37
3.1.4 Job Description
Dalam usaha “Home Industri Cempaka” terdapat seorang pemimpin perusahaan. Dibawah pimpinan perusahaan terdapat empat orang bagian, diantaranya
adalah Bagian Gudang, Bagian Penjualan dan Bagian keuangan.
1. Pemilik Perusahaan
Pemilik perusahaan
bertugas mengawasi
dan mengatur
operasional pelaksanaan atas kelancaran dan perkembangan di perusahaan, Sebagai pembuat
perencanaan, pengawasan dan penilaian, mengevaluasi pencapaian target penjualan dan meningkatkan produktifitas, menetapkan kebijakan-kebijakan serta tanggung
jawab untuk melaksanakannya, melihat laporan penjualan barang,serta bertanggung jawab atas semua kegiatan perusahaan dan merupakan pengambil keputusan terakhir
dan terkuat.
2. Bagian Gudang
Tugas dari seorang bagian gudang adalah Melakukan penyimpanan barang yang sudah diproduksi di gudang, mencatat barang yang ada di gudang, membuat
data barang yang baru jika ada barang yang masuk dari supplier, menghitung sisa barang yang ada, memberi laporan ke pemilik.
38
3. Bagian Penjualan
Tugas dari bagian penjualan adalah melakukan penerimaan pesanan dari konsumen, untuk mengolah kegiatan penjualan dan menjual hasil produksi
perusahaan serta mempunyai tugas untuk melaksanakan penjualan secara langsung dan melaporkan hasil penjualan yang terjadi setiap hari kepada pemilik.
3.2 Metode Penelitian
Di dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data. Metode yang dimaksud adalah
sebagai berikut : 1. Metode Deskriptif
Metode ini merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. Metode ini merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk menangani rumusan masalah yang pertama yaitu mengenai bagaimana strategi bisnis atau kegiatan usaha yang sedang berjalan pada
Home Industri Cempaka. Strategi bisnis yang sedang berjalan sulit diterapkan karena kurang dapat diakses oleh setiap pelanggan atau konsumen yang membutuhkan
informasi mengenai produk Home Industri Cempaka. 2. Metode Action
Metode Action ini merupakan metode penelitian yang berupa tindakan dan manipulasi data dalam penelitian. Metode ini merupakan metode yang digunakan
untuk menangani rumusan masalah kedua dan ketiga yaitu mengenai sistem informasi
39
penjualan berbasis web pada Home Industri Cempaka dan juga mengenai pengujian sistem informasi penjualan berbasis web pada Home Industri Cempaka agar dapat
dengan mudah diakses oleh para pelanggan maupun calon pelanggannya.
3.2.1 Desain Penelitian
Jenis metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif descriptive reasearch. Metode deskriptif descriptive reasearch yaitu metode
dalam penelitian suatu kasus dengan cara menuturkan pemecahan masalah dan mengumpulkan data sebagai gambaran keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta
- fakta yang ada Cholid Narbuko and H. Abdu Achmadi 2007 : 44. Metode deskriptif yaitu membuat deskriptif, gambaran dari sekelompok
manusia, objek, kondisi, pada masa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena yang mempunyai kriteria. Metode
action atau tindakan merupakan penelitian langsung, disertai dengan praktek di lapangan. Setelah mengetahui gambaran dari objek yang akan diteliti selanjutnya
diambil tindakan untuk membuat suatu program system informasi akademik yang akan dilaksanakan secara sistematis dan terencana, serta mempunyai nilai perbaikan
yang signifikan. Penelitian tindakan ini lebih efektif, karena akan terlihat langsung hasilnya. Salah satu syarat dalam melakukan penelitian tindakan adalah adanya
keinginan dari orang yang memilki masalah untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan mempunyai keinginan untuk memecahkannya.
40
3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk mendapat informasi yang dibutuhkan guna merancang
perangkat lunak berbasis agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Dalam kegiatan pengumpulan data ini penulis menggunakan data primer dan data sekunder.
