Buku Saku Pengobatan Hiv untuk Odha dan Komunitas (2014)
セ@
N
Referensi
KATA-PENGANTAR
1. Pengobatan untuk AIDS: Ingin Mulai? Yayasan Spiritia.
2. Perawatan AIDS di Luar Rumah Sa kit. Yayasan Spiritia.
3. Caregiver Booklet Symptom Management and End Life Care: A guide
for caregiver. WHO. Mei 2006 .
4. A Guide for Patients, Family Members and Community Caregivers:
Caregiver Booklet. WHO.
Tahun 2103 Kementerian Kesehatan meluncurkan inisiatif penggunaan
ARV untuk Pengobatan dan Pencegahan atau dikenal dengan SUFA
(Strategic Use of ART), yang bertujuan meningkatkan cakupan tes HIV,
meningkatkan cakupan ART serta meningkatkan retensi terhadap ART.
ART merupakan salah satu upaya dalam mengurangi laju penularan di
masyarakat. Dampak tersebut akan terwujud jika dapat menjangkau 80%
ODHA yang memerlukan ART. Idealnya semua ODHA yang memenuh i
syarat terapi ARV (ART) menjalankan pengobatan.
Pada saat sekarang kesenjangan pemberian ART ini masih tinggi dengan
berbagai alasan dan salah satunya karena masih kurangnya informasi
yang benar tentang terapi ARV. Berdasarkan estimasi tahun 2012,
sebanyak 178.631 ODHA memerlukan ART, namun hanya 139.623 yang
masuk perawatan HIV dan diantaranya hanya 95 .949 yang memenuhi
syarat mendapatkan ART. Dari mereka yang memenuhi syarat ternyata
hanya 71.760 yang pernah menerima ART dan hanya 37.166 orang yang
masih bertahan mendapatkan ART.
Oleh karena itu buku ini disusun bersama Kementerian Kesehatan
bersamasama KPAN dan komunitas dengan tujuan menjelaskan semua
aspek penting terkait terapi antriretroviral (ART). Cocok dibaca bagi yang
baru terdiagnosa HIV (+), bagi yang ingin memulai pengobatan serta
mereka yang sudah menjalankan ART.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
buku saku ini, semoga buku ini bermanfaat dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat Indonesia.
Jakarta, Oktober 2014
Direktur PPML,
dr. Siamet, I'ii'IHP
NIP 196304081990111001
22 I Pengobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
Pengobatan HIV untuk OOHA dan Kom unitas
I
DAFTAR-ItOHTRIBUTOR
Caroline Thomas
Bayu Prajanto
Maulana Aries Setyawan
Rika Loretta
Harry Prabowo
Putri Sindi
Suhendro Sugiharto
Aldo
Glenn Nunuhitu
Siamet Riyadi
KEMENTERIAN KESEHATAN
Dr. Siti Nadia Tramizi, M. Epid
Sepuluh Tips untuk Memakai ART
1. Carilah dokter yang kita anggap paling coeok. Bersikaplah
jujur dengan dokter dan jika ada masalah dengan obat atau
kepatuhan, maka kita sebaiknya membiearakan permasalahan
seeara terus terang.
2. Periksakan diri ke dokter sedikitnya setiap enam bulan sekali.
Bisa lebih sering jika ada masalah, atau kita mengalami efek
samping dari pengobatan.
3. Belajar mengenai HIV dan pengobatannya. Kita juga akan lebih
memahami apa yang dibiearakan oleh dokter.
4. Minum obat sesuai dengan jadwal harian. Jangan mengurangi
dosis dengan alasan ada efek samping. Jika kita tidak sanggup
berdisiplin, maka sebaiknya kita berhenti minum semua obat
dan mulai lagi setelah kita siap.
Dr. Indri Sukmaputri
5. Memperoleh kotak obat dengan tujuh ruang keeil: satu untuk
setiap hari dalam satu minggu.
KPAN
6. Minta bantuan dari seseorang dalam keluarga atau teman
dekat agar mengingatkan kita waktu harus minum obat.
Dr. Endang Budi Hastuti
Set yo Warsono
WHO
Dr. Janto Lingga, SpP
Yoana Anandita
UNAIDS
Elis Widen
7. Jangan sampai kehabisan obat. Jaga agar selalu ada persediaan
obat untuk sedikitnya satu minggu. Hubungi dokter seeepatnya
jika hanya tinggal eukup untuk satu minggu .
8. Selalu membawa persediaan obat seeukupnya waktu bepergian.
Jangan memasukkan obat ke dalam koper jika naik pesawat karena ada kemungkinan bagasi salah terkirim atau hilang.
9. Sebelum meminum obat apa pun, baik obat resep maupun
tanpa resep, pastikan bahwa obat tersebut tidak berinteraksi
dengan obat antiretroviralnya.
10. Ingat: tidak ada harapan tanpa perjuangan ...
1
Pengobata n HIV untuk OOHA dan Komunitas
Pangobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
121
Paduan ART Lini Kedua
M]ヲセ@
-
PENGHARGAAN
Tabel 5. Paduan ART Lini Kedua berdasarkan Populasi Sasaran
ODHA dewasa dan
remaja (termasuk
perempuan hamil)
Jika menggunakan
d4T atau AZT pada
paduan lini pertama
Jika menggunakan
TDF pada paduan lini
pertama
ODHA dengan
koinfeksi HIVTB
TDF + 3TC atau FTC
+ LPV/r
+ 3TC + LPV/ r
Kami memberikan penghargaan WHO dan UNAIDS yang memberikan
bantuan teknis . Kepada GWLINA yang telah mengkoordinasikan
pertemuan dan kegiatan di lapangan untuk mendapatkan masukan dari
lapangan. Juga kepada Yayasan Spiritia, Indonesia AIDS Coalition (lAC),
Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI), Organisasi Perubahan Sosial
Indonesia (OPSI), Persaudaraan Korban Napza Indonesia (PKNI), Jaringan
Aksi Perubahan Indonesia (JAPI), CHAI dan Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia (PKBI) yang terlibat dalam memberikan masukan
dan perbaikan dalam penyusunan buku ini.
Dianjurkan menggunakan paduan OAT tanpa
rifampisin . Jika rifampisin pe rlu diberikan
maka pllihan lain adalah menggunakan LPV/r
dengan dosis 800mg/ 200mg dua kali sehari)
ODHA dengan
koinfeksi HIVHBV
AZT +TDF + 3TC atau
FTC + LPV/r
Catatan:
Dosis LPV/r (Lopinavir/ritonavir): 400mg/l00mg 2 x sehari
20 I Pengobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
Pengobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
I iii
DAFTARlSIILAH DAN SINGKATAN
3TC
AIDS
ART
ARV
AZT
CD4
CMV
EFV
FDC
FTC
GWLINA:
HAART
Hb
HIV
lAC
10
IPPI
IPT
JAPI
KPAN
LPV/r
LSL
MAC
NVP
OAT
ODHA
OPSI
PCP
Penasun
PKBI
PMO
PKNI
PMS
PPIA
SGPT
SUFA
TB
TDF
UNAIDS
VL
WHO
WPS
iv
1
Lamivudine
Acquired immuno deficiency syndrome
Antiretroviral Therapy
Antiretrovi ra I
Azidothymidine (juga dikenal zidovudine)
CD4+ T Lymphocyte
Cytomegalovirus/ Infeksi sitomegalovirus
Efavirenz
Fixed Dose Combination
Emtricitabine
Jaringan Gay Waria dan Lelaki Seks Lelaki Indonesia
Highly Active Antiretroviral Therapy
Hemoglobin
Human Immunodeficiency Virus
Indonesia AIDS Coalition
Infeksi Oportunistik (Infeksi yang terjadi karena kelemahan pertahanan
kekebalan tubuh)
Ikatan Perempuan Positif Indonesia
Isoniazid preventive therapy
Jaringan Aksi Perubahan Indonesia
Komisi Penanggulangan AIDS Indonesia
Lopinavir/ritonavir
Lelaki Seks Lelaki
M. avium complex
Nevirapine
Obat Anti Tuberkulosis
Orang Dengan HIV/AIDS
Organisasi Perubahan Sosial Indonesia
Pneumocystis carinii pneumonia/ Pneumonia pneumosistis jiroveci
Pengguna Napza Suntik
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
Pengawas Menelan Obat
Persaudaraan Korban Napza Indonesia
Penyakit Menular Seksual
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak
Serum glutamic pyruvic transaminase
Strategic Use of ART
Tuberculosis
Tenovofir disoproxil fumarate
The Joint United Nations Programme on HIV and AIDS
Viral Load
World Health Organization
Wanita Pekerja Seks
Pengobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
Bagan 1. Bagan Alur Tatalaksana Bila Ada Kecurigaan Gagal Terapi
Suspek kegagalan klinis atau
imunologis
セ@
Tes viral load
セ@
VL>1000
copieslml
+
lntervensi untuk kepatuhan
l
Ulangi VL
(3-6 bulan)
+
vlセャ@
000
copies Iml
+
Tidak diganti dengan lini
kedua
t
VL>1000
copies Iml
+
Ganti dengan lini kedua
Pengobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
119
I
Viral load yang menjadi terdeteksi kembali atau jumlah CD4 yang turun
merupakan tanda bahwa terapi tidak bekerja seperti yang diharapkan .
