Perencanaan Pendidikan Menengah Kejuruan Dikaitkan Dengan Potensi Wilayah Kawasan Utara Kota Medan

PERENCANAAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIKAITKAN DENGAN POTENSI WILAYAH
KAWASAN UTARA KOTA MEDAN

TESIS

Oleh

MUJUR SAHATA EDI SUANDI MATONDANG
077003045/PWD

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

PERENCANAAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIKAITKAN DENGAN POTENSI WILAYAH
KAWASAN UTARA KOTA MEDAN

TESIS


Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magíster Sains
dalam Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
Konsentrasi Perencanaan Pendidikan pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara

Oleh

MUJUR SAHATA EDI SUANDI MATONDANG
077003045/PWD

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Judul Tesis

: PERENCANAAN
PEDIDIKAN

MENENGAH
KEJURUAN
DIKAITKAN
DENGAN
POTENSI
WILAYAH KAWASAN UTARA KOTA MEDAN
Nama Mahasiswa : Mujur Sahata Edi Suandi Matondang
Nomor Pokok
: 077003045
Program Studi
: Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD)
Konsentrasi
: Perencanaan Pendidikan

Menyetujui
Komisi Pembimbing :

(Prof. Dr. Lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE.)
Ketua


(Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec)
Anggota

Ketua Program Studi,

(Prof. Bachtiar Hassan Miraza)

Tanggal lulus : 07 September 2009

(Drs. Rujiman, MA.)
Anggota

Direktur,

(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc)

Telah diuji pada
Tanggal 07 September 2009

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua

: Prof. Dr. lic. rer. reg. Sirojuzilam, SE

Anggota : 1. Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec
2. Drs. Rujiman, MA
3. Prof. Aldwin Surya, SE. M.Pd. Ph.D
4. Dr. Ir. Tavi Supriana , MS.

PERNYATAAN

PERENCANAAN PEDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIKAITKAN DENGAN POTENSI WILAYAH
KAWASAN UTARA KOTA MEDAN

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan,

September 2009

MUJUR SAHATA EDI SUANDI MATONDANG

ABSTRAK
Mujur Sahata Edi Suandi Matondang. NIM. 077003045. “Perencanaan
Pendidikan Menengah Kejuruan Dikaitkan Dengan Potensi Wilayah Kawasan
Utara Kota Medan”, di bawah bimbingan Prof. . Dr. Lic.rer.reg. Sirojuzilam,
SE., Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec., dan Drs. Rujiman, MA.
Kawasan utara kota Medan secara geografis meliputi empat kecamatan,
yaitu : Medan Deli, Medan Labuhan, Medan Marelan dan Medan Belawan. Potensi
wilayan yang paling utama adalah industri dimana terdapat 83 atau 44,86 % dan
serapan tenaga kerja mencapai 29.160 orang atau 74,65 % dari total perusahaan
besar dan menengah di kota Medan.
Penelitian ini dimaksudkan sebagai salah satu kajian pengembangan

pendidikan menengah kejuruan di kawasan utara kota Medan. Penelitian dimaksud
untuk memanfaatkan potensi wilayah industri , sebagai modal perencanaan dan
penyediaan fasilitas pendidikan menengah khususnya pendidikan menengah
kejuruan.
Pada penelitian ini ada tiga kelompok populasi dan sampel . Kelompok
pertama dari dunia industri tentang persepsi mereka terhadap lulusan SMK
teknologi dan kesempatan kerja lulusan SMK Teknologi pada industri di kawasan
utara kota Medan. Hal ini dimaksudkan karena mereka adalah stakeholder dari
lulusan SMK itu sendiri.Hasilnya terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara persepsi pihak industri di kawasan utara Kota Medan tentang lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan dengan kesempatan kerja di dunia industri, dengan indeks
korelasi Spearman rs = 0,766 pada taraf signifikansi 0,01. Kelompok kedua yaitu
siswa SMP di kawasan utara kota Medan. Hal ini dimaksudkan karena mereka
adalah calon pengguna pelayanan pendidikan menengah kejuruan. Hasilnya terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa SMP di kawasan utara
Kota Medan tentang SMK dengan minat pada SMK teknologi dan rekayasa dengan
indeks korelasi Spearman rs = 0,629 pada taraf signifikansi 0,01. Kelompok ketiga
adalah siswa SMK Teknologi di Kawasan Utara Kota Medan, untuk menjaring
kualitas pelayanan SMK teknologi yang ada di kawasan utara kota Medan. Hasilnya
adalah bahwa kualitas pelayanan pendidikan kejuruan yang mereka peroleh masih

kurang. Berdasarkan analisa tingkat kecenderungan terdapat 48,9 % responden
yang menyatakan pelayanan masih dalam kategori kurang, dan 44,4 % dalam
kategori sedang.
Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa kebutuhan tenaga kerja industri
di kawasan utara kota Medan kompetensi tenaga kerja yang paling dibutuhkan oleh
kompetensi keahlian Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Program Keahlian
Teknik listrik dengan kompetensi keahlian Teknik Otomasi Industri, dan Program
Keahlian Teknik Pendingin dan Tata udara
Kata Kunci : Pendidikan menengah kejuruan, kawasan utara kota Medan, potensi
industri

ABSTRACT

Mujur Sahata Edi Suandi Matondang Sahata. NIM. 077,003,045. "Vocational
Secondary Education Planning associated with the North Region Area Potency of
Medan", under the guidance of Prof. Dr. Lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE., Wahyu Ario
Pratomo, SE, M.Ec., and Drs. Rujiman, MA.
The northern city of Medan is geographically covers four districts, namely:
Medan Deli, Medan Labuhan, Medan Marelan and Medan Belawan. Potential areas
are the main industries where there are 83 or 44.86%, and labor absorption reaching

