Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tujuan Model Pembelajaran Kooperative Tipe Jigsaw. Langkah-langkah dalam penerapan Model Pembelajaran Koperatif tipe

Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.1, ISSN:2087‐0922 208 pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. 3. Bagi peneliti diharapkan dapat memberikan suatu wacana pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai bahan dalam pengembangan matematika nantinya. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Prinsip dan Hakekat Pembelajaran Matematika Suatu proses aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang organisme dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan- perubahan tingkah laku, baik pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai atau sikap, bukan hanya penguasaan hasil latihan, bukan hanya suatu hasil atau tujuan, bukan hanya mengingat melainkan mengalami Suryosubroto, 1997,

2.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. 2.2.2 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Penerapan pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran di kelas didasarkan pada teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep sulit apabila mereka saling mendiskusikan dan sharing pengetahuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual.

2.2.3 Tujuan Model Pembelajaran Kooperative Tipe Jigsaw.

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak- tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Ibrahim, et al. 2000, yaitu: a. Hasil belajar akademik b. Penerimaan terhadap perbedaan individu c. Pengembangan keterampilan sosial

2.2.4 Langkah-langkah dalam penerapan Model Pembelajaran Koperatif tipe

Jigsaw adalah sebagai berikut : • Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa dengan kemampuan yang berbeda. Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. memfasilitasi diskusi kelompok baik yang ada pada kelompok ahli maupun kelompok asal. Gambar Contoh Pembentukan Kelompok Jigsaw Home Teams 4 or 6 members heterogeneously Grouped Gambar 2.1. Pembentukan Kelompok Kooperatif Tipe Jigsaw • Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan. • Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual. • Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya. • Materi sebaiknya secara alami dapat dibagi menjadi beberapa bagian materi pembelajaran.

2.2.5 Kelebihan dan Kelemahan Model