Ini mungkin terjadi karena kita cenderung lupa minum obat hanya kita
yang tahu persis mengena i kepatuhan kita . Bila ini alasannya, maka kita
dengan dokter harus mencari cara untuk meningkatkan kepatuhan kita .
Jika tidak ada perbaikan, maka kita mungkin harus mengganti kombinasi
obat, karena virus dalam tubuh kita telah resistan terhadap kombinas i
yang kita pakai. Jika tidak mungkin mengukur viral load, ma ka jumlah
CD4 dapat menjadi petunjuk keberhasilan terap i. Jika ada kecenderungan
jumlah CD4 mulai menu run, ini merupakan petunjuk kegagalan terapi.
Biasanya viral load leb ih cepat menunjukkan kegagalan terapi , tetapi
jumlah CD4 masih dapat dipakai untuk pemantauan.
Bila tes CD4 tidak dapat dilakukan, maka pemantauan ART tergantung
pada gejala klinis dan pemantauan berat badan. Jika berat badan
menurun tanpa alasan yang jela s, ini mungkin menunjukkan kegagalan
terapi. Kambuhnya gejala klini s tertentu seperti kandidiasis menunjukkan
bahwa terapi tidak bekerja dengan baik. Namun jika ini terjadi dalam
beberapa minggu setelah kita mulai ART, apalagi bila jumlah CD4 kita
sangat rendah waktu kita mulai terapi, hal ini kemungkinan disebabkan
pulihnya kembali sistem kekebalan kita .
Tabel4. Kriteria gagal pengobatan ARV
Gagal Pengobatan
Gagal Klinis
Timbulnya keadaan stad ium 4
yang baru atau kambuh
Gagallmunologis
• Jumlah CD4 menurun ke jumlah
sebelum terapi atau
• Penurunan jumlah CD4 50%
dari nilai puncak dgn terapi
(jika tahu) atau
• Jumlah CD4 terus menerus
kurang dari 100 sel/mm3
Gagal Virologis
Viral load >1.000 copies/ ml
18 I Pengobalan HIV unluk
OOHA dan Komunitas
Kata Pengantar ... .... ... ... ....... ..... ..... .... .. ......... ..... ... .. .... .. ...... ........ .. .... .. .
Daftar Kontributor .......... ..... ... ..... ... ...... .. .. ......... ...... ....... ........... .......... ii
Penghargaan ... .. , .... ... .......... .. ..... .. .... .. .. ... .. ... .. ......... ...... ........ ..... .. ... .... iii
Daftar istilah dan singkatan .. .. ..... .... .. ... ..... .. ... ..... ..... .. .. .. ...... .. ....... ..... iv
Daftar lsi .. .. ....... ........ .... ............. .... ............. .... .. .... .... ... .. ............. .... ..... v
Latar Belakang ....... .. .... .... ... .... .. ......... ...... .. ....................... ........... ........ 1
Apakah Pengobatan AIDS itu? .. .. .. ....... .. ... .. .. .. ...................... ... ... .... . 5
Bagaimana Terap i Itu Bekerja? ...... .......... ......... .......... ...... .. ........ ..... 6
Apakah Manfaat ART? .... ... .... ...... ......... ......... .. .. .. .. .. .. .. .. .. ....... ....... ... 7
Apakah Indikasi untuk Memulai ART? ...... ... ... .... .. .. .... .. ............. .... .. 8
Gejala kl inis .. .. ..... .... ........ ..... .... ... ........ ... .. ............ ... ... .. .. .... .......... 8
Jumlah CD4 ........... ..... ....... ....... ... ....................... .. ... .. ......... ......... . 9
Kriteria untuk mulai ART ......... ....... .... .... ........ ........... ..... ....... ....... 9
Permenkes No 21 Tahun 2013 dan Surat Edaran Menkes No 129
tahun 2013 .......... .. .. .................... ........ .... .. ... ... ...... ....... .. ......... ..... 10
Apakah Kita Siap Mulai ART? ........ ...... ... ........ .. ..... .......... ........ .. ....... 10
Dampak pada Hidup ... ....... ................... ..... .... ...... ... .... ..... .. .. .... .... 11
Kepatuhan dan resistansi .. ... ...... ..... .. ... .. ...... ..... .. .. .. ..... .......... .. .... 11
Efek samp ing ....... .......... ..... ........ ...... .. ........... ... ........... ... ...... ... .. .. . 13
Mulai dengan Kombinasi Apa? .. .. ... ..... .... ...... .. ..... ... ...... .. ........ .... 13
Setelah Mulai ART .. ...... .. ... ..... .......... .................. .. ...... ...... ............ .... 16
Pemantauan efek samping .... ............ .............. ... ... .. ..... .. ... ........ ... 16
Tatalaksana efek samping dan toksisitas ARV ......... .................... . 18
1. Mual dan muntah .. ... ............ .... ..... ... ............ .. ... .. ... ... .............. 18
2. Diare ... ........... .. ....... ... ........... .... .. .... ... ...... .......... .... ......... ... ... .... 19
3. Sakit kepala ....... ..... .. .. ... .. .. ... ........ ............ ...... ... ..... ...... ...... ...... 20
4. Masalah Kulit ...... .. ............. .... ....... ........................ .. .... ... .. ... ..... 21
6. Demam ............ .. ... .. ...... ... .. ..... .... .. ....... .. ......... .. ... .. ... .. ...... .. .. ... 22
7.Sulit Tidur ......... ....... .... ...... .. ...... .. .... .... .... ......... .. ...... .. .. .... ........ 23
Dampak terapi ....... ...... ....... .. .. .... .. .......... ...... .. .. ..... .... ...... ....... ......... 24
Baga imana kita tahu bila ART tidak bermanfaat lagi? ... .. ......... ..... .. 26
Paduan ART Lini Kedua .... .. ......... ..... ... .. .................... .... .... .... .... .. . 29
Sepuluh Tips untuk Memaka i ART .... .... ... .. .. .......... ..... .. ....... ... .... ..... 30
Referensi ..... .. ........ .. ................................. .... .. .. .. ..... ......... .... ..... ... ..... .. 31
Pengobatan HIV unluk OOHA dan Komunitas
I V
Tabel 3. ladwal pemantauan klinis dan laboratoris yang dianjurkan
selama pemberian paduan ARV Lini Pertama
N
11.1
Evaluasi
..x
..x
::s
::s
C
.s
セ@ セ@
v
v
v
v
Penggunaan obat lain
Cek kepatuhan
pengobatan (adherence)
11.1
::s
C
Berat badan
co
11.1
..x
110
110
Evaluasi klinis
o:t
110
110
110
110
セ
v
v
v
v
v
v
v
v
....
C
o:t
N
"'
.0
...x
N
11.1
..x
'3
::s
::s
It)
c
'J:;
11.1
gg
110
110
c
セ@ セ@
Jika
diperlukan
(tergantung
gejala)
C.
III
11.1
III
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Laboratorium
v
Jumlah CD4
Kadar Hb (aj
v
SGPT
v
v
v
------
'I
V
V
v
Kreatinin [bj
Viral load (PCRRNA)(cj
v
v
v
v
------•
•
r.
v
Keterangan:
[a] Bagi pasien yang mendapat AZT: perlu di periksa kadar hemoglobin
sebelum terapi AZT dan pada minggu ke 4, 8 dan 12, dan bila diperlukan
(misal ada tanda dan gejala anemia atau adanya obat lain yang bisa
menyebabkan anemia).
[b] Pasien yang mendapat TDF, perlu pemeriksaan kreatinin serum pada
awal, dan setiap 3 bulan pada tahun pertama kemudian jika stabil dapat
dilakukan setiap 6 bulan.
