Sejarah Berdirinya FKKUB Masa Reformasi

Tabel 5 Agama, Tokoh Agama dan Tempat Ibadah di DKI Jakarta, 2005 Jumlah Agama Pemeluk agama Tokoh Tempat ibadah Islam 7.932.482 Jiwa 36.548 orang 8.873 buah Katolik 375.249 Jiwa 718 orang 45 buah Kristen 425.626 Jiwa 15.949 orang 1.064 buah Hindu 11.475 jiwa 80 orang 21 buah Budha 244.728 jiwa 576 orang 196 buah Konghucu 48.144 jiwa - 53 buah Lainnya 3.904 jiwa

2. Sejarah Berdirinya FKKUB

FKKUB didirikan sebagai hasil musyawarah majelis-majelis agama tingkat DKI Jakarta yaitu Majelis Ulama Indonesia MUI DKI Jakarta, Persekutuan Gereja Indonesia PGI Wilayah DKI Jakarta, Keuskupan Agung Jakarta KAJ, Parisada Hindu Dharma Indonesia PHDI DKI Jakarta, Perwakilan Umat Buddha Indonesia WALUBI DKI Jakarta, serta tokoh perorangan, Pemuka AgamaKyaiUlamaCendekiawan. 5 Pendirian FKKUB bermula dari pertemuan informal antara ketua-ketua organisasi keagamaan di Jakarta. Kemudian Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Sutiyoso, mengharapkan pertemuan tersebut dipermanenkan dalam sebuah organisasi yang kemudian dinamakan “Forum Konsultasi dan Komunikasi Umat Beragama” yang disingkat FKKUB. Menurut Sutiyoso: “hal ini agar memudahkan tokoh-tokoh agama secara cepat dapat berkomunikasi satu sama lainnya, sehingga kalau timbul permasalah-permasalahan keagamaan dapat segera ditanggulangi.” 6 Untuk itu, pada hari Rabu tanggal 5 April 2000, Gubernur mengesahkan pendirian FKKUB. Tanda berdirinya FKKUB diabadikan dengan nota kesepakatan yang ditanda-tangani oleh 5 lima perwakilan majelis-majelis agama dan 18 delapan belas tokoh perorangan; pemuka 5 Profile FKKUB Jakarta 6 Wawancara dengan Pdt. Roy H. Ritonga dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2007 di Jakarta 66 Studi sosiologis..., Saifudin Asrori, FISIP UI, 2007 AgamaKyaiUlamaCendekiawan yang disaksikan oleh Kepala Kanwil Depag RI Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Rusly Wolman, Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Edy Waluyo. Lembaga ini bersifat independen, mitra kerja Pemerintah Daerah dalam membina kerjasama, mewujudkan kerukunan antarumat beragama di DKI Jakarta. Lembaga ini mempunyai wewenang untuk membicarakan segala sesuatu tentang tanggungjawab bersama dan kerjasama di antara warga negara yang menganut berbagai agama dengan Pemerintah, berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam rangka menjaga Kerukunan Umat beragama, persatuan dan kesatuan sebagai bangsa. Tujuan berdirinya FKKUB sebagaimana termaktub dalam nota kesepakatannya pasal 1, secara rinci sebagai berikut: 1 Mengembangkan kesadaran dan tanggungjawab bersama antara pemuka atau pemimpin umat beragama bersama pemerintah dalam mewujudkan kerukunan hidup antarumat beragama di DKI Jakarta; 2 Memberdayakan potensi yang dimiliki oleh pemuka agama dalam melakukan pembinaan dan komunikasi berbagai permasalahan yang berhubungan dengan kerukunan antarumat beragama; 3 Mengenyampingkan perbedaan dengan mengutamakan persamaan untuk menciptakan masyarakat Jakarta yang damai dengan mengembangkan kebersamaan antarumat melalui komunikasi dan koordinasi didasari semangat nilai luhur agama, kebangsaan dan keterbukaan. Selain itu FKKUB diharapkan dapat memberikan fungsi: 1 forum bagi pemimpinpemuka agama untuk membicarakan tanggungjawab dan kerjasama di antara para warga negara yang menganut berbagai agama, dengan berlandaskan Pancasila; 2 forum bagi pemimpinpemuka agama dan pemerintah untuk membicarakan kerjasama dan atau menyelesaikan persoalan atau permasalahan yang dimungkinkan timbulberkembang di masyarakat yang dapat menggangu kerukunan antarumat beragama.

2. Dinamika Organisasi