UJI BANDING TRANSFUSI TROMBOSIT KONSENTRAT DAN TERAPI KONSERVATIF TERHADAP UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH TROMBOSIT PADA PENDERITA DBD DENGAN TROMBOSITOPENIA DI RUMAH SAKIT LAVALETTE PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2005

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic
Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus dengan manifestasi
klinis demam, nyeri otot dan atau nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia, dan diatesis hemoragik (Suhendro, et al, 2006).

Dengue dilaporkan pertama kali terjadi pada abad 19 dan awal abad 20 di
Amerika, Eropa Selatan, Afrika Utara, Mediterania, Asia dan Australia, dan
beberapa pulau di Samudra Hindia, Samudra Pasifik dan Karibia. Tiap-tiap tahun
diperkirakan terdapat sekitar 20 juta kasus infeksi Dengue, yang mengakibatkan
angka kematian sekitar 24.000 (WHO). Di Indonesia, pertama kali dicurigai
berjangkit di Surabaya pada tahun 1968, tetapi kepastian virologi baru diperoleh
pada tahun 1970 (Soeroso, 2007). Pada tahun 2007 di seluruh Indonesia terdapat
15.005 kasus dan menyebabkan 252 orang yang meninggal dunia. Kasus

terbanyak pada bulan Januari 2007 terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur (Suryo, 2007).

Temuan yang hampir selalu dijumpai pada DBD adalah trombositopenia
(WHO), yaitu keadaan dimana hitung trombosit darah tepi ditemukan sebesar
≤100.000/mm3 (Samsi, 2000). Trombositopenia dan gangguan fungsi trombosit

1

merupakan faktor yang berperan penting terhadap manifestasi perdarahan pada
DBD (Azeredo, 2001).

Trombositopenia pada DBD diduga terjadi akibat penurunan produksi
trombosit oleh sumsum tulang (penekanan fungsi megakariosit), peningkatan
destruksi trombosit di RES (Reticulo Endothelial System), peningkatan
pemakaian dan destruksi trombosit di perifer , agregasi trombosit akibat endotel
vaskuler yang rusak (Djunaedi, 2006), dan adanya antibodi anti trombosit dalam
darah (circulating anti platelets antibody) (Samsi, 2000).

Jumlah trombosit yang rendah kerap menjadi masalah. Rendahnya jumlah

trombosit dan kekhawatiran akan terjadinya perdarahan menyebabkan banyak
dokter didorong untuk memutuskan pemberian transfusi trombosit konsentrat.
Sebenarnya, berbeda dengan penyakit lain, rendahnya jumlah trombosit pada
DBD tidak selalu menyebabkan perdarahan. Dengan demikian, transfusi trombosit
sebaiknya hanya diberikan jika terjadi perdarahan atau kecurigaan terjadi
perdarahan yang masif (berapa pun angka trombositnya). Pada DBD jumlah
trombosit yang rendah (walau kurang dari 20.000) belum tentu disertai
perdarahan.

Pengelolaan utama pada DBD adalah pemberian cairan. Selama

pemberian cairan, perlahan-lahan trombosit akan meningkat secara bermakna
(Sudoyo,2007).

Pemberian substitusi produk darah bagi penderita demam berdarah yang
tidak menunjukan indikasi yang kuat, justru akan membawa implikasi lain berupa
kemungkinan tertular penyakit infeksi dari darah yang tidak tersaring dengan baik.

2


Disamping itu didapatkan kemungkinan timbulnya acute lung injury selama atau
pasca transfusi (Djoerban, 2007).

Penelitian oleh Sugianto dkk (2000) mengenai pemberian trombosit
konsentrat pada penderita DBD didapatkan sebagai berikut : (1) Kenaikan jumlah
trombosit (≥100.000/mm3) pada penderita DBD yang tidak mendapat transfusi
trombosit konsentrat lebih cepat dari pada penderita DBD yang mendapat
transfusi trombosit konsentrat; (2) Angka kematian pada penderita dengue shock
syndrome (DSS) yang mendapat transfusi trombosit konsentrat dengan indikasi
jumlah trombosit ≤ 20.000/mm3, ≤ 50.000/mm3 dan tanpa pemberian trombosit,
secara statistik tidak menunjukan perbedaan bermakna.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sugianto dkk, nyatanya belum
cukup meyakinkan para petugas kesehatan, hal ini terbukti dari masih banyaknya
ditemukan pemberian trombosit konsentrat pada penanganan DBD. Sehingga
peneliti ingin menguji kembali hasil penelitian tersebut.

Pengelolaan terhadap penderita DBD sesuai dengan acuan protokol
menunjukan indikasi pemberian transfusi trombosit yang ketat. Berdasarkan pada
latar belakang diatas akan dilakukan penelitian mengenai uji banding transfusi

trombosit konsentrat dan terapi konservatif terhadap peningkatan jumlah
trombosit pada penderita DBD dengan trombositopenia di Rumah Sakit Lavallete
Malang periode 1 Januari - 31 Desember 2005.

3

Data penelitian diambil dari rumah sakit lavalette, dikarenakan Rumah
Sakit Lavalette merupakan salah satu Rumah Sakit besar di Malang, kasus DBD
banyak ditemukan, dan

di Rumah Sakit tersebut masih banyak dijumpai

pemberian transfusi trombosit konsentrat pada penanganan DBD. Data dari PMI
secara umum menunjukkan permintaan trombosit konsentrat terbanyak yaitu pada
tahun 2005. Dengan asumsi, transfusi trombosit konsentrat banyak ditemukan
pada tahun tersebut.

