RELATIONSHIP BETWEEN APPLICATION PRINCIPLE OF TRANSPARENCY AND ACCOUNTABILITY WITH MANAGEMENT VILLAGE’S ALLOCATION DONATION (Case Study at Candimas Village, District of Abung Selatan, Lampung Utara Regency Toward Improvement) HUBUNGAN PENERAPAN PRINSIP TR

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN APPLICATION PRINCIPLE OF
TRANSPARENCY AND ACCOUNTABILITY WITH MANAGEMENT
VILLAGE’S ALLOCATION DONATION
(Case Study at Candimas Village, District of Abung Selatan, Lampung Utara
Regency Toward Improvement)

By
ETI NUR RAHMAWATI

Village government is a government system is most foundation. Where apparatus
by village government is part of government that most near and live contact with
society. But in perform government system, village’s apparatus sometimes don’t
transparence and accountability, so society feel don’t trust with villages apparatus.
The purpose of this study was to determine relationship between application
principle of transparency and accountability with management Candimas
Village’s Allocation Donation, District of Abung Selatan, Lampung Utara
Regency Toward Improvement. This type of research is the descriptive with
quantitative approach. Population of this research is society by Candimas village
with sample to 105 people. Cause the research is the quantitative descriptive type,

so data was collected by questionnaire, live interview and documentation.

The result of study show that application of transparency and accountability
related to management Candimas Village’s Allocation Donation, with value of
74,5% and 68,4 %. This mean is principle of transparency and accountability
improved management of Candimas Village’s Allocation Donation also increase.
The relationship between two variables is strong.
Keyword : Transparency and Accountability, Management of Village’s Allocation
Donation

ABSTRAK

HUBUNGAN PENERAPAN PRINSIP TRANSPARANSI DAN
AKUNTABILITAS DENGAN PENGELOLAAN
ALOKASI DANA DESA (ADD)
(Studi Kasus Desa Candimas, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten
Lampung Utara

Oleh
ETI NUR RAHMAWATI


Pemerintahan desa adalah sebuah sistem pemerintahan yang paling mendasar.
Dimana aparatur pemerintah desa adalah bagian dari pemerintah yang paling
dekat dan berhubungan langsung dengan masyarakat. Namun dalam menjalankan
sistem pemerintahannya, aparatur desa seringkali tidak transparan dan akuntabel,
sehingga masyarakat kurang percaya terhadap kinerja pemerintah desa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuai keeratan hubungan penerapan
prinsip transparansi dan akuntabilitas dengan pengelolaan Alokasi Dana Desa
(ADD) desa Candimas, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara.
Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi
penelitian adalah masyarakat desa Candimas dengan sampel sebanyak 105 orang.

Karena merupakan penelitian deskriptif kuantitatif maka teknik pengumpulan
data melaui kuisioner, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan prinsip transparansi dan
akuntabilitas berhubungan dengan pengelolaan ADD desa Candimas Kabupaten
Lampung Utara, dengan keeratan hubungan masing-masing sebesar 74,5 % dan
68,4 %. Artinya apabila prinsip transparansi dan akuntabilitas ditingkatkan maka

pengelolaan ADD desa Candimas juga akan mengalami peningkatan. Hubungan
kaedua variabel ini bernilai kuat atau erat.

Kata kunci : Transparansi dan Akuntabilitas, Pengelolaan Alokasi Dana Desa
(ADD)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 17 Februari 1993. Penulis
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara,

putri pertama pasangan bpk

Suparjo dan ibu Siti Aisyah.

Penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 6 Candimas dan lulus pada
Tahun 2004. Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 10 Kotabumi dan lulus sebagai juara umum

pada Tahun 2007.


Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Kotabumi dan
menyelesaikan pendidikan pada tahun 2010.
Penulis melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dengan mengikuti SNMPTN
Universitas Lampung dan diterima sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung Tahun 2010.

MOTO

Jangan meminta diringankan bebanmu, tetapi
minta dikuatkanlah punggungmu
(Ridwan Kamil)

Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan
(Q.S. a Lam Nasyrah : 6)

Jangan pernah berhenti,
Karena selalu ada jalan selama kita mau melangkah
(Penulis)


PERSEMBAHAN

Ku persembahkan skripsi ini kepada:

Kedua Orang Tuaku,
Yang telah memberikan segala sesuatunya untukku,
Yang tidak pernah lelah untuk membimbing, menemani, dan memberikan
semangat serta doa yang tak pernah putus untukku.

Adik-adikku,
Edi Firmansyah dan Arief Wahyu Muchlisin yang telah memberikan
semangat dan menjadi media pembelajaran selama ini.

Almamater Tercinta
Universitas Lampung

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Hubungan Penerapan Prinsip Transparansi Dan
Akuntabilitas Dengan Pengelolaan AAD ( Studi Desa Candimas Kecamatan
Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara)” Skripsi ini disusun sebagai salah
satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas
ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini telah melibatkan banyak
pihak yang tentunya telah meluangkan waktu dan

memberikan ilmu serta

informasi-informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Denden Kurnia Derajat, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pemerintahan serta selaku Dosen Pembahas penulis yang telah membimbing
dan memberikan berbagai pembelajaran.
3. Bapak Drs. Sigit Krisbiantoro, M.IP selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Pemerintahan.

