HUBUNGAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MENGIKUTI ORGANISASI KEMAHASISWAAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN ANGGOTA ORGANISASI HMJ SOSIOLOGI DENGAN PRESTASI AKADEMIK (Studi Kasus Pada Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung)

(1)

ABSTRACT

Liveliness Relations Student In Following Student Oerganizations Based On Gender Sociology Student Association Member Organization With

Academic Achievement By; Eri Wahidiyanti

The purpose of this study was to determine the relationship and how much the relationship between the activity of students in following student organizations based on gender HMJ Sociology member organizations with academic achievement of students of Sociology class of 2011 and 2012 University of Lampung. Types of research used in this research conducted in the faculty of social sciences and political science of the university of lampung especially sociology student class of 2011 and 2012. The number of samples in this study were 64 respindents. Data collection techniques by using questionnaires, interviews and literature. As the type of correlation used are product moment correlation. Based on the results of the analysis to the respondent-sex male r xy values obtained at 0.690 with a significant level of 0.818 which is the correlation is very strong. While famale respondents r xy values obtained for 0.102 with significance level of 0.18 is aweak correlation

Keyword: Activenessof Students, Student Organizations, Academic Achievement


(2)

ABSTRAK

Hubungan Keaktifan Mahasiswa dalam Mengikuti Organisasi Kemahasiswaan Berdasarkan Jenis Kelamin Anggota Organisasi HMJ

Sosiologi dengan Prestasi Akademik

Oleh: Eri Wahidiyanti

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan dan seberapa besar hubungan antara keaktifan mahasiswa dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan berdasarkan jenis kelamin anggota organisasi HMJ Sosiologi dengan prestasi akademik mahasiswa Sosiologi angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Penelitian ini dilakuakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung khususnya pada mahasiswa sosilogi angkatan 2011 dan 2012. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 64 responden. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket, wawancara dan studi pustaka. Adapun jenis korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis pada responden yang berjenis kelamin laki-laki diperoleh nilai rxy sebesar 0,690 dengan taraf signifikasi 0,818 yaitu korelasi sangat kuat. Sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan diperoleh nilai rxy sebesar 0,102 dengan taraf signifikasi 0,18 yaitu korelasi lemah.


(3)

HUBUNGAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MENGIKUTI ORGANISASI KEMAHASISWAAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN ANGGOTA ORGANISASI

HMJ SOSIOLOGI DENGAN PRESTASI AKADEMIK

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung)

Oleh: Eri Wahidiyanti

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Sosiologi

Pada Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

HUBUNGAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MENGIKUTI ORGANISASI KEMAHASISWAAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN ANGGOTA ORGANISASI

HMJ SOSIOLOGI DENGAN PRESTASI AKADEMIK

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung)

(Skripsi)

Oleh

ERI WAHIDIYANTI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK JURUSAN SOSIOLOGI

UNIVERSITAS LAMPUNG 2015


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(6)

DAFTAR ISI Halaman COVER LUAR ABSTRACT ABSTRAK COVER DALAM HALAMAN MENYETUJUI HALAMAN MENGESAHKAN PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP MOTTO PERSEMBAHAN SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 6

C.Tujuan Penelitian ... 7

D.Manfaat Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Teoritis Tentang Organisasi Kemahasiswaan ... 8

1. Definisi Organisasi Kemahasiswaan ... 8

2. Ciri-ciri Mahasiswa yang Aktif Mengikuti Organisasi Kemahasiswaa ... 10

B.Jenis Kelamin (Gender) ... 11

C.Mahasiswa ... 14

D.Prestasi Akademik ... 15

E. Kerangka Pikir ... 17


(7)

III. METODE PENELITIAN

A.Tipe Penelitian ... 20

B.Populasi dan Sampel ... 21

C.Lokasi Penelitian ... 22

D.Definisi Operasional ... 23

E. Teknik Pengumpulan Data ... 25

F. Teknik Pengolahan Data ... 27

G.Teknik Analisis Data ... 28

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A.Organisasi HMJ Sosiologi ... 30

1. Latar Belakang Organisasi HMJ Sosiologi ... 30

2. Visi dan Misi HMJ Sosiologi FISIP Unila ... 31

B.Keanggotaan dan Kepengurusan HMJ Sosiologi FIFIP Unila ... 32

C.Tugas dan Fungsi Kepengurusan HMJ Sosiologi FISIP Unila ... 32

D.Rapat-rapat yang Dilaksanakan HMJ Sosiologi FISIP Unila ... 34

E. Susunan Kepengurusan HMJ Sosiologi FISIP Unila ... ... 34

F. Kegiatan-kegiatan yang Telah Dilakukan HMJ Sosiologi FISIP Unila Angkatan 2011 dan 2012 ... ... 36

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Responden ... 39

B.Gambaran Deskripsi Jawaban Responden... ... .... 42

C.Hubungan Antara Keaktifan Mahasiswa Laki-laki dalam Mengikuti Organisasi HMJ Sosiologi dengan Prestasi Akademik ... .64

D.Hubungan Antara Keaktifan Mahasiswa Perempuan Dalam Mengikuti Organisasi HMJ Sosiologi Dengan Prestasi Akademik ... ... 67

VI. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... ... 71

B.Saran ... ... 73


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Keaktifan Mengikuti Organisasi Kemahasiswaan Berdasarkan Status

Keikutsertaan Dalam Organisasi Kemahasiswaan ... ... 5

2. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

3. Jumlah Responden Berdasarkan Usia ... 40

4. Jmlah Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ... 41

5. Jumlah responden berdasarkan angkatan dalam organisasi HMJ Sosiologi dan jenis kelamin ... 41

6. Jabatan Responden Dalam Kepengurusan Organsasi Kemahasiswaan HMJ Sosiologi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42

7. Keikutsertaan Responden Dalam Mengikuti Rapat Anggota HMJ Sosiologi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43

8. Intensitas Responden Dalam Mengikuti Rapat Yang Dilaksanakan HMJ Sosiologi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

9. Keikutsertaan Responden Dalam Rapat Yang Diadakan HMJ Sosiologi Dikarenakan Formalitas Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

10. Keikutsertaan Responden Dalam Mengikuti Rapat Yang Diadakan HMJ Sosiologi Dikarenakan Kewajiban Organisasi HMJ Sosiologi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

11. Pengetahuan Responden Tentang Kegiatan Yang Dilakukan HMJ Sosiologi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

12. Kehadiran Responden Dalam Kegiatan Yang Dilakukan HMJ Sosiologi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48

13. Peran Serta Responden Dalam Kegiatan Yang Dilakukan HMJ Sosiologi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50


(9)

14. Keikutsertaan Responden Menjadi Panitia Dalam Kegiatan

Yang Dilakukan HMJ Sosiologi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51 15. Pengetahuan Ilmu Yang Diperoleh Responde Setelah Mengikuti

HMJ Sosiologi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52 16. Responden Mendapatkan Banyak Teman Dengan Mengikuti

HMJ Sosiologi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 53 17. Tambahan Peningkatan Pengetahuan Dalam Perkuliahan Yang

Didapat Dari Mengikuti HMJ Sosiologi Berdasarkan Jenis

Kelamin ... 54 18. HMJ Sosiologi Pernah Mengganggu Aktivittas Perkuiahan

Responden ... 55 19. Intensitas Kehadiran Responden Dalam Setiap Perkuliahan

Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56 20. Keaktif Responden Dalam Perkuliahan Seperti Bertanya dan

Menjawab Pertanyaan ... 57 21. Organisasi HMJ Sosiologi Papat Dijadikan Wadah Pengaplikasian

Ilmu Bagi Resppnden ... 58 22. Materi Diperkuliahan Searah Dengan Pengalaman Diorganisasi

HMJ Sosiologi ... 59 23. Kegiatan Yang Dilakukan Organisasi HMJ Sosiologi Berhubungan

Langsung Dengan Bidang Sosiologi ... 60 24. Kegiatan Yang Dilakukan Organisasi HMJ Sosiologi Membantu

Meningkatkan Prestasi Responden ... 61 25. Kegiatan Organisasi HMJ Sosiologi Menjadikan Pengetahuan

Anggota Lebih Cerdas Atau Lebih Luas Dari Sebelumnya ... 62 26. Indeks Pretasi Akademik Responden ... 63 27. Tingkat Keaktifan Mahasiswa atau Responden yang Berjenis Kelamin

Laki-laki dengan Prestasi Akademik ... 66 28. Tingkat Keaktifan Mahasiswa atau Responden yang Berjenis Kelamin


(10)

(11)

(12)

MOTO

“Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan,

selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya.”