4

1.2


Rumusan masalah

1.2.1

Apakah ada perbedaan peningkatan hitung trombosit antara penderita
DBD yang mendapat transfusi trombosit konsentrat dibandingkan dengan
penderita DBD yang mendapat terapi konservatif ?

1.3

Tujuan penelitian

1.3.1

Tujuan umum

1.3.1.1 Untuk mengetahui perbedaan pemberian transfusi trombosit konsentrat
dan terapi konservatif terhadap peningkatan jumlah trombosit pada
penderita DBD.


1.3.2

Tujuan khusus

1.3.2.1 Menganalisa peningkatan hitung trombosit penderita DBD yang mendapat
terapi transfusi trombosit dibandingkan dengan penderita DBD yang hanya
mendapat terapi konservatif.
1.4

Hipotesis

1.4.1

Tidak ada perbedaan laju peningkatan trombosit antara penderita DBD
yang mendapat terapi transfusi trombosit konsentrat dibandingkan dengan
penderita DBD yang hanya mendapat terapi konservatif.

5


1.5

Manfaat penelitian

1.5.1

Manfaat klinis

1.5.1.1 Dapat dijadikan referensi dalam pemberian transfusi trombosit konsentrat
sesuai protokol.

1.5.1.2 Hasil penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi
pengelola

kesehatan dalam menghemat pemberian transfusi trombosit

konsentrat sehingga dapat

1.5.2


membantu PMI sebagai bank darah.

Manfaat akademis

1.5.2.1 Hasil penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
mengenai
dan

mekanisme trombositopenia dengan manifestasi perdarahan hebat

pengelolaannya.

1.5.2.2 Sebagai dasar bagi perkembangan penelitian selanjutnya

1.6

Asumsi dan keterbatasan penelitian

1.6.1


Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang menggunakan metode
retrospektif sehingga tidak dapat mengikuti perjalanan penyakit dari awal.

1.6.2

Jumlah sampel yang digunakan hanya di satu rumah sakit.

1.6.3

Keterbatasan waktu dan tenaga peneliti.

6

1.7

Ruang lingkup penelitian

1.7.1

Lingkup keilmuan


Bidang Ilmu Penyakit Dalam, Patologi Klinik.

1.7.2

Lingkup materi

Materi dibatasi pada uji banding transfusi trombosit konsentrat dan terapi
konservatif pada penderita DBD dengan trombositopenia.

1.7.3

Lingkup sasaran

Sasaran penelitian ini adalah pasien DBD yang dirawat inap di Rumah
Sakit Lavalette Malang periode 1 Januari - 31 Desember 2005.

7

HASIL PENELITIAN


UJI BANDING TRANSFUSI TROMBOSIT KONSENTRAT
DAN TERAPI KONSERVATIF TERHADAP UPAYA
MENINGKATKAN JUMLAH TROMBOSIT PADA
PENDERITA DBD DENGAN TROMBOSITOPENIA
DI RUMAH SAKIT LAVALETTE PERIODE
1 JANUARI - 31 DESEMBER 2005

Oleh :
VERA YULIATI
04020035

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2008

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
alhamdulillah..segala puji bagi Allah swt, yang telah memberikan kesehatan,
kesempatan dan kemudahan kepada penulis, sehingga pada hari ini penulis dapat
menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul “Uji Banding Transfusi Trombosit
Konsentrat Dan Terapi Konservatif Terhadap Upaya Meningkatkan Jumlah
Trombosit Pada Penderita DBD Dengan Trombositopenia Di Rumah Sakit
Lavalette Malang”.
Dalam proses penyusunan KTA ini, penulis banyak sekali mendapat
bantuan, dukungan, motivasi dan fasilitas dari berbagai pihak. sehubungan dengan
itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. dr.Fathoni

Sadani

selaku

Dekan

Fakultas

Kedokteran

Universitas

Muhammadiyah Malang.
2. Prof.DR.dr.H.Djoni Djunaedi, Sp.PD.KPTI, yang telah memberikan ide
penulisan karya tulis ini, beliau telah banyak sekali memberikan masukan dan
membimbing penulis dengan kesabaran dan keilmuan beliau. Walaupun
penulis sempat bingung, karena ketika penulis nyaris merampungkan KTA ini
beliau tidak dapat membimbing lagi dikarenakan ada urusan di luar negeri.
Namun bagaimanapun beliau tetap menjadi seseorang yang paling
berkontribusi dalam proses penyusunan KTA ini.

