1
st
NCBMA Universitas Pelita Harapan, Indonesia “Bridging The Gap Between Theory and Practice”
19 March 2015, Tangerang.
857
Tinggi Kepemimpinan 4.57
Sangat Tinggi
Kompetensi 4.42
Sangat Tinggi
Lingkungan Kerja
4.79 Sangat
Tinggi Kepuasan
Kerja 4.58
Sangat Tinggi
Prestasi Kerja 4.62
Sangat Tinggi
Promosi Jabatan
4.50 Sangat
Tinggi
Sumber: Data primer diolah, 2014. Berdasarkan
tabel 4.2
deskripsi kategori skor pada variabel motivasi dan
kepemimpinan menunjukkan
kategori sangat tinggi, artinya sebagian besar
karyawan memiliki motivasi yang tinggi dalam melakukan pekerjaan dan sangat
mengetahui
bagaimana pimpinannya
memimpin perusahaan. Selanjutnya pada variabel kompetensi dan lingkungan kerja
juga menunjukkan kategori sangat tinggi, artinya karyawan yang memiliki kompetensi
tinggi atau karyawan yang berkompeten akan
melakukan pekerjaannya
sebaik mungkin. Lingkungan kerja juga akan
membuat karyawaan merasa nyaman dalam melakukan
pekerjaanya. Selanjutnya
variabel kepuasan juga menunjukkan kategori sangat tinggi, artinya sebagian dari
karyawan sudah terpenuhi haknya di dalam melakukan
pekerjaaan yang
diberikan perusahaan. Variabel Prestasi kerja yang
dapat dilihat pada tabel dengan keterangan sangat
tinggi, karyawan
telah memahamibagaimana
prestasi kerja
diterapkan dalam lingkup perusahaan. Variabel terakhir adalah promosi jabatan
yang kategorinya sangat tinggi, artinya secara keseluruhan karyawan telah memiliki
persepsi promosi jabatan secara sangat baik.Setelah dilakukan deskriptif statistik
dari variabel-variabel penelitian selanjutnya dilakukan
pengujian validitas
dan reliabilitas sebagai berikut.
4.1.2 Uji Validitas dan Reliabelitas
Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan, adapun hasil pengujian validitas
pada penelitian ini, dari 7 variabel yaitu motivasi, ada 2 indikator dari indikator yang
lolos
pengujian validitas.
Selanjutnya variabel kepemimpinan ada 3 indikator yang
lolos uji validitas.Pada kompetensi ada 3 indikator yang lolos uji validitas, sedangkan
lingkungan kerja ada 3 indikator yang lolos dan pada kepuasan kerja 5 indikator lolos.
Variabel prestasi kerja ada 6 indikator yang lolos pengujian, pada variabel promosi
jabatan ada 5 Indikator dari variabel dianggap lolos karena telah memenuhi
syarat dengan loading factor diatas 0,70, dan nilai p signifikan 0,05.
Selanjutnya adalah tahap pengujian reliabelitas. Hasil pengujian reliabelitas
instrumen penelitian
yaitu composite
reliability, output di atas menunjukkan reliabilitas instrumen telah terpenuhi karena
nilai composite reliability untuk semua konstruk di atas 0,70. Average variance
extracted AVE juga digunakan untuk evaluasi validitas konvergen. Kriterianya
pengujian validitas harus di atas 0,50 Fornell dan Lacker, 1981 dalam Ghozali
2011. Output menunjukkan kriteria tersebut telah terpenuhi.Oleh karena itu, analisis data
dapat dilanjutkan pada model struktural. Setelah
melakukan uji
validitas dan
relibilitas pengujian selanjutnya adalah uji SEM menggunakan program WarpPLS 3.0.
4.1.3 Pengujian Structural Equation Modeling SEM
Gambar 4.1 Hasil Uji SEM
1
st
NCBMA Universitas Pelita Harapan, Indonesia “Bridging The Gap Between Theory and Practice”
19 March 2015, Tangerang.
858
Sumber: Output data WarpPLS 3.0,2015 Berdasarkan
pengujian Structural
Equation Modeling SEM yang telah dilakukan dapat diketahui hasil sebagai
berikut, hasil R Square diatas sebesar 0,68 menunjukan bahwa 68 prestasi kerja di PT.
Matahari Departement Store di Simpang Lima Semarang dipengaruhi oleh motivasi,
kepemimpinan,
kompetensi, lingkungan
kerja dan kepuasan kerja.Sedangkan 32 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
ada dalam penelitian ini. Akan tetapi jika dilihat dari nilai koefisien, ternyata tidak
semua variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja. Lebih
tepatnya ada 3 variabel yang tidak berpengaruh signifikan yaitu motivasi,
kepemimpinan dan lingkungan kerja karena memili nilai p 0.05.
Selanjutya dapat dilihat R Square kedua dalam penelitian ini menujukan nilai
0.78, menunjukan bahwa 78 promosi jabatan di PT. Matahari Departement Store
di Simpang Lima Semarang dipengaruhi oleh
prestasi kerja.
Sedangkan 22
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.
4.1.4 Uji Hipotesis