UJI EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav)TERHADAP Staphylococcus aureus

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri kokus gram positif yang

sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit dan selaput mukosa manusia,
dan bisa menyebabkan abses, berbagai infeksi piogen, bahkan septikemia yang
fatal. Infeksi Staphylococcus aureus dapat disebabkan karena kontaminasi
langsung pada luka, saluran napas, dan kulit manusia. Di rumah sakit tempat yang
mempunyai resiko tinggi mengalami infeksi Staphylococcus aureus adalah
perawatan neonatus, unit perawatan intensif, dan kamar operasi (Jawetz, 2008).
Pada umumnya ditularkan oleh para petugas di bangsal bayi baru lahir,
yang menularkan biasanya karier, dan ditularkan melalui tangan. Di tempat
perawatan bayi dimana penyakit yang disebabkan kuman ini berupa
endemi/epidemi maka koloni Staphylococcus aureus ini dapat ditemukan di
lubang hidung bayi yang berumur 1 hari 6,6%, 50% pada umur 2 hari, 62% pada
umur 3 hari, dan 88,8% pada umur 4-8 hari, ditemukan 20-50% dalam hidung
manusia, dan ditemukan juga pada nasofaring. Semakin banyak koloni ini

ditemukan, semakin tinggi pula angka kejadian infeksi oleh kuman tersebut.
Infeksi yang ditimbulkannya dapat berupa pustula dikulit, konjungtivitis,
paronikhia, omfalitis, abses subkutan (mastitis), sepsis, pneumonia, osteomielitis,
enteritis, dan lain- lain (Lubis, 2003).
Pengobatan Staphylococcus aureus dapat menggunakan golongan dari
penisilin, sefalosporin, glicopeptida, dan macrolide. Staphylococcus aureus

2

menghasilkan enzim penisilinase sehingga resisten terhadap penisilin. Bakteri
yang resisten masih sensitif terhadap golongan penisilin yang tahan terhadap
enzim penisilinase, misal metisilin, dan oksasilin. Meskipun demikian juga telah
dikenal galur Staphylococcus aureus yang resisten terhadap metisilin yang disebut
MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus) (Dzen, 2003).
Sejak ditemukan epidemi pertamanya di Amerika Serikat pada 1968
hingga kini, staphylococcus aureus masih menjadi masalah utama infeksi
nosokomial. Insiden infeksi MRSA terus meningkat di berbagai belahan dunia.
Di Asia, prevalensi MRSA mencapai 70% sedangkan di Indonesia pada tahun
2006 prevalensinya berkisar di angka 23,5%. Jika infeksi
Staphylococcus


aureus

yang

tidak

menghasilkan

disebabkan oleh

β-laktamase,

penisilin

merupakan obat pilihan, tetapi hanya sedikit strain Staphylococcus aureus yang
peka terhadap penisilin (Arnita, 2007).

Menurut Triana 2008, Peningkatan


penggunaan vankomisin belakangan ini, termasuk untuk MRSA komunitas,
akhirnya membuat sensitifitas antibiotik ini jadi berkurang. Kasus berkurangnya
sensitifitas vankomisin terhadap Staphylococcus aureus dilaporkan pertama kali
pada tahun 1996, sejak itu VISA (Vancomycin Intermediate Staphylococcus
Aureus) dilaporkan terjadi di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia. Enam tahun
kemudian, telah dilaporkan terjadi kasus pertama VRSA (Vancomycin Resistant
Staphylococcus Aureus) di Amerika Serikat.
Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki beraneka ragam tumbuhan
yang banyak dimanfaatkan banyak manusia dan mempunyai khasiat obat atau
menyembuhkan berbagai macam penyakit, dan tanaman yang berkhasiat obat
tersebut disebut dengan tanaman obat tradisional

(Thomas, 1993). Saat ini

3

masyarakat lebih mengutamakan penggunaan obat secara alami (back to nature),
pengobatan herbal kini banyak diminati termasuk dengan melihat manfaatnya
salah satunya adalah sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) banyak
diinformasikan manfaatnya namun belum banyak dikenal oleh masyarakat luas.