[c] Pengukuran viral load (HIV RNA) tidak dianjurkan sebagai kriteria
untuk memulai terapi ARV, tetapi dapat dipakai sebagai data dasar dan
selanjutnya, bila tersedia, dapat digunakan untuk memantau respon
pengobatan . Dapat dipertimbangkan sebagai diagnosis dini adanya
kegagalan terapi atau menilai adanya ketidaksesuaian antara hasil CD4 dan
keadaan klinis dari pasien yang diduga mengalami kegagalan terapi ARV.
vi
I Pengobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
Pengobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
117
Hubungi petugas kesehat an terlatih j ika :
---
WAItBllAKANG
M]セ
• Cemas dan mimpi buruk terkait dengan ra sa nyeri
• Jika dengan ART dan gejala ini berlangsung lebih dari 2 minggu sejak
memulai pengobatan dengan ARV.
Pasti kita dan do kter ingin mengetahui keberhasilan terapi. Cara terbaik
untuk melakukan ini ialah memantau keadaan klinis kita. Tanda terbaik
adalah peningkatan berat badan yang dipantau dan dicatat secara
teratur dan berkala. Juga penurunan infeksi oportunistik adalah tanda
jelas keberhasilan terapi. Sebagai tambahan ada manfaat jika bisa
memantau jumlah CD4 atau limfosit total secara berkala, serta viral load,
jika memungkinkan. Namun ART dapat dipantau secara efektif tanpa
sarana tes ini. Tujuan utama ART adalah untuk menurunkan jumlah virus
dalam darah sampai di bawah jumlah yang dapat dideteksi oleh tes viral
load . Biasanya tingkat yang tidak terdeteksi ini akan dicapai dalam 16-30
minggu .
Pada waktu yang sama, jumlah CD4 akan naik, biasanya 200-300 . Jika
terapi bekerja baik, viral load tetap tidak terdeteksi dan jumlah CD4
meningkat atau stabil. Jika mungkin, dokter kita ingin memantau viral
load dan jumlah CD4 secara berkala. Jika perbaikan klinis dengan terapi
cukup memuaskan, sebaiknya jumlah CD4 diukur setiap enam bulan harus dicatat bahwa limfosit total tidak dapat dipakai untuk memantau
terapi. Namun , jika do kter ragu tentang kepatuhan kita pad a terapi , atau
kemajuan klinis tidak memuaskan, dokter mungkin akan minta agar tes
ini lebih sering dilakukan dan disertai tes viral load jika memungkinkan.
Terdapat banyak survei yang menunjukkan bahwa kebutuhan utama
dari orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah pengobatan .
Seperti telah kita ketahui , sampai saat ini belum ada obat yang dapat
menyembuhkan HIV. Tetapi sekarang ada obat baru yang dapat
memperpanjang hidup dan/atau meningkatkan mutu hid up ODHA .
Namun kita mungkin juga mendengar bahwa pengobatan ini sangat
mahal , sulit dipakai, dan tidak mudah diperoleh. Ada efek samping yang
cukup berat. Diperlukan banyak tes yang mahal dan yang tidak tersedia
secara merata di Indonesia.
Kita tidak tahu ke mana untuk mencari informasi yang benar mengenai
pengobatan ini, dan siapa yang bisa membantu kita mengambil
keputusan apakah kita sebaiknya mulai pengobatan te rse but.
Buku ini ditulis untuk membantu menghadapi ma salah ini . Sasaran buku
ini adalah ODHA, serta pendampingnya yang akan memegang peranan
penting dalam keberhasilan pengobatan ini.
Apakah Pengobatan AIDS itu?
Kita sering mendengar bahwa 'AIDS tidak dapat diobati.' Ini sebetulnya
sa lah! Sekarang sudah ada obat yang dapat menekan jumlah HIV, virus
penyebab AIDS, di tubuh kita . Dengan penggunaan obat ini, ada harapan
HIV tidak ditemukan lagi di dalam darah kita , walaupun masih ada virus
di tempat persembunyian lain di tubuh kita .
Tetapi, agar menjadi paling efektif, kita harus memakai sedikitnya tiga
obat sekaligus, yang disebut sebagai kombinasi tiga obat. Kombinasi obat
ini dikenal sebagai terapi antiretroviral atau ART. Terapi ini harus dipakai
terusmenerus agar tetap efektif. ART tidak dapat memberantas HIV dari
seluruh tubuh kita, jadi tidak dapat menyembuhkan kita dari infeksi HIV.
Sebelumnya, ART sangat mahal dan sulit diperoleh di Indonesia. Namun
sekarang, ART disediakan secara gratis oleh pemerintah melalui layanan
kesehatan yang ditunjuk (RS dan Puskesmas), dan secara teoretis setiap
orang dapat menjangkau ART di mana saja di negara ini.
161
Pe ngobalan HIV unluk ODHA dan Komunilas
Pengobalan HIV un luk ODHA dan Kom unitas 1
1
Hasilnya, semakin banyak ODHA mempertimbangkan apakah sebaiknya
mulai memakai ART, dan jika begitu, kapan sebaiknya pengobatan
dimulai? Buku ini akan coba membantu kita mengambil keputusan
tersebut .
Demam (suhu tubuh yang tinggi) bukanlah suatu penyakit tetapi
merupakan tanda bahwa telah terjadi sesuatu yang salah di dalam tubuh
dan dapat menunjukkan satu dari berbagai macam penyakit. Pada
ODHA, demam sering datang dan pergi .
Cara menurunkan demam
• Hindari menggunakan baju atau selimut yang tidak perlu .
Bagaimana Terapi Itu Bekerja?
HIV melumpuhkan si stem kekebalan tubuh kita . Sistem in i diperlukan
untuk melawan dan mengatasi infeksi yang menyerang tubuh kita.
HIV terutama menyerang sel CD4 dalam sistem kekebalan tubuh. HIV
'membajak' sel CD4 ini dan memakainya sebagai pabrik untuk membuat
virus baru dalam jumlah besar. Virus yang baru ini kemudian menyerang
sel CD4 lain, dan semakin lama jumlah sel CD4 yang sehat semakin
berkurang .
Sistem kekebalan tubuh kita dirusak sehingga tubuh kita tidak mampu
lagi melawan infeksi.
Obat antiretroviral (ARV) membantu kita dengan menghambat proses
pembuatan HIV dalam sel CD4, dengan demikian mengurangi jumlah
virus yang tersedia untuk menularkan sel CD4 baru. Akibatnya sistem
kekebalan tubuh kita dilindungi dari kerusakan dan mulai pulih kembali ,
seperti ditunjukkan oleh peningkatan dalam jumlah sel CD4 kita .
• Mandi dengan air sejuk atau basahkan kulit dan biarkan kering sendiri
(tanpa dilap dengan handuk).
• Jika air kencing berwarna kuning gelap atau tidak dapat buang air
setiap empat jam, minum banyak air untuk menghindari dehidrasi .
• Berikan parasetamol SOD mg tablet : 2 tablet setiap 4 jam tetapi tidak
boleh lebih dari 8 tablet per hari .
Hubungi petugas kesehatan terlatih jika:
• Curiga terhadap malaria (riwayat demam, tanpa ruam kulit yang baru,
penyakit malaria sedang menyerang daerah Anda tinggal, tidak ada
penyebab jelas lainnya)
• Demam menetap lebih dari 7 hari
• Demam diikuti oleh batuk, berat badan menurun, kuduk kaku, selaput
putih mata berwarna kuning, diare, bernapas cepat dan terengahengah, radang pada kulit, muntah
• Orang sakit tersebut sedang hamil atau baru saja melahirkan
Apakah Manfaat ART?
Ada beberapa manfaat yang didapat dari memakai ART, antara lain:
7. Sulit Tidur
1. Menghambat perjalanan penyakit HIV
Penyebab :
» Untuk orangyang belum mempunyai gejala AIDS, ARTakan mengurangi
• ART (terkait gada genggunaan efavirenz)
kemungkinan menjadi sakit
» orang dengan gejala AIDS, memakai ART biasanya mengurangi atau
menghilangkan gejala tersebut. ART juga mengurangi kemungkinan
gejala tersebut timbul di masa depan
2
1
Pengobatan HIV untuk ODHA dan Komunitas
• Depresi
Pastikan orang sa kit berada di lingkungan yang tenang sehingga mereka
bisa tidur nyenyak. Sediakan minuman yang nyaman di malam hari . Teh
kental, kopi atau minuman karbonasi harus dihindari pada sore hari. Jika
timbul rasa sakit, berikan dosis ganda obat anti nyeri sebelum tidur (tapi
ingat, jangan memberikan lebih dari 8 parasetamol SOD mg tablet per hari).
Pengobatan HIV untuk ODHA dan Komunitas
115
I
Beberapa hal berikut ini dapat digunakan untuk mengurangi ras a ga t al :
2. Meningkatkan jumlah sel CD4
• Usahakan kulit dalam keadaan sej uk atau dengan mengipasinya.