29,160 people or 74.65% of the total large and medium-sized companies in the city of
Medan. This potential should be exploited with the labor supply from the northern .
This study is intended as a study of secondary vocational education
development in the northern city of Medan. Research intended to utilize the potential
of industrial areas, as the capital facilities planning and provision of secondary
education, especially secondary vocational education.
In this study there are three groups of population and sample. The first group
of the industry about their perceptions of graduates of vocational and technology
graduates of vocational opportunities in the technology industry in the northern city
of Medan. This is because they are stakeholders of vocational graduates were. The
result is a positive relationship exists between perception and significant industry in
the northern city of Medan on Vocational High School graduates with employment
opportunities in the industrial world, with a Spearman correlation index rs = 0.766
at stage 0.01. The second group of junior high students in the northern city of Medan.
This is because they are potential users of vocational secondary education services.
The result is a positive relationship between perception and significant junior high
school students in northern city of Medan on Vocational High School with a
vocational interest in technology and engineering with a Spearman correlation index
rs = 0.629 at 0.01 significance level. The third group is students Vocational
Technology in the North Region of Medan, to capture the quality of vocational

services technology in the area north of the city of Medan. The result is that the
quality of vocational education services they receive are still lacking. Based on the
trend analysis are 48.9% of respondents said the service is still in the category less,
and 44.4% in the category
In this study also found that the needs of industrial workers in the northern
city of Medan competence of the workforce skills needed by competent Maintenance
Mechanic Industrial Engineering, Electrical Engineering Study Program with
competency skills Industrial Automation Engineering, and, Refrigerattion and Air
Conditioning
Keywords : Secondary vocational education, northern city of Medan, the potential
for industrial

KATA PENGANTAR

Puji syukur disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin-Nyalah penulis
telah selesai melaksanakan

penelitian yang berjudul “Perencanaan Pendidikan

Menengah Kejuruan Dikaitkan Dengan Potensi Wilayah Kawasan Utara Kota

Medan”. Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister
Sains (M.Si) pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut memberikan bantuan dan
dukungan, baik sewaktu penulis mengikuti proses perkuliahan maupun pada saat penulis
melakukan penelitian. Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada
yang terhormat:
1. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B. MSc., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Bachtiar Hassan Miraza, selaku Ketua Program Studi Perencanaan
Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD).
3. Prof. Dr. Lic.rer.reg. Sirozujilam selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah
banyak memberi bimbingan serta arahan dalam penelitian ini.
4. Bapak Wahyu Ario Pratomo selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah
banyak memberi bimbingan serta arahan dalam penulisan penelitian ini
5. Bapak Drs. Rujiman, MA. selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah
banyak memberi bimbingan serta arahan dalam penulisan tesis ini.
6. Bapak Prof. Aldwin Surya, SE,MPd, PhD., Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, MS., yang
bersedia menjadi dosen penguji serta telah memberikan masukan dan arahan
yang bermanfaat dalam penulisan tesis ini.
7. Seluruh sivitas akademika Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara,

yang telah banyak membantu penulis dalam proses administrasi maupun
kelancaran kegiatan akademik, termasuk juga seluruh teman-teman di jurusan
PWD USU Medan.

8. Menteri Pendidikan Nasional yang telah memberikan dukungan pembiayaan
melalui Program Beasiswa Unggulan berdasarkan DIPA Sekretariat Jenderal
DEPDIKNAS Tahun Anggaran 2007 sampai dengan 2009.

9. Bapak Ir. H. Ponijan Asri, MM., selaku Kepala Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

yang

memberikan ijin

penulis mengikuti Program Beasiswa Unggulan Depdiknas.

10. Samuel Marpaung, staf pemasaran PT. Kawasan Industri Medan yang telah
banyak membantu penulis di dalam melaksanakan penelitian.

11. Teristimewa buat istri dan anakku ’Dameria Sitorus dan Yoel Matondang’
dimana selama penulis mengerjakan tesis ini berkurang perhatian yang harus
mereka terima, namun tetap setia mendampingi dan mendukung

dalam

penyelesaian tesis ini.
12. Orangtua penulis st.AP. Matondang / N. Br. Pakpahan dan Mertua penulis
st.Ir. RD. Sitorus/R. Br. Sinaga

beserta

seluruh keluarga yang terus

mendukung selama penulis menyelesaikan pendidikan.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih kurang sempurna oleh karena
itu penulis berkenan menerima kritik dan saran demi perbaikan. Akhirnya penulis
mengucapkan terimakasih.

Medan, September 2009
Penulis

Mujur Sahata Edi Suandi Matondang
NIM. 077003045

RIWAYAT HIDUP

Mujur Sahata Edi Suandi Matondang, lahir di Barus Tapanuli Tengah 31 Januari
1975. Putra kedua dari pasangan St.AP. Matondang dan N. Br. Pakpahan. Pendidikan
yang ditempuh : Tahun 1984 Sekolah Dasar Negeri 066660 Medan Deli tamat tahun
1990, melanjut ke SMP Negeri 23 Medan Labuhan tamat tahun 1990, melanjut ke
STM Negeri 3 Medan

tamat

tahun 1993. Tahun 1995

diterima di Fakultas

Pendidikan dan Teknologi Kejuruan (FPTK) IKIP Medan dan menyelesaikan studi
pada tahun 2000 pada Fakultas Teknik ( FT ) Universitas Negeri Medan Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin. Kemudian pada tahun 2007 penulis masuk ke Sekolah
Pascasarjana pada Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
Konsentrasi Perencanaan Pendidikan melalui

program beasiswa unggulan

Depdiknas.
Penulis pernah bekerja selepas menyelesaikan sekolah dari STM Negeri 3 Medan
pada tahun 1994 - 1995 di

PT. Growth Asia Medan, yang bergerak dibidang

pengecoran logam (Foundry) di Kawasan Industri Medan. Setelah

mengikuti

perkuliahan di IKIP Medan sejak tahun 1998, penulis bekerja sebagai tenaga pengajar
di beberapa SMK Swasta di Medan dan Lubuk Pakam. Pada tahun 2000 penulis
lulus seleksi CPNS di Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi (P3GT
Medan) yang berganti nama pada tahun 2007 menjadi Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK Medan) dibawah Dirjen
PMPTK Depdiknas dan bertugas sebagai Widyaiswara.

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .............................................................................................................
i
ABSTRACT.............................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
iii
RIWAYAT HIDUP ..............................................................................................
v
DAFTAR ISI ………..……………………………………………………...........
vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xiii
BAB I

:

PENDAHULUAN.......................................................................
1.1. Latar Belakang .................................................................
1.2. Rumusan Masalah ............................................................
1.3. Tujuan Penelitian..............................................................
1.4. Manfaat Penelitian............................................................

