BAB I MESIN

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perubahan Zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pun semakin pesat dan mengglobal. Hal ini membawa perubahan terhadap segala aspek kehidupan manusia dan menuntut manusia mengembangkan pola pikir dan cara kerja yang lebih cepat, efektif dan efisien. Tidak dapat di pungkiri bahwa setiap organisasi atau badan usaha untuk dapat tetap bertahan di dunia persaingan pasar bebas harus aktif mengikuti perkembangan dan untuk mewujudkan peningkatan serta perkembangan suatu organisasi harus mengembangkan bahkan melakukan perubahan dalam system, di antaranya system otomotif dan untuk mewujudkannya harus di dukung teknologi dan informasi otomotif yang handal.

Bengkel “SUSANTO MOTOR” merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa otomotif, yang bertujuan memudahkan para pengguna kendaraan roda empat dalam hal perbaikan, dengan adanya perkembangan dari tahun ketahun tersebut baik itu di lihat dari segi bertambahnya pengguna kendaraan roda empat yang ada maka banyak permasalahan yang di temui dalam penanganan kendaraan roda empat yang jenis lebih canggih.

B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan laporan ini penulis akan memaparkan masalah mengenai: SYSTEM PENDINGIN MESIN

Bagaimana cara mengatasi mesin overheating dan air Radiator cepat habis C. Tujuan Penulisan Laporan

Sebagai tugas akhir Prakerin, siswa diwajibkan membuat laporan akhir yang meliputi seluruh kegiatan selama prakerin. Laporan ini merupakan bentuk pertanggung jawaban siswa yang akan dipresentasikan pada saat ujian lisan. Berikut ini adalah beberapa tujuan pembuatan laporan prakerin

1. Memantapkan siswa dalam pengembangan dan penerapan pelajaran dari sekolah di institusi tempat prakerin.


(2)

2. Siswa mampu mencari alternatif lain dalam pemecahan masalah analisiskimia secara lebih rinci dan mendalam.

3. Siswa dapat mengumpulkan dan mengolah informasi yang telah diperolehsehingga dapat ditampilkan dalam bentuk laporan dan presentasi.

4. Siswa dapat membuat laporan kerja dan bertanggung jawab atas tugasyang telah diberikan.

5. Menambah koleksi pustaka di perpustakaan sekolah maupun di institusitempat prakerin sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan, baik bagi penulis maupun bagi pembaca

D. Manfaat Penulisan Laporan 1. Bagi Siswa

a. Dapat menambah pengalaman kerja didalam dunia usaha

b. Agar siswa mempunyai wawasan yang lebih luas tentang dunia kerja nyata, khususnya tentang sistem pendingin pada kendaraan bermotor roda 4.

2. Bagi Instansi

a. Membantu memperingan beban kerja Instansi

b. Adanya sinkronisasi antara Instansi dengan pihak sekolah.

BAB II PEMBAHASAN

A. Landasan Teori 1. Fungsi System


(3)

Pada system pendingin air memiliki konstruksi yang lebih rumit dibanding pendingin udara, akan tetapi memilik banyak kelebihan dibanding pendingin udara, diantaranya mesin menjadi relative aman karena disekeliling silinder dikelilingi oleh air pendingin, air juga bisa meredam bunyi yang belebihan dalam mesin.

System ini berfungsi untuk menjaga temperatur kerja mesin dan mencegah mesin over heating. Komponen-komponennya :

a. Nama Komponen : 1) Radiator

2) Slang Karet (upper hose) 3) Slang Karet (lower hose) 4) Thermostat

5) Kipas (fan)

b. Pompa Air (water pump) 1) Kantong air (Water Jacket)

1. Fungsi Komponen-komponen Sistem Pendinginan Mesin :

Radiator

Radiator berfungsi mendinginkan cairan pendingin yang telah menjadi panas setelah melalui saluran water jacket.

Radiator cap

Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan dan menstabilkan tekanan air dalam sistem pendinginan (mengatur tekanan air)

Reservoir

Reservoir berfungsi sebagai persediaan air dan untuk menyeimbangkan perbedaan volume air pendingin akibat panas

Hose

Slang Karet (upper hose dan lower hose ) berfungsi memindahkan air pendingin dari/ke water jacket melalui radiator


(4)

Thermostat menutup secara otomatis sesuai temperatur cairan pendingin.