» Sel CD4 adalah sel dalam sistem kekebalan tubuh yang melawan
infeksi. Pada orang HIVnegatif, jumlah CD4 biasanya antara 500
sampai 1.500. Setelah terinfeksi HIV, jumlah CD4 cenderung berangsurangsur menurun. Bila jumlah CD4 turun di bawah 200, maka kita lebih
mudah terkena infeksi oportunistik, misalnya PCP (pneumonia) atau
tokso (toksoplasma)
• Hindarilah penggunaan air hangat pada kulit
• Hindarilah menggaruk, yang dapat menyebabkan kulit menjadi lebih
gatal dan kadangkadang infeksi
• Gunakan lotion (seperti Calamine)
• Daun teh yang direndam dalam air panas juga cukup baik untuk gatal.
Hubungi petugas kesehatan terlatih jika kulit gatal tidak menghilang
dalam beberapa hari. Atau jika timbullepuh atau kulit mengelupas, atau
jika masalah menjadi meluas dan berlanjut ke mata dan selaput lendi r.
» Jika kita memakai ART maka diharapkan jumlah sel CD4 akan naik lagi
Ruam dialami oleh 20% pengguna nevirapine (2% pengguna nevirapine
mengalami sindrom Stevens Johnson), nevirapine harus dimulai 1 kali
sehari pada 2 minggu pertama .
3 . Mengurangi jumlah virus da lam darah
Ruam berat akibat abacavir (sindrom Stevens Johnson) terjadi pad a 5%
pengguna .
S. Anemia
sehingga dapat dipertahankan dalam jumlah yang lebih tinggi
»
HIV sangat cepat menggandakan diri. Oleh karena itu, jumlah virus
dalam darah dapat menjadi tinggi. Semakin banyak virus , semakin
cepat perjalanan infeksi HI V. ART dapat menghambat penggandaan
HIV sehingga jumlah virus dalam darah kita tidak dapat diukur. Ini
disebut sebagai tingkat tidak dideteksi
» Setelah kita mulai ART, jumlah virus dalam darah akan turun secara
Penyebab:
• ARV (umumnya AZT atau Zidovudinel
• Infeksi oportunistik (mi salnya Mycobacterium Avium Complex)
• HIV (j arang terjadi jika jumlah CD4 di atas 200)
• Malaria
Anemia dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan konsentrasi ,
sesak napas, pusing, pucat, dan jantung berdebardebar.
Anemia dapat dicegah dengan tes darah (tes Hemoglobin) secara berka la
dan dengan substitusi AZT dengan TDF. Hubungi dokter jika mengalami
gejala yang terkait anemia di atas .
6.Demam
dra stis. Setelah beberapa bulan diharapkan virus dalam darah menjadi
tidak terdeteksi
4 . Merasa lebih baik
» Kita akan merasa jauh lebih sehat secara fisik beberapa minggu
setelah kita mulai ART. Nafsu makan akan muncul kembali dan berat
badan kita akan mulai naik . Kita merasa lebih enak dan nyaman
» Walaupun begitu, tidak berarti kita tidak dapat menularkan ke orang
lain . Kita harus tetap memakai kondom waktu berhubungan seks
dan menghindari memakai jarum suntik secara bergantian j ika kita
memakai narkoba suntikan
Penyebab :
• Umum untuk semua ARV
• Sind rom pulih imun
• Infeksi oportunistik (misalnya TB)
• Penyakit lain (misalnya malaria, dll)
14 1Pengoba /an
HIV un/uk OOHA dan Komuni/as
Pengobatan HI V un/uk OOHA dan Komuni/as
1
3
3. Sakit kepala
Gejala klinis
Keputusan tentang kapan memulai ART biasanya didasari keadaan
klinis kita. Kita sebaiknya diperiksa secara berkala oleh dokter yang
berpengalaman dalam pengobatan HIV. Dia akan menilai kita berdasarkan
riwayat infeksi oportunistik dan penyakit yang berhubungan dengan HIV
yang lain di daerah kita.
Dengan informasi ini, dia akan menentukan kita sampai ke stadium
penyakit HIV yang mana.
Kemenkes menetapkan empat stadium penyakit HIV, yaitu :
• Stadium 1: Tanpa gejala
Penyebab:
• Umum untuk semua ARV
• Infeksi oportunistik (mis. meningitis
kriptokokus)
Untuk nyeri kepala ringan:
• Dapat berupa sakit kepala yang tegang
yang biasanya timbul jika terdapat demam.
• Pijatan pada kulit kepala dapat membantu menguranginya.
• Bantulah orang sakit untuk dapat beristirahat dan santai.
• Stadium 2: Penyakit ringan
• Berikan parasetamol (5001000mg setiap 46 jam), atau aspirin (500mg
per tablet) atau ibuprofen (400 mg per tablet) pada malam hari.
• Stadium 3: Penyakit sedang
• Parasetamol jangan berikan lebih dari 4.000 mg per hari.
• Stadium 4: Penyakit berat
Ju m lah CD4
Jumlah CD4 merupakan salah satu petunjuk penting untuk menentukan
kapan harus mulai ART. ART sebaiknya dimulai sebelum jumlah CD4
turun di bawah 350. Perlu diingat bahwa, walaupun jumlah CD4 biasanya
menurun kurang lebih ratarata 5060 sel per tahun, kadang kala jumlah
ini dapat merosot lebih cepat. Lagi pula, jumlah CD4 dapat naikturun;
cara mengukur jumlah CD4 tidak begitu persis, dan ada perbedaan
antara laboratorium yang mengukurnya, dan dengan waktu (pagi, siang,
sore) pengambilan darah. Jumlah CD4 juga akan berubah tergantung
pad a kesehatan umum kita dan beberapa masalah lain.
Oleh karena itu, jika kita memakai jumlah CD4 sebagai patokan,
maka penting untuk memantau jumlah CD4 setiap enam bulan dan
memperhatikan kecenderungan penurunan jumlah CD4, bukan angka
saja.
Hubungi petugas kesehatan terlatih jika:
• Sakit kepala menetap lebih dari 24 jam, meskipun sudah minum obat
anti sakit kepala
• Gangguan penglihatan, timbul muntah
• Bicara cadel
• Nyeri di leher dan/atau kaku kuduk
• Kelemahan di satu sisi tubuh
• Perubahan tingkah laku atau konsentrasi
4 . Masalah Kulit
Penyebab:
• ARV (misalnya nevirapine. efavirenz. abacavirl
• Interaksi antara sistem kekebalan dan HIV
• Infeksi (misalnya bakteri, virus, dan jamur)
• Alergi
Kulit gatal
Kulit yang gatal dapat disebabkan oleh infeksi atau reaksi tubuh terhadap
pengobatan yang sedang digunakan. Kulit gatal sering dikaitkan dengan
ruam kulit.
4
1
Pengobatan HIV untuk ODHA dan Komunitas
Pengobatan HIV untuk ODHA dan Komunitas
113
Kriteria untuk mulai ART
2. Diare
Penyebab:
- -
• ARV (mis. lopinavir/ritonavir, ddl, abaeavirl
セB
セ N@ 11'セN
• Infeksi oportunistik (mis. kriptosporidium,
CMV, giardia, salmonela, shigela)
GfセMNZU@
• Penggunaan antibiotik
• Salah makan
J
(
\
'tfJ
1_
r
N
')
-
-= セI
I"
I
Untuk membantu mengatasi diare di rumah:
• ODHA harus minum sese ring mungkin dan dalam jumlah keeil (air, nasi
sup, bubur) tapi tidak boleh makan makanan mentah.
• Pastikan jumlah eairan yang diminum adalah sebanyak mungkin.
• Harus dihindari minuman yang sangat manis, alkohol dan kopi.
• Setelah mengalami diare, minum oralit. Ini bisa diperoleh di apotek
atau dibuat sendiri dengan meneampur delapan sendok keeil gula dan
setengah sendok keeil garam dengan satu liter air
• Jika air keneing berwarna kuning gelap atau tidak bisa buang air keeil
setiap empat jam, minumlah banyak air untuk menghindari dehidrasi .
Kemenkes sudah menetapkan kriteria untuk mulai ART pada ODHA
dewasa sebagaimana berikut :
a. Tidak tersedia pemeriksaan CD4.