4. Bapak Drs. Yana Ekana P.S., M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membagi ilmu, memberikan bimbingan
dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Dr.Suwondo,M.A selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan masukan dan sarannya selama pnulis menjadi mahasiswi di
Universitas Lampung.
6. Bapak Nurrochman S.E dan Bapak Winarno Saputra selaku Kepala Desa dan
Sekretaris Desa Candimas, yang telah memberikan bantuan kepada penulis
dengan memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan.
7. Seluruh aparatur desa Candimas yang telah membantu penulis dalam
mengumpulkan data.
8. Kedua Orang Tuaku yang telah memberikan semangat dan motivasi serta
segala pengertiannya selama penulis menyelesaikan skripsi.
9. Romi Danii, yang selalu dan masih setia menjadi pendengar yang baik sampai
saat ini, terima kasih atas kebersamaan, semangat serta dukungannya.
10. Teman-teman

tercinta dan sepermainan sejak awal


menjadi mahasiswi

hingga saat ini, Dinda Nindika, Yurike Pratiwi, Dwi Rosa, Riska Ersi, terima
kasih atas waktu dan pengalaman, yang tidak mungkin bisa dilupakan.
11. Rini wulandari, partner

seperjuangan

dalam

menyelesaikan skripsi ini,

terima kasih atas segala bantuannya.
12. My Sister Eka Mala, tempat berbagi cerita,suka, duka selama menjadi
mahasiswi di Universitas Lampung. Semoga sukses menjadi wanita
sholehah..amiin

13. Seluruh teman- teman di Ilmu Pemerintahan ’10, Komang, Prananda, Rangga,
Novi, Devi, Eta, Siska, Retno, Rike, Resti, dan teman-teman yang tidak dapat

disebutkan satu persatu , terima kasih atas kebersamaan serta bantuannya
selama ini.
14. Teman- Teman KKN di Mesuji, mamah Nanik dan papah Wowon, Ita sayang,
Renaldi, Ricky, Herman, Nico, Cakra, Bang Alfi terima kasih atas
pengalaman-pengalaman yang tidak terlupakan, atas waktu dan ilmu, segala
pembelajaran, semangat serta motivasinya selama ini.
15. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga sumbangsih yang telah mereka berikan akan dibalas oleh Allah SWT, dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat..amiinn

Bandar lampung, 10 Juli 2014
Penulis

ETI NUR RAHMAWATI

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................. i
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8
D. Kegunaan Penelitian ......................................................................... 8
II. TINTAUAN PUSTAKA ....................................................................... 10
A. Konsep Transparansi ..................................................................... 10
1. Pengertian Transparansi ........................................................... 10
2. Prinsip Transparansi ................................................................. 11
3. Indikator Transparansi .............................................................. 13
B. Konsep Akuntabilitas .................................................................... 14
1. Pengertian Akuntabilitas........................................................... 14
2. Dimensi Akuntabilitas .............................................................. 15
3. Aspek Akuntabilitas ................................................................. 17
4. Indikator Akuntabilitas ............................................................. 19
C. Konsep Pengelolaan ...................................................................... 21
D. Konsep Alokasi Dana Desa (ADD) .............................................. 24
E. Kerangka Pikir .............................................................................. 28
F. Hipotesis........................................................................................ 31

III. METODE PENELITIAN ................................................................... 33
A. Tipe Penelitian ................................................................................ 33
B. Metode Penelitian ........................................................................... 34
C. Definisi Konseptual ........................................................................ 34
D. Definisi Operasional ....................................................................... 35
E. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 39
F. Sumber Data ................................................................................... 40
G. Populasi dan Sampel ....................................................................... 41
H. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 46
I. Teknik Penentuan Skor ................................................................... 48
J. Teknik Pengolahan Data ................................................................. 48

ii

K. Teknik Analisis Data ...................................................................... 49
L. Pengujian Instrumen ....................................................................... 53
M. Uji Hipotesis ................................................................................... 54
VI. GAMBARAN UMUM ......................................................................... 56
A. Sejarah Singkat Desa Candimas....................................................... 56
B. Letak Geografis ................................................................................ 56
C. Tata Pemerintahan ............................................................................ 57
D. Demografi ........................................................................................ 59
E. Penduduk Desa Candimas Berdasarkan Matapencaharian .............. 59
F. Penduduk Desa Candimas Berdasarkan Agama .............................. 60
G. Sarana Ibadah ................................................................................... 60
H. Tingkat Pendidikan Masyarakat ....................................................... 61
I. Sumber ADD .................................................................................... 62
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 63
A. Identitas Responden ......................................................................... 63
1. Jenis Kelamin Responden ............................................................ 63
2. Usia Responden ............................................................................ 64
3. Pendidikan Responden ................................................................. 65
4. Matapencaharian Responden ....................................................... 67
B. Deskripsi Data .................................................................................. 68
1. Deskripsi Data Variabel Transparansi ......................................... 68
1.1. Tahap Perencanaan................................................................ 68
1.2. Tahap Pelaksanaan ................................................................ 72
1.3. Tahap Pengawasan ................................................................ 77
1.4. Tahap Pertanggungjawaban .................................................. 79
2. Deskripsi Data Variabel Akuntabilitas......................................... 82
2.1. Tahap Perencanaan................................................................ 82
2.2. Tahap Pelaksanaan ................................................................ 85
2.3. Tahap Pengawasan ................................................................ 86
2.4. Tahap Pertanggungjawaban ................................................. 87
3. Deskripsi Data Variabel Pengelolaan ADD ................................. 90
3.1. Pengendalian Penggunaan ADD ........................................... 90
3.2. Ketepatan Penggunaan Dana ADD ....................................... 91
3.3. Kemampuan Tim Pelaksana ADD ........................................ 92
C. Hasil Pengujian Instrumen ................................................................ 94
1. Uji Validitas ................................................................................. 94
2. Uji Reliabilitas .............................................................................. 96
D. Uji Hipotesis...................................................................................... 97
E. Pembahasan ..................................................................................... 102
IV. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 113
A. Kesimpulan .................................................................................... 113
B. Saran .............................................................................................. 114
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel
1.
2.
3.
4.

