepemilikan publik yang tinggi akan meningkatkan pengelolaan laba berhubungan positif. Proporsi kepemilikan publik yang besar, menunjukkan
bahwa tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan tinggi karena itu manajemen cenderung untuk melakukan perataan laba untuk menunjukkan tingkat
laba dan kinerja perusahaan yang baik Nur’aeni, 2010. Michelson, dkk. 2000 juga menyimpulkan bahwa, semakin tinggi kepemilikan publik dalam struktur
kepemilikan perusahaan, maka perusahaan cenderung melakukan perataan laba agar menghasilkan variabilitas laba yang rendah yang mengindikasikan risiko
yang rendah. Risiko yang rendah ini lah yang direspon positif oleh investor. Dari penjelasan diatas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah :
H5 : Jumlah kepemilikan publik berpengaruh positif terhadap praktek perataan laba yang dilakukan perusahaan.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Sampel dan Data Penelitian
3.1.1. Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan menetapkan beberapa pertimbangan
dan kriteria. kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini, yaitu a.
Perusahaan keuangan yang terdaftar dan aktif di BEI sejak tahun 2008 dan tetap terdaftar di BEI hingga tahun 2012. Hal ini dimaksudkan untuk data
yang berkesinambungan. b.
Perusahaan keuangan yang memperoleh laba setiap tahunnya dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012.
c. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang rupiah.
Dari data yang ada di BEI terdapat 80 perusahaan keuangan, yang memenuhi kriteria diatas sebanyak 39 perusahaan.
3.1.2. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari pengumpulan data msekunder yang telah dipublikasikan. Data keuangan diperoleh dari laporan
keuangan auditan murni maupun yang telah diolah seperti yang terdapat pada Indonesia Capital Market Directory ICMD, database OSIRIS, IDSaham
www.idsaham.com, situs resmi BEI www.idx.co.id
.
3.2. Operasional Variabel Penelitian
3.2.1. Variabel Dependen
Dalam model penelitian ini, penulis menggunakan peringkat perataan laba income smoothing sebagai proksi praktek perataan laba yang dilakukan
perusahaan. Variabel bebas merupakan variabel penyebab atau diduga memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain Sudjana 1989:12.
Praktik perataan laba diukur dengan menggunakan Indeks Eckel. Indeks Eckel akan membedakan antara perusahaan-perusahaan yang melakukan praktik
perataan laba dengan yang tidak melakukan perataan laba. Adapun indeks perataan laba dihitung dengan rumus sebagai berikut.
ΔS = perubahan penjualan dalam satu periode ΔI = perubahan penghasilan bersihlaba dalam satu periode
CV = koefisien variasi dari variabel yaitu standar deviasi dibagi dengan nilai yang diharapkan.
Indikator juga dapat dilihat dari laporan keuangan khususnya laporan laba rugi pada perusahaan.
Indeks Eckel untuk perusahaan bukan perata laba adalah ≥ 1, sedangkan untuk perusahaan perata laba adalah 1 Eckel, 1981.