Dalam hal tidak tersedi a pemeriksaa n CD4, maka penentu an mulai
terapi ARV adalah didasarkan pada penilaian klinis (stadi u m 3 atau 4)
b. Tersedia pemeriksaan CD4
Rekomendasi :
• Mulai terapi ARV pada semua pasien dengan jumlah CD4
N
Referensi
KATA-PENGANTAR
1. Pengobatan untuk AIDS: Ingin Mulai? Yayasan Spiritia.
2. Perawatan AIDS di Luar Rumah Sa kit. Yayasan Spiritia.
3. Caregiver Booklet Symptom Management and End Life Care: A guide
for caregiver. WHO. Mei 2006 .
4. A Guide for Patients, Family Members and Community Caregivers:
Caregiver Booklet. WHO.
Tahun 2103 Kementerian Kesehatan meluncurkan inisiatif penggunaan
ARV untuk Pengobatan dan Pencegahan atau dikenal dengan SUFA
(Strategic Use of ART), yang bertujuan meningkatkan cakupan tes HIV,
meningkatkan cakupan ART serta meningkatkan retensi terhadap ART.
ART merupakan salah satu upaya dalam mengurangi laju penularan di
masyarakat. Dampak tersebut akan terwujud jika dapat menjangkau 80%
ODHA yang memerlukan ART. Idealnya semua ODHA yang memenuh i
syarat terapi ARV (ART) menjalankan pengobatan.
Pada saat sekarang kesenjangan pemberian ART ini masih tinggi dengan
berbagai alasan dan salah satunya karena masih kurangnya informasi
yang benar tentang terapi ARV. Berdasarkan estimasi tahun 2012,
sebanyak 178.631 ODHA memerlukan ART, namun hanya 139.623 yang
masuk perawatan HIV dan diantaranya hanya 95 .949 yang memenuhi
syarat mendapatkan ART. Dari mereka yang memenuhi syarat ternyata
hanya 71.760 yang pernah menerima ART dan hanya 37.166 orang yang
masih bertahan mendapatkan ART.
Oleh karena itu buku ini disusun bersama Kementerian Kesehatan
bersamasama KPAN dan komunitas dengan tujuan menjelaskan semua
aspek penting terkait terapi antriretroviral (ART). Cocok dibaca bagi yang
baru terdiagnosa HIV (+), bagi yang ingin memulai pengobatan serta
mereka yang sudah menjalankan ART.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
buku saku ini, semoga buku ini bermanfaat dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat Indonesia.
Jakarta, Oktober 2014
Direktur PPML,
dr. Siamet, I'ii'IHP
NIP 196304081990111001
22 I Pengobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
Pengobatan HIV untuk OOHA dan Kom unitas
I
DAFTAR-ItOHTRIBUTOR
Caroline Thomas
Bayu Prajanto
Maulana Aries Setyawan
Rika Loretta
Harry Prabowo
Putri Sindi
Suhendro Sugiharto
Aldo
Glenn Nunuhitu
Siamet Riyadi
KEMENTERIAN KESEHATAN
Dr. Siti Nadia Tramizi, M. Epid
Sepuluh Tips untuk Memakai ART
1. Carilah dokter yang kita anggap paling coeok. Bersikaplah
jujur dengan dokter dan jika ada masalah dengan obat atau
kepatuhan, maka kita sebaiknya membiearakan permasalahan
seeara terus terang.
2. Periksakan diri ke dokter sedikitnya setiap enam bulan sekali.
Bisa lebih sering jika ada masalah, atau kita mengalami efek
samping dari pengobatan.
3. Belajar mengenai HIV dan pengobatannya. Kita juga akan lebih
memahami apa yang dibiearakan oleh dokter.
4. Minum obat sesuai dengan jadwal harian. Jangan mengurangi
dosis dengan alasan ada efek samping. Jika kita tidak sanggup
berdisiplin, maka sebaiknya kita berhenti minum semua obat
dan mulai lagi setelah kita siap.
Dr. Indri Sukmaputri
5. Memperoleh kotak obat dengan tujuh ruang keeil: satu untuk
setiap hari dalam satu minggu.
KPAN
6. Minta bantuan dari seseorang dalam keluarga atau teman
dekat agar mengingatkan kita waktu harus minum obat.
Dr. Endang Budi Hastuti
Set yo Warsono
WHO
Dr. Janto Lingga, SpP
Yoana Anandita
UNAIDS
Elis Widen
7. Jangan sampai kehabisan obat. Jaga agar selalu ada persediaan
obat untuk sedikitnya satu minggu. Hubungi dokter seeepatnya
jika hanya tinggal eukup untuk satu minggu .
8. Selalu membawa persediaan obat seeukupnya waktu bepergian.
Jangan memasukkan obat ke dalam koper jika naik pesawat karena ada kemungkinan bagasi salah terkirim atau hilang.
9. Sebelum meminum obat apa pun, baik obat resep maupun
tanpa resep, pastikan bahwa obat tersebut tidak berinteraksi
dengan obat antiretroviralnya.
10. Ingat: tidak ada harapan tanpa perjuangan ...
1
Pengobata n HIV untuk OOHA dan Komunitas
Pangobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
121
Paduan ART Lini Kedua
M]ヲセ@
-
PENGHARGAAN
Tabel 5. Paduan ART Lini Kedua berdasarkan Populasi Sasaran
ODHA dewasa dan
remaja (termasuk
perempuan hamil)
Jika menggunakan
d4T atau AZT pada
paduan lini pertama
Jika menggunakan
TDF pada paduan lini
pertama
ODHA dengan
koinfeksi HIVTB
TDF + 3TC atau FTC
+ LPV/r
+ 3TC + LPV/ r
Kami memberikan penghargaan WHO dan UNAIDS yang memberikan
bantuan teknis . Kepada GWLINA yang telah mengkoordinasikan
pertemuan dan kegiatan di lapangan untuk mendapatkan masukan dari
lapangan. Juga kepada Yayasan Spiritia, Indonesia AIDS Coalition (lAC),
Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI), Organisasi Perubahan Sosial
Indonesia (OPSI), Persaudaraan Korban Napza Indonesia (PKNI), Jaringan
Aksi Perubahan Indonesia (JAPI), CHAI dan Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia (PKBI) yang terlibat dalam memberikan masukan
dan perbaikan dalam penyusunan buku ini.
Dianjurkan menggunakan paduan OAT tanpa
rifampisin . Jika rifampisin pe rlu diberikan
maka pllihan lain adalah menggunakan LPV/r
dengan dosis 800mg/ 200mg dua kali sehari)
ODHA dengan
koinfeksi HIVHBV
AZT +TDF + 3TC atau
FTC + LPV/r
Catatan:
Dosis LPV/r (Lopinavir/ritonavir): 400mg/l00mg 2 x sehari
20 I Pengobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
Pengobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
I iii
DAFTARlSIILAH DAN SINGKATAN
3TC
AIDS
ART
ARV
AZT
CD4
CMV
EFV
FDC
FTC
GWLINA:
HAART
Hb
HIV
lAC
10
IPPI
IPT
JAPI
KPAN
LPV/r
LSL
MAC
NVP
OAT
ODHA
OPSI
PCP
Penasun
PKBI
PMO
PKNI
PMS
PPIA
SGPT
SUFA
TB
TDF
UNAIDS
VL
WHO
WPS
iv
1
Lamivudine
Acquired immuno deficiency syndrome
Antiretroviral Therapy
Antiretrovi ra I
Azidothymidine (juga dikenal zidovudine)
CD4+ T Lymphocyte
Cytomegalovirus/ Infeksi sitomegalovirus
Efavirenz
Fixed Dose Combination
Emtricitabine
Jaringan Gay Waria dan Lelaki Seks Lelaki Indonesia
Highly Active Antiretroviral Therapy
Hemoglobin
Human Immunodeficiency Virus
Indonesia AIDS Coalition
Infeksi Oportunistik (Infeksi yang terjadi karena kelemahan pertahanan
kekebalan tubuh)
Ikatan Perempuan Positif Indonesia
Isoniazid preventive therapy
Jaringan Aksi Perubahan Indonesia
Komisi Penanggulangan AIDS Indonesia
Lopinavir/ritonavir
Lelaki Seks Lelaki
M. avium complex
Nevirapine
Obat Anti Tuberkulosis
Orang Dengan HIV/AIDS
Organisasi Perubahan Sosial Indonesia
Pneumocystis carinii pneumonia/ Pneumonia pneumosistis jiroveci
Pengguna Napza Suntik
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
Pengawas Menelan Obat
Persaudaraan Korban Napza Indonesia
Penyakit Menular Seksual
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak
Serum glutamic pyruvic transaminase
Strategic Use of ART
Tuberculosis
Tenovofir disoproxil fumarate
The Joint United Nations Programme on HIV and AIDS
Viral Load
World Health Organization
Wanita Pekerja Seks
Pengobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
Bagan 1. Bagan Alur Tatalaksana Bila Ada Kecurigaan Gagal Terapi
Suspek kegagalan klinis atau
imunologis
セ@
Tes viral load
セ@
VL>1000
copieslml
+
lntervensi untuk kepatuhan
l
Ulangi VL
(3-6 bulan)
+
vlセャ@
000
copies Iml
+
Tidak diganti dengan lini
kedua
t
VL>1000
copies Iml
+
Ganti dengan lini kedua
Pengobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
119
I
Viral load yang menjadi terdeteksi kembali atau jumlah CD4 yang turun
merupakan tanda bahwa terapi tidak bekerja seperti yang diharapkan .
