6
Berikut adalah perbandingan desain pembelajaran pada Treatment Class dan Control Class.
Tabel 2 Perbandingan Desain Pembelajaran
No Kegiatan Belajar
Control Class Kegiatan Belajar
Treatment Class
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
Ruang Kelas dipersiapkan seperti absensi, kebersihan dan
ketenangan.
b. Memotivasi
Peserta didik diberi penjelasan tentang pokok bahasan,
pengertian, contoh, pemahaman materi yang akan dipelajari.
c. Rambu-rambu belajar
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan
akhir dari pembelajaran materi pada hari itu.
Pendahuluan
a. Apersepsi
Ruang Kelas dipersiapkan seperti absensi, kebersihan dan ketenangan.
b. Memotivasi
Peserta didik diberi penjelasan tentang pokok bahasan, pengertian,
contoh, pemahaman materi yang akan dipelajari.
Peserta didik diberi penjelasan bahwa materi pembelajaran yang
akan disampaikan telah didiskusikan di dalam grup Facebook.
c.
Rambu-rambu belajar
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan akhir
dari pembelajaran materi pada hari itu.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Guru menjelaskan materi.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru: Guru meminta peserta didik
mengerjakan LKS materi permasalahan ekonomi dan
kebijakan pemerintah. Konfirmasi
Mengoreksi jawaban siswa. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Guru membahas materi yang telah
didiskusikan di grup Facebook pengangguran dan inflasi.
Guru memperjelas materi yang
didiskusikan di grup Facebook. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru: Guru meminta peserta didik untuk
mengerjakan LKS materi permasalahan ekonomi dan
kebijakan pemerintah. Konfirmasi
Mengoreksi jawaban siswa. 3.
Penutup Siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari. Penutup
Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Proses pembelajaran yang dilakukan pada Treatment Class dan Control Class diawali dengan persiapan untuk proses pembelajaran. Mempersiapkan
ruang kelas yang digunakan untuk pembelajaran. Dalam kegiatan memotivasi
7
guru menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan. Pada Treatment Class dijelaskan bahwa materi yang akan disampaikan adalah materi yang telah
didiskusikan di grup Facebook. Dalam kegiatan inti pada Treatment Class guru menjelaskan materi yang telah dibahas pada waktu diskusi di grup Facebook.
Sehingga siswa sudah mempunyai bayangan tentang materi yang akan diberikan. Berbeda dengan yang dilakukan dalam Control Class. Pada kegiatan inti guru
hanya menjelaskan materi dan meminta siswa untuk mempelajari LKS.
Langkah selanjutnya adalah mendesain grup Facebook yang digunakan sebagai media diskusi. Diharapkan dengan penerapan diskusi melalui media
Facebook ini dapat lebih memahami materi yang disampaikan. Selanjutnya adalah pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pabelan, dengan kelas X1
yang menjadi Treatment Class. Proses diskusi di grup Facebook tidak dilakukan pada saat jam pelajaran. Melainkan dilakukan di luar jam pelajaran selama ada
koneksi internet. Untuk dapat mengetahui apakah pengembangan sistem pembelajaran kolaboratif dengan media Facebook ini dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dapat diketahui dengan diadakannya tes. Tes ini digunakan untuk dapat mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diberikan. Tes ini
juga digunakan sebagai pengukuran apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa pada Treatment Class dan Control Class. Sehingga dengan diberikannya
soal tes ini dapat diketahui apakah pembelajaran dengan metode kolaboratif dengan media Facebook dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
Tahap penelitian selanjutnya adalah tahap eksperimen. Pada tahap eksperimen ini digunakan dua kelompok kelas, yaitu Treatment Class dan Control
Class. Treatment Class adalah kelas yang di dalamnya diterapkan metode pembelajaran kolaboratif dengan memanfaatkan media Facebook. Dan Control
Class adalah kelas yang digunakan sebagai pembanding, pada Control Class ini digunakan metode pembelajaran dengan cara ceramah. Dengan menggunakan
metode eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode kolaboratif dengan memanfaatkan Facebook dapat meningkatkan keaktifan siswa
yang kemudian berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Tahap penelitian yang terakhir adalah evaluasi. Hasil tes langsung dievaluasi untuk dapat mengetahui bagaimana hasil pembelajaran siswa di SMA
Negeri 1 Pabelan pada mata pelajaran Ekonomi. Pengujian nilai tes dilakukan dengan cara mengolah nilai hasil ulangan menggunakan aplikasi SPSS 11.5.
Setelah mengevaluasi hasil belajar siswa, dilakukan wawancara untuk mengetahui bagaimana pendapat guru dan siswa setelah diterapkannya metode kolaboratif
yang memanfaatkan media Facebook. Daftar pertanyaan guru dan siswa dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 Daftar Pertanyaan wawancara guru dan siswa
Nara sumber Pertanyaan
Guru 1.
Bagaimana antusiasme siswa terhadap pembelajaran? 2.
Bagaimana perilaku siswa selama proses pembelajaran? Siswa
1. Bagaimana proses pembelajaran yang terjadi?
2. Apakah proses pembelajaran yang dilakukan
menyenangkan?
8
4. Hasil dan Pembahasan