Halaman

Rincian Penggunaan biaya ADD Desa Candimas Tahun 2013 Tahap I .... 4
Rincian Penggunaan biaya ADD Desa Candimas Tahun 2013 Tahap II ... 4
Tabulasi Definisi Operasional .................................................................. ...36
Kisi- Kisi Angket Penerapan Prinsip Transparansi Dan Akuntabilitas
Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) ....................................... 37
5. Jumlah Penduduk Desa Candimas Tahun 2014 ........................................... 42
6. Jumlah Penduduk Desa Candimas Tiap Dusun ........................................... 42
7. Jumlah Sampel Tiap Dusun ......................................................................... 45
8. Besaran Interval Penerapan Prinsip Transparansi Dalam Pengelolaan
Alokasi Dana Desa (ADD)………………………………………………...51
9. Besaran Interval Penerapan Prinsip Akuntabilitas Dalam Pengelolaan
Alokasi Dana Desa (ADD) .......................................................................... 51
10. Besaran Interval Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) ......................... 51
11. Penduduk Desa Candimas Berdasarkan Suku............................................ 59
12. Penduduk Desa Candimas berdasarkan Matapencaharian ......................... 60
13. Penduduk Desa Candimas berdasarkan Agama ......................................... 60
14. Jumlah Sarana Ibadah ................................................................................ 61
15. Penduduk Desa Candimas berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................... 61
16. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................... 63
17. Distribusi Responden Berdasarkan Usia .................................................... 64
18. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................ 65
19. Jumlah Responden berdasarkan Pekerjaan ................................................ 67
20. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Musyawarah Penetapan
ADD ........................................................................................................... 68
21. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Transparansi Tim
Pelaksan I ................................................................................................... 69
22. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Transparansi Tim
Pelaksana II ................................................................................................ 69
23. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Jumlah ADD Bidang
Pemerintahan .............................................................................................. 70
24. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Jumlah ADD Bidang
Pemberdayaan Masyarakat......................................................................... 71
25. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Transparansi Tahap
Pelaksanaan ................................................................................................ 72

iv

26. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Transparansi Tim
Pelaksana II Tahap Pelkasanaan ................................................................ 73
27. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Laporan Berkala ...................... 74
28. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pentingnya
Partisipasi ................................................................................................... 75
29. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Partisipasi Masyarakat ............ 76
30. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengawasan Masyarakat ......... 77
31. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengawasan LSM ................... 78
32. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Transparansi Hasil
Pelaksanaan ADD ...................................................................................... 79
33. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Laporan
Pertanggungjawaban .................................................................................. 79
34. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Dokumen ADD ....................... 80
35. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel
Transparansi ............................................................................................... 81
36. Skala Interval Variabel Transparansi ......................................................... 81
37. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Laporan Rencana
Penggunaan ADD....................................................................................... 82
38. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Laporan
Pertanggungjawaban Penggunaan ADD .................................................... 83
39. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Akuntabilitas Dalam
Musyawarah ............................................................................................... 84
40. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Partisipasi Tim
Pelaksana .................................................................................................... 85
41. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengawasan Oleh Tim
Pelaksana .................................................................................................... 86
42. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tingkat Kepercayaan
Masyarakat ................................................................................................. 86
43. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Laporan Berkala ...................... 87
44. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Laporan Akhir ......................... 88
45.Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel
Akuntabilitas ............................................................................................... 89
46. Skala Interval Variabel Akuntabilitas ........................................................ 89
47. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengendalian
Penggunaan Dana ADD ............................................................................. 90
48. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Ketepatan Penggunaan
Dana ADD .................................................................................................. 91
49. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kemampuan Tim
Pelaksana .................................................................................................... 92
50. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel
Pengelolaan ................................................................................................ 93
51. Skala Interval Variabel Pengelolaan ADD ................................................ 93
52. Hasil Uji Validitas Instrumen..................................................................... 95
53. Koefisien Korelasi ...................................................................................... 98
54. Rincian Penggunaan biaya ADD Desa Candimas Tahun 2013 Tahap I .... 110
55. Rincian Penggunaan biaya ADD Desa Candimas Tahun 2013 Tahap II... 111

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Bagan Kerangka Pikir Pengaruh Penerapan Prinsip Transparansi
Dan Akuntabilitas Terhadap Pengelolan ADD .................................. 30
2. Struktur Organisasi Pemerintah Desa Candimas ............................... 58
3. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 64
4. Distribusi Responden Berdasarkan Usia ............................................ 65
5. Distribusi Responden Berdasarkan Tingat Pendidikan ...................... 66
6. Distribusi Responden Berdasarkan Matapencaharian........................ 67

I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mengatur
sistem pemerintahan dalam tiga tingkatan utama, yakni provinsi sebagai daerah
otonom terbatas, kabupaten sebagai daerah otonom penuh dan desa sebagai
daerah otonom asli.

H.A.W. Widjaja, (2010 : 3) menyebutkan desa adalah suatu kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat
istimewa. Landasan pemikiran dalam mengenai pemerintahan desa adalah
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan
masyarakat.

Sebagai daerah otonom asli, desa memiliki kewenangan untuk mengatur keuangan
seperti hal nya dearah otonom yang lain. Hal ini diatur dalam Undang-Undang
No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah.
Melalui Undang-Undang tersebut daerah diberi kewenangan yang luas dalam
mengelola keuangan di daaerahnya tersebut. Seperti halnya pada tingkat
pemerintahan yang lain, pemerintah desa menyusun anggaran pendapatan dan

2

belanja desa atau APBDesa, selain itu terdapat pula transfer dana dari pemerintah
pusat yang disebut Alokasi Dana Desa.

Alokasi Dana Desa (ADD) diartikan sebagai bagian dana perimbangan pusat dan
daerah yang ditujukan untuk desa dalam melaksanakan pelayanan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan. Pengelolaan Alokasi Dana Desa telah diatur
dalam beberapa Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah salah satunya adalah
Permendagri No.37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.
Disebutkan bahwa penggunaan Alokasi Dana Desa digunakan dalam dua bidang,
yakni bidang pemerintahan dan bidang pemberdayaan masyarakat.

