Bagaimana Proses Termodinamika dan Statika Struktur pada Panci Presto sehingga Duri pada Ikan Bandeng itu lunak

Bagaimana Proses Termodinamika dan Statika Struktur pada Panci Presto
sehingga Duri pada Ikan Bandeng itu lunak

Memasak dengan cara dikukus ( menggunakan uap panas ) dapat
mempersingkat waktu pemasakan jika dibandingkan pemasakan dengan metode
kering. Uap panas berfungsi sangat baik dalam memindahkan panas ke dalam
bahan makanan selama berlangsungnya proses pemasakan, tanpa menghanguskan
atau merusak hasil masakan serta membutuhkan energi yang lebih rendah jika
dihitung berdasarkan penggunaan energi listrik atau gas. Berdasarkan keunggulan
tersebut , uap panas dapat digunakan untuk memasak berbagai jenis bahan
makanan seperti sayur maupun daging, baik dalam kondisi segar maupun beku.
Prinsip dasar yang digunakan pada panci presto adalah kenaikan titik
didih. Secara teori, air akan mendidih pada suhu 100 derajat Celsius pada tekanan
1 atmosfer. Karena panci presto terbuat dari bahan stainless yang tebal dan kuat
serta mempunyai tutup yang rapat, maka uap air yang yang dihasilkan saat proses
pendidihan tidak mungkin keluar dan hanya terkumpul dalam panci presto
sehingga menekan uap air tersebut masuk ke dalam makanan untuk menghasilkan
efek transfer panas. Ketika panci presto yang ditutup rapat dan dipanaskan dalam

suhu tinggi, tekanan uap air akan meningkat dan suhu akan naik. Pemasakan
dengan metode presto akan terjadi dalam suhu ± 125oC dan pada tekanan 5 – 10

psi ( pada panci presto bertekenan rendah s/d sedang ) atau 15 psi ( pada panci
presto bertekanan tinggi ). Dalam kondisi tekanan tinggi, serat pada makanan
akan dilunakkan dan rasa makanan akan meresap dengan cepat. Berdasarkan fakta
tersebut, maka proses pemasakan makanan dengan presto menjadi lebih cepat.
Pemasakan dengan presto dapat mempersingkat waktu hingga dua per tiga dan
juga bisa menjaga nutrisi dan menjaga kelembaban makanan.
Dalam ilmu Termodinamika, itu seperti Persamaan Gas Ideal, dimana
PV=CT, dimana P = tekanan; V = volume; T = suhu ; C = konstanta
kesebandingan gas, persamaan itu juga biasa disebut Hukum Gay-Lussac. Jadi
dapat juga diartikan hubungan antara P dan T bahwa penambahan tekanan
menaikkan titik didih dan titik lebur zat.

Oleh karena itu, panci presto mampu melunakkan daging maupun tulang
(atau duri) yang sedang dimasak dalam waktu yang relatif lebih singkat. Sebagai
pengaman, maka pada panci presto terdapat katup pengaman yang berfungsi untuk
melepaskan

tekanan

uap


pada

saat

berlebihan,

hal

ini

karena panci

presto menggunakan tutup yang rapat sehingga uap air tidak dapat keluar. Pada
waktu alat ini mencapai ambang batas atau standar dimulainya perhitungan lama
pemasakan, akan ditandai bunyi berdesis karena uap air melewati savety valve.
Dapat di simpulkan memasak dengan menggunakan panci presto lebih
cepat daripada menggunakan panci biasa, karena panas yang diserap panci
terperangkap tidak dapat keluar lagi (sistem tertutup) sehingga tekanan didalam
panci pun naik seiring dengan naiknya temperatur dan tidak adanya perubahan

volume yang terjadi didalamnya (Proses Isokhorik).