Fan

Kipas Pendingin (fan) berfungsi menambah pendinginan pada radiator untuk membantu mempercepat penyerapan radiasi panas ke udara luar.

Water pump

Pompa Air (water pump) berfungsi mengirimkan cairan pendingin melalui sistem pendingin dengan tekanan. Water jacket

Kantong Air (Water Jacket) berfungsi sebagai tempat bersirkulasinya air pendingin di dalam mesin untuk menyerap panas pembakaran secara langsung.

2. Cara Kerja Sistem Pendinginan

Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin yang panas itu. Ketika air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan masuk ke radiator setelah melalui thermostat yang mengaturnya. Di radiator air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka akan menuju kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat proses pendinginan itu.

B. Trooble Sooting (Analisis Kerusakan dan Perbaikan)

Kerusakan yang terjadi pada system pendinginan dan cara mengatasinya Proses pendinginan pada mesin terganggu apabila terdapat gangguan pada komponen system pendinginan mesin itu sendiri. Hal ini dapat di identifikasikan melalui pemeriksaan yang dilakukan. Apabila pada system pendinginan sudah terdapat kelainan-kelainan, di ikuti penurunan daya dari mesin

1. Terjadi Over heating

Terjadinya over heating dapat dilihat pada temperatur air pendingin yang selalu tinggi (jauh diatas temperatur kerjanya). Jika hal ini terjadi


(5)

berarti over heating. Dari neraca panas hal ini sebetulnya akan menurunkan kerugian panas karena pendinginan. Tetapi dengan kenaikan temperatur mesin yang diamati pada air pendingin ini selanjutnya akan menyebabkan beberapa komponen mesin mangalami perubahan bentuk yang berlebihan akibat pemuaiannya seperti piston pada silinder. Akibat lanjutan yang dapat dirasakan adalah adanya kenaikan kerugian akibat gesekan. Secara prinsip penyebab dari over heating adalah aliran dari air pendingin dan udara pada radiator yang mengalami gangguan.

2. Penyebab terganggunya sistem pendinginan:

Termostat Tidak Bekerja/Macet Penyebab termostat tidak bekerja: Termostat berfungsi mengatur sirkulasi air agar kerja mesin maksimal pada temperatur yang sesuai. Termostat yang macet pada saat tertutup dapat menyebabkan mesin menjadi overheating dan termostat yang macet pada saat terbuka dapat menyebabkan mesin menjadi overcooling. Penyebabnya karena termostat sudah lama dan tidak mampu bekerja dengan baik jadi pegas-pegasnya sudah tidak mampu untuk membuka termostat itu.

Cara mengatasinya:

Kedua gejala tersebut dapat merusakkan bagian dari mesin dan tenaga yang dihasilkan menjadi turun. Setelah di uji termostat tidak dapat membuka dan tidak dapat bekerja pada waktunya, sudah waktunya termostat tersebut harus diganti. Pengujian termostat dilakukan untuk mengetahui kondisinya dengan cara: Pemeriksaan thermostat, dengan cara sebagai berikut :

1) Mencelupkan thermostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur pembukaan katup.


(6)

Gambar 7. Memeriksa kerja thermostat

Temperatur pembukaan katup : 80° - 90° C. Jika temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat perlu diganti.

2) Memeriksa tinggi kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada 95° C : 8 mm atau lebih.

Gambar 8. Pemeriksaan tinggi kenaikan katup

Dan setelah diperiksa thermostat tdk terbuka lagi pada suhu air 82 derajat Celsius, berarti penyebab terjadinya mesin overheating terjadi pada komponen system pendingin yaitu Termostat . Termostat diganti yang baru. Prosedur pelepasan thermostat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Mengeluarkan media pendingin mesin b. Melepas saluran air keluar (selang karet atas)

c. Melepas tutup rumah thermostat, kemudian mengeluarkan thermostat dari rumahnya.