3. dr.Diah Hermayanti, Sp.PK, selaku pembimbing 1 yang dengan kesabaran dan
kesibukan beliau rela meluangkan sebagian waktunya demi membimbing dan
mengarahkan penulis, sehingga KTA ini dapat diselesaikan pada waktunya.
4. dr.Dian Yuliartha Lestari, selaku dosen pembimbing 2. dokter cantik dan
murah senyum yang telah membimbing dan memberi masukan dari awal
hingga akhir penyusunan KTA ini, sehingga KTA ini dapat diselesaikan pada
waktunya.
5. Dr.Isbandiyah, Sp.PD. Selaku Penguji yang telah meluangkan waktunya untuk
mengoreksi dan mengarahkan peneliti sehingga KTA ini dapat diselesaikan
pada waktunya.
6. Seluruh staf FK UMM (terutama mas Jamil yang sudah banyak membantu
kelancaran proses penyusunan KTA ini) . terima kasih bantuannya.
7. Seluruh Staf rumah sakit Lavalette Malang yang telah memberikan ijin dan
bantuannya dalam penelitian ini.
8. 2 pahlawan dalam hidup saya yang sangat saya sayangi..Ayahanda Abdul
Karim dan Ibunda Nurjannah yang dengan penuh kesabaran dan kasih
sayangnya selalu mendoakan dan memberi motivasi. “Terimakasih”..mungkin
hanya itu yang bisa saya berikan buat ibu dan bapak yang pastinya sangat
tidak sebanding dengan pengorbanan dan kerja keras ibu dan bapak demi
rampungnya kuliah vera. Maaf..vera belum bisa memberikan yang terbaik
buat ibu dan bapak..tapi vera janji akan selalu berusaha melakukan yang
terbaik.

9. Seseorang yang paling spesial dalam hidup aq (Choi), terimakasih atas semua
pengorbanan dan kesetiannya selama ini. Terimakasih sudah mau menemani q
dalam suka dan duka. Semoga hubungan qt tidak selesai seiring dengan
selesainya KTA ini. Dan semoga Alloh selalu melimpahkan cinta-Nya kepada
qt berdua.
10. Adik2q..Burhan, Hamzah, Ridwan, Septi, Tika, selalu semangat ya
de’..berusahalah meraih apapun yang kalian citaβkan! Jangan pernah lupa
sama Alloh dan keluarga. Buatlah ibu dan bapak bangga atas prestasi kalian..
11. Keluarga besar Lab Anatomi, sahabat2ku : mita, sofi (sedih rasanya ga bisa
bareng2 kalian lagi), Kotox2, unga (ga blh berkecil hati ya,tuhan pasti py
rencana yg lbh baik bwt unga..jgn pnah nyerah nga!), devi, rodiah, lia (buruan
nyusul,nti a6 kesepian g ada tmn gosip,he3x),aya, yunika, ririh (tep smgt
bljrnya), mbokde, kaput, Irma dkk, indri, de2, pokokx smw tmen2 2004. dari
absen awal mpe akhir..semangat!!. rizka, lika, hana, epip, zindy, eka, musa, a6
(semoga kita bisa membawa nama baik 2004 yang pertama).

Jika ada kesalahan dalam penulisan karya tulis ini, penulis berharap kritik
dan saran demi kebaikan bersama. Semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi
penulis dan bagi pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
Malang, 20 September 2008

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................
i
ABSTRAK ..................................................................................................
iii
ABSTRACT .................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR .................................................................................
v
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ................................................................................
1
1.2 Rumusan masalah...........................................................................
5
1.3 Tujuan penelitian ...........................................................................
5
1.4 Hipotesis.........................................................................................
5
1.5 Manfaat penelitian ..........................................................................
6
1.6 Asumsi keterbatasan penelitian ......................................................
6
1.7 Ruang lingkup penelitian ...............................................................
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Demam berdarah dengue................................................................
8
2.1.1 Definisi ..................................................................................
8
2.1.2 Epidemiologi .........................................................................
9
2.1.3 Etiologi ..................................................................................
9
2.1.3.1 Virus dengue ................................................................
9
2.1.3.2 Vektor........................................................................... 11
2.1.3.3 Siklus penularan .......................................................... 11
2.1.4 Imunopatologi ....................................................................... 12
2.1.4.1 Respon imun ................................................................ 12
2.1.4.2 Sitokin .......................................................................... 18
2.1.5 Patofisiologi, patogenesis, dan patologi ................................ 23
2.1.5.1 Patofisiologi ................................................................. 23
2.1.5.2 Patogenesis ................................................................... 31
2.1.6 Manifestasi klinis-laboratoris ................................................ 37
2.1.6.1 Manifestasi klinis ......................................................... 37
2.1.6.2 Manifestasi laboratoris ................................................. 40
2.1.7 Derajat keparahan DBD ........................................................ 40
2.1.8 Diagnosis dan diagnosis banding .......................................... 42
2.1.8.1 Diagnosis DBD ............................................................ 42
2.1.8.2 Diagnosis banding DBD .............................................. 43
2.1.9 Penatalaksanaan DBD ........................................................... 45
2.1.9.1 Protokol 1 Pasien Tersangka DBD .............................. 45
2.1.9.2 Protokol 2 DBD Tanpa perdarahan masif dan tanpa
syok .............................................................................. 47
2.1.9.3 Protokol 3 DBD dengan perdarahan spontan dan

