Uji Ketahanan Galur – Galur Kenaf ( Hibiscus cannabinus L. ) Terhadap Keracunan Aluminium

UJI KETAHANAN GALUR – GALUR KENAF
( Hibiscus cannabinus L. ) TERHADAP KERACUNAN
ALUMINIUM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Strata Satu ( S-1 )
Program Studi Agroteknologi

Diajukan oleh :
MUHAMMAD TOHIRIN
( 201110200311008 )

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

HALAMAN PENGESAHAN

NAMA


: MUHAMMAD TOHIRIN

NIM

: 201110200311008

JURUSAN/PROG. STUDI : AGRONOMI/AGROTEKNOLOGI
JUDUL PENELITIAN

: UJI KETAHANAN GALUR-GALUR KENAF
(Hibiscus cannabinus L.) TERHADAP
KERACUNAN ALUMINIUM

Skripsi Ini Telah Diterima Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pertanian Pada Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian-Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang

Mengesahkan,


Dekan,

Ketua Jurusan,

Dr. Ir. Damat, MP
NIP.196402281990031003

Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP
NIP. 196410201991011001

SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
NAMA

: MUHAMMAD TOHIRIN

NIM

: 201110200311008


JURUSAN

: AGRONOMI

FAKULTAS : FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “UJI KETAHANAN GALUR
-GALUR KENAF (Hibiscus cannabinus L.) TERHADAP KERACUNAN
ALUMINIUM”adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan
kecuali dalam bentuk kutipan yang diacu dalam naskah ini dan telah disebut
sumbernya. Ide dan biaya penelitian di bawah tanggung jawab Dr. Marjani, MP
(Ketua Peneliti) selaku pembimbing pendamping di Balai Tanaman Pemanis dan
Serat (BALITTAS).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi akademik.

Mengetahui,
Pembimbing Pendamping

Malang,06 Januari 2016

Yang Menyatakan,

Dr. Marjani, MP

Muhammad Tohirin

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir penelitian
dengan judul “Uji Ketahanan Galur – Galur Kenaf ( Hibiscus cannabinus L. )
Terhadap Keracunan Aluminium”.
Selama proses penulisan laporan akhir penelitian tersebut, penulis banyak
mendapatkan bimbingan dan dukungan dari semua pihak, oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Damat, MP. selaku Dekan Fakultas Pertanian Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP. selaku Ketua Jurusan Agronomi Fakultas
Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dr. Ir. Erny Ishartati, MP. Selaku dosen pembimbing utama yang telah
memberikan


bimbingan

dan

pengarahan

sehingga

laporan

ini

terselesaikan,
4. Dr. Ir. Aniek Iriany, MP. Selaku dosen pembimbing pendamping yang
telah

memberikan

saran


dan

pengarahan

sehingga

laporan

ini

terselesaikan.
5. Dr. Marjani, MP. Selaku dosen pembimbing pendamping yang telah
memberikan saran dan pengarahan sehingga laporan ini terselesaikan.
6. Dr. Ir. Fatimah Nursandi, M.Si. Selaku penguji pendamping yang telah
memberikan saran dan pengarahan sehingga laporan ini terselesaikan.
7. Dr. Ir. Syarif Husen, MP. Selaku penguji pendamping yang telah
memberikan saran dan pengarahan sehingga laporan ini terselesaikan.
Penulis menyadari tiada yang sempurna di dunia, sehingga semua kritik dan
saran sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini dan penulis berharap semoga

laporan ini dapat bermanfaat serta perbuatan semua pihak yang telah membantu
penyelesaian laporan ini mendapat rahmat dan pahala dari Allah SWT amin.
Malang, 06 Januari 2016.
Penulis

DAFTAR ISI
Isi

Hal

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. v
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. vi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1
1.1.

Latar Belakang ……………………………………………………… 1

1.2.


Rumusan Masalah ………………………………………………….. 3

1.3.

Tujuan ………………………………………………………………. 3

1.4.

Hipotesis ……………………………………………………………. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………… 4
2.1.

Tanaman Kenaf …………………………..………………………… 4

2.1.1. Biologi Tanaman Kenaf …………………………………………… 5
2.1.2. Syarat Tumbuh Kenaf ……………………………………………… 6
2.1.3. Toleransi Tanaman terhadap Cekaman Aluminium ……………….. 7
2.1.4. Kriteria Tanaman yang Tahan terhadap Keracunan Aluminium ….. 7

2.1.5 Gejala Tanaman yang Keracunan Aluminium ……………………… 8
BAB III METODE PELAKSANAAN ……………………………………… 9
3.1.

Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………………. 9

3.2.