(7)

Gambar benda kerja

C. Langkah pembongkaran dan Pemasangan

1. Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin

Pemeriksaan media pendingin meliputi pemeriksaan kapasitas dan kualitas media pendingin. Pemeriksaan kualitas pendingin meliputi pemeriksaan terhadap endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator. Adapun pemeriksaan kualitas dan kapasitas media pendingin dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Pemeriksaan kapasitas media pendingin

Kapasitas air pendingin dapat dilihat pada tangki cadangan (reservoir tank). Permukaan media pendingin harus berada diantara garis LOW dan FULL dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah air pendingin kurang, periksa kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai garis FULL.


(8)

Endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator harus sedikit. Apabila media pendingin terlalu kotor atau banyak mengandung karat (berwarna kuning) harus dilakukan penggantian dengan cara sebagai berikut :

1) Melepas tutup radiator. Pada saat membuka tutup radiator, mesin harus dalam keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan panas, cairan dan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.

2) Mengeluarkan media pendingin melalui lubang penguras dengan cara mengendorkan atau melepas baut penguras.

3) Menutup lubang penguras, kemudian isilah dengan media pendingin berupa ethylene glycol base yang baik dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya. Pendingin yang dianjurkan ialah yang mengandung ethylene glycol base lebih dari 50 % tetapi tidak lebih dari 70 %). Media pendingin tipe alcohol tidak disarankan dan harus dicampur dengan air sulingan. 4) Memasang tutup radiator.

5) Menghidupkan mesin dan periksa kebocoran.

6) Memeriksa permukaan media pendingin dan tambahkan jika diperlukan.

2. Pelepasan, Pemeriksaan dan Penggantian Pompa Air

Pompa air perlu diperiksa apabila air dalam sistem pendingin tidak bersirkulasi, karena fungsi pompa air adalah untuk menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi didalam sistem. Gejala yang ditimbulkan apabila pompa air tidak bekerja adalah temperatur mesin naik dengan cepat pada saat mesin hidup. Pompa air juga perlu diganti apabila seal perapat telah aus atau sudah tidak mampu menahan tekanan air. Dalam kenyataannya seringkali seal pompa tidak tersedia di pasaran, sehingga apabila terjadi kebocoran air akibat seal pompa, maka harus mengganti unit pompa secara keseluruhan. Untuk melepas pompa dari sistem pendingin sebaiknya mengikuti prosedur yang benar. Demikian


(9)

pula pelepasan komonen-komponen pompa. Pelepasan dan pemasangan komponen yang tidak benar akan mengakibatkan kerja pompa tidak optimal. Selanjutnya dalam kegiatan belajar ini akan dibahas berturut-turut prosedur pelepasan, pemeriksaan dan pemasangan pompa air. Prosedur pelepasan pompa air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Mengeluarkan media pendingin mesin

b. Melepas tali kipas, kipas, kopling fluida (jika ada) dan puli pompa air dengan prosedur sebagai berikut :

1) Merentangkan tali kipas dan mengendurkan mur pengikat tali kipas

2) Mengendorkan pivot dan baut penyetel, alternator, kemudian lepas tali kipas

3) Melepas mur pengikat kipas dengan kopling fluida dan puli 4) Melepas mur pengikat kipas dari kopling fluida

c. Melepas pompa air

3. Pemeriksaan komponen pompa air

Pemeriksaan pompa air dapat dilakukan dengan cara memutar dudukan puli dan mengamati bahwa bearing pompa air tidak kasar atau berisik. Apabila diperlukan, bearing pompa air harus diganti. Pemeriksaan kopling fluida dari kerusakan dan kebocoran minyak silicon.


(10)

Prosedur pelepasan komponen pompa air :

Komponen pompa air terdiri atas: bodi pompa, dudukan puli, bearing, satuan seal, rotor, gasket dan plat (lihat gambar 3). Nama komponen yang diberi tanda ◊ adalah komponen yang tidak dapat digunakan lagi setelah dilakukan pelepasan komponen.

