Definisi Margin Pemasaran Komponen Margin Pemasaran

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Margin Pemasaran

Dalam teori harga diasumsikan bahwa penjual dan pembeli bertemu langsung sehingga harga hanya ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan secara agregat. Dengan demikian tidak ada perbedaan antara harga ditingkat petani dengan harga ditingkat pengecer atau konsumen akhir. Namun, berdasarkan penelitian-penilitian dibidang ilmu ekonomi ekonomika pertanian, ternyata terdapat perbedaan harga di tingkat pengecer dengan harga ditingkat petani. Menurut Tomek dan Robinson 1982, Sapuan 1991:25 dalam menyampaikan komoditas hasil pertanian dari produsen ke konsumen terdapat biaya pemasaran sehingga terdapat perbedaan antara harga yang dibayarkan oleh konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen, perbedaan ini disebut margin pemasaran marketing margin. Secara umum margin adalah sisa, untung bersih, garis tepi, batas, dan kelonggaran Bambang dan Munir, 1991:72. Menurut Dahl dan Hammond 1975:72, bahwa the marketing margin refers to the different levels of the marketing system. The marketing margin is the difference between farm price P f and retail price P r margin pemasaran adalah perbedaan antara harga ditingkat yang berbeda dalam sistem pemasaran. Margin pemasaran adalah perbedaan antara harga ditingkat petani P f dan harga ditingkat pengecer P r .