(Alexander Pope)


(13)

(14)

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tuaku yang menyayangiku dan memberiku kekuatan doa yang tidak pernah terputus. Kepada adikku tersayang yang selalu mendukung ku. Kepada keluarga besarku

yang selalu memberikanku semangat untuk dapat menyelesaikan sekripsi ini. Dan sahabat-sahabat terbaiku yang telah membantuku

mendukungku dan menemaniku selama ini. Dan Almamaterku Tercinta yang selalu menemaniku


(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Eri Wahidiyanti. Lahir di Sekincau, Lampung Barat pada tanggal 18 Agustus 1994. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara, pasangan Bapak Rori dan Ibu Yoyoh Supriyatin. Penulis memiliki satu adik laki-laki.

Penulis berkebangsaan Indonesia dan beragama Islam. Kini penulis beralamat di desa Sri Galuh, RT/RW 002/001, Kelurahan Sekincau, Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat.

Pendidikan yang pernah ditempuh penulis :

1. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN Wapada pada Tahun 2005.

2. Menengah Pertama di SMPN 2 Sekincau dan diselesaikan pada Tahun 2008. 3. Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Sekincau dan diselesaikan pada

Tahun 2011.

Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmi Politik Jurusan Sosiologi. Pada Januari 2014 penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata di Desa Kalianda, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. Pada semester akhir tahun 2015 penulis telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Keaktifan Mahasiswa Dalam Mengikuti Organisasi Kemahasiswaan Berdasarkan Jenis Kelamin Anggota Organisasi HMJ Sosiologi


(16)

Dengan Prestasi Akademik (Studi Pada Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung).”


(17)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Eri Wahidiyanti. Lahir di Sekincau, Lampung Barat pada tanggal 18 Agustus 1994. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara, pasangan Bapak Rori dan Ibu Yoyoh Supriyatin. Penulis memiliki satu adik laki-laki.

Penulis berkebangsaan Indonesia dan beragama Islam. Kini penulis beralamat di desa Sri Galuh, RT/RW 002/001, Kelurahan Sekincau, Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat.

Pendidikan yang pernah ditempuh penulis :

1. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN Wapada pada Tahun 2005.

2. Menengah Pertama di SMPN 2 Sekincau dan diselesaikan pada Tahun 2008. 3. Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Sekincau dan diselesaikan pada

Tahun 2011.

Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmi Politik Jurusan Sosiologi. Pada Januari 2014 penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata di Desa Kalianda, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. Pada semester akhir tahun 2015 penulis telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Keaktifan Mahasiswa Dalam Mengikuti Organisasi Kemahasiswaan Berdasarkan Jenis Kelamin Anggota Organisasi HMJ Sosiologi


(18)

Dengan Prestasi Akademik (Studi Pada Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung).”


(19)

SANWACANA Bismillahirohmannirohim,

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat-Nya, Tuhan semesta alam yang maha kuasa atas bumi, langit dan isinya, serta hakim yang maha adil dihari akhir kelak. Tiada daya dan upaya serta kekuatan yang penulis miliki untuk menyelesaikan skripsi ini, selain berkat daya, upaya dan kekuatan yang dianugrahkan-Nya.shalawat beriring salam senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW sebagai pembawa Rahmatan Lil’Aalaamiin yang syafa’atnya selalu kita nanti hingga akhir kelak, serta kepada malaikat yang setiap saat mencatat segala tingkah laku penulis, dengan sangat jujur dan tanpa lelah, Raqib dan Atit.

Skripsi dengan judul :

HUBUNGAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MENGIKUTI ORGANISASI

KEMAHASISWAAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN ANGGOTA

ORGANISASI HMJ SOSIOLOGI DENGAN PRESTASI AKADEMIK (Studi Kasus Pada Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung)

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Penulis Menyadari bahwa apa yang ditulis dalam skripdi ini masih sangat jauh dengan apa yang dicita-citakan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak sehingga menjadi lebih baik, dalam penulisan skripsi ini penulis sangat


(20)

menyadari banyak sekali bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Susetyo, M.Si., selaku Ketua Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Dan selaku dosen Pembahas dan penguji. Penulis menyadari begitu banyak saran dan kritik berharga yang mengarahkan skripsi ini menjadi lebih baik.

3. Ibu Dra. Anita Damayantie, M.H., selaku Sekertaris Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Dan selaku pembimbing akademik yang selalu memberi motivasi dan arahan.

4. Bapak Drs. Suwarno, M.H., sebagai dosen pembimbing utama yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan sekripsi ini.

5. Seluruh Dosen di jurusan Sosiologi FISIP Unila. Terimakasih atas semua ilmu yang sudah Bapak dan Ibu Dosen berikan kepada penulis selama ini, semoga ilmu yang didapat penulus selama kuliah di FISIP Sosiologi bermanfaat untuk masa depan penulis serta bagi banyak orang.

6. Seluruh Staf Administrasi dan karyawan di FISIP Unila yang telah membantu melayani urusan adminustrasi perkuliahan dan skripsi.

7. Kedua orang tuaku tersayang yang telah membesarkanku, membimbing hingga kini. Terimakasih untuk kesabaran, kasihsayang, dan doa nya selama


(21)

ini. Semoga setitik karya ini mampu memberikan senyum dihati Bapak dan Ibu.

8. Untuk adikku tersayang Prayoga Adi Setiawan terimakasih atas dukungannya, jangan sering ngajak berantem jangan minta yang aneh-aneh, jangan malu di peluk cium kalo di depan orang, makasih kadang mau ngalah sama mba nya. 9. Terimakasih untuk keluarga besarku yang selalu memberikan semangat serta

mendukungku tak henti-henti.

10.Terimakasih buat para sodara-sodara ku, bibik ku sayang Iis Nuramanah dan suaminya om Gatot yang sering banyak membantu, sepupuku dan sodara ku Vika Widayanti dan Febri Fitriani yang selalu menemaniku, mengantarku ke manapun.

11.Terimasih untuk sahabat-sahabatku teman seperjuanganku yang selalu mendengarkan curahan hatiku yang selalu menemani yang selalu membantu ku Anisa Nurlaila Sari, Citra Putri Ardelia Likty, Rizki Dwi Putri, dan Yossi Apriyani, walaupun gak bisa wisuda bareng-bareng tapi semoga kita bisa sukses semuanya.

12.Terimaksih untuk teman-teman yang membantu melancarkan seminar usul dan seminar hasil aku, Eka Nur Rani Efendi, Marlina Safitri, Meigarani yang telah bersedia menjadi mahasiswa pembahas dalam seminar saya, dan untuk Lilian Oktaviani dan Fitriana Lestari yang telah bersedia menjadi moderator dalam seminar saya.

13.Keluarga besar Sosiologi 2011 Agung, Agus, Windu, Alfi, Tia, Andre, Angga, Anggun, Anisafeb, Anisanur, Anisaok, Anton, Arif, Arum, Ica, Anas,


(22)

Bella, Tiara, Cindy, Citra, David, Deni, Desi, Aris, Dina, Dimas, Dwi, Eka, Pipit, Eva, Fahru, Faxy, Fetia, Moran, Fitri, Gede, Hengki, Hesti, Rama, Imam, Jhe-Jhe, Lian, Hapis, Mahardika, Lina, Meiga, Mirda, Tata, Monik, Nanda, Nora, Nova, Obri, Ogi, Pandi, Partini, Putu, Ratna, Suspa, Nia, Kiki, Sartika, Siska, Sitikha, Sitinur, Tomi, Uti, Vinta, Widia, Wike, Wil, Yani, Cece, Yoga, Yosi, Yudi, Tika, Yulika. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang bermanfaat buat banyak orang-orang.

14.Terimakasih untuk semua adek tingkat ku yang telah membantu memberi doa dan semangat, terutama untuk angkatan 2012 yang bersedia membantu mengisi kuisioner.

15.Terimakasih untuk teman-teman seperjuangan KKN Desi, Eka, Dini, Indah, Gres, Anca, Bang Riza, Iyay Cherry, Angga, Bang Dian. Terimakasih untuk kebersamaan selama 40 hari nya.

16.Terimakasih teman-teman kosan B27 Kampus Hijau Residen Yulia Ningsih, Tyas Dwi Enggarti, Shofiratunisa, dan Malida Ovita Sari sudah memberikan semangat dan tawa, serta terimakasih selalu di perbolehkan untuk beristirahat di sana.