1
1
11
12
12

BAB II

:

TINJAUAN PUSTAKA …………………………………… ...
2.1. Pengembangan Wilayah Melalui Pendidikan .................... .
2.2. Perencanaan Pendidikan …………....................................
2.3. Pendidikan Menengah Kejuruan……………………… ....
2.4. Beberapa Pendekatan dalam Pendidikan Menengah
Kejuruan………...………..................................................
2.5. Persepsi .............................................................................
2.6 Minat ..................................................................................
2.7 Kesempatan Kerja ..............................................................
2.8 Penelitian Sebelumnya .......................................................
2.9 Kerangka Berpikir..............................................................
2.10 Hipotesis Penelitian............................................................

14
14
17
19

METODE PENELITIAN …………………………… ..............
3.1. Tempat dan waktu Penelitian.............................. .............
3.2. Rancangan Penelitian............................................. ...........
3.2.1 Metode……………………….. ...........................
3.2.2. Populasi……………………….. .........................
3.2.3 Sampel ...............................................................
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data......................................
3.3. Uji Coba Instrumen ..............................................................
3.4. Teknik Analisis Data...........................................................
3.5. Definisi Operasional ........................................................ ..

36
36
36
36
36
38
40
41
42
44

BAB. III

:

22
24
26
28
30
33
35

BAB. IV

:

3.6. Variabel Operasional...........................................................

46

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................
4.1. Gambaran Umum Kota Medan ........................................
4.2. Gambaran Umum Kawasan Utara Kota Medan...............
4.3. Potensi Wilayah Kawasan Utara Kota Medan .............
4.4. Pendidikan dan Ketenagakerjaan ...................................
4.5. Pendidikan Menengah di Kawasan Utara Kota Medan .
4.6. Pendidikan Menengah Kejuruan di Kawasan Utara
Kota Medan.....................................................................
4.7. Profil Responden..............................................................
4.8. Persepsi Dunia Industri di Kawasan Utara Kota Medan
Tentang Sekolah Menengah kejuruan dan Kesempatan
Kerja.................................................................................
4.8.1. Persepsi Dunia Industri terhadap Lulusan SMK
Teknologi dan Rekayasa .....................................
4.8.2. Kesempatan Kerja Lulusan SMK Teknologi dan
Rekayasa .............................................................
4.8.3. Hubungan antara persepsi dunia industri dengan
kesempatan kerja lulusan SMK Teknologi .........
4.9. Persepsi dan Minat Siswa SMP di Kawasan Utara Kota
Medan Tentang Sekolah
Menengah Kejuruan
Teknologi dan Rekayasa ..................................................
4.9.1. Persepsi siswa SMP di Kawasan Utara Kota
Medan tentang Sekolah Menengah Kejuruan
Teknologi dan Rekayasa .....................................
4.9.2. Minat Siswa SMP di Kawasan Utara Kota
Medan pada Sekolah Menengah Kejuruan
Teknologi dan Rekayasa .....................................
4.9.3. Hubungan antara persepsi siswa SMP dan
minat pada SMK Teknologi dan Rekayasa di
kawasan utara Kota Medan .................................
4.10. Persepsi siswa Sekolah Menengah Kejuruan tentang
pendidikan menengah kejuruan bidang keahlian
Teknologi Rekayasa di Kawasan Utara Kota Medan ......
4.11. Faktor-Faktor Pendukung Perencanaan Pendidikan
Kejuruan di Kawasan Utara Kota Medan ........................
4.11.1. Dokumen perencanaan pendidikan Kota Medan ..
4.11.2. Potensi industri di kawasan utara Kota Medan ......
4.11.3. Perencanaan pendidikan menengah kejuruan
berdasarkan aksesibilitas .......................................

47
47
49
51
53
56
58
61

63
64
65
66

68

68

69

71

72
74
74
80
83

4.11.4. Peta relevansi bidang keahlian/program keahlian
SMK teknologi dan rekayasa dengan kebutuhan
tenaga kerja industri di kawasan utara Kota
Medan.....................................................................
4.11.5. Standar kompetensi pada kompetensi keahlian
teknik pemeliharaan mekanik industri, teknik
pendingin dan tata
udara, teknik otomasi
industri........................... ........................................
4.11.6. Keterkaitan Hasil Penelitian..................................
BAB. V :

85

90
91

KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 102
5.1. Kesimpulan ....................................................................... 102
5.2. Saran................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 105

DAFTAR TABEL

Nomor

Judul

Halaman

1.1

Jumlah Pencari Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan......................

6

2.1

Program Dan Bidang Keahlian SMK Sesuai Dengan Jenis
Lapangan Usaha ...................................................................................

22

Populasi Siswa kelas 3 Sekolah Menengah Kejuruan di
Kawasan Utara Kota Medan ................................................................

37

3.2

Sampel Kepala Bagian HRD................................................................

38

3.3

Jumlah Sampel Siswa SMP Kelas 9.....................................................

39

3.4

Proporsional Jumlah Sampel Siswa SMK ...........................................

39

3.5

Jenis dan Sumber Data Penelitian ........................................................

41

3.6

Variabel Operasional............................................................................

45

4.1

PDRB Kota Medan Atas Dasar Harga Berlaku 2005-2007 .................

49

4.2

Potensi Wilayah Kawasan Utara Kota Medan ...................................

51

4.3

Banyaknya Perusahaan , Tenaga Kerja untuk Tenaga Kerja
Industri Besar dan Sedang Kota Medan Menurut Kecamatan .............

52

Banyaknya Perusahaan , Tenaga Kerja untuk Tenaga Kerja
Industri Besar – Sedang di Kawasan Utara Kota Medan.....................

53

Jumlah Angkatan Kerja Berdasarkan Pendidikan di Kota
Medan...................................................................................................

55

4.6

Jumlah Sekolah Menengah di Kawasan Utara Kota Medan..............

55

4.7

Perbandingan Jumlah Sekolah Menengah dan Jumlah
Penduduk Yang Dilayani di Kawasan Utara Kota Medan.................