Ini mungkin terjadi karena kita cenderung lupa minum obat hanya kita
yang tahu persis mengena i kepatuhan kita . Bila ini alasannya, maka kita
dengan dokter harus mencari cara untuk meningkatkan kepatuhan kita .
Jika tidak ada perbaikan, maka kita mungkin harus mengganti kombinasi
obat, karena virus dalam tubuh kita telah resistan terhadap kombinas i
yang kita pakai. Jika tidak mungkin mengukur viral load, ma ka jumlah
CD4 dapat menjadi petunjuk keberhasilan terap i. Jika ada kecenderungan
jumlah CD4 mulai menu run, ini merupakan petunjuk kegagalan terapi.
Biasanya viral load leb ih cepat menunjukkan kegagalan terapi , tetapi
jumlah CD4 masih dapat dipakai untuk pemantauan.
Bila tes CD4 tidak dapat dilakukan, maka pemantauan ART tergantung
pada gejala klinis dan pemantauan berat badan. Jika berat badan
menurun tanpa alasan yang jela s, ini mungkin menunjukkan kegagalan
terapi. Kambuhnya gejala klini s tertentu seperti kandidiasis menunjukkan
bahwa terapi tidak bekerja dengan baik. Namun jika ini terjadi dalam
beberapa minggu setelah kita mulai ART, apalagi bila jumlah CD4 kita
sangat rendah waktu kita mulai terapi, hal ini kemungkinan disebabkan
pulihnya kembali sistem kekebalan kita .
Tabel4. Kriteria gagal pengobatan ARV
Gagal Pengobatan
Gagal Klinis
Timbulnya keadaan stad ium 4
yang baru atau kambuh
Gagallmunologis
• Jumlah CD4 menurun ke jumlah
sebelum terapi atau
• Penurunan jumlah CD4 50%
dari nilai puncak dgn terapi
(jika tahu) atau
• Jumlah CD4 terus menerus
kurang dari 100 sel/mm3
Gagal Virologis
Viral load >1.000 copies/ ml
18 I Pengobalan HIV unluk
OOHA dan Komunitas
Kata Pengantar ... .... ... ... ....... ..... ..... .... .. ......... ..... ... .. .... .. ...... ........ .. .... .. .
Daftar Kontributor .......... ..... ... ..... ... ...... .. .. ......... ...... ....... ........... .......... ii
Penghargaan ... .. , .... ... .......... .. ..... .. .... .. .. ... .. ... .. ......... ...... ........ ..... .. ... .... iii
Daftar istilah dan singkatan .. .. ..... .... .. ... ..... .. ... ..... ..... .. .. .. ...... .. ....... ..... iv
Daftar lsi .. .. ....... ........ .... ............. .... ............. .... .. .... .... ... .. ............. .... ..... v
Latar Belakang ....... .. .... .... ... .... .. ......... ...... .. ....................... ........... ........ 1
Apakah Pengobatan AIDS itu? .. .. .. ....... .. ... .. .. .. ...................... ... ... .... . 5
Bagaimana Terap i Itu Bekerja? ...... .......... ......... .......... ...... .. ........ ..... 6
Apakah Manfaat ART? .... ... .... ...... ......... ......... .. .. .. .. .. .. .. .. .. ....... ....... ... 7
Apakah Indikasi untuk Memulai ART? ...... ... ... .... .. .. .... .. ............. .... .. 8
Gejala kl inis .. .. ..... .... ........ ..... .... ... ........ ... .. ............ ... ... .. .. .... .......... 8
Jumlah CD4 ........... ..... ....... ....... ... ....................... .. ... .. ......... ......... . 9
Kriteria untuk mulai ART ......... ....... .... .... ........ ........... ..... ....... ....... 9
Permenkes No 21 Tahun 2013 dan Surat Edaran Menkes No 129
tahun 2013 .......... .. .. .................... ........ .... .. ... ... ...... ....... .. ......... ..... 10
Apakah Kita Siap Mulai ART? ........ ...... ... ........ .. ..... .......... ........ .. ....... 10
Dampak pada Hidup ... ....... ................... ..... .... ...... ... .... ..... .. .. .... .... 11
Kepatuhan dan resistansi .. ... ...... ..... .. ... .. ...... ..... .. .. .. ..... .......... .. .... 11
Efek samp ing ....... .......... ..... ........ ...... .. ........... ... ........... ... ...... ... .. .. . 13
Mulai dengan Kombinasi Apa? .. .. ... ..... .... ...... .. ..... ... ...... .. ........ .... 13
Setelah Mulai ART .. ...... .. ... ..... .......... .................. .. ...... ...... ............ .... 16
Pemantauan efek samping .... ............ .............. ... ... .. ..... .. ... ........ ... 16
Tatalaksana efek samping dan toksisitas ARV ......... .................... . 18
1. Mual dan muntah .. ... ............ .... ..... ... ............ .. ... .. ... ... .............. 18
2. Diare ... ........... .. ....... ... ........... .... .. .... ... ...... .......... .... ......... ... ... .... 19
3. Sakit kepala ....... ..... .. .. ... .. .. ... ........ ............ ...... ... ..... ...... ...... ...... 20
4. Masalah Kulit ...... .. ............. .... ....... ........................ .. .... ... .. ... ..... 21
6. Demam ............ .. ... .. ...... ... .. ..... .... .. ....... .. ......... .. ... .. ... .. ...... .. .. ... 22
7.Sulit Tidur ......... ....... .... ...... .. ...... .. .... .... .... ......... .. ...... .. .. .... ........ 23
Dampak terapi ....... ...... ....... .. .. .... .. .......... ...... .. .. ..... .... ...... ....... ......... 24
Baga imana kita tahu bila ART tidak bermanfaat lagi? ... .. ......... ..... .. 26
Paduan ART Lini Kedua .... .. ......... ..... ... .. .................... .... .... .... .... .. . 29
Sepuluh Tips untuk Memaka i ART .... .... ... .. .. .......... ..... .. ....... ... .... ..... 30
Referensi ..... .. ........ .. ................................. .... .. .. .. ..... ......... .... ..... ... ..... .. 31
Pengobatan HIV unluk OOHA dan Komunitas
I V
Tabel 3. ladwal pemantauan klinis dan laboratoris yang dianjurkan
selama pemberian paduan ARV Lini Pertama
N
11.1
Evaluasi
..x
..x
::s
::s
C
.s
セ@ セ@
v
v
v
v
Penggunaan obat lain
Cek kepatuhan
pengobatan (adherence)
11.1
::s
C
Berat badan
co
11.1
..x
110
110
Evaluasi klinis
o:t
110
110
110
110
セ
v
v
v
v
v
v
v
v
....
C
o:t
N
"'
.0
...x
N
11.1
..x
'3
::s
::s
It)
c
'J:;
11.1
gg
110
110
c
セ@ セ@
Jika
diperlukan
(tergantung
gejala)
C.
III
11.1
III
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Laboratorium
v
Jumlah CD4
Kadar Hb (aj
v
SGPT
v
v
v
------
'I
V
V
v
Kreatinin [bj
Viral load (PCRRNA)(cj
v
v
v
v
------•
•
r.
v
Keterangan:
[a] Bagi pasien yang mendapat AZT: perlu di periksa kadar hemoglobin
sebelum terapi AZT dan pada minggu ke 4, 8 dan 12, dan bila diperlukan
(misal ada tanda dan gejala anemia atau adanya obat lain yang bisa
menyebabkan anemia).
[b] Pasien yang mendapat TDF, perlu pemeriksaan kreatinin serum pada
awal, dan setiap 3 bulan pada tahun pertama kemudian jika stabil dapat
dilakukan setiap 6 bulan.