17.Serta semua pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih telah memberikan semangat, membantu dan mendokaan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis hanya bisa bedoa semoga Allah SWT mencatat dan mengganti semunya sebagai amal sholeh. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari


(23)

kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua

Bandar Lampung, Penulis,


(24)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi merupakan sebuah elemen yang amat diperlukan di dalam kehidupan setiap manusia. Organisasi membantu melaksanakan hal-hal atau kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan dengan baik oleh seorang individu. J. Winardi, (2003:2) menyatakan bahwa eksistensi organisasi yaitu organisasi-organisasi biasanya dibentuk guna mencapai suatu tujuan tertentu, yaitu tujuan tersebut hanya dapat dicapai dengan baik apabila dilakukan secara kolektif.

Pada hakikatnya organisasi merupakan tempat yang dapat dijadikan sebagai sebuah usaha untuk dapat membentuk watak-watak calon pemimpin. Organisasi ini hendaklah dijadikan tujuan para pemuda khususnya mahasiswa untuk dijadikan sebuah wadah yang dapat mengembangkan kemampuan diri di luar pendidikan formal. Alangkah lebih baiknya bila para mahasiswa ikut serta dalam kegiatan yang diadakan oleh organisasi guna melatih kemampuan para mahasiswa sejak dini, karena mahasiswa merupakan calon penerus kehidupan yang akan datang. Sehingga diharapkan para mahasiswa dapat memperoleh pengalaman yang sebanyak-banyaknya di lingkungan organisasi.


(25)

2

Organisasi mahasiswa merupakan suatu bentuk aktivitas ekstra kurikuler dengan maksud untuk mengembangkan potensi dari mahasiswa ke arah peningkatan wawasan, rasa keagamaan, pemupukan minat, serta pelestarian sumber manusia. Fungsi dari organisasi kemahasiswaan adalah sebagai manifestasi penyiapan diri untuk menjadi seorang yang lebih dewasa dan mandiri setelah menyelesaikan studi dan kembali kemasyarakat.

Jenis kelamin adalah perbedan bentuk, sifat, dan fungsi biologi laki-laki dan perempuan yang menentukan perbedaan peran mereka. Masyarakat pada umumnya sering menyetakan bahwa perempuan lebih lemah dan pasif dibandingkan dengan laki-laki.

Mahasiswa adalah pemuda yang mempunyai peran besar dalam menetukan arah perbaikan bangsa ini. Mahasiswa sebagai elemen masyarakat yang mempunyai kekuatan untuk memperbaiki dan memperbarui kondisi masyarakat, bangsa, dan negara haruslah mempunyai kapasitas di atas diatas rata-rata mayoritas masyarakat kita. (Sarwono 1978:57) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilanya bukan hanya dari aktivitas perkuliahan akan tetapi dari berbagai jenis kegiatan di dalam kampus, salah satunya menjadi anggota sebuah organisasi.


(26)

3

IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) merupakan ukuran kemampuan mahasiswa sampai pada periode tertentu yang dihitung berdasarkan jumlah SKS (satuan kredit semester) tiap mata kuliah yang ditempuh. Ukuran nilai tersebut akan dikalikan dengan nilai bobot tiap mata kuliah kemudian dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang telah ditempuh dalam periode tersebut. IPK dapat diperoleh dengan adanya kerjasama antara mahasiswa dan dosen. Dosen akan memberikan nilai kepada mahasiswa sebelum kuliah dimulai pada awal semester. Biasanya para dosen menetapkan aturan selama perkuliahan berlangsung yang akan disepakati keduanya pada semester tersebut. Aturan itu biasanya terdiri dari kehadiran mahasiswa, tugas individu ataupun kelompok, dan nilai UAS (Ujian Akhir Semester)

Kegiatan yang diikuti mahasiswa melalui organisasi akan memberikan pengaruh yang kuat terhadap perkuliahannya. Dengan kata lain, keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi akan memberikan pengaruh terhadap prestasi akademiknya, dimana mahasiswa diharapkan memiliki prestasi akademik yang lebih baik ketika mereka aktif dalam sebuah organisasi.Selain itu dalam pengamatan selama ini, mahasiswa yang aktif dalam organisasi HMJ sosiologi cendrung mendapatkan IP (Indeks Prestasi) yang baik jika dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi HMJ Sosiologi.

Dalam suatu organisasi kemahasiswaan ketua atau pemimpin organisasi selalu identik dengan laki-laki, selain itu anggota-anggota yang berperan penting dalam organisasi adalah laki-laki, perempuan hanya mendapatkan sedikit peran didalam


(27)

4

organisasi. Namun, dalam penenlitian ini adalah menbandingkan antara indeks prestasi mahasiswa sosiologi angkatan 2011 dan 2012 yang mengikuti organisasi HMJ Sosiologi dengan jenis kelamin.

Apakah laki-laki yang aktif dalam organisasi HMJ Sosiologi indeks prestasinya lebih baik dibandingkan dengan laki-laki yang tidak aktif dalam organisasi HMJ Sosiologi. Selain itu apakah perenpuan yang aktif dalam organisasi HMJ Sosiologi indeks prestasinya lebih baik dibandingkan dengan perempuan yang yang tidak aktif dalam organisasi?

Peneitian yang berjudul “Hubungan Keaktifan Mahasiswa Dalam Mengikuti Organisasi Kemahasiswaan Berdasarkan Jenis Kelamin Anggota Organisasi HMJ Sosiologi Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa” menggunakan paradigma fakta sosial yang diperkenalkan oleh Emile Durkheim. Paradigma Fakta Sosial ini memusatkan perhatiannya kepada fakta-fakta sosial. Secara garis besar fakta sosial yang menjadi pusat perhatian sosiologi terdiri atas dua tipe, yaitu struktur sosial dan pranata sosial. Menurut teori fungsional struktural, struktur sosial dan pranata sosial tersebut berada dalam suatu sistem sosial yang berdiri atas bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan menyatu dalam keseimbangan. Sifat dasar serta antar hubungan dari fakta sosial inilah yang menjadi sasaran penelitian sosiologi menurut paradigma fakta sosial.

Penelitian yang dilakukan Leny dan P. Tommy Y. S. Suyasa terhadap mahasiswa Fakultas Pikologi Universitas Trauma Negara, membuktikan bahwa prestasi


(28)

5

akademik mahasiswa yang aktif dalam organisasi cendrung lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi.

Tabel 1. Keaktifan Mengikuti Organisasi Kemahasiswaan Berdasarkan Status Keikutsertaan Dalam Organisasi Kemahasiswaan.

Keaktifan mengikuti organisasi mahasiswa

Status Keaktifan organisasi

Rata-rata IP (Indeks Prestasi)

SD T

Aktif Organisasi 3,84 0,78 -14,220**

Tidak Aktif Organisasi 2,56 0,59

**. Signifikn pada level 0,01

Sumber : Jurnal keaktifan berorganisasi dan kompetensi interpersonal. Leny dan P. Tommy Y. Suyasa.Fakultas psikologi Universitas Terumanagara. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui rata-rata skor keaktifat mengikuti organisasi kemahasiswaan pada subjek yang ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaa adalah 3,84 (SD = 0,78), sedangkan rata-rata skor keaktifan mengikuti organisasi kemahasiswaan pada subjek yang tidak ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan adalah 2,56 (SD = 0,59). Sementara itu berdasarkan hasil analisis dengan independent sample t-test, diketahui bahwa t (238) = -14,220 dan p < 0,01. Artinya, ada perbedaan keaktifan mengikuti organisasi kemahasiswaan yang signifikan antara subjek yang ikut serta dan yang tidak ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan.

Apabila dilihat dari rata-rata, nampak bahwa subjek yang ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan memiliki tingkat keaktifan yang lebih tinggi dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan dari pada subjek yang tidak ikut serta dalam kegiatan organiasi kemahasiswaan. Hal ini sekaligus membuktikan


(29)

6

bahwa alat ukur keaktifan mengikuti organisasi kemahasiswaan ini memiliki kemampuan untuk membedakan tingkat keaktifan antara kelompok subjek yang ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan dengan kelompok subjek yang tidak ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan. Dengan kata lain, alat ukur keaktifan mengikuti organisasi kemahasiswaan ini memiliki discriminant validity yang baik.

Mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan (HMJ Sosiologi) cendrung memiliki indeks prestasi yang baik. Sebagian mahasiswa menganggap organisasi kemahasiswaan dapat mengganggu kuliah terutama yang mnyangkut dengan IPK. Terkadang mahasiswa hanya ikut-ikutan saja berorganisasi agar tidak diejek dengan temannya. Selain itu jika mahasiswa ditanya berapa organisasi yang diikuti di kampus? Jawaban nya adalah karena banyak tugas kuliah yang menumpuk dan tidak punya waktu untuk kegiatan-kegiatan yang tidak penting jawaban lainnya, yang penting saya tamat walaupun tanpa satu organisasi pun yang saya ikuti.

B. Rumusan Masalah

1. Apakan ada hubungan antara keaktifan mahasiswa dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan berdasarkan jenis kelamin anggota organisasi HMJ Sosiologi dengan prestasi akademik mahasiswa Sosiologi angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung ?


(30)

7

2. Seberapa besar hubungan antara keaktifan mahasiswa dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan berdasarkan jenis kelamin anggota organisasi HMJ Sosiologi dengan prestasi akademik mahasiswa sosiologi angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hubungan antara keaktifan mahasiswa dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan berdasarkan jenis kelamin anggota organisasi HMJ Sosiologi dengan prestasi akademik mahasiswa sosilogi angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung.

2. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara keaktifan mahasiswa dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan berdasarkan jenis kelamin anggota organisasi HMJ Sosiologi dengan prestasi akademik mahasiswa sosiologi angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini di harapkan dapat memberikan gambaran pengaruh mahasiswa yang mengikuti organisasi kemahasiswaan dengan IPK mahasiswa sosiologi angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung.

2. Secara praktis, sebagai bahan acuan bagi mahasiswa yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut dan sebagai data dasar begi perkembangan system pendidikan guna terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.


(31)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis Tentang Organisasi Kemahasiswaan 1. Definisi Organisasi Kemahasiswaan

Untuk membahas organisasi kemahasiswa, terlebih dahulu akan di bahas tentang organisasi. Menurut Soewarno Handajaningrat (1983:42) organisasi diartikan sebagai “sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu dikatakan organisai adalah wadah kegiatan dari pada orang-orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan”. Organisasi ini sudah dibentuk susunan dan prosedur kerja yang jelas biasanya ditandai dengan ditunjuknya seorang pemimpin dalam organisasi tersebut.

Hal tersebut dipertegas oleh Sondang P. Siagian (1985:55) yang mengatakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama dengan secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Dalam ikatan yang terdapat seseorang atau sekelompok orang disebut sebagai atasan dan seseorang atau sekelompok orang yang disebut sebagai bawahan. Dari beberapa definisi organisasi di atas dapat disimpulkan


(32)

9

Bahwa organisasi adalah suatu sistem formal yang terdiri dari pola aktivitas yang dilakukan sekelompok orang (duaatau lebih) yang bersama secara teratur dan berulang-ulang untuk mencapa tujuan bersama.

Menurut Joesoef (1978:23), organisasi kemahasiswaan merupakanwadah yang diharapkan mampu menampung seluruh kegiatan kemahasiswaan dan juga merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan berpikir atau bernalar secara teratur di luar perkuliahan formal, kemampuan berorganisasi, dan menumbuhkan kepemimpinan. Selanjutnya Joesoef (1978:25) menambahkan bahwa dibentuknya organisasi atau lembaga kemahaaiawaan ini bertujuan untuk membantu mahasiswa mewujudkan kekuatan penalaran yang secara potensial dimilikinya, kelak apabila mahasiswa menerjunkan dirinya ke masyarakat setelah ia menyeesaikan studinya di perguruan tinggi. Sementara itu menurut Launa (2000:32), organisasi kemahasiswaan kampus merupakan suatu wadah atau organisasi yang bergerak di bidang kemahasiswaan, yang di dalamnya dilengkapi dengan perangkat teknis yang jelas dan terencana seperti struktur, mekanisme, fungsi, prosedur, program kerja, dan elemen lainnya yang berfungsi mengarahkan seluruh potensi yang ada dalam organisasi tersebut pada tujuan atau cita-cita akhir yang ingin dicapainya.

Definisi organisasi kemahasiswaan diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi kemahasiswaan adalah wahana atau sarana pengembangan diri mahasiswa kearah integritas kepribadian, perluasan wawasan, peningkatan kecendekiawanan, serta peningkatan kepemimpinan, penalaran, minat


(33)

10

kegemaran, dan kesejahtraan mahasiswa dalam kehidupan kemahasiswaan di perguruan tinggi, yang di dalam pelaksanaannya dilengkapi dengan perangkat teknis yang jelas dan terencana seperti struktur, mekanisme, fungsi, prosedur, program kerja, dan elemen lainnya yang berfungsi mengarahkan seluruh potensi yang ada dalam organisasi tersebut pada tujuan atau cita-cita akhir yang ingin dicapainya.

2. Ciri-ciri Mahasiswa yang Aktif Mengikuti Organisasi Kemahasiswaan

Menurut Priambodo dan Sarwono (dalam jurnal Leny dan P. Tommy Y. Suyasa, 2006), terdapat beberapa ciri yang melekat dalam diri mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan.

1. Senang menghabiskan waktu dengan berbagai kegiatan kemahasiswaan. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan hampir selalu ingin terlibat dalam kepengurusan harian maupun kepanitiaan berbagai kegiatan dan acara yang diadakan organisasinya. Merekan bersedia untuk terlibat aktif mendorong pelaksanaan berbagai kegiatan dalam organisasi tempatnya bergabung.

2. Cenderung sering duduk-duduk dan berbincang-bincang di ruangan atau kantor organisasi kemahasiswaan yang diikuti. Mahasiswa-mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan cendrung lebih banyak meluangkan waktunya untuk berkumpul di ruangan atau kantor organisai sambil duduk-duduk dan berbincang-binsang dengan sesame anggota organisasi lainnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan organisasi


(34)

11

yang diikuti maupun mengenai isu-isu yang beredar di lingkungan luar atau masyarakat

3. Cenderung mempunyai wawasan yang luas tentang perkembangan dunia luar maupun tentang hal-hal yang terjadi di seputar kampus. Disamping memiliki wawasan yang luas, mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan juga cendrung memandang segala sesuatu secara keritis. Mereka cederung lebih peka dan lebih kritis terhadap perkembangan kejadian-kejadian di lingkungan liat, mosalnua perkembangan keadaan politik di dalam maupun luar negeri.

Melengkapi beberapa ciri yang telah dikemukakan sebelumnya, mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan juga cenderung memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan menyampaikan pendapat secara efektif, serta memiliki keberanian yang lebih untuk berprakarsa dan mengambil resiko dalam bertindak.

B. Jenis Kelamin(Gender)

Menurut Hungu (2007) jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir.Sementara itu, Fakih (2006:71) mengemukakan bahwa gender merupakam suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Jadi, gender berbeda dari jenis kelamin laki-laki dan peremupan yang bersifat biologis.


(35)

12

Perbedaan gender yang terjadi di masyarakat tidak menjadi suatu permasalahan sepanjang perbedaan tersebut tidak mengakibatkan diskriminasi atau ketidak adilan. Berikut bebrapa bentuk ketidak adilan dalam perbedaan gender yang biasa terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.

1. Stereotype

Semua bentuk ketidak adilan gender sebenarnya berpangkal pada satu sumber kekeliruan yang sama, yaitu stereotype gender laki-laki dan perempuan. Stereotype itu sendiri berati pemberian citra baku atau laber/cap kepada seseorang atau kelompok yang didasarkan pada suatu yang salah. Pelabelan juga menunjukkan adanya relasi kekuasaan yang tidak seimbang yang bertujuan untuk menaklukan atau menguasai pihak lain.pelabelan negatif juga dapat dilakukan atas anggapan gender. Namun, sering kali pelabelan negative ditimpakan kepada perempuan. Contohnya perempuan dianggap tidak rasional, tidak bias memimpin, cengeng dan hanya cocok untuk di rumah. 2. Kekerasan

Tindak kekerasan baik fisik maupun non-fisik yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin atau sebuah institusi keluarga, masyarakat atau Negara, terhadap jenis kelamin lainnya. Peran gender telah membedakan perempuan dan laki-laki. Perempuan dianggap feminim dan laki-laki dianggap maskulin. Karakter ini kemudian mewujud dalam cirri-ciri psikologis, seperti laki-laki di anggap gagah, kuat, berani, dan sebaginya. Sebaliknya perempuan dianggap lembut, lemah, penurut dan sebagainya. Namun, pembedaan karakter ini malahirkan tindak kekerasan. Dengan anggapan bahwa perempuan itu lemah, itu dianggap


(36)

13

sebagai alasan untuk diperlakukan secara semena-mena, berupa tindakan kasar. Contohnya saja kekerasan fisik maupun nonfisik yang dilakukan oleh suami terhadap istrinya dalam rumah tangga, perkosaan yang menimbulkan perasaan tersiksa dan tertekan, pelecehan seksual, serta pornografi

3. Beban ganda (double burden)

Beban ganda artinya beban pekerjaan yang diterima salah satu jenis kelamin lenih banyak dibandingkan salah satu jenis kelamin lainnya. Peran reproduksi perempuan sering kali dianggap peran yang statis dan permanen. Walaupun sudah ada jumlah peningkatan perempuan yang bekerja di wilayah public, namun tidak diiringi dengan berkurangnya beban mereka di wilayah domestic. Upaya maksimal yang dilakukan mereka adalah mensubstitusikan pekerjaan tersebut kepada perempuan lain, seperti pembantu rumah tangga atau anggota keluarga perempuan lainnya. Namun demikian, tanggung jawab masih tetap berada di pundak perempuan. Ahirnya mereka mengalami beban yang berlipat ganda.