3.2.2.1 Sumber Data Primer Wawancara dan Observasi
Dalam metode
ini, penulis
menggunakan metode
deskriptif yaitu
menggambarkan peristiwa yang terjadi pada objek penelitian. Sedangkan data dikumpulkan dengan beberapa teknik yaitu :
1. Studi Lapangan Studi lapangan adalah penelitian yang dilakukan secara langsung pada objek
penelitian yaitu Home Industri Cempaka Bandung. Dalam teknik ini penulis menggunakan 2 cara, yaitu:
a. Observasi Penulis mengadakan penelitian langsung ke lapangan dengan melakukan
Penelitian. Sehingga penulis mengetahui tentang kegiatan manajemen keuangan dan segala informasi yang berhubungan dengan pengolahan data barang di home industri
cempaka bandung.
41
b. Wawancara Interview Penulis mengadakan wawancara langsung dengan Bagian Gudang dan Bagian
Penjualan yang merupakan bagian yang terkait dengan masalah yang akan dibahas yaitu Pengolahan data barang.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder Dokumentasi
Memperoleh dan menyusun data-data yang penulis himpun dari dokumen- dokumen dan formulir-formulir dari perusahaan yang berhubungan dengan pokok
bahasan yang penulis teliti. Data sekunder ini berupa data yang telah tersedia dengan cara mengumpulkan data yang tertulis. Setelah data terkumpul penulis menganalisis
dan mempelajari dokumen atau catatan yang ada yang terdapat pada bagian gudang dan
penjualan, melakukan
penelitian dimana
pengambilan datanya
penulis mengambil contoh data barang.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem sangat dibutuhkan dalam perancangan sebuah sistem karena sebelum memulai pembuatan coding hendaknya merancang terlebih
dahulu metode pemodelan seperti apa yang harus digunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang professor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam
42
bukunya 1910 diidentifikasi ada 3 seri penilaian dalam memecahkan suatu kontroversi yang memadai :
1. Mengenali kontroversi. 2. Menimbang klaim alternatif.
3. Membentuk penilaian.
Tahap-tahap dan langkah-langkah pendekatan sistem :
Tahap I : Usaha Persiapan
Langkah 1 : Memandang perusahaan sebagai suatu sistem. 2 : Mengenali sistem lingkungan.
3 : Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
Tahap II : Usaha Definisi
Langkah 4 : Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem. 5 : Menganalisa bagian sistem dalam urutan tertentu.
Tahap III
: Usaha Solusi Langkah 6 : Mengidentifikasi solusi alternatif.
7 : Mengevaluasi solusi alternatif. 8 : Memilih solusi terbaik.
9 : Menerapkan solusi terbaik. 10 : Membuat tindak lanjut bahwa solusi itu efektif.
43
Gambar 3.2 : Pendekatan sistem
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Penulis menggunakan metode prototype sebagai pengembangan sistem karena dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling
berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan
secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan
efesiensi algoritma,
kemampuan sistem
operasi dan
interface yang
menghubungkan manusia dan komputer. Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhakan kerjasama yanga baik
diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan
pelanggan akan mengetahui proses-proses dalm menyelasaikan sistem yang diinginkan.
44
Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci agar model prototype ini berhasil
dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk
mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi
yang sudah ditentukan.
Gambar 3.3 : Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototipe Sumber : Abdul Kadir 2003
45
Tahapan-tahapan prototyping yaitu: 1. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa merancang
sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user. dengan cara melakukan mengumpulkan data dengan observasi, dan wawancara.
2. Pada tahap kedua yaitu membuat prototype, penulis akan membuat prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan
dirancang.
3. Pada tahap ketiga yaitu pengujian prototype, penulis akan melakukan uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat
digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai.
4. Pada tahap keempat yaitu memperbaiki prototype, penulis akan menentukan apakah sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan beberapa
perbaikan atau bahkan dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi, dan setelah perbaikan sistem itu selesai dikerjakan, penulis akan kembali lagi pada tahap yang
ketiga yaitu dengan melakukan pengujian prototype kembali.
