Materi PLPG Tehnik Mesin BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan pelaksanaan pengajaran di kelas baik tetapi tidak ditunjang oleh penilaian
yang tepat, maka sekolah akan sulit berkembang. Sebaliknya bila penilaian baik, tetapi tidak
ditunjang oleh pengajaran yang berkualitas, maka ia tidak akan mencapai mutu yang diinginkan.
Dalam mencapai kualitas sekolah yang diharapkan, kedua faktor tersebut hendaknya berjalan
bersama-sama. Dengan perkataan lain, kedua faktor tersebut memiliki hubungan yang koheren
dalam membangun sekolah yang efektif.
Pencapaian sekolah yang efektif membutuhkan tenaga pendidik (guru) yang mampu
mendesain proses pembelajaran yang tepat. Seorang guru harus mampu mengkondisikan situasi
belajar menuju perubahan perilaku siswa ke arah yang diinginkan. Situasi belajar itu hendaknya
didesain sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah.
Perancangan pembelajaran yang tepat bukanlah suatu hal yang sederhana dan mudah. Ia
bukan saja menuntut seorang guru memiliki wawasan yang memadai tentang cara mendesain
pembelajaran yang berkualitas, tetapi juga menuntut kepiawaian dan keterampilan seorang guru
dalam menemukan akar masalah yang dialami oleh peserta didik di kelas. Banyak persoalan
yang dihadapi oleh seorang guru di kelas. Boleh jadi banyak guru merasa bahwa mereka telah
melaksanakan pembelajaran dengan baik, tetapi pada kenyataannya hasilnya tetap juga kurang
memuaskan.
Dalam konteks fenomena di atas, para guru perlu dibekali wawasan, dan keterampilan

dalam menemukan akar masalah yang menjadi biang utama penyebab kegagalan mengajar.
Seorang guru yang profesional bukan saja harus memiliki kepekaan terhadap berbagai persoalan
yang terjadi di kelas, tetapi juga harus mampu mengatasi akar permasalahan yang ada. Dengan
begitu tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Salah satu cara menyelesaikan akar
masalah yang terjadi di kelas adalah melakukan penelitian tindakan kelas (classroom action
research). Guru yang piawai dan rajin melaksanakan penelitian tindakan kelas akan memiliki
perbendaharaan yang cukup tentang cara mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di kelas
terutama dalam pencapaian kompetensi. Setiap muncul kegagalan dalam pembelajaran, seorang
guru yang profesional akan segera melakukan penelitian tindakan kelas guna mencari akar
permasalahan dan solusinya. Seandainya seorang guru sepanjang karirnya melakukan hal
1

demikian, maka tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efisien dan optimal. Kemampuan
melaksanakan penelitian tindakan kelas, akan memberikan manfaat yang startegis bagi guru.
Pertama, ia akan mampu menemukan akar permasalahan dalam pembelajaran melalui kegiatan
refleksi. Kedua, ia akan mampu menemukan alternatif solusi untuk memperbaiki kelemahan
dalam pembelajaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah melalui kegiatan
penelitian. Ketiga, ia akan percaya diri melaksanakan tugasnya sebagai guru yang profesional.
Keempat, temuan penelitian tindakan kelas akan dpat dijadikan dasar yang akurat bagi sekolah
untuk menentukan arah pengembangan lembaga.

Akhirnya kepiawaian seorang guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas menjadi
sebuah keniscayaan. Hal itu seyogianya dilakukan sepanjang karir.
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Ada dua jenis penelitian yang secara esensial memiliki pengertian yang sama. Pertama
adalah penelitian tindakan (action research); kedua adalah penelitian kelas (classroom research).
Penelitian tindakan bertujuan untuk memperbaiki praktik suatu kegiatan dengan melakukan
tindakan tertentu. Objek penelitiannya dapat berupa peserta didik, guru dan masyarakat. Jadi,
penelitian tindakan (action research) tidak hanya dilakukan pada bidang pendidikan, tetapi juga
dapat dilakukan pada bidang sosial lainnya. Penelitian kelas (classroom research) adalah
penelitian yang berkaitan dengan kelas. Dengan perkataan lain, penelitian kelas berkaitan dengan
pembelajaran di kelas. Jenis penelitian yang dapat dipilih antara lain kuantitatif, kualitatif,
deskriptif, dan pengembangan. Artinya penelitian kelas dapat dilakukan dengan pendekatan
penelitian apa saja yang dinilai relevan. Berbeda dengan penelitian tindakan kelas (classroom
action research), penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas. Secara lebih
spesifik dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang berkaitan
dengan pembelajaran yang terjadi di kelas. Subyek penelitiannya adalah peserta didik; obyek
penelitiannya adalah kegiatan pembelajaran; pelaku penelitian adalah guru itu sendiri.
Dewasa ini, penelitian tindakan kelas makin diakrabi terutama oleh para guru di tanah air.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan kita, khususnya dalam meningkatkan
profesionalisme guru. Oleh sebab itu pembekalan kepada guru tentang apa dan bagaimana

penelitian tindakan kelas menjadi sangat penting. Kemis & Mc Taggard (1982) menyatakan
bahwa penelitian tindakan (action research) adalah sebuah cara orang dalam mengelola
pengalaman yang mereka miliki agar dapat berguna bagi orang lain. Pernyataan tersebut
2

menegaskan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan upaya seorang guru dalam mengatasi
persoalan yang terjadi di kelas terutama berkaitan langsung dengan kinerja belajar peserta didik
dan guru.
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas, seorang guru melibatkan orang
lain, misalnya teman sejawat dan peneliti lain. Oleh sebab itu penelitian tindakan kelas disebut
penelitian kolaboratif. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas memilki keuntungan strategis bagi
seorang guru. Ia bukan saja berguna untuk melatih guru menjadi peneliti, tetapi juga ia berguna
bagi peningkatan kualitas sekolah.
B. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan penelitian tindakan kelas di antaranya adalah pertama, untuk meningkatkan
kinerja guru; kedua, untuk meningkatkan keefektifan proses dan hasil pembelajaran; ketiga,
meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru tentang penelitian tindakan kelas. Dengan
begitu, tampak betapa pentingnya pelaksanaan tindakan kelas dilakukan oleh seorang guru. Oleh
sebab itu seorang guru bukan saja dituntut memiliki kepedulian dalam memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga dituntut memiliki komitmen dalam

memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru yang tidak memiliki kepedulian
dan komitmen yang tinggi dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran boleh
jadi menganggap penelitian tindakan kelas hanya sebuah beban.

3