4. Marjinalisasi

Marjinalisasi ertinya suatu proses peminggiran akibat perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan kemiskinan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memarjinalkan orang atau kelompok, salah satunya dengan menggunkan asumsi gender. Misalnya dengan anggapan perempuan merupakan pencari nafkah tambahan, maka ketika mereka berada di luar rumah (sector public), sering kali dinilai dengan anggapan tersebut. Contohnya saja masih banyak pekerjaan perempuan di pabrik yang rentan terhadap PHK dikarenakan tidak


(37)

14

mempunyai ikatan formal dari perusahaan tempatnya bekerja dengan alasan-alasan gender, seperti pencari nafkah tambahan, pekerja sambilan, dan juga alasan faktor reproduksinya, seperti hamil, menstruasi, melahirkan dan menyusui.

5. Subordinasi

Subordinasi yaitu penilaian atau anggapan bahwa suatu peran yang dilakukan satu jenis kelamin lebih rendah dari yang lain. Telah diketahui, nilai-nilai yang berlaku di masyarakat telah memisahkan peran-peran gender, laki-laki dan perempuan. Perempuan dianggap bertanggung jawab dan memiliki peran dalam urusan domestik atau reproduksi, sementara laki-laki dalam urusan publik atau produksi. Sepanjang penghargaan sosial terhadap peran reproduksi dan domestic berbeda dengan peran publik dan produksi, sepanjang itu pula ketidak adilan masih berlangsung.

C. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar diperguruan tinggi dan merupakan bagian dari sivitas akademi (Kansil dan Soepardi ;1998:42). Pada umumnya, mahasiswa berusia antara 18-30 tahun. Dalam kerangka psikologi perkembangan, usia mahasiswa merupakan fase peralihan antara fase remaja akhir menuju dewasa awal (Pudjiwati : 1998:23)

Mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk berinteraksi dengan individu-individu lain dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi


(38)

15

kemahasiswaan. Hal ini tentunya semakin memperkaya pengelaman mereka yang terlibat aktif dalam organisasi kemahasiswaan dalam menghadapi individu-individu dengan berbagai karakter kepribadian. Dengan perkataan lain, mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan lebih terlatih secara social dan lebih kompeten dalam menghadapi berbagai situasi interpersonal dibandingkan dengan mahasiswa yang jarang atau bahkan tidak pernah aktif dalam organisasi kemahasiswaan.

D. Prestasi Akademik

Prestasi adalah hasil karya yang dicapai (bambang:1999:56). Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu usaha yang baik berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan (Qohar, 2000).

Prestasi menyatakan hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya, dengan hasil yang menyenangkan hati diperileh dengan jalan keuletan kerja(Nasrun, 2000).Sobur (2006:27) menyatakan bahwa prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang standar. Prestasi akadmik adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan tentang


(39)

16

suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah dlakukan oleh seseorang secara optimal.

Individu yang memiliki keinginan untuk berprestasi tinggi adalah individu yang memiliki standar berprestasi, memiliki tanggung jawab pribadi atas apa yang dilakukannya, individu lebih suka bekerja pada situasi dimana dirinya mendapat umpan balik sehingga dapat diketahui seberapa baik tugas yang telah dilakukannya, individu tidak menyukai keberhasilan yang bersifat kebetulan atau karena tindakan orang lain, individu lebih suka bekerja pada tugas yang tingkat kesulitannya menengah dan realistis dalam mencapai tujuannya, individu bersifat inovatif dimana dalam melakukan tugas selalu dnegan cara yang berbeda, efisien, dan lebih baik dari yang sebelumnya. Dengan demikian, individu merasa lebih dapat menerima kegagalan atas apa yang dilakukannya.

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah angka yang didapat dari hasil bagi jumlah mutu kumulatif dengan jumlah satuan kredit semester kumulatif (SK Rektor UI, 2004).Indeks prestasi merupakan alat ukur terhadap hasil studi mahasiswa dalam suatu perkuliahan.Indeks prestasi dihitung setiap akhir semester yang terdiri dari indeks orestasi semester (IPS) dan indeks prestasi kumulatif (IPK).Besarnya IPS diperolah dari nilai ssemua matakuliah yang diambil mahasiswa dalam satu semester.

(Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor 478/SK/R/UI/2004 Tentang Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa Universitas Indonesia. Jakarta)


(40)

17

E. Kerangka Pikir

Mahasiswa adalah pemuda yang mempunyai peran besar dalam menentukan arah perbaikan bangsa ini.Mahasiswa sebagai elemen masyarakat yang mempunyai kekuatan untuk memperbaiki dan memperbarui kondisi masyarakat, bangsa, dan Negara, haruslah mempunyai kapasitas diatas rata-rata mayoritas masyarakat kita.

Dengan menyadari tanggung jawab tersebut, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan bukan hanyadari aktivias perkuliahan akan tetapi dari berbagai jenis kegiatan di dalam kampus, salah satunya menjadi anggota sebuah organisasi (Saifuddin, 2010:72). Organisasi merupakan suatu wadah bagi mahasiswa untuk dapat mengembangkan pola pikir dalam berorganisasi maupun dalam kehidupan social. Organisasi diminta oleh mahasiswa untuk menyalurkan bakat, minat, dan kemampuan mereka (Juliana, 2000:44).Berbagai perguruan tinggi menyediakan sarana untuk membantu mahasiswa mengembangkan potensinya dalam mengembangkan diri. Skema kerangka pikir seperti berikut :


(41)

18

Gambar 1. Bagang Kerangka Pikir

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. (sugiyono, 2009:96).

KEAKTIFAN ORGANISASI

INDEKS PRESTASI MAHASISWA

SEDANG (2,25-3,00) MAHASISWA

TINGGI (>3,00)

AKTIF MENGIKUTI ORGANISASI

TIDAK AKTIF MENGIKUTI

RENDAH (<2,25)


(42)

19

Berdasarkan permasalahan, kejian teoritis, dan kerangka pikir yang telah dikemukakan, dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

Ha: Ada hubungan keaktifan mahasiswa dalam mengikuti organisasikemahasiswaan berdasarkan jenis kelamin anggota organisasi kemahasiswaan HMJ Sosiologi dengan prestasi akademik mahasiswa jurusan Sosiologi angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung. Ho: Tidak ada hubungan keaktifan mahasiswa dalam mengikuti organisasi

kemahasiswaan berdasarkan jenis kelamin anggota organisasi kemahasiswaan HMJ Sosiologi dengan prestasi akademik mahasiswa jurusan Sosiologi angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung.


(43)

20

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Menurut Koentjaraningrat (1985:29) metode deskriptif, jika penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompom tertentu atau untuk menentukan frekuensi atau penyebab suatu gejala atau frekuansi adanya hubungan tertentu antara satu gejala dengan gejalan lain dalam masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa deskriptif adalah dengan mendeskripsikan secara terperinci tentang fenomena sosial yang ada.Sedangkan kuantitatif merupakan suatu penyajian sebuah analisis dari fenomena yang disusun dengan data kuantitatif serta membuat ketetapan pengukuranna dengan metode statistik sebagai alat ukurnya.