5. Pada tahap kelima, tahap terakhir yaitu mengembangkan versi produksi, penulis akan menyelesaikan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai dan memberikan
gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui.
46
Keunggulan prototyping adalah: 1. Adanya komunikasi yang baik antara guru dan pengembang
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pengolahan data
3. Guru berperan aktif dalam pengembangan system 4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya
Kelemahan prototyping adalah : 1. Pengguna kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang
ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
2. Pengembang biasanya
ingin cepat
menyelesaikan proyek.
Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk
membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .
3. Hubungan wali murid dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
47
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Adapun beberapa alat bantu yang dapat digunakan dalam analisis dan perancangan sistem dalam metode pendekatan sistem berorientasi objek diantaranya
adalah: 1. Use Case
Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati 2011 : 21 Use Case menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau
kelas. 2. Activity Diagram
Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati 2011 : 143 Diagram aktifitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana
sistem itu dirakit. Diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis juga. Diagram aktifitas menunjukan aktifitas sistem dalam
bentuk aksi-aksi. 3.
Sequence Diagram. Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati 2011 : 174 Diagram
sequence dimaksudkan untuk mengembangkan komunikasi antara objek, bukan memanipulasi data saat berkomunikasi.
4. Class Diagram Class diagram menurut Munawar 2005 : 28 merupakan himpunan dari
objek-objek yang sejenis. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat state dan perilaku behavior. State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang dinyatakan dalam
48
attributeproperties. Sedangkan perilaku suatu objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindakberaksi dan memberikan reaksi.
5. Collaboration Diagram Collaboration diagram menurut Munawar 2005 : 101 adalah perluasan dari
objek diagram. Objek diagram menunjukkan objek-objek yang hubungannya satu dengan yang lain. Collaboration diagram menunnjukkan mesage-message objek yang
dikirim satu sama lain. 6.
Component Diagram Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati 2011 : 93 manfaat diagram
komponen adalah bila ada salah satu komponen yang rusak atau tidak sesuai dengan tujuan sistem, kita tinggal mengganti komponen itu dengan komponen yang lain.
Dalam membongkar pasang komponen yang perlu diperhatikan adalah batasan Boundary komponen itu.
7. Deployment Diagram
Deployment diagram menurut Munawar 2005 : 125, menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada
bagian-bagian hardware.
3.2.4 Pengujian Software
Terdapat 2 metode pengujian software yaitu black box dan white box namun yang digunakan penulis adalah black box. Menurut Asep Wahyudin 2011 : Black
Box lebih fokus pada kebutuhan fungsional software, black box bukanlah sebuah
49
alternative untuk selanjutnya melakukan white box namun lebih kepada untuk menemukan kelas error yang berbeda. Black Box biasanya menemukan beberapa
error diantaranya adalah function yang salahhilang, interface yang error, error dalam struktur data atau di luar akses database, dll.
Berikut adalah beberapa metode dalam black box testing yang digunakan oleh penulis :
1. Equivalence Partioning Jika inputan adalah range atau nilai yang spesifik, 1 yang benar dan 2 yang
salah akan ditemukan. Jika kondisi input adalah Boolean, 1 jawaban benar dan 1 jawaban yang salah akan ditemukan.
2. Robustness Testing Data yang dipilih atau diinputkan diluar ketentuan yang seharusnya misalnya
data yang menjadi ketentuan untuk di inputkan adalah 1-5 sementara dengan robustness testing kita menginputkan angka lebih dari 5 dan kurang dari 1. Data yang
diinputkan adalah data yang abnormal. 3. Endurance Testing
Test yang dilakukan berulang kali untuk mengetahui ketahanan atau kemampuan sistem. Misalnya kita melakukan input data number secara terus menerus
dalam beberapa jam.
50
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalankan oleh suatu organisasi, sehingga
mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang terlibat.
