41
V. MODEL PENANGKARAN
RUSA A. Pemilihan Lokasi
Lokasi penangkaran harus berada pada tempat yang tenang, aman dari gangguan predator, mudah dicapai, baik pada musim hujan maupun pada musim
kemarau, tersedia air sepanjang tahun dan permukaan tanahnya jangan berbatu, akan lebih baik bila di sekitarnya terdapat lapangan perumputan. Topografi rata
sampai bergelombang ringan, luas lahan minimal 1 ha atau sesuai kebutuhan, tersedia pohon-pohon peneduh atau semak-semak.
B. Model Kandang
Pengelolaan rusa melalui penangkaran atau budidaya tidak terlalu sulit, sistem pemeliharaan dapat menggunakan beberapa model kandang. Bila lahan terbatas
dapat digunakan kandang yang menyerupai kandang kambing, dengan model kandang panggung, ukuran kandang untuk satu individu 1,5 x 2 m. Dinding dan
lantai dapat menggunakan bahan dari bambu dan atap dari alang-alang Gambar 2. Sistem pemeliharaan dengan model kandang panggung biasanya digunakan untuk
penangkaranbudidaya skala kecil 2 pasang.
Bila lahan, dana, dan tenaga memungkinkan penangkaran dapat menggunakan sistem ranch Gambar 3, yaitu rusa dilepas dalam areal terbuka yang sekelilingnya
dipagari, luas areal tergantung ketersediaan lahan; idealnya untuk 10 individu rusa dibutuhkan 1 ha.
Gambar 2. Sistem kandang panggung
Gambar 3. Sistem ranch
Di dalam ranch harus terdapat tempat bernaung, baik secara alami berupa pohon dan semak maupun naungan buatan seperti selter yang atapnya dapat
terbuat dari injuk, alang-alang atau pun seng. Dengan luasan tersebut biasanya rusa tetap harus diberi rumput dari luar dan pakan tambahan terutama pada musim
42
kemarau. Bila dalam ranch ketersediaan pakan cukup, rusa tidak usah diberi rumput dari luar tetapi pakan tambahan berupa konsentrat seperti jagung dan
dedak tetap harus diberikan. Untuk mencukupi kebutuhan pakan pada musim kemarau harus dibuat kebun rumput dengan jenis rumput yang unggul dan
dipanen secara bergiliran rotasi.
Selain kandang pemeliharaan di dalam penangkaran dibutuhkan juga kandang lain
yang biasa disebut yard. Dinding yard ter- buat dari bahan berupa papan yang tertutup
rapat, atap terbuat dari seng atau alang- alang, dan lantai dari semen. Kandang ini
berbentuk lonjong yang digunakan untuk perawatan rusa sudah benar sebagai
tempat bagi rusa yang sedang bunting atau melahirkan, dan dapat juga digunakan
sebagai kandang adaptasi Gambar 4.
C. Bangunan PeneduhSelter
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat berteduh karena mempunyai atap dan dinding, dengan maksud untuk menghindari terpaan air hujan. Bangunan ini
sangat diperlukan dalam penangkaran rusa sistem ranch, apalagi bila di dalam ranch tersebut vegetasi pohonnya tidak rapat atau jarang. Atap bangunan peneduh
dapat menggunakan alang-alangrumbia atau seng. Sarana dan pra-sarana lain yang harus diperhatikan dalam suatu penangkaran yaitu :
1. Pagar
Pagar dibuat mengelilingi areal penangkaran, dengan bahan yang terdiri dari tiang pagar besi siku, beton, atau pagar hidup dan kawat harmonikaram, dan
kawat duri. Tinggi tiang pagar minimum 2,5 m dari permukaan tanah, ditanam 50- 75 cm dengan pondasi beton dan ujung bagian atas dibengkokkan sepanjang 0,5 m
dan diberi kawat duri sebanyak 3-4 baris. Jarak antar tiang pagar maksimal 2,0 m. Selain itu, tiang pagar yang berasal dari pohon hidup, ditanam di sekitar pagar
setinggi 2,5 m dari permukaan tanah dengan diameter batang minimum 10 cm dan ditanam 50-75 cm. Pohon hidup tersebut ditanam di antara tiang besi siku, untuk
membantu penguatan pagar.