Dalam penelitian ini, penulis meneliti dan menggambarkan fakta dan data dengan sistematis secara factual dan akurat berdasarkan analisis korelasi keaktifan mahasiswa yang mengikuti organisasi kemahasiswaan dengan indeks prestasi mahasiswa jurusan Sosiologi angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung.


(44)

21

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Sugiyono (1997 : 57) berpendapat bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah mahasiswa Sosiologi Universitas Lampung angkatan 2011 dan 2012. Jumlah mahasiswa Sosiologi angkatan 2011 berjumlah 79 mahasiswa, 28 mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki dan 51 mahasiswa yang berjenis kelamin perempuan, sedangkan jumlah mahasiswa Sosiologi angkatan 2012 berjumlah 103 mahasiswa, 42 mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki dan 61 mhasiswa yang berjenis kelamin perempuan. Jadi, jumlah populasi dalam penenlitian ini adalah 182.

2. Sampel

Untuk menetukan sampel penelitian, maka yang digunakan perhitungan slovit, yaitu :

n =

2 keterangan:


(45)

22

N : Besarnya Populasi

e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir. Nilai presisi penelitian ini adalah 10%.

Berdasarkan rumus di atas, maka banyaknya sampel pada penelitian ini adalah : n =

= =

= 64,5

Banyaknya sampel pada penelitian ini adalah 64,5 dibulatkan menjadi 64 mahasiswa.

Teknik sampling pada penelitian ini adalah teknik teori kemungkinan (probability). Teori ini digunakan untuk pengembilan sampel apabila setiap elemen dalam populasinya mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan secara acak sederhana (simple random sample) yang dilakukan dengan system lotere.

C. Lokasi Penelitian

Penentuann lokasi penelitian cara terbaik yang ditempuh dengan jalan mempertimbangkan teori subtantif dan menjajaki lapangan untuk mencari kesesuaian dengan kenyataan yang ada di lapangan, sementara itu kebebasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya, dan tenaga perlu juga menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian (Lexy J Moleong, 2000:86)


(46)

23

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini perlu dibatasi lokasi penelitiannya.Adapun lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung khususnya pada mahasiswa sosilogi angkatan 2011 dan 2012. Alasan pemilihan lokasi adalah bahwa dilokasi tersebut terdapat keberagaman persepsi tentang organisasi kemahasiswaan yang dapat mempengaruhi indeks prestasi sehingga akan mempermudah untuk mengamati dan meneliti.

D. Definisi Oprasional

Definisi oprasional merupakan suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan (Jonathan Sarwono, 2006:67)

1. Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan

Keaktifan berasal dari kata aktif yang berati sibuk, giat (kamus besar bahasa Indonesia: 17). Aktifmendapat awalan ke- dan –an, sehingga menjadi keaktifan yang mempunyai arti kegiatan atau kesibukan.Jadi, keaktifan mahasiswa dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan (HMJ Sosiologi) di universitas lampung, seperti mengikuti setiap kegiatan yang di lakukan organisasi tersebut dan ikut berperan dalam melancarkan kegiatan tersebut.


(47)

24

Mengikuti organisasi HMJ Sosiologi, serta selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang di laksanakan, dan selalu menghadiri rapat anggota,

b) Kurang aktif organisasi HMJ Sosiologi

Mengikuti organisasi HMJ Sosiologi, tetapi jarang mengikuti kegiatan-kegiatan yang di laksanakan, dan jarang menghadiri rapat anggota.

c) Tidak aktif organisasi HMJ Sosiologi

Mengikuti HMJ Sosiologi, tetapi tidak pernah berperan serta dalam kegiatan yang dilaksanakan HMJ Sosiologi, dan tidak pernah menghadiri rapat anggota.

2. Jenis kelamin

Menurut Hungu (2007) jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir.

a) Laki-laki b) Perempuan

3. Prestasi akademik

Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar.

Di dalam prestasi akademik salah satunya adalah akan mempengaruhi hasil indeks prestasi. Indeks restasi akademik adalah taraf penguasaan atau kemampuan


(48)

25

mahasiswa sebagaimana yang ditetapkan bagi mata kuliah yang bersangkutan seperti yang telah ditetapkan dalam tujuan pembelajaran.

a) Indeks prestasi tinggi apabila(> 3,00). b) Indeks prestasi sedang apabila (2,25-3,00). c) Indeks prestasi rendah apabila (<2,25).

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam proses penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Data adalah sebuah hasil yang diperoleh dari penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian menggunakan:

1. Kuesioner

Suatu penelitian mengenai masalah yang dilakukan dengan jalan mendengarkan suatu pertanyaan berupa formulir atau angket, diajukan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban tertulis. Kuesioner ini akan disebarkan pada mahasiswa Sosiologi angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung.

2. wawancara

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh. Dalam


(49)

26

melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya sudah disiapkan. 3. Observasi

Suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan.Metode ini digunakan untuk mengamati keadaan responden yang tidak secara mudah dapat ditangkap melalui metode wawancara dan kuesioner.Observasi ini dapat dipakai untuk melengkapi data yang didapat dari kuesioner. Selain itu diharapkan dari teknik ini akan didapatkan data yang lebih objektif, guna menunjang analisa dan pembahasan yang akan dibuat berdasarkan beberapa pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini.Dari sini dapat diketahui keadaan sebenarnya dari kegiatan-kegiatan sehari-hari responden.

4. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengadakan pencatatan terhadap dokumen berkenaan denganpermasalahan yang sedang diteliti. teknik pengumpulan data ini dilakukan untuk mendapatkan literature yang dapat mendukung dan memberikan informasi bagi pelaksaan penelitian iniseperti buku-buku atau arsip-arsip yang terikat dengan kegiatan penelitian.


(50)

27

F. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan dari beberapa sumber tersebut kemudian dianalisa. Menurut Nazir (1988:419), analisis adalah kegiatan mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan suatu data sehingga mudah dibaca. Setelah data dari hasil penelitian dikumpulkan, tahap-tahap berikutnya adalah :

1. Koding

Merupakan tahap dimana jawaban responden diklasifisikan menurut enis pertanyaannyadengan jalan member tanda (kode) tiap-tiap data yang masuk dalam suatu kategori yang sama.

2. Editing

Adalah tahap pemeriksaan dan penyeleksian kembali data-data yang telah terkumpul dari lampangan, apabila data telah diisi atau dijawab oleh para responden.Memperbaiki agar lebih mudah dan jelas.

3. Tabulasi

Tahap pengelompokan jawaban-jawaban yang serupa secara teratur dan sistematis untuk kemudian dihitung berapa banyak yang masuk dalam satu kategiri yaitudengan membuat table silang sesuai dengan ketegori masing-masing agar dapat dianalisa sesuai dengan tujuan penelitian.


(51)

28

4. Interpretasi

Yang dimaksud interpretasi data dalam penelitian ini adalah memberikan penafsiran dari data yang diperoleh untuk dicari makna yang lebih luas dan menghubungkan jawaban-jawaban tersebut dengan hasil data yang lain maupun dari pengamatan yang dilakukan.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji korelasi product momentyaitu :

=

Keterangan :

rxy = koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y XY = hasil perkalian variabel bebas dengan variabel terikat X = hasil skor variabel X

Y = hasil skor variabel Y

X2 = hasil perkalian kuadrat dari hasil variabel X Y2 = hasil perkalian kuadrat dari hasil variable Y N = jumlah sampel penelitian


(52)

29

Korelasi product moment merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan) dua variable bila datanya berskala ratio atau interval. Korelasi person dapat dilihat dengan tingkat kepercayaan 95% (a = 0,05) dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor totalnya (Hasan, 1999)

Setelah perhitungan per item pertanyaan dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh maka angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik table korelasi nilai r. jika nilai hitung korelasi product moment lebih besar atau diatas angka kritik table korelasi nilai r maka pertanyaan valid, sebaliknya jika nilai hitung korelasi product moment lebih kecil atau di bawah angka kritik table korelasi nilai r, pertanyaan tidak valid (Singarimbun, 1987:137)

Untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan variabel yang menggunakan rumus yang dipakai oleh Arikunto (2000:20) adalah:

0,801 sampai dengan 1,000 korelasi sangat kuat 0,601 sampai dengan 0,800 korelasi kuat 0,401 sampai dengan 0,600 korelasi sedang 0,201 sampai dengan 0,400 korelasi lemah 0,001 sampai dengan 0,200 hampir sangat lemah


(53)

71

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bagian akhir ini, akan dikemukakan kesimpulan sebagai jawaban terhadap permasalahan yang telah ditetapkan dalam bab sebelumnya. Kesimpulan ini disusun berdasarkan hasil analisis dan perhitungan statistik. Selain itu, akan dikemukakan saran dan beberapan manfaat mengikuti organisasi kemahasiswaan, Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan keaktifan mahasiswa dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan berdasarkan jenis kelamin anggota organisasi HMJ Sosiologi dengan Prestasi Akademik diperoleh hasil. 1. Ada hubungan yang lemah pada anggota yang aktif mengikuti organisasi

kemahasiswaan HMJ Sosiologi yang berjenis kelamin laki-laki dengan prestasi akademik. Dengan kata lain semakin aktif anggota laki-laki mengikuti rapat dan kegiatan yang dilakukan HMJ Sosiologi makan prestasi akademik akan semakin meningkat atau baik begitu juga dengan anggota laki-laki yang tidak aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan HMJ Sosiologi maka prestasi akademik akan meningkat juga.