massif tanpa syok .......................................................
2.1.9.4 Protokol 4 DBD dengan svok dan perdarahan spontan
2.1.9.5 Penatalaksanaan pada Kasus DBD Dewasa dengan
Syok Tanpa Perdarahan Spontan (Protokol 5) .............
2.2 Transfusi darah ................................................................................
2.2.1 Pendahuluan ..........................................................................
2.2.2 Transfusi trombosit ...............................................................
2.2.2.1 Komponen pada transfusi trombosit .............................
2.2.2.2 Indikasi Transfusi trombosit pada DBD ...........................................
2.3 Kerangka konsep ............................................................................
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan penelitian .....................................................................
3.2 Populasi dan sampel penelitian ......................................................
3.2.1 Populasi .................................................................................
3.2.2 Sampel ...................................................................................
3.3 Tehnik sampling .............................................................................
3.4 Kriteria inklusi dan eksklusi ..........................................................
3.4.1 Kriteria inklusi ......................................................................
3.4.2 Kriteria eksklusi ....................................................................
3.5 Lokasi dan waktu ...........................................................................
3.6 Instrumen penelitian .......................................................................
3.7 Tehnik pengumpulan data ..............................................................
3.8 Analisis data ...................................................................................
3.9 Variabel penelitian ........................................................................
3.10 Definisi operasional .......................................................................
3.11 Alur penelitian ................................................................................
IV. HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Karakteristik Responden……………………………….
4.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia..........
4.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin…………………………………………………………...
4.1.3 Deskripsi Musim DBD Berdasarkan Jumlah Responden…..
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian………………………………………...
4.2.1 Deskripsi Jumlah Trombosit Pasien DBD Saat Sebelum
Diterapi……………………………………………………………
4.2.2 Jumlah Trombosit Pasien DBD Saat Setelah Diterapi…….
4.3 Pengujian Hipotesis………………………………………………
4.3.1 Analisa Perbedaan Jumlah Trombosit Antara Pre Dan Pos
Terapi……………………………………………………………..
4.3.2 Analisa Perbedaan Jumlah Trombosit Antara Transfusi
trombosit konsentrat (TC) Dan Terapi Konservatif………………
V. PEMBAHASAN
5.1 Deskripsi Karakteristik Responden……………………………….
5.2 Deskripsi Hasil Penelitian………………………………………....
5.2.1 Deskripsi Jumlah Trombosit Pasien DBD Saat Sebelum
Diterapi……………………………………………………………

50
52
54
57
57
61
62
68

71
72
72
72
72
72
73
73
73
73
73
74
74
74
75
78
79
80
80
82
83
83
84
85
85
87
91
93
93

5.2.2 Deskripsi Jumlah Trombosit Pasien DBD Saat
Setelah Diterapi…………………………………………………. .
5.3 Pengujian Hipotesis………………………………………………
5.3.1 Analisa Perbedaan Jumlah Trombosit Antara Pre Dan Pos
Terapi……………………………………………………………..
5.3.2 Analisa Perbedaan Jumlah Trombosit Antara Transfusi
trombosit konsentrat (TC) Dan Terapi Konservatif………………
VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan ......................................................................................
6.2 Saran ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
LAMPIRAN ...............................................................................................

94
95
95
96
99
100
102
109

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Gambar 2.8
Gambar 2.9
Gambar 2.10
Gambar 2.11
Gambar 2.12
Gambar 2.13
Gambar 2.14
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4

Halaman
Respon imun dalam menghadapi antigen ............................. 14
Imunopatologi DBD dan SSD yang dipicu oleh dengue
serotype crossreactive antibodies dan limfosit T.................. 16
Kerangka Konseptual Hubungan Antara Infeksi Virus
Dengue dan Berbagai Tingkatan Trombositopenia............... 21
Patofisiologi demam ............................................................. 23
Trombositopenia ................................................................... 27
Mekanisme perembesan plasma akibat infeksi virus dengue 29
Mekanisme perembesan plasma akibat endotel yang terjejas 29
Mekanisme terjadinya perdarahan ........................................ 33
Imunopatogenesa DBD ......................................................... 34
Penatalaksanaan pada kasus tersangka DBD dewasa tanpa
syok (protokol 1) ................................................................... 45
Pemberian cairan pada kasus tersangka DBD dewasa di
ruang rawat (protokol 2)........................................................ 47
Penatalaksanaan pada kasus DBD dengan peningkatan
Ht > 20% (Protokol 3) ........................................................... 50
Penatalaksanaan perdarahan spontan pada kasus DBD
Dewasa (Protokol 4) .............................................................. 52
Penatalaksanaan syok pada kasus DBD (Protokol 5) ........... 54
Grafik Karakteristik Responden ............................................ 80
Grafik Musim DBD………………………………………... 81
Grafik Perbandingan Jumlah Trombosit Pasien DBD Yang
diberi Terapi TC dan Konservatif………………………….. 86
Grafik Jumlah Trombosit Pasien DBD Yang diberi Terapi TC
dan Konservatif…………………………………………….
87

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Derajat keparahan DBD ..............................................................

40

Tabel 2.1 Karakteristik klinis pasien dengue dan pasien dengan hasil
serologis baru mengalami virus chikungunya, s.typhii,
R.tsustugamushi, virus rubella, influenza A, ataupun infeksi
leptospira .....................................................................................

43

Tabel 2.3 Risiko/bahaya transfusi darah .....................................................

58

Tabel 2.4 Indikasi transfusi trombosit pada DBD .......................................

69

Tabel 4.1 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...............

79

Tabel 4.2 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..

79

Table 4.3 Deskripsi Musim DBD Berdasarkan Jumlah Responden………

80

Tabel 4.4 Deskripsi Jumlah Trombosit Pasien DBD Saat Sebelum Diterapi 81
Tabel 4.5 Deskripsi Jumlah Trombosit Pasien DBD Berdasarkan Rencana
pemberian Terapi………………………………………………
Tabel 4.6 Deskripsi Jumlah Trombosit Pasien DBD Saat Setelah Diterapi..