4.1.1 Analisis Prosedur Yang Berjalan
Analisis terhadap sistem yang berjalan hendaknya perlu dilakukan sebelum dilakukannya perancangan sistem yang akan diusulkan. Dan harus pula
dilakukan analisis terhadap hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas.
4.1.1.1 Use Case Diagram
Use Case Diagram memperlihatkan hubungan diantara aktor dan use case. Aktor merepresentasikan seorang user atau subsistem lain yang akan berinteraksi
dengan sistem.
Sedangkan use
case merupakan
urutan kejadian
yang menggambarkan interaksi antara user dengan sistem. Fungsionalitas sistem
didefinisikan ke dalam use case dari sudut eksternal sistem yang berguna untuk uji kelayakan sistem.
51
Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Pembelian , Penjualan Yang Berjalan
4.1.1.2 Skenario Use Case
Skenario use case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan
penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan-tahapan sekenario use case Penyewaa pada Home Industry Cempaka yang sedang berjalan adalah sebagai
berikut : 1. Nama Use Case
: penjualan Aktor
: pelanggan, bagian penjualan Tujuan
: melakukan penjualan Tabel 4.1 Tabel Skenario Use Case Penjualan
Pelanggan Bagian Penjualan
1. Menetapkan barang yang akan dibeli
2. Mencatat daftar barang yang mau
Pembelian Pelanggan
Supplier Bagian Gudang
Penjualan
52
dibeli 3.Membuat kwitansi transaksi
pembelian barang 4.Menerima kwitansi dan membayar
barang yang sudah dibeli 5.Menerima pembayaran
2. Nama Use Case : pembelian
Aktor : bagian gudang , supplier
Tujuan : pembelian barang
Tabel 4.2 Tabel Skenario Use Case Pembelian Supplier
Bagian Gudang 1.Mencatat data barang yang akan
dibeli .2. Menerima data barang
3.Menyerahkan barang dan kwitansi 4.Menerima barang dan kwitansi
5.Mencatat dan membayar barang yang sudah dibeli
6.Menerima pembayaran 7.Mencatat pembayaran
53
4.1.1.3 Activity Diagram
Activity diagram digunakan untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan yang ada di dalam suatu sistem. Agar dapat lebih memahami tentang sistem yang
akan dibuat, maka perlu dibuatkan activity diagram tentang sistem yang sedang berjalan, yaitu:
Gambar 4.2 Activity Diagram Penjualan Yang Berjalan
Gambar 4.3 Activity Diagram Pembelian Yang Berjalan
54
4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan
Setelah melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan, penulis menemukan beberapa permasalahan baik itu secara langsung maupun tidak
langsung yang dapat mempengaruhi kinerja terhadap sistem yang ada. Masalah- masalah ini apabila ditinjau lebih jauh lagi akan berpengaruh terhadap
pengembangan sistem
nantinya. Setelah
melakukan identifikasi
terhadap penyebab permasalahan yang ada, penulis juga melakukan pengamatan dengan
maksud untuk mengumpulkan fakta atau data yang menjadi permasalahan pada sistem ini. Adapun masalah-masalahnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Evaluasi sistem yang sedang berjalan
No Permasalahan
Bagian Penyelesaian
1 Pencatatan transaksi
pembelian dan penjualan barang masih dilakukan
dengan cara pencatatan ke dalam buku sehingga sering
terjadi kesalahan pencatatan yang mengakibatkan
penggandaan barang. Penjualan
dan Manufaktur
Merancang suatu sistem informasi Penjualan, pembelian dan
Persediaan dengan sebuah media penyimpanan yang terintegrasi
dengan baik sehingga tidak terjadi redudansi data.
2
Pengelolaan data keluar masuk barang
Penjualan dan
Manufaktur Pembuatan stok barang dengan
komputerisasi sehingga memudahkan
55
di bagian gudang belum terkendali
sehingga mengakibatkan adanya
kekurangan dalam perhitungan stok persediaan
barang. proses pengecekan barang.