2. Ada hubungan yang sangat lemah pada anggota yang aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan HMJ Sosiologi yang berjenis kelamin perempuan


(54)

72

dengan prestasi akademik. Dengan kata lain semakin aktif anggota laki-laki mengikuti rapat dan kegiatan yang dilakukan HMJ Sosiologi makan prestasi akademik akan semakin meningkat atau baik begitu juga dengan anggota laki-laki yang tidak aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan HMJ Sosiologi maka prestasi akademik akan meningkat juga.

3. Besar hubungan antara keaktifan mahasiswa dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan berdasarkan jenis kelamin laki-laki anggota organisasi HMJ Sosiologi dengan prestasi akademik dengan jumlah responden sebanyak 34 adalah 0,12 dengan taraf signifikasi 0,21 yaitu korelasi lemah. Dengan begitu, Ho diterima, responden laki-laki yang aktif mengikuti organisasi HMJ Sosiologi akan mendapatkan prestasi akademik yang baik. Sementara responden laki-laki yang tidak aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan HMJ Sosiologi tidak mendapatkan prestasi akademik yang baik juga.

4. Besar hubungan antara keaktifan mahasiswa dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan berdasarkan jenis kelamin perempuan anggota organisasi HMJ Sosiologi dengan prestasi akademik dengan jumlah responden sebanyak 30 adalah 0,05 dengan taraf signifikasi 0,09 yaitu korelasi sangat lemah. Dengan begitu, Ho diterima, responden perempuan yang aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan HMJ Sosiologi mendapatkan prestasi akademik yang baiak. Akan tetpi responden yang tidak aktif dalam organisasi kemahasiswaan HMJ Sosiologi dapat mendapatkan prestasi akademik yang baik juga.


(55)

73

5. Dalam hasil penelitain di dapatkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki memiliki hubungan yangS lemah hamper sama dengan responden yang berjenis kelamin perempuan yang memiliki hubungan yang sangat lemah. Hal tersebut disebabkan karena jumlah mahasiswa yang aktif dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan HMJ Sosiologi hanya sedikit. Hanya mahasiswa yang terdaftar sebagai presidium HMJ Sosiologi. Sementara itu mahasiswa yang tidak aktif atau tidak terdaftar sebagai presidium hanya sebatas anggota berjumlah besar dengan prestasi di dalam kelas yang baik.

B. Saran

Hendaknya mahasiswa lebih meningkatkan akivititas dalam berorganisasi khususnya HMJ Sosiologi untuk melatih sifat kepemimpinan dalam organisasi dan menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas sebab dengan mengikuti kegiatan organisasi akan merubah karakter mahasiswa menjadi lebih berani dan bertanggung jawab. Selain itu, mahasiswa yang mengikuti organisasi harus bisa menyeimbangkan waktu antara waktu untuk belajar dan waktu organisasi, karena bagaimanapun tujuan mahasiswa kuliah adalah untuk mendapatkan ilmu dan belajar bukan untuk berorganisasi.

Karena organisasi kemahasiswaan HMJ Sosiologi sering melakukan kegiatan yang berhungan langsung dengan masyarakat, kegiatan yang dilakukan HMJ Sosiologi dapat diikuti dengan masyarakat umum. selain itu, kegian HMJ


(56)

74

Sosiologi banyak di lakukan di lingkungan umum seperti sekolahan, desa dan panti asuhan.

Tetapi organisasi juga penting untuk menyeimbangkan ilmu yang didapat dari perkuliahan. Selain itu banyak manfaat yang akan didapatkan jika aktif berorganisasi, yaitu :

1. Memperluas pergaulan.

2. Meningkatkan wawasan/ pengetahuan. 3. Membentuk pola piker yang lebih baik. 4. Menjadi kuat dalam menghadapi tekanan. 5. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi. 6. Melatih leadership (kepemimpinan). 7. Belajar mengatur waktu.

8. Memperluas jaringan (networking). 9. Mengasah kemampuan social.

10.Ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya.

Banyak manfaat yang akan didapatkan dalam berorganisasi yang dapan digunakan dalam kehidupan sehari-hari khusunya pada lingkungan kampus maupun di luar kampus oleh karena itu jangan bermalas-malasan dalam


(57)

75

mengikuti organisasi kemahasiswaan. Selain itu jangan selalu berfikiran bahwa aktif dalam organisasi dapat mengganggu waktu perkuliahan atau membuang-buang waktu saja, karena mengikuti organisasi kemahasiswaan akan dapat mengatur waktu dan banyak pengetahuan atau ilmu baru yang akan didapatkan dan masih banyak manfaat-manfaat lain dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan.


(58)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2000. Menejemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

Bambang, 1999. Sistem Pengendalian Dalam Hubungan Dengan Manajemen dan Audit. BPFE. Yogyakarta.

Fakih, 2006. Analisis Gender dan Transformasi Sosioal. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Handayaningrat, Soewarno, 1983. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan

Managemen. Gunung Agung. Jakarta.

Hasan, 1999. Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Bumi Aksara. Jakarta.

Hungu, 2007. Demografi Kesehatan Indonesia. Grasindo. Jakarta

J. Winardi, 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Joesoef, d. 1978. Normalisasi Kehidupan Kampus dan Bentuk Penataan Kembali Kehidupan Kampus. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Jonathan, Sarwono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Juriana, 2000. Kesesuaian Antara Konsep Diri Nyata dan Ideal Dengan Kemampuan Manajemen Diri Pada Mahasiswa Pelaku Organisasi Psikologika.

Kansil, C. S. T. Soepardi. R. B. 1998. Sistem Pendidikan Tinggi. Universitas Tarumanagara. Jakarta.

Koentjaraningrat, 1985. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Gramedia Pustaka Utama. Yogyakarta.

Laura, 2000. Gerakan Intelektual dan Akai Massa Mahasiswa Era Orde Baru. Widya. Leny dan P. Tommy y. s. Suyasa, 2006. Keaktifan Berorganisasi dan Kopetensi


(59)

Nazir, 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Pudjiwati, 1998. Peranan Penasehat Akademik Dalam Upaya Pendewasaan Mahasiswa, Widya.

Rachmadi, Lexy J. Moleong, 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Sarwono, S. W. 1978. Perbedaan Antara Pemimpin dan Aktivis Dalam Gerakan Protes Mahasiswa : Suatu Studi Psikologi Sosial. Tesis Tidak Diterbitkan. Univeesitas Indonesia Depok.

Saifudding, 2010. Metode Penelitian. Pustaka Belajar Offset. Yogyakarta.

Siaglan, Sondang P. 1983. Organisasi Kepemimpinan dan Prilaku Administrasi. Gunung Agung. Jakarta.

Singarimbun, 1987. Metode Penelitian Survei. LP3E.

Sobur, 2006. Seniotika Komunikasi. PT Remaja Yosdakarya. Bandung.

Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV Alfabeta. Bandung.

Sugiyono, 1997. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Skripsi :

Harisa, 2006. Hubungan Program Acara Indie Session Di Radio Republik Indonesia Pro 2 92,5 FM Dengan Kreativitas Band Pelajar. Universitas Lampung. Lestari, Puji, 2013. Motivasi Mahasiswa Dalam Proses Berwirausaha. Universitas

Lampung.

Purwandari, Santy, 2005. Pengaruh Pengalaman Dalam Berorganisasi Terhadap Persepsinya Tentang Pemimpin Ideal. Universitas Lampung.