Pasal 10 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri No.37 Tahun tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa.2007 disebutkan bahwa

dana 30 % digunakan

untuk:
a. Biaya perawatan kantor dan lingkungan kantor kepala desa
b. Biaya operasinal timpelaksana bidang pemerintahan
c. Tunjangan dan operasional BPD
d. Tunjangan kades dan perangkat desa , honor ketua RT/RW
e. Peningkatan SDM kepala desa dan perangkat desa
Peraturan Bupati Bojonegoro. No. 19 tahun 2012 Tentang Pedoman Umum
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) menyebutkan dana 70 %
digunakan untuk biaya pemberdayaan masyarakat bagi belanja pemberdayaan
masyarakat digunakan untuk :
1. Biaya perbaikan sarana publik dalam skala kecil
2. Penyertaan modal usaha masyarakat melaui BUMDes
3. Perbaikan lingkungan dan pemukinan
4. Pembangunan teknologi tepat guna

3

5. Perbaikan kesehatan dan pendidikan
6. Pengembangan sosial budaya
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pembagian alokasi dana desa adalah 30%
untuk bidang pemerintahan dan 70% adalah digunakan untuk bidang
pemberdayaan masyarakat. Namun yang terjadi diberbagai desa misalnya, desa
Candimas, Lampung Utara, penggunaan dana ADD kurang proporsional, dimana
dana untuk pembangunan fisik justru lebih besar daripada untuk pemberdayaan
masyarakat.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2013 tentang Dana
Alokasi Umum Daerah Provinsi Dan Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2013
menetapkan Dana Alokasi Umum Kabupaten Lampung Utara sebesar
Rp.761.218.384.000(http://ngada.org/ps102013.html/PERPRES_no.23_tahun_20
13). Hal ini berarti Alokasi Dana Desa di kabupaten Lampung Utara sebesar
Rp. 7.6121.838.400 dikurangi belanja pegawai dan jumlah dana untuk setiap
desanya karena tergantung dari kapasitas fiskal desa tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dengan salah satu
aparatur desa, diketahui bahwa jumlah ADD yang diterima desa Candimas pada
tahun 2013 sebesar Rp. 25.000.000. Semua dana hanya digunakan dalam bidang
pemerintahan dan tidak ada dana yang digunakan dalam bidang pemberdayaan
masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Alokasi Dana Desa belum
tepat sasaran dan tidak sesuai dengan pedoman yang berlaku. Dimana jumlah
ADD yang digunakan dalam bidang pemerintahan justru lebih besar disbanding
dalam bidang pemberdayaan masyarakat.

4

Tabel 1. Rincian Penggunaan biaya ADD Desa Candimas Tahun 2013 Tahap I
NO
1

URAIAN PENGELUARAN
BELANJA OPERASIONAL

Kepala Desa
PKK
LPM
Sekertaris Desa
Jumlah Belanja Operasional
2

KREDIT

BELANJA LANGSUNG
Belanja Barang Habis Pakai

Belanja Jasa Kantor
Belanja Kebutuhan Kendaraan Dinas
Belanja Barang Cetakan & Pengadaan
Belanja Modal
Jumlah Belanja Langsung
Jumlah Pengeluaran
Sumber: Dokumen Desa Candimas

Rp. 6.000.000
Rp. 2.000.000
Rp. 500.000
Rp. 1.000.000
Rp. 9.500.000
Rp. 921.000
Rp. 1.119.000
Rp. 1.560.000
Rp. 1.900.000
Rp. 5.000.000
Rp.10.500.000
Rp.20.000.000

Tabel 2. Rincian Penggunaan biaya ADD Desa Candimas Tahun 2013 Tahap II
NO
1

URAIAN PENGELUARAN
BELANJA OPERASIONAL

BPD
Jumlah Belanja Operasional
2

KREDIT

Rp. 2.000.000
Rp. 2.000.000

BELANJA LANGSUNG

Belanja Barang Habis Pakai
Belanja Jasa Kantor
Belanja Kebutuhan Kendaraan Dinas
Belanja Barang Cetakan & Pengadaan
Jumlah Belanja Langsung
Jumlah Pengeluaran
Sumber : Dokumen Desa Candimas

Rp.
294.000
Rp. 1.581.000
Rp.
316.800
Rp.
808.500
Rp. 3.000.000
Rp. 5.000.000

Pemberian Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan wujud dari pemenuhan hak
desa untuk menyelenggarakan otonomi desa agar tumbuh dan berkembang
mengikuti pertumbuhan desa itu sendiri berdasarkan keanekaragaman, partisipasi,
otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat, yang dalam
pelaksanaannya harus dilakukan secara transparan, tepat sasaran, efisien dan

5

merata

(Ejournal.unesa.ac.id/../article.pdf/Alokasi_dana_desa).

Hal

ini

menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya pengelolaan keuangan desa harus
menerapkan prinsip-prinsip good governance yaitu transparansi dan akuntabilitas,
namun yang terjadi justru sebaliknya.

Pengelolaan keuangan desa, beberapa prinsip good governance yang harus
diterapkan yakni transparansi dan akuntabilitas pemerintah desa itu sendiri.
Dimana penerapan prinsip-prinsip tersebut dapat menumbuhkan kepercayaan
masyarakat terhadap aparatur desa. Namun, kurangnya transparansi dalam
pengelolaan keuangan desa masih menjadi masalah bersamaan dengan lemahnya
akuntabilitas yang sering terjadi di berbagai kabupaten atau kota baik di dalam
maupun di luar propinsi Lampung. Bahkan, untuk DKI Jakarta yang jabatan
lurahnya dilelang sekalipun “ 60 % tidak memuaskan “ menurut wakil Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Jakarta Post, 17 oktober

2013,

www.jakartapost.co.id)

Telah disebutkan dalam peraturan Menteri Dalam Negeri No. 37 Tahun 2007 Bab
IX bahwa beberapa azas dan prinsip dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa
(ADD) yaitu transparan dan akuntabel. Peraturan ini semakin menegaskan bahwa
pengelolaan Alokasi Dana Desa harus menerapkan ketiga prinsip tersebut.

Pemerintah desa kurang transparan dalam administrasi desa, terlihat dari hasil
wawancara yang dilakukan kepada beberapa warga desa Candimas. Mereka
mengatakan bahwa ketika membuat kartu keluarga, mereka diminta untuk
membayar sejumlah uang, namun keika mereka bertanya untuk apa uang tersebut,

6

salah satu aparatur desa hanya mengatakan bahwa uang tersebut sebagai biaya
administrasi.

Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) desa Candimas pada tahun-tahun
sebelumnya, pemerintah desa juga kurang transparan dan akuntabel. Kurang
transparannya pemerintah desa terlihat dari kurangnya pengetahuan masyarakat
desa Candimas mengenai jumlah ADD yang diterima desa mereka maupun
mengenai hasil pengelolaan ADD tersebut. Mereka tidak mendapatkan informasi
mengenai rincian biaya yang digunakan dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa
(ADD) desa Candimas.

