Berdasarkan tabel 1, pada pengrajin lama dengan masa kerja diatas 10 tahun, dapat dilihat bahwa 14 subjek memiliki skor komitmen organisasi yang berada pada
kategori sangat tinggi dengan persentase 40, 16 subjek yang memiliki skor komitmen organisasi yang berada pada kategori tinggi dengan persentase 45,71, 5
subjek memiliki skor komitmen organisasi yang berada pada kategori sedang dengan persentase 14,29, tidak ada subjek memiliki skor komitmen organisasi
yang berada pada kategori rendah dengan persentase 0, dan tidak ada subjek memiliki skor komitmen organisasi yang sangat rendah dengan persentase 0.
Berdasarkan rata-rata sebesar 47,80, dapat dikatakan bahwa rata-rata komitmen organisasi subjek berada pada kategori tinggi. Skor yang diperoleh subjek bergerak
dari skor minimum sebesar 35 sampai dengan skor maksimum sebesar 57 dengan standard deviasi 5,940. Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa pengrajin
lama dengan masa kerja diatas 10 tahun di Kampoeng Batik Laweyan Surakarta memiliki komitmen kerja yang tinggi.
C. Uji Asumsi
1. Uji Normalitas
Pada skala komitmen organisasi dengan masa kerja lama diperoleh nilai K-S-Z sebesar 0,1076 dengan probabilitas p atau signifikansi sebesar 0,197
p
0,05. Sedangkan, pada skala komitmen organisasi dengan masa kerja baru diperoleh nilai K-S-Z sebesar 0,650 dengan probabilitas p atau signifikansi
sebesar 0,792. Dengan demikian skala komitmen organisasi dengan kedua masa kerja memiliki distribusi yang normal.
2. Uji Homogenitas
Berdasarkan hasil uji homogenitas dengan menggunakan tabel
Levene
’s
test
, ditemukan signifikansi 0,116
p
0,05, yang menunjukkan bahwa data pada skala komitmen organisasi adalah homogen.
D. Uji Beda
Uji beda dilakukan dengan teknik uji
independent t-test
karena kelompok yang ditinjau dalam penelitian ini berasal dari kelompok yang berbeda, yaitu
kelompok pengrajin dengan masa kerja baru dan pengrajin dengan masa kerja lama.
Tabel 2. Hasil Uji
Independent T-Test
Independent Samples Test
Levenes Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig.
T Df
Sig. 2- tailed
Mean Difference
Std. Error Difference
95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Komitmen Equal variances assumed
2.541 .116 5.658 68
.000 7.171
1.267 9.701 -4.642
Equal variances not assumed
5.658 63.849 .000
7.171 1.267
9.704 -4.639
Berdasarkan hasil yang terlihat pada tabel Levene’s test, ditemukan
signifikansi sebesar 0,116
p
0,05, sehingga dalam menginterpretasi perbedaan akan digunakan
equal variances assumed
. Berdasarkan hal tersebut, terlihat bahwa sig. 2-tailed adalah 0,000
p
0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan komitmen organisasi pengrajin batik di Kampoeng Batik Laweyan Surakarta.
Berdasarkan masa kerja, pengrajin lama masa kerja diatas 10 tahun dengan rata- rata 47,80 memiliki komitmen organisasi yang lebih tinggi daripada pengrajin baru
masa kerja 0 sd 10 tahun dengan rata-rata 40,63. Perbedaan rata-rata kedua
kelompok tersebut sebesar 7,17. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan t
hitung
sebesar 5,658 dengan signifikansi 0,000
p
0,05, sehingga dapat diartikan bahwa H
1
diterima dan H ditolak yang
berarti ada perbedaan komitmen organisasi pengrajin batik di Kampoeng Batik Laweyan Surakarta. Komitmen organisasi pengrajin batik lama dengan masa kerja 10
tahun ke atas lebih tinggi dibandingkan dengan komitmen organisasi pengrajin batik baru dengan masa kerja 0 sd 10 tahun, dengan perbedaan
mean
sebesar 7,17 yang berasal dari mean komitmen organisasi masa kerja lama sebesar 47,80 dikurangi
dengan komitmen organisasi masa kerja baru sebesar 40,63. Perbedaan komitmen organisasi pada pengrajin batik di Kampoeng Batik
Laweyan Surakarta berdasarkan masa kerja kemungkinan dapat disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu: pertama adalah mereka menganggap bahwa komitmen organisasi
adalah penting bagi pengrajin batik lama yang mempunyai masa kerja 10 tahun atau lebih karena mereka menganggap bekerja dalam waktu yang relatif lama akan membuat
mereka lebih menunjukkan dedikasi atau keterikatan yang tinggi terhadap organisasi. Dengan komitmen organisasi yang kuat akan menyebabkan pengrajin akan terus
mencurahkan potensi yang dimilikinya untuk kepentingan organisasi tempatnya bekerja serta memiliki keinginan atau dorongan untuk tetap bergabung pada
organisasi tersebut. Serta keinginan untuk terus bergabung dan memberikan sumbangsih pada organisasi akan memunculkan waktu yang lebih lama atau masa kerja
yang lebih panjang dari pengrajin tersebut.