Internet :

(http://sociologystudy.wordpres.com/2012/04/30/contoh-proposal-penelitian-kuantitatif/)


(60)

(http://inggreat.blogspot.com/2010/10/pengertian-organisasi-mahasiswa.html) (http://www.prestasi:com/belajarnews/0544/0544/saq/html)

(http://www.prestasi+akademik/belajarnews/235/saq8/html)

Nasrun, 2000. Prestasi Belajar. Dapat Diakses Pada Situs. http://www.prestasi:com/belajarnews/0544/0544/saq/html.

Qohar, 2000. Prestasi Belajar. Dapat Diakses Pada Situs http://www.prestasi+akademik/belajarnews/235/saq8/html.

Sumber Lain :

Sekretariat HMJ Sosiologi Universitas Lampung

Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor 478/SK/R/UI/2004 Tentang Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa Universitas Indonesia. Jakarta


(1)

73

5. Dalam hasil penelitain di dapatkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki memiliki hubungan yangS lemah hamper sama dengan responden yang berjenis kelamin perempuan yang memiliki hubungan yang sangat lemah. Hal tersebut disebabkan karena jumlah mahasiswa yang aktif dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan HMJ Sosiologi hanya sedikit. Hanya mahasiswa yang terdaftar sebagai presidium HMJ Sosiologi. Sementara itu mahasiswa yang tidak aktif atau tidak terdaftar sebagai presidium hanya sebatas anggota berjumlah besar dengan prestasi di dalam kelas yang baik.

B. Saran

Hendaknya mahasiswa lebih meningkatkan akivititas dalam berorganisasi khususnya HMJ Sosiologi untuk melatih sifat kepemimpinan dalam organisasi dan menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas sebab dengan mengikuti kegiatan organisasi akan merubah karakter mahasiswa menjadi lebih berani dan bertanggung jawab. Selain itu, mahasiswa yang mengikuti organisasi harus bisa menyeimbangkan waktu antara waktu untuk belajar dan waktu organisasi, karena bagaimanapun tujuan mahasiswa kuliah adalah untuk mendapatkan ilmu dan belajar bukan untuk berorganisasi.

Karena organisasi kemahasiswaan HMJ Sosiologi sering melakukan kegiatan yang berhungan langsung dengan masyarakat, kegiatan yang dilakukan HMJ Sosiologi dapat diikuti dengan masyarakat umum. selain itu, kegian HMJ


(2)

74

Sosiologi banyak di lakukan di lingkungan umum seperti sekolahan, desa dan panti asuhan.

Tetapi organisasi juga penting untuk menyeimbangkan ilmu yang didapat dari perkuliahan. Selain itu banyak manfaat yang akan didapatkan jika aktif berorganisasi, yaitu :

1. Memperluas pergaulan.

2. Meningkatkan wawasan/ pengetahuan.

3. Membentuk pola piker yang lebih baik.

4. Menjadi kuat dalam menghadapi tekanan.

5. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi.

6. Melatih leadership (kepemimpinan).

7. Belajar mengatur waktu.

8. Memperluas jaringan (networking).

9. Mengasah kemampuan social.

10.Ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya.

Banyak manfaat yang akan didapatkan dalam berorganisasi yang dapan digunakan dalam kehidupan sehari-hari khusunya pada lingkungan kampus maupun di luar kampus oleh karena itu jangan bermalas-malasan dalam


(3)

75

mengikuti organisasi kemahasiswaan. Selain itu jangan selalu berfikiran bahwa aktif dalam organisasi dapat mengganggu waktu perkuliahan atau membuang-buang waktu saja, karena mengikuti organisasi kemahasiswaan akan dapat mengatur waktu dan banyak pengetahuan atau ilmu baru yang akan didapatkan dan masih banyak manfaat-manfaat lain dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2000. Menejemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

Bambang, 1999. Sistem Pengendalian Dalam Hubungan Dengan Manajemen dan Audit. BPFE. Yogyakarta.

Fakih, 2006. Analisis Gender dan Transformasi Sosioal. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Handayaningrat, Soewarno, 1983. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan

Managemen. Gunung Agung. Jakarta.

Hasan, 1999. Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Bumi Aksara. Jakarta.

Hungu, 2007. Demografi Kesehatan Indonesia. Grasindo. Jakarta

J. Winardi, 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Joesoef, d. 1978. Normalisasi Kehidupan Kampus dan Bentuk Penataan Kembali Kehidupan Kampus. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Jonathan, Sarwono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Juriana, 2000. Kesesuaian Antara Konsep Diri Nyata dan Ideal Dengan Kemampuan Manajemen Diri Pada Mahasiswa Pelaku Organisasi Psikologika.

Kansil, C. S. T. Soepardi. R. B. 1998. Sistem Pendidikan Tinggi. Universitas Tarumanagara. Jakarta.

Koentjaraningrat, 1985. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Gramedia Pustaka Utama. Yogyakarta.

Laura, 2000. Gerakan Intelektual dan Akai Massa Mahasiswa Era Orde Baru. Widya. Leny dan P. Tommy y. s. Suyasa, 2006. Keaktifan Berorganisasi dan Kopetensi


(5)

Nazir, 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Pudjiwati, 1998. Peranan Penasehat Akademik Dalam Upaya Pendewasaan Mahasiswa, Widya.

Rachmadi, Lexy J. Moleong, 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Sarwono, S. W. 1978. Perbedaan Antara Pemimpin dan Aktivis Dalam Gerakan Protes Mahasiswa : Suatu Studi Psikologi Sosial. Tesis Tidak Diterbitkan. Univeesitas Indonesia Depok.

Saifudding, 2010. Metode Penelitian. Pustaka Belajar Offset. Yogyakarta.

Siaglan, Sondang P. 1983. Organisasi Kepemimpinan dan Prilaku Administrasi. Gunung Agung. Jakarta.

Singarimbun, 1987. Metode Penelitian Survei. LP3E.

Sobur, 2006. Seniotika Komunikasi. PT Remaja Yosdakarya. Bandung.

Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV Alfabeta. Bandung.

Sugiyono, 1997. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Skripsi :

Harisa, 2006. Hubungan Program Acara Indie Session Di Radio Republik Indonesia Pro 2 92,5 FM Dengan Kreativitas Band Pelajar. Universitas Lampung. Lestari, Puji, 2013. Motivasi Mahasiswa Dalam Proses Berwirausaha. Universitas

Lampung.

Purwandari, Santy, 2005. Pengaruh Pengalaman Dalam Berorganisasi Terhadap Persepsinya Tentang Pemimpin Ideal. Universitas Lampung.

Internet :

(http://sociologystudy.wordpres.com/2012/04/30/contoh-proposal-penelitian-kuantitatif/)


(6)

(http://inggreat.blogspot.com/2010/10/pengertian-organisasi-mahasiswa.html) (http://www.prestasi:com/belajarnews/0544/0544/saq/html)

(http://www.prestasi+akademik/belajarnews/235/saq8/html)

Nasrun, 2000. Prestasi Belajar. Dapat Diakses Pada Situs. http://www.prestasi:com/belajarnews/0544/0544/saq/html.

Qohar, 2000. Prestasi Belajar. Dapat Diakses Pada Situs http://www.prestasi+akademik/belajarnews/235/saq8/html.

Sumber Lain :

Sekretariat HMJ Sosiologi Universitas Lampung

Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor 478/SK/R/UI/2004 Tentang Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa Universitas Indonesia. Jakarta


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN MASALAH YANG DIALAMI MAHASISWA DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN AKADEMIK 2010/2011

13 66 72

Kecerdasan Emosi Mahasiswa Ditinjau dari Keaktifan Berorganisasi (Studi Komparasi Pada Mahasiswa Pengurus Organisasi Kemahasiswaan Universitas Negeri Semarang Tahun 2011)

0 30 138

DUKUNGAN MINAT BELAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN KEGIATAN ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ)TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 1 8

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN BERORGANISASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Keaktifan Berorganisasi dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Aktivis Organisasi.

4 16 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Keaktifan Berorganisasi dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Aktivis Organisasi.

1 3 11

PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP PRESTASI MAHASISWA Pengaruh Motivasi Organisasi Dan Keaktifan Berorganisasi Terhadap Prestasi Mahasiswa Pada Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN IPS FIS UNY.

2 14 209

HUBUNGAN ANGKATAN MASUK DAN KEAKTIFAN KEGIATAN DI KAMPUS DENGAN KOMPETENSI SOSIAL MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI FIS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 0 201

Hubungan antara prasangka sosial dengan toleransi beragama pada mahasiswa yang mengikuti organisasi kemahasiswaan.

0 3 96

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIKA SOEGIJAPRANATA - Unika Repository

0 0 16