[c] Pengukuran viral load (HIV RNA) tidak dianjurkan sebagai kriteria
untuk memulai terapi ARV, tetapi dapat dipakai sebagai data dasar dan
selanjutnya, bila tersedia, dapat digunakan untuk memantau respon
pengobatan . Dapat dipertimbangkan sebagai diagnosis dini adanya
kegagalan terapi atau menilai adanya ketidaksesuaian antara hasil CD4 dan
keadaan klinis dari pasien yang diduga mengalami kegagalan terapi ARV.
vi
I Pengobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
Pengobatan HIV untuk OOHA dan Komunitas
117
Hubungi petugas kesehat an terlatih j ika :
---
WAItBllAKANG
M]セ
• Cemas dan mimpi buruk terkait dengan ra sa nyeri
• Jika dengan ART dan gejala ini berlangsung lebih dari 2 minggu sejak
memulai pengobatan dengan ARV.
Pasti kita dan do kter ingin mengetahui keberhasilan terapi. Cara terbaik
untuk melakukan ini ialah memantau keadaan klinis kita. Tanda terbaik
adalah peningkatan berat badan yang dipantau dan dicatat secara
teratur dan berkala. Juga penurunan infeksi oportunistik adalah tanda
jelas keberhasilan terapi. Sebagai tambahan ada manfaat jika bisa
memantau jumlah CD4 atau limfosit total secara berkala, serta viral load,
jika memungkinkan. Namun ART dapat dipantau secara efektif tanpa
sarana tes ini. Tujuan utama ART adalah untuk menurunkan jumlah virus
dalam darah sampai di bawah jumlah yang dapat dideteksi oleh tes viral
load . Biasanya tingkat yang tidak terdeteksi ini akan dicapai dalam 16-30
minggu .
Pada waktu yang sama, jumlah CD4 akan naik, biasanya 200-300 . Jika
terapi bekerja baik, viral load tetap tidak terdeteksi dan jumlah CD4
meningkat atau stabil. Jika mungkin, dokter kita ingin memantau viral
load dan jumlah CD4 secara berkala. Jika perbaikan klinis dengan terapi
cukup memuaskan, sebaiknya jumlah CD4 diukur setiap enam bulan harus dicatat bahwa limfosit total tidak dapat dipakai untuk memantau
terapi. Namun , jika do kter ragu tentang kepatuhan kita pad a terapi , atau
kemajuan klinis tidak memuaskan, dokter mungkin akan minta agar tes
ini lebih sering dilakukan dan disertai tes viral load jika memungkinkan.
Terdapat banyak survei yang menunjukkan bahwa kebutuhan utama
dari orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah pengobatan .
Seperti telah kita ketahui , sampai saat ini belum ada obat yang dapat
menyembuhkan HIV. Tetapi sekarang ada obat baru yang dapat
memperpanjang hidup dan/atau meningkatkan mutu hid up ODHA .
Namun kita mungkin juga mendengar bahwa pengobatan ini sangat
mahal , sulit dipakai, dan tidak mudah diperoleh. Ada efek samping yang
cukup berat. Diperlukan banyak tes yang mahal dan yang tidak tersedia
secara merata di Indonesia.
Kita tidak tahu ke mana untuk mencari informasi yang benar mengenai
pengobatan ini, dan siapa yang bisa membantu kita mengambil
keputusan apakah kita sebaiknya mulai pengobatan te rse but.
Buku ini ditulis untuk membantu menghadapi ma salah ini . Sasaran buku
ini adalah ODHA, serta pendampingnya yang akan memegang peranan
penting dalam keberhasilan pengobatan ini.
Apakah Pengobatan AIDS itu?
Kita sering mendengar bahwa 'AIDS tidak dapat diobati.' Ini sebetulnya
sa lah! Sekarang sudah ada obat yang dapat menekan jumlah HIV, virus
penyebab AIDS, di tubuh kita . Dengan penggunaan obat ini, ada harapan
HIV tidak ditemukan lagi di dalam darah kita , walaupun masih ada virus
di tempat persembunyian lain di tubuh kita .
Tetapi, agar menjadi paling efektif, kita harus memakai sedikitnya tiga
obat sekaligus, yang disebut sebagai kombinasi tiga obat. Kombinasi obat
ini dikenal sebagai terapi antiretroviral atau ART. Terapi ini harus dipakai
terusmenerus agar tetap efektif. ART tidak dapat memberantas HIV dari
seluruh tubuh kita, jadi tidak dapat menyembuhkan kita dari infeksi HIV.
Sebelumnya, ART sangat mahal dan sulit diperoleh di Indonesia. Namun
sekarang, ART disediakan secara gratis oleh pemerintah melalui layanan
kesehatan yang ditunjuk (RS dan Puskesmas), dan secara teoretis setiap
orang dapat menjangkau ART di mana saja di negara ini.
161
Pe ngobalan HIV unluk ODHA dan Komunilas
Pengobalan HIV un luk ODHA dan Kom unitas 1
1
Hasilnya, semakin banyak ODHA mempertimbangkan apakah sebaiknya
mulai memakai ART, dan jika begitu, kapan sebaiknya pengobatan
dimulai? Buku ini akan coba membantu kita mengambil keputusan
tersebut .
Demam (suhu tubuh yang tinggi) bukanlah suatu penyakit tetapi
merupakan tanda bahwa telah terjadi sesuatu yang salah di dalam tubuh
dan dapat menunjukkan satu dari berbagai macam penyakit. Pada
ODHA, demam sering datang dan pergi .
Cara menurunkan demam
• Hindari menggunakan baju atau selimut yang tidak perlu .
Bagaimana Terapi Itu Bekerja?
HIV melumpuhkan si stem kekebalan tubuh kita . Sistem in i diperlukan
untuk melawan dan mengatasi infeksi yang menyerang tubuh kita.
HIV terutama menyerang sel CD4 dalam sistem kekebalan tubuh. HIV
'membajak' sel CD4 ini dan memakainya sebagai pabrik untuk membuat
virus baru dalam jumlah besar. Virus yang baru ini kemudian menyerang
sel CD4 lain, dan semakin lama jumlah sel CD4 yang sehat semakin
berkurang .
Sistem kekebalan tubuh kita dirusak sehingga tubuh kita tidak mampu
lagi melawan infeksi.
Obat antiretroviral (ARV) membantu kita dengan menghambat proses
pembuatan HIV dalam sel CD4, dengan demikian mengurangi jumlah
virus yang tersedia untuk menularkan sel CD4 baru. Akibatnya sistem
kekebalan tubuh kita dilindungi dari kerusakan dan mulai pulih kembali ,
seperti ditunjukkan oleh peningkatan dalam jumlah sel CD4 kita .
• Mandi dengan air sejuk atau basahkan kulit dan biarkan kering sendiri
(tanpa dilap dengan handuk).
• Jika air kencing berwarna kuning gelap atau tidak dapat buang air
setiap empat jam, minum banyak air untuk menghindari dehidrasi .
• Berikan parasetamol SOD mg tablet : 2 tablet setiap 4 jam tetapi tidak
boleh lebih dari 8 tablet per hari .
Hubungi petugas kesehatan terlatih jika:
• Curiga terhadap malaria (riwayat demam, tanpa ruam kulit yang baru,
penyakit malaria sedang menyerang daerah Anda tinggal, tidak ada
penyebab jelas lainnya)
• Demam menetap lebih dari 7 hari
• Demam diikuti oleh batuk, berat badan menurun, kuduk kaku, selaput
putih mata berwarna kuning, diare, bernapas cepat dan terengahengah, radang pada kulit, muntah
• Orang sakit tersebut sedang hamil atau baru saja melahirkan
Apakah Manfaat ART?
Ada beberapa manfaat yang didapat dari memakai ART, antara lain:
7. Sulit Tidur
1. Menghambat perjalanan penyakit HIV
Penyebab :
» Untuk orangyang belum mempunyai gejala AIDS, ARTakan mengurangi
• ART (terkait gada genggunaan efavirenz)
kemungkinan menjadi sakit
» orang dengan gejala AIDS, memakai ART biasanya mengurangi atau
menghilangkan gejala tersebut. ART juga mengurangi kemungkinan
gejala tersebut timbul di masa depan
2
1
Pengobatan HIV untuk ODHA dan Komunitas
• Depresi
Pastikan orang sa kit berada di lingkungan yang tenang sehingga mereka
bisa tidur nyenyak. Sediakan minuman yang nyaman di malam hari . Teh
kental, kopi atau minuman karbonasi harus dihindari pada sore hari. Jika
timbul rasa sakit, berikan dosis ganda obat anti nyeri sebelum tidur (tapi
ingat, jangan memberikan lebih dari 8 parasetamol SOD mg tablet per hari).
Pengobatan HIV untuk ODHA dan Komunitas
115
I
Beberapa hal berikut ini dapat digunakan untuk mengurangi ras a ga t al :
2. Meningkatkan jumlah sel CD4
• Usahakan kulit dalam keadaan sej uk atau dengan mengipasinya.