Alat dan Bahan Penelitian ………………………………………….. 9

3.3.

Metode Penelitian …………………………………………………… 9

3.4.

Tahapan Penelitian …………………………………………………. 10

3.4.


Variabel Pengamatan ……………………………………………….. 13

3.5

Analisis Data ………………………………………………………... 14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………… 16
4.1.

Hasil ………………………………………………………………… 16

4.1.1. Panjang akar, panjang hipokotil……………………………………. 16
4.1.2. Berat kering akar, Berat kering hipokotil…………………………… 17
4.1.3. Nilai indeks cekaman aluminium terhadap ketahanan
galur – galur keenaf ………………………………………………..

18
iv

4.2.


Pembahasan ………………………………………………………… 19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………… 26
5.1.

Kesimpulan …………………………………………………………. 26

5.2.

Saran ……………………………………………………………….. 26

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 27

DAFTAR LAMPIRAN
No.

Teks

Hal

1.

Analisis ragam panjang akar ……………………………………... 30

2.

Analisis ragam panjang hipokotil ………………………………... 30

3.

Analisis ragam berat kering akar ………………………………… 30

4.

Analisis ragam berat kering hipokotil …………………………… 31

5.

Denah penelitian …………………………………………………. 32

6.

Perhitungan pemberian konsentrasi Al …………………………... 33

7.

Pembuatan larutan Al dan pembuatan
nutrisi hara makro dan mikro …………………………………….

8.

34

Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ……………………………. 35

vii

DAFTAR TABEL
No.

Teks

Hal

1.

Persiapan Larutan Stok dan Nutrisi …………………………….

11

2.

Rerata panjang akar, panjang hipokotil…………………………

16

3.

Rerata berat kering akar, berat kering hipokotil………………… 17

4.

Nilai indeks cekaman aluminium terhadap panjang akar, panjang
hipokotil, berat kering akar, berat kering hipokotil …………….

18

vi

DAFTAR PUSTAKA
Adjie. 2007. Budidaya Kenaf. Jurnal Balai Penelitian Tanaman tembakau dan
Serat. Malang. Di akses tanggal 12 Desember 2014
Damanik, M.M.B. B.E, Hasibuan, Fauzi, Sarifuddin, dan H, Hanum. 2010.
Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press, Medan.
Dempsey. J.M. 1975. Fibre crops. A University of Florida Book. The University
Presses of Florida,Gainesville. USA. 457p.
Elfiati, D. 2005. Seleksi Rizobium Asal Tanaman Sengon (Paraserianthes
falcataria (L.) Nielsen) terhadap Keasaman dan Aluminium. Jurnal Agrisol
Vol. 4 No. 1 Juni 2005: 22-26.
Firmansyah, A. 2010. Respon Tanaman Terhadap Aluminum. Palangkaraya : Staf
Balai Pangkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah.
Hossain, M. D, M. M. Hanafi, H. Jol dan A. H. Hazandy. 2011. Growth, yield and
fiber morphology of kenaf (Hibiscus cannabinus L.) grown on sandy bris
soil as influenced by different levels of carbon. African Journal of Biotech.
10(50) : 10087 – 10094.
Hasyim, H. 2011. Pemuliaan Tanaman (Padi dan Jagung). USU Press, Medan.
Hanafiah, K. A., 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persanda,
Jakarta.
Hardjowigeno,S dan Rayes, L., 2005. Tanah Sawah. Bayumedia Publishing,
Malang.
Hanum, C., W.Q. Mugnisjah, S. Yahya, D. Sopandie, K. Idris, dan A. Sahar.
2009. Penapisan Kedelai Toleran Cekaman Aluminium dan Kekeringan.
Forum Pascasarjana 32(4): 295-305.
Khalil, H.P.S, A, NL, Suraya. 2010. Anhydride modification of cultivated kenaf
bast fiber : Morphological, spectroscopic, and thermal studies.
BioResource 6 ( 2 ):1122-1135
Koesrini. 2001. Studi metode skrining ketahanan terhadap aluminium pada
kedelai. Tesis S2, UGM, Yogyakarta.
Liu, L. Wang,Q. Xia, Z. Yu, J. and Cheng, L. ( 2010 ). Mechanical modification
of degummed jute fibre for high value textile end use. Journal of
Industrial Crops and Product. 31, 43-47.
Maulana, Y., 2011. Karakter Vegetatif dan Reproduktif Tanaman Mutan Padi
Sensitif Aluminium. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Prijambada, I.D., & Proklamasiningsih, E. 2010. Effect of Organic Acids
Amendment on the Growth and Yield of Soybean in Ultisol. Int. J. Agric.
Biol. 12: 566-570.
Purnamaningsih, R dan Ika Mariska. 2008. Pengujian Nomor-nomor Harapan
Padi Tahan Al dan pH Rendah Hasil Seleksi In Vitro dengan Kultur Hara.
Jurnal AgroBiogen 4(1):18 - 23.