Gambar 3. Komponen pompa air

Adapun prosedur pelepasan komponen pompa air adalah sebagai berikut :

a. Melepas plat pompa dengan cara melepas baut pengikatnya (lihat gambar 4) Cara melepas plat

b. Melepas dudukan puli dengan menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas dudukan puli Gambar 5. Cara melepas dudukan puli

c. Melepas bearing pompa dengan cara sebagai berikut :

1) Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85° C

2) Menekan poros bearing dan melepas bearing dan rotor dengan menggunakan SST dan press

3) Melepas rakitan seal dengan menggunakan SST dan pres Prosedur perakitan komponen pompa air :


(11)

1) Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85° C

2) Menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas bearing dan rotor. Permukaan bearing harus rata dengan bodi pompa.

b. Memasang seal pompa dengan cara sebagai berikut : 1) Oleskan seal pada seal baru dan bodi pompa 2) Menggunakan SST dan pres, pasang seal

c. Memasang dudukan puli menggunakan SST dan pres pada poros bearing pompa.

d. Memasang rotor menggunakan press pada poros bearing pompa. Permukaan rotor harus rata dengan permukaan poros bearing

e. Memasang plat pompa, periksa bahwa rotor tidak menyentuh plat pompa. f. Memeriksa bahwa pompa air berputar lembut.

4. Pelepasan, Pemeriksaan dan Pemasangan Thermostat

Thermostat adalah perangkat untuk mengatur suhu sistem sehingga suhu sistem dipertahankan dekat suhu setpoint yang diinginkan. Nama ini berasal dari kata Yunani termos “panas” dan statos “berdiri”. Termostat bekerja dengan peralihan/pergantian antara pemanasan atau pendinginan perangkat on atau off, atau mengatur aliran cairan perpindahan panas yang diperlukan untuk mempertahankan suhu yang tepat. Termostat adalah alat vital mesin injeksi, suhu ideal mesin diatur secara akurat. Sistem pendinginan memiliki peranan alat amat vital dalam menjaga kinerja mesin agar tetap dalam kondisi stabil. Kinerja mesin paling efisien dan efektif terjadi pada suhu antara 82 - 93o C.

D. Fungsi Thermostat pada system pendingin mobil

Mesin mobil yang bekerja membutuhkan suatu komponen yang berfungsi untuk mendinginkan. Pada mobil yang berfungsi untuk mendinginkan mesin yang sedang bekerja adalah radiator mobil. Dan pada radiator tersebut terdapat suatu komponen yang sangat penting keberadaannya yaitu thermostat.


(12)

Thermostat dipasang di dalam radiador mobil sebagai komponen yang bertugas untuk mengontrol suhu kerja mesin. Fungsi thermostat sendiri adalah untuk memepercepat tercapainya suhu kerja mesin, dan mempertahankan temperatur mesin sehingga dicapai temperatur yang ideal ( berkisar antara 75 sampai 90 derajad Celcius ), selain itu juga mesin menjadi lebih irit BBM. Thermostat juga berfungsi untuk menjaga kestabilan temperatur kerja mesin sesuai keinginan pabrikan otomotif agar mesin dapat bekerja pada tingkat yang maksimal.

Pada saat mesin mulai dihidupkan, suhu masih rendah sehingga sirkulasi air pendingin akan melalui saluran by pass di mesin, karena pada suhu ini katup thermostat masih tertutup. Jika suhu mesin sudah mencapai minimal 75 derajat celcius cairan yang terdapat di sisi bawah perlahan – lahan akan mulai mendorong katup thermostat sehingga katup akan terbuka sehingga air radiator bisa melewatinya. Dan sebaliknya apabila suhu mesin menurun, cairan akan menyusut, dan katup thermostat akan terdorong oleh pegas sehingga akan tertutup dan air radiator mobil tidak akan melewatinya. Dari gerakan membuka dan menutup inilah akan dicapai suhu mesin yang ideal.

Prosedur pelepasan thermostat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Mengeluarkan media pendingin mesin

b. Melepas saluran air keluar (selang karet atas)

c. Melepas tutup rumah thermostat, kemudian mengeluarkan thermostat dari rumahnya.

Pemeriksaan thermostat, dengan cara sebagai berikut : 1) Mencelupkan thermostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur pembukaan katup. Temperatur pembukaan katup : 80°


(13)

-90° C. Jika temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat perlu diganti.

2) Memeriksa tinggi kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada 95° C : 8 mm atau lebih.