B. Komponen Margin Pemasaran

Berdasarkan pengertian, dapat disimpulkan bahwa margin pemasaran atau 2 tataniaga komoditas pertanian adalah selisih harga dari dua tingkat rantai pemasaran atau selisih harga yang dibayarkan ditingkat pengecer konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen petaninelayanpeternak. Dengan kata lain, margin pemasaran merupakan perbedaan harga ditingkat konsumen harga yang terjadi karena perpotongan kurva permintaan primerprimary demand curve dengan kurva penawaran turunandevided supply curve dengan harga ditingkat produsen harga yang terjadi karena perpotongan kurva pemawaran primerprimary supply dengan permintaan turunadevided demand. Komponen margin pemasaran terdiri dari biaya-biaya yang diperlukan lembaga-lembaga pemasaran untuk melakukan fungsi-funsgi pemasaran yang disebut dengan biaya pemasaran atau biaya fungsional functional cost dan keuntungan profit lembaga pemasaran Sudiyono, 2001 : 96. Apabila dalam pemasaran suatu produk pertanian terdapat lembaga pemasaran yang melakukan fungsi-fungsi pemasaran, margin pemasaran secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut. M= ∑ i , j=1 m Cij+ ∑ j =1 n πj dimana : M : margin pemasaran. Cij : biaya pemasaran untuk melakukan fungsi pemasaran ke-i oleh oleh lembaga pemasaran ke-j. πj : keuntungan yang diperoleh oleh lembaga pemasaran ke-j. m : jumlah jenis biaya pemasaran. n : jumlah lembaga pemasaran. 3 Kurva 1. Permintaan ditingkat pengecer dengan permintaan ditingkat petani RpUnit Jumlah Pr Pf M0 Pr ’ Pf’ M1 A B C D Qo Q1 Permintaan primer primary demand Permintaan turunan devided demand Dengan menyebutkan bahwa margin pemasaran merupakan perbedaan antara harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima oleh petani, lebih lanjut dapat dianalisis sebagai berikut : harga yang dibayarkan konsumen merupakan harga ditingkat pengecer retail, yaitu perpotongan antara kurva permintaan primer primary demand curve dengan kurva penawaran turunan devided supply curve . Sementara itu, harga ditingkat petani farmer merupakan perpotongan antara kurva permintaan turunan devided demand curve dengan kurva penawaran primer primary supply curve. Permintaan konsumen atas suatu produk ditingkat pengecer disebut permintaan primer. Sementara permintaan suatu produk ditingkat petani dinamakan permintaan turunan sebab permintaan ini diturunkan dari permintaan konsumen ke tingkat pengecer. Cramer dan Jensen 1979 cit Sudiyono 2001:96 secara sederhana menghubungkan antara kurva permintaan primer dan kurva permintaan turunan. Kurva tersebut menunjukkan bahwa pada jumlah barang yang diminta sebanyak Q , harga ditingkat pengecer sebesar P r dan harga ditingkat petani sebesar P f . Pada jumlah ini margin pemasaran sebesar : 4 M = A – B = P r – P f Jika jumlah barang yang ditransaksikan sebanyak Q 1 , harga ditingkat pengecer sebesar P r ’ dan harga ditingkat petani sebesar P f ’. Pada jumlah ini margin pemasaran adalah selisih harga ditingkat pengecer P r ’ dengan harga ditingkat petani sebesar P f ’. Pada jumlah ini margin pemasaran sebesar : M 1 = C – D = P r ’ - P f ’ Tiga hubungan besar antara margin pemasaran dengan jumlah yang diminta adalah : 1. apabila jumlah yang diminta bertambah dan margin pemasaran bertambah M 1 M disebut margin pemasaran bertambah. 2. Apabila jumlah yang diminta bertambah dan margin pemasaran konstan M 1 = M disebut margin pemasaran konstant. 3. Apabila jumlah yang diminta bertambah dan margin pemasaran berkurang M 1 M disebut mergin pemasaran berkurang. Pada sisi penawaran, dijumpai kurva penawaran primer dan kurva penawaran turunan. Penawaran primer adalah penawaran komoditi pertanian ditingkat petani, sedangkan penawaran turunan adalah penawaran ditingkat pengecer. Kurva turunan ini merupakan penjumlahan kurva penawaran primer dengan margin pemasaran. Cramer dan Jensen 1979 cit Sudiyono 2001:96 secara sederhana menghubungkan antara penawaran ditingkat petani dan penawaran ditingkat pengecer. 5 RpUnit Pr Pf M0 Pr ’ Pf’ M1 Jumlah H I G F Qo Q1 Penawaran primer primary supply Penawaran turunan devided supply Kurva 2. Penawaran ditingkat pengecer dengan penawaraan ditingkat petani Kurva tersebut menunjukkan pada jumlah barang yang ditawarkan sebesar Q , harga ditingkat pengecer sebesar P r dan harga ditingkat petani sebesar P f . Margin pemasaran sebesar : M = P r - P f = F – G Apabila jumlah barang yang ditawarkan sebesar P r ’ dan harga ditingkat petani sebesar P f ’. Dengan demikian, margin pemasaran sebesar : M 1 = P r ’ - P f ’ = H – I Sama halnya pada permintaan, pada penawaran juga terdapat tiga hubungan anatara besar margin pemasaran dengan jumlah penawaran, yaitu : 1. Jika jumlah yang ditwarkan bertambah dan margin pemasaran bertambah M 1 M disebut margin pemasaran bertambah. 2. Apabila jumlah yang ditawarkan bertambah dan margin pemasaran konstan M1 = M0 disebut margin pemasaran konstant. 3. Apabila jumlah yang ditawarkan bertambah dan margin pemasaran berkurang M1 M0 disebut mergin pemasaran berkurang. Pada analisis pemasaran komoditas pertanian tentu dipertimbangkan pada 6 Marketing margin RpUnit Jumlah per unit Permintaan turunan divided demand Permintaan primer primary demand Q0 Pf Pr A B Penawaran primer primary supply Penawaran turunan divided supply Kurva 3. Permintaan dan penawaran ditingkat pengecer dengan ditingkat petani sisi penawaran dan permintaan secara simultan sehingga terbentuk harga ditingkat pengecer dan harga ditingkat produsen. Hal ini dapat dilihat pada kurva. Keterangan : P r : harga ditngkat pengecer retail price P f : harga ditingkat petani farm price M : margin pemasaran marketing margin Kurva permintaan primer yang berpotongan dengan kurva penawaran turunan membentuk harga ditingkat pengecer P r . Kurva permintaan turunan berpotongan dengan kurva penawaran primer mebentuk harga ditingkat petani P f . margin pemasaran adalah selisih harga ditingkat pengecer dengan harga ditingkat petani M = P r - P f . Secara matematik besarnya margin pemasaran dapat dapat dirumuskan sbb : M = P r - P f dimana : M : Margin pemasaran Rp Pr : Harga ditngkat pengecer Rp 7 Value of marketing VMM = Pr - Pf . Q Marketing margin M = Pr – Pf Harga Jumlah Df Dr Sr Sf Qr,f Pf Pr A B Pf : Harga ditingkat petani Rp Pada kurva 3 dapat diukur nilai margin pemasaran VMM yang dinikmati oleh lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemsaran komoditas pertanian. Sudiyono 2001:100 mengatakan bahwa nilai margin pemasaran merupakan hasil kali antara perbedaan harga ditingkat pengecer dengan harga ditingkat petani dengan jumlah yang ditransaksikan, yaitu : VMM = P r - P f . Q dimana : VMM : nilai margin pemasaran Pr : harga ditngkat pengecer Pf : harga ditingkat petani Q : jumlah yang ditransaksikan Dahl dan hammond 1977:1390 mengatakan bahwa the value of the marketing margin VMM is different in price at two levels of the marketing system multiplied by the quantity of product marketed nilai margin pemasaran adalah perbedaan harga pada dua tingkatan sistem pemasaran dikalikan dengan jumlah produk yang dipasarkan. 8 dimana : Pr : harga ditngkat pengecer Pf : harga ditingkat petani Sf : kurva penawaran petani Sr : kurva penawaran pengecer Dr : kurva permintaan petani Df : kurva permintaan pengecer Qr,f : jumlah keseimbangan ditingkat petani dan pengecer Pf,Pr,BA : nilai margin pemasaran Nilai margin pemasaran dibedakan menjadi dua, yaitu marketing cost dan marketing charges. 1. Maketing cost terkait dengan tingkat pengembalian dari faktor produksi yang dipergunakan dalam proses produksi seperti upah wages tenaga kerja, bunga interest modal, sewa rents tanah dan bangunan, keuntungan profit dari laba dan resiko usaha. 2. Marketing charges berkaitan dengan berapa yang diterima oleh pengolah processor, pedagang pengecer retailers, pedagang besar wholesalers, dan pedagang pengumpul assemblers. Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa analisis margin pemasaran bertujuan untuk mengukur : 1. Pangsa pasar yang diterima oleh petani dari harga yangdibayarkan konsumen akhir. 2. Biaya-biaya penyaluran komoditas yang dikeluarkan oleh lembaga 9 pemasaran, seperti biaya pengangkutan, penimbangan, pembersihan, retribusi, dan penyimpanan. 3. Margin keuntungan dari produsen sampai ke konsumen.

C. Distribusi Margin Pemasaran