57

Jumlah SMK Negeri dan Swasta di Kawasan Utara Kota
Medan...................................................................................................

58

3.1

4.4

4.5

4.8

4.9

4.10

4.11

4.12

4.13

4.14

4.15

4.16

4.17

4.18

4.19

4.20

4.21

Sebaran SMK Teknologi dan Rekayasa di Kawasan Utara Kota
Medan...................................................................................................

59

Jumlah SMP/MTs dan Siswanya di Kawasan Utara Kota
Medan...................................................................................................

60

Profil Dunia Industri
dimana HRD Industri sebagai
Responden penelitian ...........................................................................

61

Profil Responden Siswa Kelas Tiga SMP di Kawasan Utara
Kota Medan.........................................................................................

62

Profil Responden siswa SMK teknologi di kawasan utara Kota
Medan...................................................................................................

63

Statistic Deskriptif Data Persepsi Dunia Industri di Kawasan
Utara Kota Medan tentang lulusan SMK Teknologi ..........................

64

Identifikasi Tingkat Kecenderungan Persepsi Dunia Industri di
Kawasan Utara Kota Medan tentang lulusan SMK Teknologi ...........

65

Statistic Deskriptif Data Kesempatan Kerja lulusan SMK
Teknologi Industri di Kawasan Utara Kota Medan .............................

65

Identifikasi Tingkat Kecenderungan Kesempatan Kerja
Lulusan SMK Teknologi Rekayasa di Kawasan Utara Kota
Medan...................................................................................................

66

Uji Korelasi Persepsi Dunia Industri tentang Lulusan SMK
Teknologi dengan Kesempatan Kerja
Lulusan
SMK
Teknologi dan Rekayasa di Kawasan Utara Kota Medan....................

67

Statistic Deskriptif Persepsi Siswa SMP di Kawasan Utara
Kota Medan tentang SMK Teknologi dan rekayasa ............................

68

Identifikasi Tingkat Kecenderungan Persepsi Siswa SMP di
Kawasan Utara Kota Medan terhadap SMK Teknologi
Rekayasa ..............................................................................................

69

Statistic Deskriptif Minat Siswa SMP di Kawasan Utara Kota
Medan Pada SMK Teknologi dan Rekayasa........................................

70

4.22

4.23

4.24

4.25

4.26

4.27

4.28

Identifikasi Tingkat Kecenderungan Minat Siswa SMP di
Kawasan Utara Kota Medan terhadap SMK Teknologi
Rekayasa ..............................................................................................

70

Uji Korelasi Persepsi siswa dengan Minat Siswa SMP di
Kawasan Utara Kota Medan tentang SMK Teknologi dan
Rekayasa ..............................................................................................

71

Descriptive Statistics Persepsi Siswa SMK Teknologi dan
Rekayasa tentang Pendidikan Menengah Kejuruan
di
Kawasan Utara Kota Medan ................................................................

73

Identifikasi Tingkat Kecenderungan Persepsi Siswa tentang
pendidikan menengah kejuruan bidang keahlian Teknologi
Rekayasa di Kawasan Utara Kota Medan...........................................

74

Jumlah Angkatan Kerja yang Terserap di Kawasan Utara Kota
Medan ..................................................................................................

82

Peta Relevansi Program Keahlian SMK Teknologi dan
Rekayasa dengan Kebutuhan Tenaga Kerja Industri di
Kawasan Utara Kota Medan ................................................................

86

Profil Bidang Keahlian SMK Teknologi Rekayasa di SMK
Negeri Kota Medan ..............................................................................

88

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Judul

Halaman

2.1

Kerangka Berpikir................................................................................

34

4.1

Peta Kota Medan ..................................................................................

48

4.2

Histogram.............................................................................................

73

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Judul

Halaman

Kuesioner Persepsi Industri di Kawasan Utara Kota Medan Tentang
Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi dan Rekayasa dan Kuesioner
Kesempatan Kerja ......................................................................................

109

Kuesioner Persepsi Siswa SMP di Kawasan Utara Kota Medan
Tentang Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi dan Rekayasa..................

111

Kuesioner Minat Siswa SMP di Kawasan Utara Kota Medan Tentang
Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi dan Rekayasa dan.........................

112

Kuesioner Persepsi Siswa SMK Tentang Pendidikan Menengah
Kejuruan di Kawasan Utara Kota Medan ....................................................

113

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Persepsi Dunia Industri di
Kawasan Utara Kota tentang Lulusan SMK Teknologi dan Rekayasa. .......

117

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesempatan Kerja Lulusan
SMK Teknologi dan Rekayasa....................................................................

118

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Persepsi Siswa SMP di
Kawasan Utara Kota pada SMK Teknologi dan Rekayasa..........................

119

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Minat Siswa SMP di
Kawasan Utara Kota Pada SMK Teknologi dan Rekayasa ..........................

120

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Persepsi Siswa SMK
Terhadap Pendidikan Menengah Kejuruan Kawasan Utara Kota
Medan .......................................................................................................

121

Data Kuesioner Persepsi Dunia Industri Tentang Lulusan SMK
Teknologi dan Rekayasa di Kawasan Utara Kota Medan.............................

122

Tabel Frekuensi Data Persepsi Dunia Industri Tentang Lulusan SMK
Teknologi dan Rekayasa di Kawasan Utara Kota Medan.............................

123

Identifikasi Tingkat Kecenderungan variabel Persepsi Dunia Industri
Tentang Lulusan SMK Teknologi dan Rekayasa.........................................

124

Data Kuesioner Kesempatan Kerja Lulusan SMK Teknologi dan
Rekayasa di Kawasan Utara Kota Medan....................................................

125

14
15

16

Tabel Frekuensi Data Kesempatan Kerja Lulusan SMK Teknologi dan
Rekayasa....................................................................................................
Identifikasi Tingkat Kecenderungan variabel Kesempatan Kerja
Lulusan SMK Teknologi dan Rekayasa ......................................................

126
127

Uji hipotesis Hubungan Antara Persepsi Dunia Industri
dan
Kesempatan Kerja Lulusan SMK Teknologi dan Rekayasa ........................