82
82

Tabel 4.7 Deskripsi Perbedaan Jumlah Trombosit Antara Pre Dan Pos
Terapi TC……………………………………………………….

84

Tabel 4.8 Deskripsi Perbedaan Antara Pre Dan Pos Terapi Konservatif…

84

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji t independen (independent sample t-test)
Antara Pasien yang Mendapat Terapi TC dan Konservatif…….

86

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Rekapitulasi Data Hasil penelitian……………………………. 103
Lampiran 2 Statistika Deskriptif (Tabel Frekuensi)………………………... 104

DAFTAR SINGKATAN

Ab
ACOG
ACP
ADCC
ADE
ADP
Ag
APC
AP-1
APTT
ASA
BCSH
CAP
CFR
CTLs
DBD
DCs
DD
DEN-1
DEN-2
DEN-3
DEN-4
DF
DHF
DIC
DSS
E protein
FDP
FFP
Hb
HLA
Ht
ICU
IFN
IFN
IgG
IgM
IL-1
IL-1
IL-1
IL-1Ra
IL-6
IL-8

: Antibody
: American College of Obstetricians and Gynecologists
: American college of physician
: Antibody-Dependent Cell-mediated Cytotoxicity
: Antibody-Dependent Enhancement
: Adenosine Diphosphatase
: Antigen
: Antigen Presenting Cells
: Antigen Presenting-factor-1
: Activated Partial Thromboplastin Time
: American Society of Anesthesiologists.
: British Society for Haematology
: College of American Pathologists
: Case Fatality Rate
: Cytotoxic/ Cytolytic T cells (T lymphocytes)
: Demam Berdarah Dengue
: Dendritic Cells
: Demam Dengue
: Virus Dengue Tipe 1
: Virus Dengue Tipe 2
: Virus Dengue Tipe 3
: Virus Dengue Tipe 4
: Dengue Fever
: Dengue Hemorrhagic Fever
: Disseminated Intravascular Clotting/ Coagulation
: Dengue Shock Syndrome
: Envelope protein
: Fibrinogen Degradation Products
: Fresh Frozen Plasm
: Haemoglobin
: Human Lymphocyte Antigens
: Haematocrit
: Intensive Care Unit
: Interferon alpha
: Interferon gama
: Imunoglobulin G
: Imunoglobulin M
: Interleukin-1
: Interleukin-1 Alpha
: Interleukin-1 Beta
: Interleukin-1 Receptor antagonist
: Interleukin-6
: Interleukin-8

ITP
KID
MAC-ELISA
MHC
M protein
NHMRC-ASBT
NIHCC
NK cell
NS protein
PAI-1
PAPDI
PGE2
PGI2
PMN
PRC
PT
PTT
RES
RL
RNA
SSD
SS-RNA
TC
TF
TH-1
TH-2
TNF
UGD
vWF
WHO

: Idiopatic Trombositopenic Purpura
: Koagulasi Intravaskular Disseminata
: IgM Antibody-capture Enzyme-linked Immunosorbent
Assay
: Major Histocompatibility Complex
: Membrane protein
: National Health and Medical Research Council,
Australiasian Society of Blood Transfusion
: Nasional Institute of Health Consensus Conference
: Natural Killer cell
: Non Structural Protein
: Plasminogen Activatior Inhibitor-1
: Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
: Prostaglandin-E2
: Prostaglandin-I2
: Polimorfonuklear
: Packed Red Cell
: Prothrombin Time
: Partial Thromboplastin Time
: Reticulo Endothelial System
: Ringer Lactate
: Ribonucleic Acid
: Sindroma Syok Dengue
: Single-Stranded Ribonucleic Acid
: Thrombocyte Concentrate
: Tissue Factor
: T Helper-1
: T Helper-2
: Tumor Necrotizing Factor-
: Unit Gawat Darurat
: Von Willebrand Factor
: World Health Organization

DAFTAR PUSTAKA

Abbas AK, Lichtman AH, Pober JS, 2000. Cellular and molecular immunology,
Philladelphia: WB Saunders Company.
Abbas AK. Cellular and Molecular Immunology. Philadelphia: W.B. Saunders.
1994. P. 241-366
Anderson R., Wang S., Osiowy C., et al, 1997. Activation of endothelial cells via
antibody-enhanced dengue virus infection or peripheral blood monocytes.
Journal of virilogy, 71(6): 4226-4232.
Anonymous, American College of Physician : practice strategies for elective red
blood cell transfusion. Ann int med 1992;116:403-6.
Anonymous, American Society of Anesthesiologists. Practice guidelines for blood
component therapy. Anesthesiology 1996;84:732-47.
Anonymous. Pedoman tatalaksana klinis infeksi dengue di sarana pelayanan
kesehatan, Jakarta : Depkes RI, 2005.
Anonymous, Depkes RI. http://www.depkes.go.id/downloads/Tata Laksana
DBD.pdf /
Anonymous, National Health and Medical Research Council, Australiasian
Society of Blood Transfusion. Clinical practice guidelines on the use of
blood components (red blood cells, platelets, fresh frozen plasma,
cryoprecipitate) [draft document]. Australia: NHMRC-ASBT, 2002;1-75.
Biron CA, Dalod M, Salazar-Mather TP, 2002. Innate immunity and viral
infections. In: Kaufmann SHE, Sher A, Ahmed R. eds. Immunology of
infectious diseases, Washingtons DC: ASM Press, 139 – 160.
British Society for Haematology. Guidelines for the use of platelet transfusions.
Brit J Haematol 2003;122:10-23.
Broom AK , Smith DW, Hall RA, Johansen CA, Mackenzie JS. Arbovirus
infections. In: Cook G, Zumla A, eds. Manson’s Tropical Disease. β1st ed.
London: Saunders. 2003: 725-764
Chairulfatah, Alex; Setiabudi, Djatnika; Agoes, Ridad dan Colebunders, Robert.
2003. Thrombocytopenia and Platelets Transfusion in Dengue
Haemorrhagic Fever and Dengue Shock Syndrome. Dengue Bulletin. Vol
27: 138-143