BAB III PENUTUP


(14)

Setelah 3 bulan penulis melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di Bengkel “SUSANTO MOTOR” Kp. Kadu Jawer, penulis dapat menarik kesimpulan sekaligus pelajaran:

 Penulis merasakan secara langsung beratnya beban kerja sebuah bengkel mobil.

 Penulis mendapat pelajaran untuk disiplin setiap saat.

 Penulis mendapatkan pengalaman untuk bekerja secara tekun, teliti dan sabar.

 Penulis dapat mengetahui dan mengenal komponen-komponen pada kendaraan roda 4.

 Penulis dapat mengetahui permasalahan yang sering muncul pada kendaraan roda 4 dan cara memperbaikinya.

B. SARAN 1. Bagi Siswa

 Siswa sebaiknya menyiapkan mental dan fisik sebelum prakerin.  Siswa harus disiplin dengan aturan lembaga instansi/DU/DI.

 Siswa sebaiknya menyelesaikan urusan administrasi sekolah sebelum berangkat PRAKERIN.

2. Bagi Guru Pembimbing

 Guru pembimbing sebaiknya memonitoring lebih rutin terhadap siswa peserta PRAKERIN.

 Sebaiknya ketika Guru pembimbing memonitoring siswa, Guru pembimbing harus lebih interaktif dengan siswa.

3. Bengkel(DU/DI)

Kerja sama yang baik terjalin selama ini antara SMK WALISONGO dan instansi kiranya di pupuk terus dan tetap terpelihara serta di kembangkan untuk program pendidikan selanjutnya.


(15)

 Disiplin keja, waktu dan ketertiban sebaiknya di perhatikan serta si tingkatkan lagi untuk para siswa prakerin.

 Diharapkan pada tahun-tahun berikutnya tetap menerima siswa prakerin.

KATA PENGANTAR

Teriring syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikanhidayah serta inayahnya kepada kami sehingga kami mampu


(16)

menyelesaikan laporan pendidikan system ganda (PRAKERIN) walaupun jauh dari sempurna.

Solawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang menerang seperti apa yang kita rasakan saat ini. Sebelum saya ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs, Hudaya selaku pimpinan kantor

2. Bapak Ir.Enci Zarkasih M.Pd selaku kepala sekolah SMK Walisongo Menes

3. Bapak Ahmad Dimyati,ST selaku Waka Hubinmas 4. Panitia Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)

5. Kepada kedua orang tua saya yang selalu mendo’akan saya

Yang telah memberikan motifasi baik berupa Moral maupun Material sehingga laporan ini tersusun dengan baik, semoga laporan ini bermanfaat untuk adik-adik kelas khususnya bagi penulis dan diri saya sendiri.

Menes Maret 2014 Penulis

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


(17)

TAHUN PEMBELAJARAN 2013-2014

DI BENGKEL SUTANTO MOTOR

System Pendingin Kendraan Bermotor Roda 4

(mengatasi overheating Toyota Rush 2011)

Disusun Oleh:

Nama : DAVID WAHYUDI

NIS 1.12.2571

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

WALISONGO MENES

TAHUN AJARAN 2013-2014

Alamat: Jl. Raya Labuan Km. 11 Komp. Ciputri Menes Pandeglang Banten Telp/Fax : 0253-501987


(1)

Thermostat dipasang di dalam radiador mobil sebagai komponen yang bertugas untuk mengontrol suhu kerja mesin. Fungsi thermostat sendiri adalah untuk memepercepat tercapainya suhu kerja mesin, dan mempertahankan temperatur mesin sehingga dicapai temperatur yang ideal ( berkisar antara 75 sampai 90 derajad Celcius ), selain itu juga mesin menjadi lebih irit BBM. Thermostat juga berfungsi untuk menjaga kestabilan temperatur kerja mesin sesuai keinginan pabrikan otomotif agar mesin dapat bekerja pada tingkat yang maksimal.