3 Dalam proses pencatatan
masih adanya permasalahan dalam menghitung jumlah
barang yang diterima atau barang yang keluar dan dalam
penghitungan jumlah barang masih menggunakan
kalkulator sehingga memperlambat proses
perhitungan. Penjualan
dan Manufaktur
Membuat suatu sistem informasi Data Barang yang masuk dengan
sebuah media laporan pembelian barang sehingga dalam proses
tersebut tidak akan memerlukan waktu yang lama.
4.2 Perancangan Sistem
Perencanaan sistem merupakan syarat untuk melakukan pengembangan sistem. Perencanaan sistem ini menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan
fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan
56
sistem serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan. Perancangan sistem dapat diartikan sebagai :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. 2. Pendefinisian atas kebutuhan-kebutuhan fungsional.
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi. 4. Menggambarkan sistem yang akan dibentuk, berupa peng-gambaran
perencanaan, pembuatan sketsa, pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
5. Konfigurasi komponen software dan hardware sistem.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem yang akan diaplikasikan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada pengguna tentang sistem yang akan
dibangun dan mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci. Tujuan perancangan sistem informasi ini akan
diuraikan sebagai berikut : 1. Untuk mengurangi kekurangan dan kelemahan–kelemahan yang ada pada
sistem sebelumnya
serta meningkatkan
ketepatan, kecepatan
dan keakuratan informasi yang dibutuhkan.
2. Diharapkan dapat meningkatkan kinerja kerja pegawai sehingga pelayanan terhadap pelanggan pun menjadi lebih baik.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Sistem informasi pembelian , penjualan dan manufaktur di Home Industry Cempaka memiliki beberapa prosedur, dari hasil analisis yang dilakukan pada bab
57
sebelumnya, maka penulis akan mencoba merancang sistem baru yang diusulkan. Pada prosedur yang diusulkan ini, penulis melakukan beberapa perubahan dan
penambahan dalam hal proses, penyimpanan data dan pembuatan laporan yang semula dilakukan secara manual yaitu proses pencatatan dalam buku diganti
menjadi proses komputerisasi dimana bagian yang terlibat dalam proses yang ada di sistem informasi pembelian dan penjualan terkait dengan pengelolaan data di
sistem informasi tersebut menggunakan database yang sama atau terintegrasi ke satu database.
4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
Perancangan ini
mencakup use
case diagram,
activity diagram,
collaboration diagram, class diagram, object diagram, sequence diagram, component diagram dan deployment diagram yang menghasilkan sistem lebih
baik. Proses yang dirancang diuraikan menjadi beberapa bagian yang dapat membentuk sistem tersebut menjadi satu kesatuan komponen.
4.2.3.1 Use Case
Use case adalah gambaran fungsionalitas dari sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan
dibangun, use case diagram penyewaan alat pesta dapat dilihat pada gambar 4.6
58
Gambar 4.4 Use Case Diagram Sistem Informasi Pembelian , Penjualan dan Manufaktur yang Diusulkan
4.2.3.2 Skenario Use Case
1. Nama Use Case : Pesan barang
Aktor : Bagian manufaktur
Tujuan : Memesan barang ke supplier
Tabel 4.4 Tabel Skenario Use Case Pesan Barang Manufaktur
Sistem 1. Menginput barang yang akan
dipesan 2. Menampilkan data barang yang akan
dipesan 3.Menginputkan jumlah barang
yang akan dipesan 4.Meyimpan data pesanan kedalam
database
59
2. Nama Use Case : pembelian
Aktor : bagian pembelian
Tujuan : melakukan pembelian
Tabel 4.5 Tabel Skenario Use Case Pembelian Bagian Pembelian
Sistem 1. Menginputkan data barang yang
mau dibeli 2. Menampilkan data barang
3.Menginputkan jumlah barang yang dibeli
3. Menghitung total harga atas barang yang dibeli
4. M
enyimpan data transaksi pembelian yang telah dilakukan
kedalam database.