Chaturvedi U.C, 2000.Cytokine cascade in dengue hemorrhagic fever:
implications for pathogenesis. FEMS Immunol Med Microbiol, 28: 183188.
Chaturvedi UC, Elbishbishi EA, Agarwal R,et al, 1999. Sequential production of
cytokines by dengue vrus-infected human peripheral blood leukocytes
cultures. J Med Virol, 59: 335 – 340.
Chiang W, Talavera F, Sheridan BJ, Halamka J, Brenner B. Dengue Fever.
eMedicine.com, inc. 9 Nov 2005
College of American Pathologists. Practice parameter for the use of fresh frozen
plasma, cryopresipitate, and platelets. JAMA 1994;271:777-81.
Cotran RS, Kumar V, Collins T. Robin’s Pathologic Basis Of Diseases. 6th ed.
Philadelphia: W.B. Saunders Company. 1999: 188-259.
Dinarello CA, Gelfand JA, 2001. Fever and hyperthermia. In: Braunwald E, Fausi
AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL. eds. Harrison’s
Principles of Internal Medicine. 15th ed. Vol 1. New York: McGraw-Hill,
90-94.
Djunaedi, 2006. Demam Berdarah Dengue. Epidemiologi, imunopatologi,
patogenesis, diagnosis dan penatalaksanaannya, Malang: UPT penerbitan
Universitas Muhammadiyah Malang.
Djunaedi D. perubahan kadar sitokin TNFα, IL-1 dan IL-6 dan molekul agregasi
vWF dan PGI2 pada berbagai tingkat trombositopenia pada penyakit
DBD: studi patobiologi terhadap trombositopenia pada penyakit DBD.
Disertasi. Surabaya: FK UNAIR. 2004. 28-29 Okt 1999.
Firkin f, Chesterman C, Penington D, Rush B. de gruchy’s clinical haematology in
medical practice. Oxford – Blackwell scientific publication, 5th ed., 1989.
Funuhara Y, Ogawa K, Fujita N, et al. Three Possible Triggers to Induce
Thrombositopenia in Dengue Virus Infection. Southeast Asia J. Trop.
Med. Pub. Hlth., 1987 ; 18(3) : 351-5
Green S, Vaughn DW, Kalayanarooj S, 1999. Early immune activation in acute
dengue illness is related to development of plasma leakage and disease
severity. J Infect Dis, 179: 755 – 762.
Halstead SB, 1982. Dengue, hematologic aspects. Seminars in hematology, 19:
116-131.

Halstead SB, 1979. In vivo enhancement of dengue virus infection in rhesus
monkeys by passively transfered antibody. J Infect Dis, 140: 527 – 533.
Halstead SB, 1997. Epidemiology of dengue and dengue hemorrhagic fever. In:
Gubler DJ, Kuno G. Dengue and dengue hemorrhagic fever. Wallingford,
UK: Cab International, 23 – 44.
Hebert PC, Wells G, Marshall J, et al. Transfusion requirement in critical care (a
pilot study). JAMA 1995; 273: 1439-44.
Hober D, Poli L, Roblin B, et al, 1993. Serum levels of tumor necrosis factoralpha (TNFα), interleukin-6 (IL-6), and interleukin-1 (IL-1 ) in dengueinfected patients. Am J Trop Med Hyg,48: 324-331.
Huaetis DW, Bove JR, Case J. practical blood transfusion. Bostom/Toronto –
little: brown and company, 4th ed., 1988.ss
Hukom RA, Reksodiputro Ah, Atmakusuma D, et al. maemapheresis, supporting
procedure in cancerpatient management. Buku abstrak kongres ahli
penyakit dalam Indonesia(KOPAPDI), padang, 1996.
Jain R. Use Of Blood Transfusion In Management Of Anemia. Med Clin North
Am1992;76:727-44.
James MT, and Harwood RF. Herm’s Medical Entomology. Sixth Edition. The
Macmillan Company USA. 1969.
Kuno G, Gomez I, Gubler DJ, 1991. An ELISA procedure for the diagnosis of
dengue infections. J Virol Methods, 33: 101 – 113.
Kuntarijanto. Epidemiologi dan Penanggulangan Penyakit DBD di Jawa Timur
Tahun 1993 - 1997. Naskah Lengkap Seminar Demam Berdarah Dengue.
TCD-Unair, Surabaya, September. 1998. H. 25
Kurane I, Ennis FE, 1992. Immunity and immunopathology in dengue virus
infections. Seminar in Immunology, 4: 121 – 127
Kurane I, Ennis F.A, 1997. Immunopathogenesis of dengue virus infections.
Dalam Gubler DJ, Kuno G.(eds.).Dengue and dengue hemorrhagic fever,
Wallingford, UK: Cab International, 273-290.
Lawuyan S. DBD di Kotamadya Surabaya. Diajukan pada seminar sehari DBD di
TDRC FK Unair Surabaya 28 oktober. 1996.
Lin CF, Lei HY, Liu CC, et al. Generation of IgM Anti-platelet Autoantibody in
Dengue Patients. J Med Virol. 1987; 63: 143-9.