Pada saat mesin mulai dihidupkan, suhu masih rendah sehingga sirkulasi air pendingin akan melalui saluran by pass di mesin, karena pada suhu ini katup thermostat masih tertutup. Jika suhu mesin sudah mencapai minimal 75 derajat celcius cairan yang terdapat di sisi bawah perlahan – lahan akan mulai mendorong katup thermostat sehingga katup akan terbuka sehingga air radiator bisa melewatinya. Dan sebaliknya apabila suhu mesin menurun, cairan akan menyusut, dan katup thermostat akan terdorong oleh pegas sehingga akan tertutup dan air radiator mobil tidak akan melewatinya. Dari gerakan membuka dan menutup inilah akan dicapai suhu mesin yang ideal.

Prosedur pelepasan thermostat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Mengeluarkan media pendingin mesin

b. Melepas saluran air keluar (selang karet atas)

c. Melepas tutup rumah thermostat, kemudian mengeluarkan thermostat dari rumahnya.

Pemeriksaan thermostat, dengan cara sebagai berikut : 1) Mencelupkan thermostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur pembukaan katup. Temperatur pembukaan katup : 80°


(2)

-90° C. Jika temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat perlu diganti.

2) Memeriksa tinggi kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada 95° C : 8 mm atau lebih.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan


(3)

Setelah 3 bulan penulis melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di Bengkel “SUSANTO MOTOR” Kp. Kadu Jawer, penulis dapat menarik kesimpulan sekaligus pelajaran:

 Penulis merasakan secara langsung beratnya beban kerja sebuah bengkel mobil.

 Penulis mendapat pelajaran untuk disiplin setiap saat.

 Penulis mendapatkan pengalaman untuk bekerja secara tekun, teliti dan sabar.

 Penulis dapat mengetahui dan mengenal komponen-komponen pada kendaraan roda 4.

 Penulis dapat mengetahui permasalahan yang sering muncul pada kendaraan roda 4 dan cara memperbaikinya.

B. SARAN 1. Bagi Siswa

 Siswa sebaiknya menyiapkan mental dan fisik sebelum prakerin.

 Siswa harus disiplin dengan aturan lembaga instansi/DU/DI.

 Siswa sebaiknya menyelesaikan urusan administrasi sekolah sebelum berangkat PRAKERIN.

2. Bagi Guru Pembimbing

 Guru pembimbing sebaiknya memonitoring lebih rutin terhadap siswa peserta PRAKERIN.

 Sebaiknya ketika Guru pembimbing memonitoring siswa, Guru pembimbing harus lebih interaktif dengan siswa.

3. Bengkel(DU/DI)

Kerja sama yang baik terjalin selama ini antara SMK WALISONGO dan instansi kiranya di pupuk terus dan tetap terpelihara serta di kembangkan untuk program pendidikan selanjutnya.


(4)

 Disiplin keja, waktu dan ketertiban sebaiknya di perhatikan serta si tingkatkan lagi untuk para siswa prakerin.

 Diharapkan pada tahun-tahun berikutnya tetap menerima siswa prakerin.

KATA PENGANTAR

Teriring syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikanhidayah serta inayahnya kepada kami sehingga kami mampu


(5)

menyelesaikan laporan pendidikan system ganda (PRAKERIN) walaupun jauh dari sempurna.

Solawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang menerang seperti apa yang kita rasakan saat ini. Sebelum saya ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs, Hudaya selaku pimpinan kantor

2. Bapak Ir.Enci Zarkasih M.Pd selaku kepala sekolah SMK Walisongo Menes

3. Bapak Ahmad Dimyati,ST selaku Waka Hubinmas 4. Panitia Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)

5. Kepada kedua orang tua saya yang selalu mendo’akan saya

Yang telah memberikan motifasi baik berupa Moral maupun Material sehingga laporan ini tersusun dengan baik, semoga laporan ini bermanfaat untuk adik-adik kelas khususnya bagi penulis dan diri saya sendiri.

Menes Maret 2014

Penulis

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


(6)

TAHUN PEMBELAJARAN 2013-2014

DI BENGKEL SUTANTO MOTOR

System Pendingin Kendraan Bermotor Roda 4

(mengatasi overheating Toyota Rush 2011)

Disusun Oleh:

Nama : DAVID WAHYUDI NIS 1.12.2571

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

WALISONGO MENES

TAHUN AJARAN 2013-2014

Alamat: Jl. Raya Labuan Km. 11 Komp. Ciputri Menes Pandeglang Banten Telp/Fax : 0253-501987