.2. PENGANTAR SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF

27 45 putih m uka 2 Isyarat pengganti klakson kuning 55 putih m uka 2 M enambah terang lampu jauh 55 kuning m uka 2 Penerangan lampu put ih wakt u kabut 5 10 putih dalam Penerangan ruangan 5 10 putih dalam Penerangan bagasi 23 orange m uka 1 Isyarat kendaraan akan Belok ke kanan ke kiri 23 orange m uka 2 Isyarat ada kendaraan yang rusak dan ditarik Isyarat ada kendaraan M acet di at as jalan 28 3. Lam pu blit bersama 45 60 put ih muka, bersam a lam pu jauh 2 Isyarat sebagai penggant i kalkson lam pu jauh kuning 4. Lampu rem 21 23 merah 2 2 M emberi isyarat bahw a kendaraan diperlam bat at au akan berhent i 5. Lampu m undur 23 put ih Belakang 2 1 M emberi isyarat kendaraan akan mundur Yang t erlihat pada malam hari Jum lah No Nama lampu Daya warna Posisi M ak. M in Kegunaan 1. Lampu kota 5 8 putih muka 2 2 M em beri tanda ada m obil orange m erah Belakang 2 2 M engetahui lebar kendaraan 2. Lampu blit 45 60 putih muka 2 2 M em beri isyarat kuning Pengganti klakson 29 3. Lampu posisi 58 kuning muka 2 0 M enget ahui : lebar muda t engah 2 0 Panjang belakang 2 0 dan t inggi kendaraan 4. Lampu nom or put ih belakang 2 1 Penerangan plat nom or 30 Macam-macam Lampu Pijar Terdiri dari : Lampu pijar biasa Lampu pijar halogen Lampu biasa Fungsi : Apabila filamen menjadi panas walfram akan memijar dan mengeluarkan cahaya sekitar 10 – 18 lumenwatt. Supaya filamen tidak terbakar udara harus dikosongkan. Filamen disini tidak boleh terlalu panas karena walfram akan menguap dan menghitamkan gelas. Konstruksi lampu kepala Gambar 3. 2. Konstruksi lampu pijar L. Kepala 2 filamen simetris Lampu kepala 2 filamen asimetris ฀ Nok supaya bola lampu dapat duduk dengan posisi yang betul FL dekat FL jauh T. m assa TL dekat T lampu jauh 31 Lampu halogen Konstruksi lampu H4 Gambar 3. 3. Konstruksi lampu halogen Filamen lampu Dekat Filam en lampu Jauh Kaca Glas kuarsa Pit ingan soket Spesifikasi Term inal M assa Term inal lampu jauh Terminal lampu dekat 32 Fungsi : Lampu halogen menyala lebih terang dari pada lampu pijar biasa karena filamen lebih panas. Akibat filamen yang lebih panas walfram akan menguap lebih cepat. Supaya uap walfram tidak berkondensasi di atas gelas, maka lampu harus diisi dengan gas halogen. Gas halogen akan membantu supaya walfram bisa kembali sendiri ke filamen. Spesifikasi : a Tekanan gas : 10 bar - Ruang didalam lampu harus kecil - Ruangan yang kecil tutup gelas menjadi lebih dekat dengan filamen, akibatnya gelas juga lebih panas b Tutup gelas lampu : Karena gelas juga akan menjadi lebih panas maka gelas dibuat dari pasir kuarsa yang tahan terhadap temperatur tinggi c Gas halogen : Terbuat dari Natrium Bromida 33 No. N a m a Tegangan Daya Gambar 1. Lampu silindris bayonet 4 W 2. Lampu tusuk 53 W 3. Lampu bola bayonet 105 W 4. Lampu sofite 215 W 5. Lampu rem 1 filamen 23 W 6. Lampu remkota 2 filamen 215 W 7. Lampu kepala bayonet sepeda motor 6, 12V 2525 W 3535 W 8. Lampu kepala asimertis 4540 W 9. Lampu H1 55 W 10 Lampu H3 55 W 11. Lampu H4 12, 24V 6065 W Bisa menggunakan tegangan 6, 12, 24 V 34 Lampu Kepala Fungsi : lampu kepala untuk membungkus berkas cahaya untuk memberikan kuat penerangan kuat penerangan yang cukup pada arah yang kita inginkan. Lampu kepala pada dasarnya bisa dibagi menjadi 2 : Lampu kepala pijar Lampu kepala dengan sealed beam

1. Lampu kepala dengan lampu pijar Konstruksi

Keterangan 1 = Lampu pijar 2 = Reflektor 3 = Kaca bias 4 = Pemegang lampu kepala 5 = Tutup lampu pijar Gambar 3. 4. Konstruksi lampu kepala 35 Reflektor : reflektor merupakan cermin cekung yang berbentuk parabola fungsinya untuk memantulkan sinar lampu pijar, supaya sifat refleksi cukup baik maka permukaan reflektor dilapisi dengan alumunium. hal ini dilakukan dengan menguapkan pada bidang parabola. Titik api : Apabila sinar datang dari titik api maka sinar akan dipantulkan sejajar sumbu utama reflektor Supaya satu reflektor dapat digunakan untuk lampu jauh dan dekat dibuat konstruksi khusus : Sistem Europa Sistem Amerika Pantulan sinar Sinar dipantulkan Miring ke atas dan ke bawah miring ke bawah Gambar 3. 5. Reflektor dan titik api