MAKALAH AKUNTANSI PERBANKAN TENTANG PENY

MAKALAH AKUNTANSI PERBANKAN
TENTANG: PENYERTAAN SAHAM

NAMA KELOMPOK :
RIFQI KHANDOLA
(113040313)
FACHRI FACHRUDIN
(113040312)
DHIKA WISNU PRAYOGA (113040311)
MUHAMMAD IHSAN
()

KELAS: 3 AKUNTANSI I

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

BAB I
PENDAHULUAN


Penempatan dana perbankan dapat dilakukan pada aset jangka pendek misalnya pada
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), commercial paper, kredit jangka pendek atau pada aset
jangka panjang. Penempatan dana pada aset jangka pendek umumnya mempunyai tujuan
yang sangat sederhana yaitu untuk memperoleh pendapatan dan memelihara likuiditas bank.
Sedangkan penempatan jangka panjang tidak sekedar untuk memperoleh pendapatan tapi
bisa jadi untuk menyisihkan atau membentuk dana khusus, untuk mengendalikan perusahaan
lain yang sahamnya dibeli, untuk mengurangi persaingan diantara perusahaan-perusahaan
yang sejenis, untuk menguasai pangsa pasar produk atau jasa perbankan tertentu atau
mempunyai tujuan untuk menyelamatkan dana perbankan yang telah tertanam dalam bentuk
kredit di perusahaan lain.

BAB II
PEMBAHASAN

Definisi Penyertaan
Penyertaan merupakan penanaman dana bank dalam bentuk saham perusahaan lain
untuk tujuan investasi jangka panjang, ikut serta dalam perusahaan lain, penyelamatan kredit,
mengendalikan perusahaan lain, menguasai pangsa pasar dan sebagainya. Namun penyertaan
bank pada perusahaan-perusahaan ini sudah tidak boleh dilakukan kecuali pada lembaga
keuangan dan penyertaan yang berasal dari penyelamatan kredit.

Penyertaan dapat dilakukan pada perusahaan baru, artinya perusahaan yang akan
beroperasi maupun perusahaan yang sedang atau sudah berjalan. Penyertaan saham oleh bank
terhadap perusahaan lain menimbulkan hubungan antara bank yang menguasai atau membeli
saham dengan perusahaan yang dibeli sahamnya. Hubungan ini sering diterjemahkan antara
perusahaan induk mengendalikan manajemen perusahaan anak. Perusahaan anak ini dari segi
yuridis terlepas dari perusahaan induk, artinya perusahaan anak tersebut sebagai unit bisnis
yang berdiri sendiri, namun dari segi ekonomis perusahaan anak dibawah pengelolaan satu
manajemen perusahaan induk. Perspektif akuntansi untuk penyertaan lebih menitikberatkan
pada aspek ekonomis.
Pada prinsipnya penyertaan saham dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan
adalah harga yang dibutuhkan untuk mendapatkan saham. Harga perolehan diperhitungkan
dari harga beli ditambah biaya-biaya lain untuk memperoleh saham tersebut.
Pencatatan penanaman dalam bentuk penyertaan ini dilakukan dengan dua cara: (1) equity
method, dan (2) cost method. Kedua pencatatan ini akan berbeda satu sama lain. Pemilihan
cara pencatatan ini akan dipengaruhi oleh besarnya investasi atau penyertaan yang dilakukan.

Perbedaan Equity dan Cost Method
1. Cost Method

Dengan cost method, investasi dicatat sebesar harga perolehannya, sedangkan dividen

yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan lain-lain. Perkiraan investasi jangka panjang akan
dikredit dalam hal terdapat penerimaan dividen yang merupakan pembagian keuntungan yang
berasal dari laba yang ditahan dari periode sebelum penyertaan tersebut dilakukan atau jika
perusahaan anak menderita kerugian yang sangat material yang menyebabkan penurunan aset
dan rentabilitas investee.
Dalam hal dividen yang diterima dalam bentuk saham (dividen saham) tidak boleh
dicatat sebagai penambah harga perolehan penyertaan dan tidak diakui sebagai pendapatan.
Penyertaan bank pada lembaga keuangan lain dengan pangsa sampai dengan 20% akan
dicatat dengan cost method.
Contoh 1:
Tgl 2 Januari 2011 Bank Musi Plg membeli saham PT. ABC sebanyak 450.000 lembar
@Rp10.000,00 harga kurs 103% tunai. Kepemilikan ini menjadikan bank Musi memiliki
15% dari jumlah saham PT. ABC yang beredar. Biaya pembelian saham berjumlah
Rp5.000.000,00.
Info lainnya, tanggal 31 Desember 2011, PT. ABC mendapat laba sebesar Rp 8,6 milyar.
Tanggal 31 Januari 2012 PT. ABC mengumumkan akan membagikan deviden 70% tunai.
Tanggal 1 Februari 2012 PT. ABC membagikan deviden tunai kepada pemegang saham.

