15
c. Press atau dorongan
Yaitu kondisi yang dapat mendorong atau menghambat seseorang untuk bertindak kreatif. Dorongan bisa berasal dari luar atau dari dalam diri motivasi
pribadi. Jika kedua kondisi menunjang akan lebih memungkinkan untuk lebih kreatif. Untuk mewujudkan kreativitas siswa diperlukan dorongan dan dukungan
dari lingkungan yang berupa apresiasi, dukungan pemberian pujian dan dorongan didalam diri siswa sendiri untuk menghasilkan sesuatu. Kreativitas dapat
berkembang dalam lingkungan yang mendukung, tetapi dapat pula dihambat dalam lingkungan yang kurang mendukung.
d. Produk
Ditinjau dari produk kemampuan berfikir merupakan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Baik itu untuk individu yang menciptakan atau
untuk lingkungannya. Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna adalah kondisi pribadi dan lingkungan yaitu
sejauhmana keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses kreatif.
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Didalam mengembangkan kreativitas terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Faktor yang mempengaruhi kreativitas adalah faktor-faktor yang
berhubungan dengan aptitude dan non uptitude karena berfikir kreativitas meliputi kelancaran, kelenturan dan orisinilitas. Ini ditunjukkan dengan kemampuan
16
berfikir secara kreatif sedangkan secara non aptitude atau afektif meliputi kepercayaan diri, keuletan dan kemandirian.
Adapun faktor kebebasan yang dikemukakan Guilford didalam Al-khalili, 2005 adalah
1. Faktor kebebasan
a. Kefasihan kata yaitu menyusun huruf dalam beberapa kata dengan cepat.
b. Ketepatan memutuskan yaitu menciptakan beberapa kata tertentu dan
memiliki makna secara tepat. c.
Kebebasan berfikir yaitu kecepatan mengeluarkan pemikiran dalam mengambil sikap.
d. Kebebasan berekspresi yaitu kebebasan mengungkapkan berbagai
pemikiran. Hurlock 1999 menyatakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan kreativitas anak yaitu 1.
Jenis Kelamin Anak laki-laki menunjukkan memiliki kreativitas yang lebih besar dari
pada anak perempuan. Untuk sebagian besar hal ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki lebih banyak
diberi kesempatan untuk berdiri sendiri, mereka dipaksa oleh lingkungan untuk lebih berani mengambil resiko dan mendapat dorongan dari lingkungan.
2. Status sosial ekonomi
Anak-anak yang golongan ekonomi tinggi akan lebih kreatif, pendidikan yang memungkinkan anak untuk mengembangkan kreativitasnya, karena anak
17
akan mendapatkan kesempatan untuk mengekspresikan dirinya dan mempunyai keinginan untuk memilih aktivitas-aktivitasnya sendiri. Namun anak yang
golongan ekonomi rendah juga lebih kreatif karena anak dapat mandiri dalam mengembangkan kreativitas yang dimilikinya
3. Urutan dalam keluarga
Anak dengan urutan kelahiran yang berbeda akan memperlihatkan kemampuan kreatif yang berbeda-beda. Anak yang lahir ditengah atau anak yang
lahir berikutnya dan anak tunggal cenderung lebih kreatif daripada anak yang lahir diurutan pertama. Anak yang lahir dengan urutan pertama biasanya
diarahkan untuk mengikuti harapan-harapan orang tua, sebaliknya anak tunggal lebih banyak diberi kesempatan dalam mengembangkan dirinya.
2.1.4 Pengukuran Kreativitas