Sedangkan kurangnya akuntabilitas pemerintah desa dalam pengelolaan Alokasi
Dana Desa terlihat dari Alokasi Dana Desa yang seharusnya lebih dimanfaatkan
bagi pemberdayaan masyarakat yang lebih produktif seperti pembentukan
BUMDes, pinjaman modal tanpa bunga, dan pengembangan UKM di wilayahnya.
Namun dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa selama ini lebih cenderung sebatas
pemerataan bagi masing-masing RT/ RW tanpa memberikan kontribusi jangka
panjang bagi pemberdayaan masyarakat.

Kurangnya partisipasi masyarakat juga menjadi masalah tersendiri, mereka
menganggap bahwa urusan pengelolaan keuangan desa sepenuhnya menjadi
wewenang pemerintah desa. Dalam hal ini pemerintah desa memiliki peran yang
besar dalam mensosialisasikan pengelolan dana alokasi tersebut, dimana
partisipasi masyarakat dibutuhkan dalam proses pengelolaannya. Misalnya dengan
mengadakan musyawarah rencana penggunaan ADD, dimana dalam rapat tersebut
tim pelaksana memberitahukan jumlah ADD yang diterima oleh desa tersebut,

7

rincian biaya ADD yang akan digunakan dalam bidang pemerintahan maupun
dalam bidang pemberdayaan masyarakat. Namun hal ini justru membuat
pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) menjadi kurang transparan.

Masyarakat yang kurang partisipatif membuat pengawasan terhadap pengelolaan
Alokasi Dana Desa menjadi kurang terkendali. Pada dasarnya pengawasan tidak
hanya dilakukan oleh pemerintah desa kepada masyarakat, tetapi masyarakat juga
harus mampu melakukan pengawasan terhadap pemerintah desa. Pengawasan
bertujuan agar tidak terjadi penyimpangan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa.
Keadaan ini membuat pengelolaan Alokasi Dana Desa menjadi semakin tidak
transparan dan akuntabel.

Berdasarkan Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2008

tentang Keterbukaan

Informasi Publik, selayaknya dimaknai sebagai panduan bagi pemerintah desa
yang menjembatani hadirnya partisipasi dan keikutsertaan warga. Namun
Aparatur pemerintah desa justru tertutup jika masyarakat menanyakan masalah
administrasi desa, seperti kemana dan untuk apa dana tersebut. Informasi
mengenai pengelolaan dan penggunaan keuangan desa juga menjadi hak warga
desa, dimana warga desa berhak untuk tahu bahkan terlibat didalamnya.

Menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas, memungkinkan masyarakat
akan memberikan dukungan serta menumbuhkan rasa kepercayaan kepada
aparatur pemerintah desa itu sendiri. Sehingga terjalin hubungan yang baik antara
pemerintah dengan masyarakatnya. Namun jika pemerintah bersikap terutup maka
yang akan terjadi justru sebaliknya, masyarakat menjadi kurang percaya dan tidak
berempati kepada pemerintah desa. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti

8

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Penerapan Prinsip Transparansi
Dan Akuntabilitas Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD).

B.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Seberapa Erat Hubungan Penerapan
Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas Dengan Pengelolaan Alokasi Dana Desa
(ADD) (Desa Candimas, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara).

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai Keeratan Hubungan Penerapan Prinsip
Transparansi dan Akuntabilitas Dengan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
(Desa Candimas, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara)

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1. Kegunaan teoritis

Hasil penelitian diharapkan mampu membantu perkembangan pemahaman
mengenai ilmu pemerintahan khususnya mengenai pengelolaan Alokasi
Dana Desa (ADD).

9

2. Kegunaan praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang
nyata tentang Hubungan Penerapan Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas
Dengan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) pada Desa Candimas,
Lampung Utara.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A.Konsep Tranparansi

1. Pengertian Transparansi

Yang dimaksud dengan konsep transparansi dalam penelitian ini adalah
terbukanya akses bagi masyarakat dalam memperoleh informasi mengenai
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban Alokasi Dana
Desa (ADD). Hal ini didasarkan pada pendapat beberapa ahli, yaitu sebagai
berikut.

Lalolo (2003:13) transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau
kebebasan

bagi

setiap

orang

untuk

memperoleh

informasi

tentang

penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses
pembuatan serta hasil yang dicapai.

Mustopa Didjaja (2003 :261) transparansi adalah keterbukaan pemerintah
dalam membuat kebijakan- kebijakan sehingga dapat diketahui oleh
masyarakat. Transparansi pada akhirnya akan menciptakan akuntabilitas antara
pemerintah dengan rakyat.

11

Mardiasmo dalam Kristianten (2006:45) menyebutkan transparansi adalah
keterbukaan pemerintah dalam memberikan informasi yang terkait dengan
aktifitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak yang membutuhkan
yaitu masyarakat. Mardiasmo menyebutkan tujuan transparansi dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa yaitu :
1. Salah satu wujud pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat
2. Upaya peningkatan manajemen pengelolaan pemerintahan
3. Upaya peningkatan manajemen pengelolaan dan penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dan mengurangi kesempatan praktek KKN.

Menurut Kristianten (2006:31), transparansi akan memberikan dampak positif
dalam

tata

pemerintahan.

Transparansi

akan

meningkatkan

pertanggungjawaban para perumus kebijakan sehingga kontrol masyarakat
terhadap para pemegang otoritas pembuat kebijakan akan berjalan efektif.