128

Data Kuesioner Persepsi Siswa SMP di Kawasan Utara Kota Medan
Tentang SMK teknologi dan Rekayasa .......................................................

129

Tabel Frekuensi data Persepsi Siswa SMP di Kawasan Utara Kota
Medan Tentang SMK teknologi dan Rekayasa............................................

131

Identifikasi Tingkat Kecenderungan Persepsi Siswa SMP di Kawasan
Utara Kota Medan Tentang SMK teknologi dan Rekayasa ..........................

132

Data Kuesioner Minat Siswa SMP di Kawasan Utara Kota Medan
Pada SMK Teknologi dan Rekayasa ...........................................................

133

Tabel Frekuensi Data Minat Siswa SMP di Kawasan Utara Kota
Medan Pada SMK Teknologi dan Rekayasa................................................

135

Identifikasi Tingkat Kecenderungan Minat Siswa SMP di Kawasan
Utara Kota Medan pada SMK Teknologi dan Rekayasa ..............................

136

Uji Hipotesis Hubungan Antara Persepsi dan Minat Siswa SMP Pada
SMK Teknologi dan Rekayasa di Kawasan Utara Kota Medan ...................

137

Data Kuesioner Persepsi Siswa SMK Terhadap Pendidikan Menengah
Kejuruan di Kawasan Utara Kota Medan ....................................................

138

Tabel Frekuensi Persepsi Siswa SMK Terhadap Pendidikan
Menengah Kejuruan di Kawasan Utara Kota Medan ...................................

139

Identifikasi Tingkat Kecenderungan Persepsi Siswa SMK Terhadap
Pendidikan Menengah Kejuruan di Kawasan Utara Kota Medan.................

140

27

Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan...................................

141

28

Peta Relevansi Program Keahlian SMK Teknologi dan Rekayasa
Dengan Kebutuhan Tenaga Kerja Dunia Industri di Kawasan Utara
Kota Medan................................................................................................

143

Standar Kompetensi keahlian teknik pemeliharaan mekanik
industri, otomasi industri, teknik pendingin dan tata udara .................

144

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

29

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pembangunan nasional bertujuan untuk mencapai cita-cita masyarakat adil
dan makmur sesuai amanat UUD 1945. Pembangunan nasional dilaksanakan dengan
menggali seluruh sumberdaya dan potensi yang ada pada negara ini. Kekayaan alam
yang melimpah pada jaman dahulu memang merupakan kebanggaan bagi bangsa
Indonesia. Namun kekayaan alam tidak kekal sifatnya dan ketersediaannyapun
mempunyai batas. Sehingga kalau pembangunan hanya mengagungkan sumber daya
alam maka pembangunan itu akan berhenti saat sumber daya alam akan habis.
Sehingga dalam pembangunan, sumberdaya alam tidak berdaya tanpa adanya
pengelolaan oleh sumber

daya manusia dengan memanfaatkan teknologi yang

merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini diperkuat oleh
pernyataan Nachrowi (2001) bahwa dalam pengembangan suatu wilayah sebagai
strategi pembangunan nasional ada tiga pilar yang mempunyai hubungan yang erat
dan harus saling berinteraksi yaitu : sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan
teknologi. Suatu wilayah yang mempunyai sumberdaya alam yang cukup kaya dan
sumberdaya manusia yang mampu memanfaatkan dan mengembangkan teknologi
akan cepat berkembang dibanding wilayah lain.

Peran strategis sumberdaya manusia ini perlu dipersiapkan yaitu dengan
memberikan pendidikan. Pendidikan dimaksudkan untuk membekali sumberdaya
manusia itu dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar mampu memanfaatkan dan
mengembangkan IPTEK bagi pengelolaan pembangunan yang bertujuan mewujudkan
cita-cita masyarakat adil makmur. Karenanya pendidikan merupakan kunci sukses
pembangunan suatu wilayah atau negara. Pendidikan yang baik akan menghasilkan
Sumberdaya

manusia

yang

berkualitas.

Oleh

karenanya

sangat

penting

mempersiapkan pendidikan melalui suatu perencanaan pendidikan.
Pendidikan akan

mengantarkan masyarakat pada kepada suatu keadaan

masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society). Pendidikan membawa
perubahan dari masyarakat yang potensi kemanusiaannya kurang berkembang
menuju masyarakat maju dan berkembang
kemanusiaanya

yang

mengaktualisasikan

potensi

secara optimal. Potensi kemanusiaan itu ialah (1) afektif yang

tercermin dari kualitas keimanan, ketakwaan , akhlak mulia termasuk budi pekerti
luhur serta kepribadian unggul, dan kompetensi estetis ; (2) potensi kognitif yaitu
kapasitas berfikir dan intelektualitas

untuk menggali dan mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi ; (3) potensi psikomotorik yang dicerminkan pada
kemampuan

mengembangkan keterampilan teknis , kecakapan praktis

dan

kompetensi kinestetis (Depdiknas, 2007). Wahana yang tepat untuk hal tersebut
adalah pendidikan sebagai proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan ketiga dimensi paling elementer di atas dapat

berkembang optimal dan menciptakan individu yang berkualitas dan menjadi agen
pembangunan bangsa Indonesia.
Agar

pendidikan

tersebut

berkualitas

pengembangan wilayah maka perlu dilakukan
melibatkan

kegiatan

multidisipliner

yang

dan

berdampak

bagi

suatu

perencanaan pendidikan yang

memperhatikan

masalah-masalah

demografi, ekonomi, keuangan, pemerintah, pedagogi, statistic persekolahan,
lingkungan, social budaya dan aspek lainnya yang secara langsung atau tidak
langsung dapat mempengaruhi perencanaan pendidikan (Enoch, 1992).