Rustini, S. Marjani U. Setyo Budi. 2007. Pertumbuhan bibit kenaf pada media
hidroponik dengan berbagai pH dan kandungan Fe. Laporan hasil
penelitian Balittas. Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat.
Ryan, P.R., Tyerman, S.D, Sasaki, T., Furuichi, T., Yamamoto, Y., Zhang, W.H.,
and Delhaize, E. 2011. The identification of aluminium-resistance genes
provides opportunities for enhancing crop production on acid soils. J Exp
Bot 62(1):9-20.
Roslim, D.I. 2010. Karakter Root Re-Growth Sebagai Parameter Toleransi
Aluminium Pada Tanaman Padi. Jurnal Natur Indonesia ISSN14109379:1-15. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sosiati, H. Harsojo, R. Soekrisno, D. A. K, Widyorini, , Wijayanti, Triyana, 2012.
Change in Microstructure of Kenaf Fiber due to Chemical and Steam
Treatments, International Conference of Physiscs,
Shi, J. S. Q, Shi. H. M. Barnes, C. U. Pittman, Jr. 2011.A Chemical Process for
Preparing Cellulosic Fibers Hierarcically from Kenaf Bast Fibers,
BioResources 6, 879-890,
Sudjindro. 2003. Laporan Simposium International Kenaf di Beijing 19 – 21
Agustus 2003. Laporan Bulan Oktober. Balittas Malang.
Sudjindro. 2005. Status Plasma Nutfah Tanaman Serat Karung. Buku Pedoman
Pengelolaan Plasma Nutfah Tanaman Perkebunan. Puslitbangbun. Bogor.
Sudjindro. 2011. Prospek Serat Alam Untuk Bahan Baku Kertas Uang. Perspektif
10 ( 2 ) : 92-104.
Suhartini, T. 2004. Perbaikan varietas padi untuk lahan keracunan Fe. Buletin
Plasma Nutfah. 10(1):1–11.
Suhartatik, E., Makarim, A.K. 2010. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Balai
Besar Penelitian Tanaman Padi, Bogor.
Soemarsono, 2011. Kajian Toleransi Aluminium Dari Kultivar Padi Lokal
Sumatera Barat Pada Ultisol Dengan Metode Penanaman SRI (The System
of Rice Intensification).blogspot.com/2011/04/kajian toleransi aluminium.
Di akses 12 Desember 2014
Sitaresmi, T., R.H. Wening, A.T. Rakhmi, N. Yunani, dan U. Susanti. 2013.
Pemanfaatan Plasma Nutfah Padi Varietas Lokal dalam Perakitan Varietas
Unggul. Iptek Tanaman Pangan 8(1): 22-30.
Sunadi, I. Wahidi, dan M.Z.H. Utama. 2010. Penapisan Varietas Padi Toleran
Cekaman Fe2+ pada Sawah Bukaan Baru dari Aspek Agronomi dan
Fisiologi. Akta Agrosia 13(1): 16-23.
Spehar, C.R., & Souza, L.A.C. 2006. Selection for aluminum tolerance in tropical
soybeans. Pesqui. Agropecu. Trop. 36: 1-6.
Tian Q.Y. Sun P. Chen Jand Zhang W.H.2010.Aluminium-induced inhibition of
root elongation in Arabidopsis is mediated by ethylene and auxin. Journal
of Experimental Botany, Vol. 61.

Utama, M.Z.H,. 2010. Penapisan varietas padi gogo toleran cekaman aluminium.
J. Agron. Indonesia 38(3): 163-169.
Wang, J.W. & Kao, C.H. 2004. Reduction of Aluminum-inhibited Root growth of
Rice Seedlings with Supplemental Calcium, Magnesium and Organic
Acids. Crop, Env and Bioinf 1:191-198.