» Sel CD4 adalah sel dalam sistem kekebalan tubuh yang melawan
infeksi. Pada orang HIVnegatif, jumlah CD4 biasanya antara 500
sampai 1.500. Setelah terinfeksi HIV, jumlah CD4 cenderung berangsurangsur menurun. Bila jumlah CD4 turun di bawah 200, maka kita lebih
mudah terkena infeksi oportunistik, misalnya PCP (pneumonia) atau
tokso (toksoplasma)
• Hindarilah penggunaan air hangat pada kulit
• Hindarilah menggaruk, yang dapat menyebabkan kulit menjadi lebih
gatal dan kadangkadang infeksi
• Gunakan lotion (seperti Calamine)
• Daun teh yang direndam dalam air panas juga cukup baik untuk gatal.
Hubungi petugas kesehatan terlatih jika kulit gatal tidak menghilang
dalam beberapa hari. Atau jika timbullepuh atau kulit mengelupas, atau
jika masalah menjadi meluas dan berlanjut ke mata dan selaput lendi r.
» Jika kita memakai ART maka diharapkan jumlah sel CD4 akan naik lagi
Ruam dialami oleh 20% pengguna nevirapine (2% pengguna nevirapine
mengalami sindrom Stevens Johnson), nevirapine harus dimulai 1 kali
sehari pada 2 minggu pertama .
3 . Mengurangi jumlah virus da lam darah
Ruam berat akibat abacavir (sindrom Stevens Johnson) terjadi pad a 5%
pengguna .
S. Anemia
sehingga dapat dipertahankan dalam jumlah yang lebih tinggi
»
HIV sangat cepat menggandakan diri. Oleh karena itu, jumlah virus
dalam darah dapat menjadi tinggi. Semakin banyak virus , semakin
cepat perjalanan infeksi HI V. ART dapat menghambat penggandaan
HIV sehingga jumlah virus dalam darah kita tidak dapat diukur. Ini
disebut sebagai tingkat tidak dideteksi
» Setelah kita mulai ART, jumlah virus dalam darah akan turun secara
Penyebab:
• ARV (umumnya AZT atau Zidovudinel
• Infeksi oportunistik (mi salnya Mycobacterium Avium Complex)
• HIV (j arang terjadi jika jumlah CD4 di atas 200)
• Malaria
Anemia dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan konsentrasi ,
sesak napas, pusing, pucat, dan jantung berdebardebar.
Anemia dapat dicegah dengan tes darah (tes Hemoglobin) secara berka la
dan dengan substitusi AZT dengan TDF. Hubungi dokter jika mengalami
gejala yang terkait anemia di atas .
6.Demam
dra stis. Setelah beberapa bulan diharapkan virus dalam darah menjadi
tidak terdeteksi
4 . Merasa lebih baik
» Kita akan merasa jauh lebih sehat secara fisik beberapa minggu
setelah kita mulai ART. Nafsu makan akan muncul kembali dan berat
badan kita akan mulai naik . Kita merasa lebih enak dan nyaman
» Walaupun begitu, tidak berarti kita tidak dapat menularkan ke orang
lain . Kita harus tetap memakai kondom waktu berhubungan seks
dan menghindari memakai jarum suntik secara bergantian j ika kita
memakai narkoba suntikan
Penyebab :
• Umum untuk semua ARV
• Sind rom pulih imun
• Infeksi oportunistik (misalnya TB)
• Penyakit lain (misalnya malaria, dll)
14 1Pengoba /an
HIV un/uk OOHA dan Komuni/as
Pengobatan HI V un/uk OOHA dan Komuni/as
1
3
3. Sakit kepala
Gejala klinis
Keputusan tentang kapan memulai ART biasanya didasari keadaan
klinis kita. Kita sebaiknya diperiksa secara berkala oleh dokter yang
berpengalaman dalam pengobatan HIV. Dia akan menilai kita berdasarkan
riwayat infeksi oportunistik dan penyakit yang berhubungan dengan HIV
yang lain di daerah kita.
Dengan informasi ini, dia akan menentukan kita sampai ke stadium
penyakit HIV yang mana.
Kemenkes menetapkan empat stadium penyakit HIV, yaitu :
• Stadium 1: Tanpa gejala
Penyebab:
• Umum untuk semua ARV
• Infeksi oportunistik (mis. meningitis
kriptokokus)
Untuk nyeri kepala ringan:
• Dapat berupa sakit kepala yang tegang
yang biasanya timbul jika terdapat demam.
• Pijatan pada kulit kepala dapat membantu menguranginya.
• Bantulah orang sakit untuk dapat beristirahat dan santai.
• Stadium 2: Penyakit ringan
• Berikan parasetamol (5001000mg setiap 46 jam), atau aspirin (500mg
per tablet) atau ibuprofen (400 mg per tablet) pada malam hari.
• Stadium 3: Penyakit sedang
• Parasetamol jangan berikan lebih dari 4.000 mg per hari.
• Stadium 4: Penyakit berat
Ju m lah CD4
Jumlah CD4 merupakan salah satu petunjuk penting untuk menentukan
kapan harus mulai ART. ART sebaiknya dimulai sebelum jumlah CD4
turun di bawah 350. Perlu diingat bahwa, walaupun jumlah CD4 biasanya
menurun kurang lebih ratarata 5060 sel per tahun, kadang kala jumlah
ini dapat merosot lebih cepat. Lagi pula, jumlah CD4 dapat naikturun;
cara mengukur jumlah CD4 tidak begitu persis, dan ada perbedaan
antara laboratorium yang mengukurnya, dan dengan waktu (pagi, siang,
sore) pengambilan darah. Jumlah CD4 juga akan berubah tergantung
pad a kesehatan umum kita dan beberapa masalah lain.
Oleh karena itu, jika kita memakai jumlah CD4 sebagai patokan,
maka penting untuk memantau jumlah CD4 setiap enam bulan dan
memperhatikan kecenderungan penurunan jumlah CD4, bukan angka
saja.
Hubungi petugas kesehatan terlatih jika:
• Sakit kepala menetap lebih dari 24 jam, meskipun sudah minum obat
anti sakit kepala
• Gangguan penglihatan, timbul muntah
• Bicara cadel
• Nyeri di leher dan/atau kaku kuduk
• Kelemahan di satu sisi tubuh
• Perubahan tingkah laku atau konsentrasi
4 . Masalah Kulit
Penyebab:
• ARV (misalnya nevirapine. efavirenz. abacavirl
• Interaksi antara sistem kekebalan dan HIV
• Infeksi (misalnya bakteri, virus, dan jamur)
• Alergi
Kulit gatal
Kulit yang gatal dapat disebabkan oleh infeksi atau reaksi tubuh terhadap
pengobatan yang sedang digunakan. Kulit gatal sering dikaitkan dengan
ruam kulit.
4
1
Pengobatan HIV untuk ODHA dan Komunitas
Pengobatan HIV untuk ODHA dan Komunitas
113
Kriteria untuk mulai ART
2. Diare
Penyebab:
- -
• ARV (mis. lopinavir/ritonavir, ddl, abaeavirl
セB
セ N@ 11'セN
• Infeksi oportunistik (mis. kriptosporidium,
CMV, giardia, salmonela, shigela)
GfセMNZU@
• Penggunaan antibiotik
• Salah makan
J
(
\
'tfJ
1_
r
N
')
-
-= セI
I"
I
Untuk membantu mengatasi diare di rumah:
• ODHA harus minum sese ring mungkin dan dalam jumlah keeil (air, nasi
sup, bubur) tapi tidak boleh makan makanan mentah.
• Pastikan jumlah eairan yang diminum adalah sebanyak mungkin.
• Harus dihindari minuman yang sangat manis, alkohol dan kopi.
• Setelah mengalami diare, minum oralit. Ini bisa diperoleh di apotek
atau dibuat sendiri dengan meneampur delapan sendok keeil gula dan
setengah sendok keeil garam dengan satu liter air
• Jika air keneing berwarna kuning gelap atau tidak bisa buang air keeil
setiap empat jam, minumlah banyak air untuk menghindari dehidrasi .
Kemenkes sudah menetapkan kriteria untuk mulai ART pada ODHA
dewasa sebagaimana berikut :
a. Tidak tersedia pemeriksaan CD4.
Dalam hal tidak tersedi a pemeriksaa n CD4, maka penentu an mulai
terapi ARV adalah didasarkan pada penilaian klinis (stadi u m 3 atau 4)
b. Tersedia pemeriksaan CD4
Rekomendasi :
• Mulai terapi ARV pada semua pasien dengan jumlah CD4