Artinya

bahwa

dengan

perencanaan

pendidikan

dilakukan

secara

komprehensif

mempertimbangkan berbagai aspek sehingga pendidikan itu dapat berfungsi dengan
baik menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas secara menyeluruh.
Menyeluruh dalam pengertian semua warga negara mendapatkan kesempatan untuk
belajar

sehingga masing-masing memiliki kemampuan untuk mendukung

pembangunan suatu wilayah ataupun negara. Karenanya suatu wilayah dalam proses
pembangunannya sangat ditentukan oleh ketersediaan sumberdaya manusia yang
berkualitas.
Berdasarkan Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 pendidikan dibagi atas
Pendidikan Formal, non formal dan informal. Dimana Pendidikan formal mencakup
Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi. Pendidikan dasar
dimulai dari tingkat SD sampai SMP/MTS. Pendidkan menengah terdiri dari
Pendidikan Menengah Umum yaitu Tingkat SMA/MA dan Pendidikan Menengah
Kejuruan yaitu SMK / MAK. Pendidikan Tinggi sendiri adalah merupakan jenjang

pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan
diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi.
Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi akan saling mempengaruhi dengan
pengembangan pendidikan. Menurut Enoch (1992) lulusan pendidikan yang lebih
bermutu dalam pengetahuan dan keterampilan teknis dengan sendirinya memberi
sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya dan menaikkan pendapatan
individu khusus. Dengan demikian pendidikan dapat dianggap sebagai barang
konsumsi dan investasi
ekonomi

dalam modal manusia. Sehingga diperlihatkan bahwa

dan pendidikan saling mempengaruhi. Kemajuan ekonomi mendorong

perkembangan

pendidikan, dan pendidikan yang maju merupakan salah satu

persyaratan perkembangan ekonomi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta pergeseran sektor pembangunan dari

sektor

primer (pertanian) ke sektor

sekunder dan tertier (industri dan jasa) mendorong pendidikan semakin dipacu untuk
menghasilkan tenaga kerja yang lebih banyak jenis keahlian yang dibutuhkan. Ini
berarti dunia pendidikan harus semakin lebih tanggap dengan kebutuhan sektor
tersebut. Keadaan ini sudah dimulai sejak Pelita II tahun 1974 dimana diamanatkan
dalam GBHN 1973

bahwa ”...pembinaan sistem pendidikan

nasional agar

disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan, sehingga menghasilkan calon tenaga
kerja yang diperlukan untuk pembangunan. Perkembangannya pada Pelita III dimana
ditetapkan dasar-dasar memasuki tahap industrialisasi pada Pelita IV dan V dan

seterusnya, diikuti dengan penyiapan sumberdaya manusia. Sebagian sumberdaya
yang dimaksud disiapkan melalui pendidikan kejuruan (Djojonegoro, 1999).
Saat ini pertanian tidak dapat lagi dipertahankan sebagai tumpuan utama
pembangunan karena semakin sempitnya lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi
pemukiman dan kawasan industri

sebagai bagian dari pembangunan ekonomi.

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses transisi dari tingkat ekonomi tertentu
yang bercorak sederhana menuju tingkat ekonomi maju. Tingkat ekonomi tersebut
yaitu primer yaitu sektor pertanian, sekunder sektor industri manufaktur, konstruksi
dan tingkat paling tinggi yaitu tertier yaitu sektor jasa. Transisi ini akan diikuti oleh
peningkatan kebutuhan tenaga kerja sektor sekunder dan tertier. Agar dapat masuk
dalam sektor formal tenaga kerja itu harus dipersiapkan dengan pendidikan dan
keterampilan (Miraza, 2008).
Sebagai suatu kota yang berkembang Kota Medan juga telah mengalami
transisi pembangunan ekonomi dimana saat ini Kota Medan menjadi salah satu
pusat industri , perdagangan dan jasa. Pertanian yang

dulu

mengandalkan

perkebunan sudah tidak dapat lagi dipertahankan. Implikasinya adalah pertumbuhan
penduduk yang pesat dengan berbagai permasalahan diantaranya pendidikan dan
tenaga kerja. Oleh karenanya maka pendidikan Kota Medan juga harus terus
disinkronkan dengan perkembangan ekonomi yang terjadi. Berdasarkan struktur
tenaga kerja

yang di kota Medan , tenaga kerja lulusan Pendidikan Menengah

mendominasi angka pencari kerja.

Tabel 1.1. Jumlah Pencari Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat
Pendidikan
SD
SMP
SLTA
Sarjana

Belum ditempatkan
pada tahun 2006
0
3.231
51.982
1.216

Terdaftar Tahun
2007
882
1.196
11.411
9.397

Ditempatkan pada
tahun 2007
25
138
5.712
392

Sumber BPS Kota Medan : Medan Dalam Angka 2008

Berdasarkan tabel 1.1 di atas maka struktur tenaga kerja kota Medan diisi oleh
tenaga kerja lulusan SLTA (pendidikan menengah). Ini berarti bahwa pendidikan
menengah perlu dipersiapkan agar lebih siap memasuki lapangan pekerjaan yang
menuntut keahlian. Secara umum struktur kerja tersebut merupakan bagian gambaran
dari

struktur tenaga kerja

di Indonesia. Oleh karenanya saat ini Depdiknas

menggalakkan pendidikan kejuruan terutama pada tingkat menengah melalui Sekolah
Menengah Kejuruan. Berbagai upaya dilaksanakan melalui promosi , kebijakan dan
bantuan bagi pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan. Dengan dasar pemikiran
bahwa lulusan SMK

dipersiapkan untuk memasuki lapangan kerja

yang ada

sedangkan lulusan pendidikan menengah umum yaitu SMA (Sekolah Menengah
Atas) dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga jika
ternyata lulusan SMA turut memasuki lapangan kerja setelah tamat maka akan
lebih baik jika para siswa lebih didorong untuk memasuki SMK yang
mempersiapkan mereka dari segi keterampilan dan keahlian

lebih

sebagai modal

memasuki lapangan pekerjaan. Menurut Davison dan Kelly (2004) dengan program
pembelajaran berbasis kompetensi dimana pendidikan kejuruan memberi kontribusi
bagi setiap orang yang mengikutinya yaitu kemampuan akademik, kemampuan

memecahkan masalah, keahlian – keahlian spesifik dari jenis pekerjaan yang berguna
bagi perekonomian produktif dan memberikan kontribusi bagi anggota masyarakat.
Artinya jika dikembangkan dan dilaksanakan dengan baik maka akan dihasilkan
lulusan yang akan mendorong perbaikan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Dengan