5.Menampilkan data pembayaran dan menampilkan nota pembelian
6.Mencetak nota pembelian
3. Nama Use Case : racikan
Aktor : Bagian manufaktur
Tujuan : Mengolah barang mentah
60
Tabel 4.6 Tabel Skenario Use Case Pengolahan racikan Manufaktur
Sistem 1. Menginput barang yang akan
diolah 2. Menampilkan data barang yang
dibutuhkan untuk diolah 3.Menginputkan jumlah barang
yang akan diolah 4.Menampilkan dan meyimpan data
barang kedalam database
4. Nama Use Case : komposisi
Aktor : Bagian manufaktur
Tujuan : mengelola komposisi produk
Tabel 4.7 Tabel Skenario Use Case komposisi Bagian Manufaktur
Sistem 1. Menginput data racikan yang
akan dikelola 2. Menampilkan data racikan yang
dibutuhkan untuk diolah 3.Menginputkan jumlah
komposisi 4.Menghitung biaya produksi
61
5.Menampilkan biaya produksi
5. Nama Use Case : penjualan
Aktor : bagian penjualan
Tujuan : melakukan proses penjualan
Tabel 4.8 Tabel Skenario Use Case Penjualan Bagian Penjualan
Sistem 1. Menginputkan daftar barang
yang akan dijual 2. menampilkan data barang
3. Menginputkan jumlah barang yang dijual
4. Menghitung total harga atas barang yang dijual
5.M
enyimpan data transaksi penjualan yang telah dimasukan ke database.
6.Menampilkan data pembayaran dan menampilkan kwitansi pembayaran
7.Mencetak kwitansi pembayaran
62
4.2.3.3 Sequence Diagram
Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antar objek dalam waktu yang berurutan. Tetapi pada dasarnya sequence diagram selain
digunakan dalam
lapisan abstraksi
model objek.
Kegunaannya untuk
menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Komponen
utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang
ditunjukkan dengan proses vertikal. Berikut adalah sequence diagram yang ada pada sistem pembelian ,
penjualan dan manufaktur pada Home Industry Cempaka, yaitu:
1.Bagian Pemesanan
Bagian pembelian masuk ke halaman login dan mengisi username dan password jika username dan password benar maka bagian pemesanan akan masuk
masuk ke form menu yang akan menampilkan form pemesanan kemudian bagian pemesanan menginputkan data pesan dan menyimpannya serta mencetak nota
pesan barang.
63
Gambar 4.5 Sequence Diagram Pembelian
1. Bagian Pembelian
Bagian pembelian masuk ke halaman login dan mengisi username dan password jika username dan password benar maka bagian pembelian akan masuk
masuk ke form menu yang akan menampilkan form pembelian kemudian bagian penjualan menginputkan data pembelian dan menyimpannya serta mencetak nota
pembelian barang.
: Bagian pembelian Form Login
Databas e Menu Utama
Form Pemes anan
1:Menampilkan form login 2.Form login
3.Usernam e dan pass word 4.Verifikas i username dan pas s word
5.Has il verifikasi 6.Us ername dan pas s word tidak valid
7.Username dan pas s word valid 8.Menam pilkan form pem es anan
9.Input data pemes anan 10.Simpan data pemes anan
11.Menampilkan kwitans i pemes anan
64
Gambar 4.6 Sequece Diagram Pembelian
2. Sequence Diagram Racikan
Bagian Manufaktur masuk ke halaman login dan mengisi username dan password jika username dan password benar maka bagian manufaktur akan masuk
masuk ke form menu dan di form menu akan menampilkan form racikan sehingga bagian manufaktur dapat menginputkan, mengedit, menyimpan dan menghapus .
: Bagian pembelian Form Login
Database Menu Utama
Form Pembelian
1:Menampilkan form login 2.Form login
3.Username dan password 4.Verifikasi username dan password
5.Hasil verifikasi 6.Username dan password tidak valid
7.Username dan password valid 8.Menampilkan form pembelian
9.Input data pembelian 10.Simpan data pembelian
11.Menampilkan kwitansi pembelian
65
Gambar 4.7 Sequece Diagram Racikan
3. Sequence Diagram Komposisi