2. Prinsip- prinsip Transparansi

Setidaknya ada 6 prinsip transparansi yang dikemukakan oleh Humanitarian
Forum Indonesia (HFI) yaitu
1. Adanya informasi yang mudah dipahami dan diakses (dana, cara
pelaksanaan, bentuk bantuan atau program)
2. Adanya publikasi dan media mengenai proses kegiatan dan detail
keuangan.
3. Adanya laporan berkala mengenai pendayagunaan sumber daya dalam
perkembangan proyek yang dapat diakses oleh umum.
4. Laporan tahunan
5. Website atau media publikasi organisasi
6. Pedoman dalam penyebaran informasi

12

Mustopa Didjaja (2003 : 261), prinsip transparansi tidak hanya berhubungan
dengan hal-hal yang menyangkut keuangan, transparansi pemerintah dalam
perencanaan juga meliputi 5 (lima) hal sebagai berikut :
1. Keterbukaaan dalam rapat penting dimana masyarakat ikut
memberikan pendapatnya.
2. Keterbukaan Informasi yang berhubungan dengan dokumen yang
perlu diketahuioleh masyarakat.
3. Keterbukaan prosedur (pengambilan keputusan atau prosedur
penyusunan rancana)
4. Keterbukaan register yang berisi fakta hukum (catatan sipil, buku
tanah dll.)
5. Keterbukaan menerima peran serta masyarakat.

Kristianten (2006:52) menyebutkan bahwa transparansi anggaran adalah
informasi terkait perencanaan penganggaran merupakan hak setiap masyarakat.
Hak masyarakat yang terkait penganggaran yaitu :
a. Hak untuk mengetahui
b. Hak untuk mengamati dan menghadiri pertemuan publik
c. Hak untuk mengemukakan pendapat
d. Hak untuk memperoleh dokumen publik
e. Hak untuk diberi informasi
Berdasarkan penjelasan tersebut, beberapa prinsip yang dimaksud dalam
penelitian ini antara lain, adanya keterbukaan informasi yang mudah dipahami
oleh masyarakat, adanya publikasi mengenai detail keuangan Dana Alokasi
Desa, adanya laporan berkala mengenai pengelolaan Alokasi Dana Desa
(ADD) tersebut yang dilakukan pemerintah desa candimas kepada masyarakat.
Prinsip transparansi menciptakan kepercayaan timbal balik antara masyarakat
dan pemerintah melalui penyediaan informasi yang akurat dan memadai.

13

Transparansi

akan

mengurangi

pengambilan

keputusan

tingkat

mengenai

ketidakpastian

pengelolaan

dana

dalam

proses

desa,

karena

penyebarluasan berbagai informasi yang selama ini aksesnya hanya dimiliki
pemerintah dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut
mengambil keputusan, misalnya dengan rapat desa yang dilakukan secara
musyawarah. Selain itu, transparansi dapat mempersempit peluang korupsi
dalam lingkup pemerintah desa dengan masyarakat ikut berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan tersebut.

3. Indikator Transparansi

Kristianten (2006:73) menyebutkan bahwa transparansi dapat diukur melalui
beberapa indikator :
a. Kesediaan dan aksesibilitas dokumen
b. Kejelasan dan kelengkapan informasi
c. Keterbukaan proses
d. Kerangka regulasi yang menjamin transparansi

Transparansi merujuk pada ketersediaan informasi pada masyarakat umum dan
kejelasan tentang peraturan perundang-undangan dan keputusan pemerintah,
dengan indikator sebagai berikut :
a. Akses pada informasi yang akurat dan tepat waktu
b. Penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur dan biaya
c. Kemudahan akses informasi
d. Menyusun suatu mekanisme pengaduan jika terjadi pelanggaran

14

Berdasarkan indikator-indikator yang telah dijelaskan diatas, indicator prinsip
transparansi dalam penelitian ini adalah :
a. Penyediaan dan akses informasi yang jelas tentang perencanaan,
prosedur pelaksanaan dan pertanggungjawaban
b. Adanya musyawarah yang melibatkan masyarakat
c. Keterbukaan proses pengelolaan
d. Keterbukaan informasi tentang dokumen pengelolaan ADD

B. Konsep Akuntabilitas

1. Pengertian Akuntabilitas

Yang

dimaksud

konsep

akuntabilitas

dalam

penelitian

ini

yaitu

pertanggungjawaban tim pelaksna pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
kepada masyarakat, dimana kepala desa sebagai penanggungjawab utama.
Konsep ini didasarkan pada pendapat beberapa ahli antara lain :
Menurut Syahrudin Rasul ( 2002 : 8 ) akuntabilitas adalah kemampuan
memberi jawaban kepada otoritas yang lebih tinggi atas tindakan seseorang
atau sekelompok orang terhadap masyarakat luas dalam suatu organisasi.

Akuntabilitas yakni para pengambil keputusan dalam organisasi sector publik,
swasta serta masyarakat madani memiliki pertanggungjawaban (akuntabilitas)
kepada publik (masyarakat umum) sebagaimana halnya pada pemilik
kepentingan (Hadi, 2006:150)

15

Dalam pasal 7 Undang- Undang No.28 tahun 1999 menjelaskan bahwa yang
dimaksud asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap
kegiatan dan hasil dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat / rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.

Menurut UNDP, akuntabilitas adalah evaluasi terhadap proses pelaksanaan
kegiatan/kinerja organisasi untuk dapat dipertanggungjawabkan serta sebagai
umpan balik bagi pimpinan organisasi untuk dapat lebih meningkatkan kinerja
organisasi pada masa yang akan datang.Akuntabilitas dapat diperoleh melalui:
a. Usaha

untuk

membuat

para

aparat

pemerintahan

mampu

bertanggungjawab untuk setiap perilaku pemerintah dan responsive pada
identitas dimana mereka memperoleh kewenangan
b. Penetapan kriteria untuk mengukur performan aparat pemerintahan serta
penetapan mekanisme untuk menjamin bahwa standar telah terpenuhi.

2. Dimensi Akuntabilitas
Dimensi akuntabilitas ada 5, yaitu (Syahrudin Rasul, 2002:11)
1. Akuntabilitas hukum dan kejujuran (accuntability for probity and
legality)
Akuntabilitas hukum terkait dengan dilakukannya kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan lain yang disyaratkan dalam organisasi,
sedangkan akuntabilitas kejujuran terkait dengan penghindaran
penyalahgunaan jabatan, korupsi dan kolusi. Akuntabilitas hukum
menjamin ditegakkannya supremasi hukum, sedangkan akuntabilitas
kejujuran menjamin adanya praktik organisasi yang sehat.