karakteristik struktur ekonomi Kota Medan sebagai kota

perdagangan, industri dan jasa maka tidak berlebihan jika pendidikan menengah di
Kota Medan juga diarahkan bagi pengembangan SMK baik secara kualitas, maupun
kuantitas. Secara khusus kawasan utara Kota Medan

yang

meliputi

empat

Kecamatan, yaitu : Medan Deli, Medan Labuhan, Medan Marelan, dan Medan
Belawan

dimana sentra Industri Kota Medan berada di kawasan ini terutama

Medan Deli , Medan Labuhan dengan Kawasan Industri Medan (KIM) dan Medan
Belawan dengan dukungan pelabuhan laut. Berdasarkan data SMK yang ada di
Kawasan Utara Kota Medan ini hanya ada empat SMK swasta yang berbasis
Teknologi dan Rekayasa yang cocok untuk kebutuhan tenaga kerja industri, ada satu
SMK Negeri di Medan Labuhan namun merupakan SMK Perikanan. Untuk potensi
kelautan hal ini memang sudah memadai, akan tetapi dengan potensi industri yang
dimiliki kawasan ini maka perlu adanya SMK Teknologi Industri yang dikelola oleh
negeri.
Tanpa mengecilkan peran masyarakat dalam mengelola pendidikan kejuruan,
namun kenyataan bahwa SMK adalah pendidikan yang memerlukan investasi yang
besar dan berkelanjutan dan tidak semua swasta dapat secara maksimal

melaksanakannya.

Karena

pendidikan

kejuruan

memiliki

kekhasan

dalam

pembelajaran yang membutuhkan Laboratorium atau Workshop yang lengkap
sebagai tempat mengasah keterampilan psikomotorik siswanya.
Secara keseluruhan Kota Medan memang telah ada SMK Negeri Bidang
Keahlian Teknologi dan Rekayasa akan tetapi keberadaannya cenderung berada di
pusat kota, sehingga para pelajar dari kawasan utara kota Medan jika hendak
menikmati pendidikan menengah kejuruan yang

dikelola oleh negeri harus

menempuh jarak kurang lebih antara 10 – 25 km ke pusat kota. Jika ditinjau dari
kelayakan beberapa dari SMK yang berada di pusat kota tersebut berdasarkan lokasi
pendidikan sudah semakin tidak layak karena semakin sempitnya lokasi yang ada.
Memperhatikan Rencana Strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Depdiknas pada tahun 2025 mengamanatkan perbandingan antara
jumlah SMA : SMK mencapai 30% : 70 %. Artinya ke depan pemerintah lebih
memfokuskan pendidikan yang bersifat kejuruan (vokasi) dengan alasan mereka akan
lebih siap menempati pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri
ketimbang menyiapkan lulusan yang diharapkan melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Apalagi dengan kenyataan bahwa tamatan sekolah menengah
umum juga banyak yang langsung bekerja, tidak melanjutkan pendidikan mereka ke
pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Target Renstra Depdiknas ini memang akan

dikerjakan bersama antara pemerintah dan masyarakat. Artinya tidak mungkin
semuanya itu dibangun dan disediakan oleh pemerintah mengingat anggaran
pembangunan untuk Sekolah Menengah Kejuruan lebih besar daripada pembangunan

Sekolah Menengah Umum dan inilah salah satu karakteristik Pendidikan Kejuruan
(Djojonegoro,1999: 37) di mana investasi dan operasional lebih besar daripada
pendidikan umum.
Mengingat hal inilah sebenarnya terjadi polemik antara kualitas dan fasilitas
Sekolah Menengah Kejuruan. Agar dapat menghasilkan kualitas yang baik dengan
ukuran kompetensi siswa, maka fasilitas pendidikan menengah kejuruan itu harus
lengkap dan mampu mengikuti perkembangan Dunia Usaha dan Dunia Industri
(Du/Di). Sehingga bukan sebuah intrepretasi yang kurang bagi Sekolah Menengah
Kejuruan yang dikelola oleh masyarakat (swasta) banyak yang kewalahan jika sudah
diperhadapkan kepada kemampuan atau kompetensi lulusan yang dihasilkan.
Dunia industri sendiri selaku pengguna jasa

lulusan Sekolah Menengah

Kejuruan selalu menginginkan tenaga kerja yang terampil dan sesuai dengan dunia
kerja menurut Gunadi Sinduwinata (www.edubenchmark.com). Tenaga kerja yang
terampil harus melalui pendidikan dan pelatihan yang bermutu, yang adaptif dengan
perkembangan kemajuan teknologi yang digunakan di dunia

industri. Tentunya

lulusan SMK yang diterima bekerja di industri. Pendidikan dan pelatihan yang
diterima merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dan
berdampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara yang lebih cepat ( Sumarsono,
2003).
Untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi yang baik maka
Sekolah Menengah kejuruan harus mempunyai fasilitas sarana dan prasarana yang
lengkap dan merupakan komponen penting dalam suatu proses pembelajaran

(Sanjaya , 2008). Untuk menyediakan sarana yang lengkap pada Sekolah Menengah
Kejuruan perlu dana yang tidak sedikit karena sarana dan prasarana akan meliputi
tiga aspek yaitu , ruang pembelajaran umum, ruang penunjang, ruang pembelajaran
khusus (PP.No.48 Tahun 2008). Masing –masing ruang ini harus diisi dengan fasilitas
sesuai standar , dan terutama ruang pembelajaran khusus harus diisi dengan fasilitas
praktikum yang sesuai dengan Bidang Keahliannya.
Pada fasilitas praktikum inilah banyak sekali kendala yang dihadapi oleh
pihak pengelola swasta, terutama pendidikan kejuruan kelompok keahlian Teknologi
Rekayasa dimana mereka harus adaptif dengan peralatan yang sesuai dengan
teknologi yang berkembang di dunia Industri Rekayasa dan ini bukan hal yang
mudah. Oleh karena itu, perlu perencanaan yang menjembatani dunia pendidikan
kejuruan dengan dunia usaha dan industri sebagai stakeholder. Sekolah Menengah
Kejuruan yang dikelola pemerintah sekalipun belum dapat dikatakan seluruhnya
mampu adaptif dengan dunia usaha dan dunia industri. Akan tetapi dengan asumsi
bahwa pemerintah akan bertanggungjawab dengan mutu pendidikan maka tentunya
hal tersebut akan diupayakan.
Pendidikan yang bermutu tentunya akan menghasilkan kualitas yang bermutu,
oleh karenanya perlu perencanaan yang baik. Perencanaan pendidikan melibatkan
kegiatan multidisipliner yang memperhatikan masalah-masalah demografi, ekonomi,
keuangan, pemerintah, pedagogi, statistic persekolahan, lingkungan, social budaya
dan aspek lainnya yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi
perencanaan pendidikan (Enoch, 1992). Oleh karenanya pada penelitian ini akan