Menurut Juliantina (2008), antimikroba yang terkandung dalam daun sirih
merah berpengaruh dalam menghambat perkembangan bakteri gram positif dan
negatif, bakteri gram positif seperti bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri
gram negatif Escherichia coli. Estimasi pengulangan yang dilakukan pada
penelitian sebanyak 5 kali dengan menggunakan media BAP, pada gram positif
dengan hasil KHM dan KBM 25% sedangkan pada gram negatif KHM dan KBM
6,25%.
Daun Sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) merupakan tanaman obat
yang potensial mempunyai khasiat yang empiris menyembuhkan berbagai
penyakit. Sirih merah sejak dahulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada
di Pulau Jawa sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit,
diantaranya yang disebabkan oleh kuman Staphylococcus aureus, yaitu furunkel,
karbunkel, impetigo, scalded skin syndrome, osteomielitis, tonsillitis, sistitis,
pielitis, toxic shock syndrome yang ditandai dengan panas mendadak, diare, syok,
diffuse maculo erythematous rash, hiperemi pada konjungtiva, orofaring, dan
membran mukus vagina (Dzen, 2003). Dalam daun sirih merah terkandung
senyawa fitokimia yaitu flavonoid, tannin, minyak atsiri, dan alkoloid ini yang
diduga mempunyai efek antimikroba (Juliantina, 2008). Penggunaan daun sirih
merah dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul
(Manoi, 2007).


4

Dari eksplorasi yang telah dilakukan di laboratorium biomedik FK UMM,
didapatkan bahwa ekstrak daun sirih merah memiliki efek antimikroba terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dengan KHM dan KBM sebesar 12,5%.
Berdasarkan data di atas maka penelitian ini dilakukan dalam usaha mengetahui
efek daun sirih merah sebagai antimikroba terhadap Stapylococcus aureus.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) mempunyai
efek antimikroba terhadap Stapylococcus aureus?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Untuk membuktikan efek antimikroba ekstrak daun sirih merah

(Piper crocatum Ruiz & Pav) terhadap bakteri Stapylococcus aureus.
1.3.2


Tujuan Khusus

1. Mengetahui KHM ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz
& Pav) terhadap pertumbuhan bakteri Stapylococcus aureus.
2. Mengetahui KBM ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz
& Pav) terhadap pertumbuhan bakteri Stapylococcus aureus.
3. Mengetahui zona inhibisi ekstrak daun sirih merah terhadap
pertumbuhan bakteri Staphyloccus aureus dan zona inhibisi
penisilin (10U), metisilin (5µg), dan vankomisin (30µg) terhadap
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

5

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1

Manfaat Klinis

a. Memberikan informasi ilmiah tentang pengaruh ekstrak daun sirih
merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) terhadap pertumbuhan bakteri

Stapylococcus aureus secara in vitro.
b. Memberi informasi bahwa ekstrak daun sirih merah (Piper
crocatum Ruiz & Pav) dapat menjadi salah satu alternatif
antibakteri dalam menangani penyakit yang disebabkan oleh
bakteri Stapylococcus aureus .
1.4.2

Manfaat Akademis
Dapat digunakan sebagai salah satu dasar penelitian lebih lanjut

terutama tentang manfaat ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz
& Pav) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Stapylococcus aureus.

KARYA TULIS AKHIR

UJI EFEK ANTIMIKROBA
EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav)
TERHADAP Staphylococcus aureus

Oleh:

DEWI KHODIJAH
06020084

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2010

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
07 Februari 2011

Pembimbing I

dr. Irma Suswati, M.Kes


Pembimbing II

dr.Hawin Nurdiana, M.Kes

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

dr. Irma Suswati, M.Kes

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Dewi Khodijah ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 07 Februari 2011

Tim Penguji

dr. Irma Suswati, M.Kes


,Ketua

dr. Hawin Nurdiana, M.Kes

,Anggota

dr. Mochammad Aleq Sander, M.Kes, Sp.B

,Anggota

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang judul
“Uji Efek Antimikroba Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav)
terhadap Staphylococcus aureus” sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Peneliti menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini terselesaikan karena
adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itulah pada kesempatan ini

peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang dan dosen pembimbing I yang telah meluangkan
waktu dan penuh kesabaran berkenan membimbing serta mengarahkan saya
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
2. dr. Hawin Nurdiana, M.Kes, selaku dosen pembimbing II yang penuh
kesabaran berkenan meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan
memberi masukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. dr. Moch. Aleq Sander, M.Kes, Sp.B selaku dosen penguji yang telah
membantu dan memberi masukan yang sangat membantu dalam penyelesaian
tugas akhir ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan pada
penyusunan tugas akhir ini. sehingga peneliti sangat mengharapkan masukan dari
berbagai pihak. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
dan pembaca, menjadi sumbangan yang berguna bagi perkembangan ilmu
pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amiin...
Wassalamu’alaikum,Wr. Wb

 

 

 

 

 

                 Malang, Februari 2011

(Penulis)

