13
3. METODE PENELITIAN
3.1
Alat dan Bahan
Ada pun bahan yang di gunakan sebagai sampel adalah Anyaman enceng gondok dan Tempat telur. Penelitian ini menggunakan alat 1 speaker, 1
microphon, kabel, computer, dan sinyal generator dengan tipe GFG-8015G sebagai sumber bunyi.
a Tempat telur b enceng gondok
Gambar 2, adalah anyaman enceng gondok dan tempat telur.
Tempat telur ini terbuat dari kertas yang dihancurkan sampai menjadi bubur kertas, bubur kertas tersebuat di cetakan sesuai yang diinginkan.
Sedangkan pembuatan anyaman dari enceng gondok ini dibutuhkan proses yang cukup lama. Dimulai dari pengumpulan enceng gondok, pemisahan
pangkal tangkai, pengeringan sekitar dua minggu, penguliran, dan pembentukan atau proses penganyaman sesuai bentuk yang diinginkan.
14
3.2
Rancangan percobaan
Gambar 3, adalah Susunan alat percobaan dimana A adalah ruang akustik
kecil berdimensi 1 m
3
. B signal generator sebagai sumber bunyinya, C kompuer leftop, D speaker sebagai output dari sumber bunyi, E mikrofons
sebagai inputnya. Pada penelitian ini penyusunan alat dapat dilihat seperti gambar 3 Sumber bunyi di hubungkan dengan syinal generator, sedangkan
mikrophone terhubung langsung ke komputer atau laptop. Atas bisa bisa dibongkr
– pasang untuk mengganti bahan atau menambah bahan yang digunakan. Mikropon yang digunakan mampu menangkap frekuensi bunyi
dengan rentang antara 400 Hz sampai 4000 Hz.
3.3
Pemilihan sumber bunyi
Pengukuran ini menggunakan beberapa frekuensi sebagai sumber bunyi diantaranyn 400 Hz, 500 Hz, 630 Hz, 800 Hz, 1000 Hz, 1250 Hz, 1600
Hz, 2000 Hz, 2500 Hz, 3150 Hz, 4000 Hz. Setiap sumber bunyi akan menghasilkan instensitas bunyi yang berbeda-beda. seberapa besar energi
bunyi yang datang ke telinga kita apabila kita berada di dekat dengan bunyi yang dihasilkan sumber. Penting untuk diketahui, supaya kita sadar dalam
menjaga telinga yang dititipkan kepada kita, tentunya juga sadar terhadap telinga orang lain apabila kita membunyikan suatu sumber suara yang terlalu
keras.