16

2. Akuntabilitas manajerial
Akuntabilitas manajerial yang dapat juga diartikan sebagai
akuntabilitas
kinerja
(performance
accountability)
adalah
pertanggungjawaban untuk melakukan pengelolaan organisasi secara
efektif dan efisien.
3. Akuntabilitas program
Akuntabilitas program juga berarti bahwa programprogram organisasi
hendaknya merupakan program yang bermutu dan mendukung strategi
dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Lembaga publik
harus mempertanggungjawabkan program yang telah dibuat sampai
pada pelaksanaan program
4. Akuntabilitas kebijakan
Lembaga - lembaga publik hendaknya dapat mempertanggung
jawabkan kebijakan yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan
dampak dimasa depan. Dalam membuat kebijakan harus
dipertimbangkan apa tujuan kebijakan tersebut, mengapa kebijakan itu
dilakukan.
5. Akuntabilitas finansial
Akuntabilitas ini merupakan pertanggungjawaban lembaga lembaga
publik untuk menggunakan dana publik (public money) secara
ekonomis, efisien dan efektif, tidak ada pemborosan dan kebocoran
dana, serta korupsi. Akuntabilitas financial ini sangat penting karena
menjadi sorotan utama masyarakat. Akuntabilitas ini mengharuskan
lembaga-lembaga publikuntuk membuat laporan keuangan untuk
menggambarkan kinerja financial organisasi kepada pihak luar

Dari pendapat tersebut ada beberapa dimensi akuntabilitas yang dimaksud dalam
penelitian ini yaitu pertanggungjawaban hukum kepala desa, pertanggungjawaban
kinerja, pertanggungjawaban program, pertanggungjawaban kebijakan dan
pertanggungjawaban oleh tim pelaksana atas pengelolaan Alokasi Dana Desa
(ADD).

17

Bintoro Tjokroamidjojo (2001 :45) menyebutkan ada empat jenis akuntabilitas
yaitu :
a. Akuntabilitas politik dari pemerintah melalui lembaga perwakilan
b. Akuntabilitas keuangan melalui pelembagaan budget dan pengawasan
BPK
c. Akuntabilitas

hukum

dalam

bentuk

reformasi

hukum

dan

pengembangan perangkat hukum
d. Akuntabilitas ekonomi dalam bentuk likuiditas dan (tidak) kepailitan
dalam suatu pemerintahan yang demokratis bertanggungjawab pada
rakyat melaui system perwakilan.
Akuntabilitas dalam penelitian ini yaitu salah satu jenis akuntabilitas keuangan
melalui sebuah lembaga, yaitu pemerintahan desa. Akuntabilitas terwujud dalam
bentuk pertaggungjawaban laporan pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) oleh
tim pelaksana I dalam bidang pemerintahan maupun tim pelaksana II pada bidang
pemberdayaan masyarakat.

3. Aspek-Aspek Akuntabilitas
Akuntabilitas terdiri dari beberapa aspek antatara lain :
1. Akuntabitas adalah sebuah hubungan
Akuntabilitas adalah komunikasi dua arah sebagaimana yang
diterangkan oleh Auditor General Of British Columbia yaitu
merupakan sebuah kontrak antara dua pihak.
2. Akuntabilitas berorientasi hasil
Pada stuktur organisasi sektor swasta dan publik saat ini akuntabilitas
tidak melihat kepada input ataupun autput melainkan kepada outcome.
3. Akuntabilitas memerlukan pelaporan
Pelaporan adalah tulang punggung dari akuntabilitas

18

4. Akuntabilitas itu tidak ada artinya tanpa konsekuensi
Kata kunci yang digunakan dalam mendiskusikan dan mendefinisikan
akuntabilitas

adalah

mengindikasikan

tanggung

kewajiban

dan

jawab.

Tanggungjawab

kewajiban

datang

itu

bersama

konsekuensi.
5. Akuntabilitas meningkatkan kinerja
Tujuan dari akuntabilitas adalah untuk meningkatkan kinerja, bukan
untuk mencari kesalahan atau memberi hukuman.( www.academia.edu/
4599635/memahami_aspek_akuntabilitas.Di unggah pada : Kamis 23

januari 2014, pkl 11.00 wib)

Menurut Samuel Paul ( dalam Tjahya Supriatna, 2001 : 103 ) akuntabilitas
dapat dibedakan atas : democratic accountability, profesional accountability,
and legal accountability.
a. Democratic Accountability
Akuntabilitas demokratis merupakan gabungan antara administrative
dan politic accountability. Menggarkan pemerintah yang akuntabel
atas kinerja dan semua kegiatannya kepada pemimpin politik. Pada
negara-negara demokratis , menteri pada parlemen. Penyelenggaraan
pelayanan publik akuntabel kepada menteri/pimpinan instansi masingmasing..
b. Profesional Accountability
Dalam akuntabilitas profesional, pada umumnya para pakar,
profesional dan teknokrat melaksanakan tugas-tugasnya berdasarkan
norma-norma dan standar profesinya untuk menentukan public
interest atau kepentingan masyarakat.
c. Legal Accountability
Berdasarkan berdasarkan katagori akuntabilitas legal ( hukum ),
pelaksana ketentuan hukum disesuaikan dengan kepentingan public
goods dan public service yang merupakan tuntutan(demand)
masyarakat (customer ). Dengan akuntabilitas hukum, setiap petugas
pelayanan publik dapat diajukan ke pengadilan apabila mereka gagal
dan bersalah dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana diharapkan

19

masyarakat. Kesalahan dan kegagalan dalam pemberian pelayanan
kepada masyarakat akan terlihat pada laporan akuntabilitas legal.
Akuntabilitas dalam penelitian ini termasuk ke dalam legal accountability atau
akuntabilitas yang pelaksaannya didasarkan atas hukum, dimana pengelolaan
ADD dilakukan sesuai dengan peraturan atau pedoman yang ada dan jika
pemerintah desa maupun tim pelaksana ADD melakukan pelanggaran dalam
pengelolaan ADD maka mendapat sanksi sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.