Tanggal
2/1/11


Rekening
Penyertaan saham-PT. ABC
Kas

Debit

Kredit

4,64 Milyar
4,64 Milyar

31/12/11 31/1/12

Piutang deviden

903 Juta

Pendapatan lainnya


903 Juta

(8,6M x 70% x 15%)
1/2/12

Kas

903 Juta
Piutang deviden

903 Juta

 Deviden dapat juga diberikan dalam bentuk saham.
 Misal dari contoh 1, PT. ABC membagi 1 lembar saham deviden untuk tiap
kepemilikan 5 lembar saham biasa. Dengan demikian, maka :
 -Bank Musi akan menerima saham deviden =450.000 /5 lembar =90.000 lembar.

 -Bank Musi memegang saham sebanyak 540.000 lembar.

-Harga perolehan saham=4,64M/540.000=Rp.8.593

Dalam hal ini Bank Musi hanya mencatat banyaknya lembar saham yang bertambah
atas PT. ABC, tetapi tidak menjurnal atas dividen saham yang diterima.
2. Equity Method
Apabila suatu perusahaan mempunyai investasi dalam saham dengan hak suara pada
perusahaan lain dalam jumlah yang memungkinkan perusahaan pemodal menguasai atau
mempengaruhi perusahaan lain tersebut, maka equity method akan lebih mencerminkan
hubungan ekonomis antara kedua perusahaan tersebut dibandingkan dengan cost method.
Dengan equity method, investasi dicatat sebesar harga perolehannya untuk kemudian
didebet atau dikredit dengan bagian laba atau rugi perusahaan anak secara proposional.
Dividen yang diterima dicatat mengurangi perkiraan investasi yang bersangkutan. Penyertaan

bank pada lembaga keuangan lain dengan pangsa lebih dari 20% serta penyertaan yang
berasal dari pengalihan kredit dicatat dengan equity method.
Contoh:
Misalkan pada contoh 1, kepemilikan saham Bank Musi sebanyak 450.000 lembar
merupakan kepemilikan 40% saham PT. ABC. Buat pencatatan dengan metode ekuitas
Tanggal
2/1-11

Rekening

Penyertaan saham-PT.ABC

Debet
4,64 milyar

Kas
31/12-11

4,64 milyar

Penyertaan saham-PT. ABC

3,44 milyar

Pendapatan Penyertaan
31/1-12

Piutang deviden

3,44 milyar

2,408 milyar

Penyertaan saham-PT.ABC
1/2-12

Kredit

Kas

2,408 milyar
2,408 milyar

Piutang deviden
Saham beredar PT. ABC = 100/40 x 4,64 m =11,6 M

2,408 milyar

Pendapatan deviden 31 des 11= 40% x 8,6 m =3,44 M
31 jan 12, kas dari deviden =8,6 M x 70%x40%=2,408M
Bila PT. ABC mengalami kerugian, maka Bank Musi ikut menanggung juga, misal rugi

Rp.100 juta. Maka bank akan mencatat :
Rugi Penyertaan-PT. ABC

Rp40 juta

Penyertaan PT.ABC

Rp40 juta

Penyertaan dari Pengalihan Kredit
Kredit macet yang terjadi di pihak debitur, harus diselamatkan oleh bank kreditur.
Penyelamatan kredit dilakukan dengan cara mengalihkan ke penyertaan, berarti akan terjadi

hubungan kepemilikan. Pengalihan kredit menjadi penyertaan dicatat menggunakan metode
ekuitas, sebesar nilai wajar dari saham yang diterima. Selisihnya dengan nilai kredit dicatat
laba atau rugi pengalihan kredit.
Contoh:
Tanggal 1 Mei PT. ABC tidak dapat melunasi kreditnya pada Bank Musi dan menjadi kredit
bermasalah. Berdasarkan kesepakatan, jumlah kredit bermasalah dialihkan menjadi
penyertaan dengan nilai wajar Rp.10.200,-/lbr saham dengan jumlah 500.000 lembar saham.

Kredit yang bermasalah Rp.5 milyar dengan bunga Rp.300 juta.
Jurnal yang dibuat bank Musi adalah :
Penyertaan – saham PT. ABC 5,1 milyar
Rugi pengalihan kredit
Kredit yg diberikan

200 juta
5,3 milyar

DAFTAR PUSTAKA
https://kotaawan.wordpress.com/2011/12/17/penyertaan-saham/
http://slideplayer.info/slide/3079088/ oleh Bagaskara