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Terima kasih Ya Allah atas Rahmat dan Petunjuk-Mu sehingga sehingga
dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Abah H. Ichsan dan Ibu Hj. Umrotin, tersayang dan tercinta, yang telah
bekerja keras untuk memberikan semua yang terbaik, dan selalu
memberikan doa serta semangat sehingga bisa menyelesaikan studi ini.
Saya akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk Abah dan ibu.
3. Mas Arif dan Mas Afif (Alm) kedua kakakku tersayang, dan ade’ku Zia,
Ridho, mbak iparku Feni, dan keponakanku tercinta Faza, terima kasih
atas kasih sayang, motivasi dan doanya.
4. Especially thanks to Faishol Hamdani, makasih kakak atas semua
dukungan dan semangat nya.
5. Dinda, Nazwa, Vina, Didik, Dian, mbak Chum, Nurul, Inggrit, Jamilah,
Yuli, Nyamo, Anggi, Via makasih atas semua dukungannya, dan temanteman angkatan 2006 yang tidak tersebutkan namanya, makasih2,, (selalu
kompak yah, SEMANGAT..!!!)
6. Makasih juga buat Natalia (ma2), mbak Desy, kak Rest, makasih yah
kalian jadi motivasiku untuk menyelesaikan semua, dan buat Lusi (kos
Wonogiri) makasih sudah jadi penggembira dikos, makasih juga atas
bantuannya yah,,
7. Mba’ Fat yang telah membantu dalam melakukan penelitian ini dengan
hasil yang maksimal, dan penuh kesabaran, makasih mbak. Pak Joko
makasih juga atas masukan sarannya, makasih juga buat Pak Iwan

makasih sudah membantu analisis data saya, dan menjelaskan dengan
detail.
8. Pak Yono, Mas Jamil, Bu Romlah, Mas Mifta, terima kasih atas
bantuannya
9. Semua pihak yang telah membantu atas terselesainya TA ini,
makasih2!!!...

ABSTRAK
Khodijah, Dewi. 2011. Uji Efek Antimikroba Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper
crocatum Ruiz & Pav) terhadap Staphylococcus aureus. Tugas Akhir,
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1)
Irma Suswati, (2) Hawin Nurdiana.
Latar belakang: Staphylococcus aureus sering ditemukan sebagai flora normal
pada kulit dan selaput mukosa. Menyebabkan abses dan berbagai infeksi piogen,
septikemia, infeksi nosokomial, serta menyebabkan resistensi beberapa antibiotik
(MRSA, VISA, dan VRSA). Daun sirih merah diduga memiliki efek antimikroba
karena mengandung flavonoid, tannin, minyak atisri, dan alkaloid yang bekerja
dengan cara merusak dinding sel dan membran sitoplasma.
Tujuan: Membuktikan efek antimikroba ekstrak daun sirih merah (Piper
crocatum Ruiz & Pav) terhadap Staphylococcus aureus.
Metode penelitian: True eksperimental Post test only control. Menggunakan
dilusi tabung dengan konsentrasi ekstrak daun sirih merah 50%, 25%, 12,5%,
6,25%, 3,125%, 1,56% ,0,78%, dan 0,39% serta 2 kontrol (kontrol bahan dan
kontrol kuman). Analisis data menggunakan uji oneway ANOVA, korelasi dan
regresi.
Hasil: KHM dan KBM 3,125%. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan adanya
perbedaan yang bermakna antar perlakuan (p = 0.000). Analisis korelasi
didapatkan ((p)=0,000

Dokumen yang terkait

Formulasi Tablet Hisap Nanopartikel Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Secara Granulasi Basah

3 53 89

Uji Efektivitas Nanopartikel Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Sebagai Penurun Kadar Kolesterol Pada Serum Darah Marmot (Cavia Cobaya)

0 60 72

Formulasi Tablet Hisap Nanopartikel Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Secara Granulasi Basah

9 71 88

EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav) TERHADAP Shigella dysenteriae SECARA IN VITRO

0 5 21

EFEK EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus pneumoniae

0 3 25

Efek ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus

0 8 55

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav.) Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) Dan Siprofloksasin Terhadap Staphylococcus Aureus, Pseudomonas a

0 1 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav.) Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) Dan Siprofloksasin Terhadap Staphylococcus Aureus, Pseudomonas a

1 2 16

UJI DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.) TERHADAP PERTUMBUHAN Uji Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Eschericia c

1 1 13

UJI DAYA ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav) TERHADAP Uji Daya Antifungi Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav) Terhadap Candida Albicans ATCC 10231 Secara In Vitro.

0 0 15