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanaman kenaf (Hibiscus cannabinus L.) telah lama dikenal sebagai
tanaman penghasil serat untuk bahan baku karung goni (Sudjindro, 2003). Namun
akhir-akhir ini penggunaan serat kenaf tidak hanya untuk karung goni saja, tetapi
sudah digunakan sebagai bahan baku industri lain yang lebih prospektif dan
bernilai ekonomi tinggi yaitu sebagai bahan baku pembuatan geo-textile, fibre
drain, fibre board untuk interior mobil, particle board, pulp dan kertas.
(Sudjindro et al., 2005).
Menurut data Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, kebutuhan
serat kenaf di Indonesia pada Tahun 2005 diperkirakan 8.000 ton, dan pada Tahun
2006 sebesar 10.000 ton. Varietas unggul kenaf yang telah dihasilkan Balittas
adalah KR 11 untuk lahan bonorowo; KR 14 dan KR 15 untuk lahan podsolik
merah kuning (PMK), KR 9 dan KR 12 untuk lahan kering. Varietas–varietas
tersebut dapat ditanam sembarang waktu karena kurang terpengaruh oleh
fotoperiodisitas. Pengembangan kenaf adalah di Jawa (Barat, Tengah, Timur),
Lampung, Riau, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan (Selatan, Timur, Tengah, dan
Barat). Melihat kebutuhan kenaf yang masih tinggi dimana kebutuhan serat kenaf
nasional mencapai 3.000 ton dan baru dapat terpenuhi 1.500 ton. Dan saat ini,
pemenuhan kenaf nasional didatangkan dari Vietnam dan Malaysia (Sudjindro et
al., 2005).
Lebih dari 55 juta hektar lahan pertanian di Indonesia bersifat masam.
Aluminium (Al) diketahui sebagai faktor utama penyebab toksik bagi tanaman
1

2

yang tumbuh di tanah yang bersifat masam. Beberapa kendala yang umum pada
tanah ultisol adalah reaksi tanah sangat masam sampai masam (pH-nya 4,1-4,8),
ratio C/N tergolong rendah, kejenuhan Al tinggi, miskin kandungan hara makro
terutama P, K, Ca, Na, dan Mg, kandungan bahan organik rendah, konsentrasi
mangan (Mn) yang tinggi, kapasitas tukar kation rendah dan peka terhadap erosi
(Damanik dkk., 2010).
Permasalahan dalam pengembangan kenaf di Indonesia adalah tingkat
kompetisi dengan komoditas lain dalam memperoleh lahan yang potensial atau
subur

dan

tergeser

oleh

komoditas

pangan.

Untuk

mempertahankan

keberadaannya, pengembangan kenaf harus diarahkan ke lahan yang kurang
potensial seperti lahan podsolik merah kuning (PMK). Masalah yang paling
menonjol di lahan PMK adalah pH nya rendah, dibarengi tingginya konsentrasi Al
dan Fe serta peka terhadap erosi. Selain itu PMK miskin akan unsur hara seperti
P, Ca, Mg, S, dan Mo, kemudahan K tercuci dan sering adanya pengaruh jelek
dari ion H. Pada kondisi demikian pertumbuhan tanaman kenaf akan terhambat.
Untuk mengatasi kendala tersebut penggunaan varietas unggul yang
memiliki ketahanan terhadap cekaman abiotik agar adaptif di lahan PMK
merupakan salah satu pemecahan yang cukup rasional. Varietas unggul adaptif
merupakan komponen teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan
dibandingkan dengan upaya perbaikan kondisi lingkungan seperti meningkatkan
pH tanah atau memperbaiki sifat fisika-kimia tanah.
Pentingnya penelitian ini dilakukan karena untuk mengembangkan
tanaman kenaf yang toleran terhadap aluminium, diharapkan nantinya tanaman

3

yang dihasilkan mampu ditanam pada lahan yang mempunyai cekaman
aluminium.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah ketahanan galur kenaf (Hibiscus cannabinus L.) terhadap
keracunan aluminium.
2. Apakah galur kenaf (Hibiscus cannabinus L.) dapat toleran terhadap
konsentrasi aluminium.
1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi aluminium terhadap
pertumbuhan galur-galur kenaf (Hibiscus cannabinus L.).
2. Untuk mengetahui galur kenaf (Hibiscus cannabinus L.) yang toleran
terhadap keracunan aluminium.
1.4. Hipotesis
1. Terdapat interaksi antara galur kenaf (Hibiscus cannabinus .L) dengan
pemberian konsentrasi aluminium .
2. Terdapat galur kenaf (Hibiscus cannabinus .L) yang toleran terhadap
aluminium (Al).