Livingstone PG, Kurane I, Dai LC, 1995. Modulation of the function of dengue
virus specific human CD8+ cytotoxic T cell clone by IL-2, IL-6, and
TNF. Immunol invest, 24: 619 – 629.
Lyngkaran N., Yadav M., Sinniah M, 1995. Augmented inflamatory cytokines in
primary dengue infection progressing to shock. Singapore Med J, 36(2):
218-221.
Malasit P. Surface Associated Complement Fragment (C3g) on Platelets from
Patients with Dengue Infection. Southeast Asian J Trop Med Pub Hlth.
1990; 21: 705
Mauro N., Morita I, Shirao M., et al, 1992. IL-6 increases endothelial
permeability in vitro. Endocrinology, 131:170.
Mollison PL, Engelfriet CP, Contreras m. Blood transfusion in clinical medicine.
Oxford – Blackwell scientific publication, 8th ed., 1987.
Nimmannitya S, 2003. Dengue and dengue hemorrhagic fever. In: Cook G, Zumla
A. eds. Manson’s Tropical Diseases. β1st ed, London: Saunders, 765–772.
Nimmannitya S. dengue haemorrhagic fever: disorder of hemostasis. Southeast
asian j trop med health. 1996: 184-187
Oppenheim J.J., Ruscetti F.W, 2001. Cytokines. In Parslow TG, Stites DP, Terr
AI, Imboden JB. Eds.Lange Medical Immunology.10thed, New York:
McGraw-Hill Companies, 148-166.
Pant CP, Self LS, 1993. Vector ecology and bionomics. In: thongcharoen P.
Monograph on dengue / dengue hemorrhagic fever. New Delhi: WHO
Regional Office for South-East Asia, 121 – 138.
Pant CP, Self LS, Vector ecology and bionomic. In: Thongcharoen P. Monograph
on dengue/dengue haemorrhagic fever. New Delhi : WHO, 1997: 1-11
Peters CJ. Infections caused by arthropod- and rodent-borne viruses. In:
braunwald E, Fausi AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL.
Eds. Harrison’s principles of internal medicine. 15th ed. Vol 1. New York:
McGraw-Hill. 2001: 1152-1166
Pinto L.M.O., Oliveira S.A., Braga E.L.A., et al, 1999. Increased pro-inflamatory
cytokines (TNFα and IL-6) and anti-inflamatory compounds (sTNFRp55
and sTNFRp75) in Brazilian patients during exanthematic dengue fever.
Mem Inst Oswaldo Cruz, 94: 387-394.

Roitt IM, 1977. Roitt’s essential immunology. 9th ed, London: Blackwell Science
Ltd.
Samsi, Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue di RS Sumber Waras 2000.
Samuelson J. infectious disease. In Cotran RS, Kumar V, Collins T. eds. Robin’s
Pathologic Basis Of Diseases. 6th ed. Philadelphia: W.B. Saunders
Company. 1999: 329-402
Sangkawibha N, Rojanasuphots S, Ahandrik S, 1984. Risk factors in dengue
shock syndrome: a prospective epidemiological study in Rayong,
Thailand. Am J Epidemiol,120: 653 -669.
Saper CB, Breder CD, 1994. The neurologis basis of fever. N Engl J Med.,
330:1880-1886.
Sarwari AR, Mackowiak PA, 1999. Pathogenesis of fever. In: Amstrong D, Cohen
J. eds. InfectiousDiseases 1st ed, London: Mosby, 311-316.
Soegijanto S, Hariadhi S. Pola Distribusi Serotype Virus Dengue pada Beberapa
Daerah Endemik Di Jawa Timur Dengan Kondisi Geografis Berbeda.
TCD-Unair, surabaya. 2006.
Sugianto D, Tatang Kustiman Samsi, Hansa Wulur, Sefanya A Dirgagunarsa, GB
Jennings. Perubahan jumlah trombosit pada demam berdarah dengue.
Cermin Dunia Kedok, 2000; (92) : 14-18.
Soeroso S, Saroso S, 2007. Demam dengue adalah penyakit infeksi oleh virus
yang sudah lebih dari 100 tahun dikenal di Indonesia, Depkes RI.
Sudoyo A, http//www.kompasmobile.com/ Transfusi pada Demam Berdarah/2007
Suharti C, 2001. Dengue Hemorrhagic fever in Indonesia: the role of cytokines in
plasma leakage, coagulation and fibrinolysis, Nijmegen: Nijmegen
University Press, 7 – 23.
Suhendro, Nainggolan L, Chen K, et al, 2006. Demam berdarah dengue. In : Ilmu
penyakit dalam. Jilid 1, 1st edition, Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit Dalam, FK UI, 1731-1735.
Suroso. Epidemiological Situation Of Dengue Haemorrhagic Fever and It’s
Control in Indonesia. Proceeding international seminar on dengue
fever/dengue haemorrhagic. TCD-airlangga university, Surabaya. 1999. P.
4-11

Suryo B, 2007. Malang waspada demam berdarah dengue, Malang: Media
Indonesia Online.
Syam

A. DHF dan transfusi trombosit. Dalam
yahoo.com/group/ Dokter_Indonesia/ 2007.

http:/

/health.groups.