memfokuskan kepada analisis pendidikan menengah kejuruan dengan demand and
supply analisis dimana akan melihat sisi pihak industri

sebagai pengguna jasa

lulusan Sekolah Menengah Kejuruan, siswa SMK Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa sebagai pelanggan jasa pendidikan menengah kejuruan dan calon siswa
yaitu siswa SMP yang akan masuk kedalam lingkup pendidikan kejuruan tersebut
dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang menjadi potensi dan pertimbangan
pengembangan wilayah kota Medan khususnya kawasan utara Kota Medan.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini
dirumuskan beberapa masalah , yaitu :
a. Bagaimanakah hubungan antara persepsi dunia industri di kawasan utara kota
Medan tentang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi dan Rekayasa
dengan kesempatan kerja di dunia industri
b. Bagaimanakah hubungan persepsi siswa SMP di kawasan utara kota Medan
tentang Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi dan Rekayasa dengan minat
pada Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi dan Rekayasa
c. Bagaimanakah persepsi

siswa Sekolah Menengah

Kejuruan tentang

pendidikan menengah kejuruan bidang keahlian Teknologi Rekayasa di
Kawasan Utara Kota Medan
d. Bagaimanakah perencanaan Pendidikan Kejuruan di Kawasan Utara Kota
Medan

1.3. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi dunia industri di kawasan utara
kota Medan tentang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi dan
Rekayasa dengan kesempatan kerja di dunia industri
b. Untuk mengetahui hubungan persepsi siswa SMP di kawasan utara kota
Medan tentang Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi dan Rekayasa dengan
minat pada Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi dan Rekayasa.
c.

Untuk mengetahui tingkat kecenderungan persepsi siswa SMK sebagai
masyarakat pelanggan dari pendidikan menengah kejuruan khususnya bidang
keahlian Teknologi Rekayasa di Kawasan Utara Kota Medan

d. Untuk mengidentifikasi faktor – faktor apa saja yang mendukung perencanaan
Pendidikan Kejuruan di Kawasan Utara Kota Medan.

1.4. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Dapat dipakai sebagai acuan dalam pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
sebagai pendidikan yang dimaksudkan menjawab tantangan kebutuhan dunia
kerja dan sebagai pendidikan yang lebih aplikatif.
b. Sebagai salah satu kajian dalam pengembangan wilayah terkhusus ditinjau dari
sumberdaya manusia sebagai salah satu pilarnya.

c. Mendukung program Depdiknas dan sumbangsih pemikiran bagi Pemko Medan
dalam mengembangkan pendidikan menengah kejuruan di Kawasan Utara Kota
Medan
d. Sebagai bahan referensi bagi pihak industri dan dunia usaha tentang pendidikan
menengah kejuruan untuk rekrutmen tenaga kerja.
e. Sebagai bahan referensi bagi masyarakat tentang pendidikan menengah kejuruan
sebagai pendidikan yang membekali para lulusannya kompetensi untuk lebih siap
menghadapi dunia kerja daripada sekolah umum.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengembangan Wilayah Melalui Pendidikan
Pengembangan wilayah memiliki tiga pilar utama yang mendukungnya yaitu
:sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan teknologi. Tiga pilar ini saling
mendukung dan mempunyai peran masing-masing. Sumber daya manusia
mempunyai posisi sentral sebagai pengelola sumberdaya alam dengan pengembangan
dan pemanfaatan teknologi yang baik. Suatu wilayah yang mempunyai sumberdaya
alam yang melimpah dan sumberdaya manusia yang mampu memanfaatkan dan
mengembangkan teknologi, akan lebih cepat berkembang daripada wilayah lain yang
tidak cukup sumberdaya manusianya yang unggul (Nachrowi, 2001).
Saat ini sumber daya alam semakin menipis terutama sumber daya alam yang
tidak terbaharui

oleh karena itu perlu lebih memantapkan peran sumber daya

manusia dan penggunaan teknologi dalam pengembangan wilayah. Masih menurut
Nachrowi (2001) dalam jangka panjang human capital menjadi prioritas daerah
otonom, mengingat peran sumberdaya alam semakin terbatas oleh karena itu perlu
mempunyai manusia – manusia yang handal sebagai agen pembangunan. Zen (2001)
menyebutkan bahwa pengembangan wilayah merupakan upaya mengawinkan secara
harmonis sumberdaya alam, manusia dan teknologi, dengan memperhitungkan daya
tampung lingkungan itu sendiri.

Pasal 1 (1) UUSPN No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Artinya bahwa pendidikan itu ingin menghasilkan lulusan yang nantinya akan
menjadi salah satu modal pembangunan sebagai agen perubahan yang akan masuk
kedalam proses pembangunan melalui mekanisme produksi. Todaro dalam
Sirojuzilam (2008) menyatakan bahwa pendidikan merupakan komponen penting dan
vital terhadap pembangunan terutama meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
merupakan input bagi total produksi .
Jelaslah bahwa pendidikan merupakan indikator pengembangan suatu
wilayah. Dimana indikator tersebut dapat dijabarkan menjadi acuan pengembangan
pendidikan di suatu wilayah yang meliputi perencanan pendidikan dengan melibatkan
multidisiplin ilmu. Perhatian akan peningkatan kualitas pendidikan di suatu wilayah
dengan memperhatikan sarana dan prasarana, kualitas proses pembelajaran dengan
mengembangkan potensi lokal (potensi wilayah) yang ada. Sehingga pendidikan akan
mengha