4.Indikator Akuntabilitas
Menurut Dadang Solihin (2007) indikator minimum akuntabilitas yaitu :
1. Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar prosedur
pelaksanaan
2. Adanya sanksi yang ditetapkan atas kesalahan atau kelalaian dalam
pelaksanaan kegiatan
3. Adanya output dan outcome yang terukur

Perangkat indikator akuntabilitas yaitu sebagai berikut :
1. Adanya Standart Operating Procedure dalam
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan atau
3. Dalam penyelenggaraan kewenangan/ pelaksanaan kebijakan
4. Mekanisme pertanggungjawaban
5. Laporan tahunan
6. Laporan pertanggungjawaban
7. Sistem pemantauan kinerja penyelenggara negara

20

8. Sistem pengawasan
9. Mekanisme reward and punishment

Menurut Teguh Kurniawan dalam Lalolo (2003:17) akuntabilitas dalam
penyelenggaraan pemerintahan terdiri dari beberapa elemen antara lain :
1. Adanya akses publik terhadap laporan yang telah dibuat
2. Penjelasan dan pembenaran terhadap tindakan pemerintah
3. Penjelasan harus dilakukan dalam sebuah forum terbuka
4. Aktor harus memiliki kewajiban untuk hadir.

Indikator keberhasilan akuntabilitas yaitu:
a. Meningkatnya kepercayaan dan kepuasan publik terhadap pengelolaan
keuangan oleh pemerintah desa
b. Timbulnya kesadaran masyarakat tentang hak untuk menilai
penyelenggaraan pemerintahan desa
c. Berkurangnya kasus kkn di dalam lingkup pemerintah desa.

Disebutkan oleh Jay M. Shafritz & E.W. Russel (1997:368), indikator
akuntabilitas adalah sebagai berikut :
1. Proses pembuatan sebuah keputusan yang dibuat secara tertulis,
tersedia bagi warga dan memenuhi standar administrasi yang berlaku.
2. Akurasi dan kelengkapan informasi yang berhubungan dengan caracara mencapai sasaran suatu program
3. Kejelasan dari tujuan yang ingin dicapai
4. Kelayakan dan konsistensi dari target operasional

21

5. Sistem informasi manajemen dan monitoring hasil. ( www.
Tesisdisertasi.blogspot.com/ 2010/05/akuntabilitas_keuangan.Diunggah
pada kamis, 23 januari 2014 pkl 10.00 wib)

Berdasarkan

indikator-indikator

yang

telah

disebutkan

diatas,

indikator

akuntabilitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Tercapainya tujuan dalam pengelolaan ADD
b. Adanya pengawasan oleh tim pelaksana
c. Adanya laporan pertangungjawaban
d. Adanya keterlibatan aktor publik

C.Konsep Pengelolaan

Tjahjanulin Domai (2003:13) pengelolaan keuangan daerah adalah proses
pengurusan penyelenggaraan penyediaan uang dan penggunaan uang dalam setiap
usaha kerja sekelompok orang untuk tercapainya suatu tujuan.

Menurut G.R. Terry dalam H. Malayu (2006:2) pengelolaan adalah proses yang
terdiri

dari

fungsi

perencanaan,

pelaksanaan,

pengawasan,

dan

pertanggungjawaban.

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 37 Tahun 2007 disebutkan bahwa
keuangan desa dikelola berdasarkan asas transparansi, akuntabel, partisipatif serta
dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran dan dikelola dalam masa 1 (satu)
tahun anggaran. Pengelola Alokasi Dana Desa (ADD) adalah tim yang dibentuk

22

untuk melakukan fasilitasi, pengendalian dan pelaksanaan ADD. Ketentuannya
adalah sebagai berikut :
1. Ditingkat desa dibentuk tim pelaksana yang ditetapkan dengan keputusan
kepala desa
2. Tim pelaksana terdiri dari tim pelaksana bidang pemerintahan dan tim
pelaksana bidang pemberdayaan masyarakat.
3. Tim pelaksana bidang pemeri

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) WIRAKARYA DI DESA TRIMODADI KECAMATAN ABUNG SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA (ANALYSIS ON IMPLEMENTATION OF MANAGEMENT PRINCIPLES BY WIRAKARYA VILLAGE ENTERPRISES AT TRIMODADI V

24 83 67

FINANCIAL ANALYSIS ON BLACK PEPPER AGRIBUSSINESS ULAK RENGAS VILLAGE ABUNG TINGGI DISTRICT REGENCY OF NORTH LAMPUNG

0 2 2

The Community Participation in Mangrove Forest Management (Case Study in Muara Kintap Village Kintap District and Pagatan Besar Village Takisung District Tanah Laut Regency)

0 7 242

TRANSPARENCY AND ACCOUNTABILITY OF SCHOOL OPERATIONAL ASSISTANCE MANAGEMENT Transparency And Accountability Of School Operational Assistance Management (A Site Study at State Owned Junior High School 1 Bobotsari, Purbalingga ).

0 2 12

TRANSPARENCY AND ACCOUNTABILITY OF SCHOOL OPERATIONAL ASSISTANCE MANAGEMENT Transparency And Accountability Of School Operational Assistance Management (A Site Study at State Owned Junior High School 1 Bobotsari, Purbalingga ).

0 1 18

Study and Strategic Development Of Ecotourism Products of Bunder (Bangsring Underwater) at Bangsring Village of Wongsorejo district of Banyuwangi Regency

2 4 7

Study of Development Planning and Development Agrosilvopastoral for the Improvement of Village Economy in West Sumatra: (Case of Sumanik Village in Tanah Datar District)

0 1 16

Measurement of Accountability Management of Village Funds

0 0 5

EFFICIENCY AND EFFECTIVENESS ANALYSIS OF VILLAGE FINANCIAL MANAGEMENT (VFM) (Case Study Asahan Regency)

0 0 16

ECONOMIC EFFICIENCY OF SOYBEAN FARMING (CASE STUDY IN MLORAH VILLAGE REJOSO DISTRICT NGANJUK REGENCY)

0 0 7