Szomolanyi-Tsuda E, Brehm A, Welsh RM, 2002. Acquired immunity against
viral infections. In: Kaufmann SHE, Sher A, Ahmed R. eds. Immunology
of infectious diseases, Washingtons DC: ASM Press, 247 – 265.
Wandt H, Frank M, Ehninger G, Schneider C, Brack N, Daoud A, dkk. Safety and
cost effectiveness of a 10 x 109/L trigger for prophylactic platelet
transfusions compared with the traditional 20 x 109/L trigger: A
prospective comparative trial in 105 patients with acute myeloid leukemia.
Blood 1998;91:3601-6.
Wang S, Pataropotikul J, Innis BL, Anderson R. Antibody-Enhanced Binding of
Dengue-2 Virus to Human Platelets. Virology; 1995; 213: 254-7
Waterbury, Larry. Buku saku haematology 2001. Jakarta : EGC h 165 -166.
Westaway EG. Flaviviridae. Intervirology. 1985: 24: 184-192
WHO, 1997. Dengue hemorrhagic fever: diagnosis, treatment, prevention and
control. 2nd ed, Geneva : WHO, 1 – 11.
WHO. The clinical use of blood: handbook. Geneva, 2002. Didapat dari URL:
http://www.who.int/bct/Main_areas_of_work/Resource_Centre/CUB/Engli
sh/Handbook.pdf
WHO. Dengue/DHF; Regional guidelines on dengue/DHF prevention and control.
http://www.searo.who.int/en/ Aug 2006
Samsi T, World Health Organization. Dengue Hemorrhagic Fever.
Diagnosis,Treatment and Control, Second edition, Geneva; 2000.
WHO. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/
Williams WJ, beutler E, Erselv AJ, lichtman MA. Haematology. Newyork:
McGraw-Hill Publishing company, 4th ed., 1991.
Xing Z, 1998.II-6 is an anti-inflamatory cytokine required for controlling local or
systemic acute inflamatory reesponses. J Clin Invest, 101(2):311-320.
Yotopranoto S, Sri subekti, Rosmanida, Salamun. Analisa dinamika populasi
vector pada lokasi dengan kasus demam berdarah dengue yang tinggi di

kota madya Surabaya. Majalah kedokteran tropis Indonesia, 1998; 9(1-2):
23-31.
Zulkarnaen I, Nelwan RHH, Pohan HT, Widodo D, Setiawan B, Suhendro,
Nainggolan L “Demam Berdarah Dengue” Ilmu Penyakit Dalam FKUI,
2001
Zumberg MS, Del Rosario MLU, Nejame CF, Pollock BH, Gargazella L, Kao KJ
dkk. A prospective randomized trial of prophylactic platelet transfusion
and bleeding incidence in hematopoetic stem cell transplant recipients:
10,000/µL versus 20,000/µL trigger. Biology of Blood and Marrow
Transplantation 2002;8:569-76.

Dokumen yang terkait

Hubungan Nilai Trombosit dan Hematokrit dengan Derajat DBD di RSUD. Dr. Pirngadi Medan Periode 1 Januari – 31 Desember 2009

0 35 72

UJI BEDA PEMBERIAN TERAPI TAMBAHAN STEROID DAN TERAPI KONSERVATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH TROMBOSIT PADA PENDERITA DBD DI RUMAH SAKIT SWASTA MALANG PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2005

0 3 2

Uji Banding Pemberian Terapi Tambahan Steroid Dan Terapi Konservatif Dalam Perubahan Hemokonsentrasi Pada Penderita DBD Di RSUD Mojokerto Periode 1 Januari 2010-31 Desember 2010

0 20 7

UJI BANDING TRANSFUSI TROMBOSIT DAN TERAPI KONSERVATIF TERHADAP UPAYA PENINGKATAN JUMLAH TROMBOSIT PADA PENDERITA DBD DI RUMAH SAKIT LAVALETTE MALANG PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2005

0 21 2

Karakteristik Penderita HIV/AIDS di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu Periode 1 Januari 2013-31 Desember 2014.

0 0 20

Karakteristik Penderita Infark Miokardium Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2012 - 31 Desember 2012.

1 5 23

Gambaran Penderita Carcinoma Paru Di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Pada Periode 1 Januari 2011 Sampai 31 Desember 2011.

1 5 25

PENINGKATAN JUMLAH TROMBOSIT SETELAH PEMBERIAN TRANSFUSI TROMBOSIT APHERESIS PADA ANAK DENGAN PENYAKIT KEGANASAN DISERTAI TROMBOSITOPENIA REFRAKTER.

0 7 13

Insidens Gagal Ginjal Kronik Dengan Hipertensi Yang Di Rawat Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2004 - 31 Desember 2005.

0 1 18

PERBEDAAN JUMLAH TROMBOSIT METODE IMPEDANCE DAN FLOWCYTOMETRI PADA PENDERITA TROMBOSITOPENIA Manuscript Nandang Sukmana G1C217089

0 0 8