D. Langkah-langkah Penelitian Teknik Pengumpulan Data
Langkah-langkah penelitian dan teknik pengumpulan data dilaksanakan sebagai berikut:
1. Mengkaji berbagai literatur yang berkaitan dengan asas-asas umum
pemerintahan yang baik dari buku-buku, desertasi-desertasi, jurnal-jurnal yang relevan dan produk-produk hukum dari pemerintah pusat yang terkait
dengan kebijakan pelayanan publik perizinan investasi; 2.
Melakukan wawancara dengan pejabat-pejabat terkait di wilayah penelitian
untuk mengetahui bagaimana pembuatan produk hukum yang dipakai sebagai kebijakan perizinan investasi;
3. Melakukan kajian dan analisis produk-produk hukum baik yang berupa
regelings, beschikkings, dan beleidsregel yang dikeluarkan oleh Pemerintah
DaerahKabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Kulon Progo, untuk memetakan produk-produk hukum mana yang sudah dan belum
merumuskan serta mengimplementasikan asas-asas umum pemerintahan yang baik dalam kebijakan pelayanan publik perizinan investasi di
wilayahnya; 4.
Wawancara dengan para pengguna layanan perijinan investasi di Kabupaten Sleman, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta;
5. Observasi untuk melihat implementasi asas-asas umum pemerintahan yang
baik dalam pelaksanaan kebijakan pelayanan publik perizinan investasi di lapangan;
6. Menganalisis hasil penelitian dari semua sumber-sumber bahan yang telah
terkumpul baik dari dokumentasi, wawancara maupun observasi; 7.
Proses terakhir dari penelitian ini adalah pembuatan draft laporan hasil penelitian yang merupakan bagian dari penelitian desertasi yang berjudul
“Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik dalam Kebijakan Pelayanan Publik Perizinan Investasi Pemerintah Daerah KabupatenKota di Daerah
Istimewa Yogyakarta”. Selain itu juga dibuat draft artikel ilmiah mengenai implementasi asas-asas umum pemerintahan yang baik pada produk-produk
hukum pemerintah daerah di DIY yang rencananya akan di muat dalam jurnal internasional atau jurnal hukum nasional yang terakreditasi.
33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Implementasi Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik AUPB Pada
Produk Hukum Kebijakan Pelayanan Publik Perizinan Investasi Pemerintah Daerah KabupatenKota Di DIY
1. Implementasi AUPB Pada Produk Hukum Pemerintah Daerah
Kabupaten Sleman Pada saat penelitian ini dilakukan implementasi asas-asas umum
pemerintahan yang baik AUPB dalam kebijakan pelayanan publik di bidang perizinan investasi di Kabupaten Sleman seperti halnya juga implementasi pada
pelayanan publik bidang perizinan investasi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo masih mengacu pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah. Implementasi kebijakan perizinan investasi di Kabupaten Sleman mengacu juga pada ketentuan Pasal 13 dan Pasal 14 UU Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah, dikarenakan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang menggantikan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 baru dikeluarkan pada bulan Oktober 2014. Pada saat penelitian ini dilakukan, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta
hanya bertindak sebagai lembaga koordinasi, tidak berhak membuat kebijakan dan pengaturan terhadap kebijakan perizinan investasi di Kabupaten Sleman. Hal ini
terkait dengan kebijakan pengaturan tentang kewenangan pemerintah pusat, pemerintah daerah propinsi dan pemerintah daerah KabupatenKota yang diatur
dalam ketentuan Pasal 13 dan 14 UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PeraturanPemerintahNomor38 Tahun2007tentangPembagian
UrusanPemerintahanantaraPemerintah, PemerintahanDaerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah KabupatenKota sebagai peraturan pelaksanaan dari ketentuan Pasal 13 dan 14 UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang
mengatur penyelenggaraan pemerintahan di daerah berdasarkan prinsip luas, nyata dan bertanggung jawab. Prinsip otonomi luas menghendaki bahwa kepada daerah
diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang menjadi urusan pemerintah pusat. Prinsip nyata dan bertanggungjawab
menghendaki bahwa daerah dalam melaksanakan otonominya untuk menangani urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban
yang menjadi tanggungjawabnya. Kabupaten Sleman dalam membuat kebijakan perizinan investasi juga mengacu dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang
34