2. Areal Pengembangan Pakan
Areal pengembangan pakan merupakan salah satu sarana yang sangat penting di dalam penangkaran karena produktivitas dan perkembangbiakan satwa
sangat tergantung oleh pakan. Luas lahan yang dibutuhkan untuk memeliharamenangkarkan rusa sebanyak 11
ekor adalah ± 0,3 ha. Kebutuhan lahan ini didekati dengan cara mengetahui jumlah pakan yang dikonsumsi oleh seekor rusa dewasa dengan jumlah rata-rata
produksi pakan dalam 1 ha. Sementara 1 ha areal penanaman pakan yang apabila dikelola secara intensif dan berada pada daerah basah dengan irigasi yang
baik, akan menghasilkan 270.000 kghatahun Reksohadiprodjo, 1982. Sedang- kan untuk daerah kering biasanya produksi rumputnya hanya setengahnya. Areal
pengembangan pakan harus dikelola secara intensif untuk menjaga kualitas dan kuantitas jenis pakan.
Gambar 4. Yard kandang isolasi dan adaptasi
43
3. Tempat Makan
Makanan yang diberikan pada rusa berupa hijauan segar dan makanan tambahan yakni dedak. Tempat makan yang digunakan berbentuk palungan
berukuran panjang 1,5-2,0 m dan lebar 0,5 m atau dapat pula berbentuk bulat segi 6 berukuran diameter 50-75 cm dengan tinggi 30 cm dari atas permukaan tanah.
Bahan yang digunakan untuk membuat tempat makan ini terdiri dari papan, kayu, atau seng poloslicin. Tempat makan diletakkan di tengah atau di sudut
kandang dan diusahakan setiap kandang terdapat 1 buah tempat makan.
4. Tempat Minum
Rusa memerlukan air untuk minum dan berkubang. Oleh karena itu, air terse- but sebaiknya selalu bersih dan sering diganti. Pada musim kawin, rusa jantan
sangat menyenangi air sebagai tempat berkubang sambil meraung-raung dan mengejar betina. Tempat minum yang digunakan berbentuk bak tembok persegi
panjang berukuran 1,0 x 0,5 x 30,0 cm yang dibenamkan ke dalam tanah atau berbentuk kolam dilengkapi dengan pembuangan. Bentuk ini dapat menghindari
rusa jantan yang sering menanduk terutama apabila memasuki musim kawin. Letak tempat minum bisa di tengah atau di sudut kandang dan setiap kandang
diusahakan terdapat 1 tempat minum.
5. Jalan Kontrol
Jalan kontrol berfungsi untuk pengontrolan dan pemberian pakan. Lebar jalan kontrol adalah 1,5-2,0 m dan sebaiknya terletak di sepanjang pinggir kandang.
6. Saluran Air
Air diperlukan untuk mengairi pakan, pemeliharaan kandang, dan rusa. Suatu penangkaran sebaiknya mempunyai bak penampung dan menara air lengkap
dengan generator.
7. Gudang dan Peralatan
Bangunan ini berfungsi untuk menyimpan peralatan dan perlengkapan penang-karan, pemeliharaan pakan alat pertanian, pakan, dan obat-obatan.
VI. TEKNIK PEMELIHARAAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penangkaran rusa antara lain penge- lompokan rusa, penyapihan anak, kesehatan, dan penandaanpemberian nomor
tagging. A. Pengelompokan
Rusa
Pemeliharaan rusa harus dikelompokkan berdasarkan status fisiologi yakni jantan dan betina yang telah siap kawin, jantan yang belum siap kawin baru
disapih, betina yang belum siap kawin baru disapih, betina yang sedang bunting, betina yang melahirkan, dan rusa yang sakit.
Pengelompokan rusa bermanfaat untuk memudahkan dalam pemberian pakan sesuai kebutuhan, memudahkan dalam pengaturan perkawinan, menjaga pejantan
agar tidak mengganggu rusa yang lain, keamanan bagi induk yang bunting dalam proses kelahiran, ketenangan bagi induk yang menyusui dalam merawat anak,
menghindari perkawinan sebelum waktunya, memperoleh kesempatan makan bagi rusa yang baru disapih, dan memudahkan penanganan bagi rusa yang sakit.
44
B. Penyapihan Rusa
Penyapihan anak rusa juga perlu diperhatikan yaitu di mana induk betina harus bersatu dengan anak sampai berumur 4 bulan, agar anak rusa mendapat air susu
lebih banyak. Penyapihan sebelum berumur 4 bulan, misalnya ditinggal mati oleh induk, diperlukan penambahan air susu dari luar dengan menggunakan dot atau
sendok. Setelah disapih, pemeliharaan tetap terpisah antara jantan dan betina untuk menghindari kemungkinan terjadi perkawinan lebih awal.
C. Kesehatan