: 122. Selain dikerjakan dengan cepat dan tepat, perubahan- perubahan tadi harus dikerjakan dengan tanpa kehilangan keseimbangan Sharkey, 1984 : 45 . Dari
batasan ini, terdapat tiga hal yang menjadi karakteristik kelincahan yaitu perubahan arah lari, perubahan posisi tubuh, dan perubahan arah bagian-bagian
tubuh. Kelincahan merupakan gabungan dari koordinasi, kecepatan, kelentukan dan power. Sementara itu, koordinasi merupakan kemampuan biometer yng
kompleks, yang merupakan interaksi antr kekuatan, daya tahan, kecepatan, dan kelentukan. Dengan demikian, faktor-faktor yng mempengaruhi koordinasi juga
berpengaruh pada kualitas kelincahan seseorang.
2.1.2 Karakteristik Perkembangan Gerak Anak Sekolah Dasar
2.1.2.1 Ukuran dan Bentuk Tubuh Anak Usia 6-14 Tahun
Menurut Soegiyanto dan Sudjarwo 1993 : 101, Perkembangan fisik anak yang terjadi pada masa ini menunjukkan adanya kecenderungan yang berbeda
dibanding pada masa sebelumnya dan juga pada masa sesudahnya. Kecenderungan perbedaan yang terjadi adalah dalam hal kepesatan dan pola
pertumbuhan fisik anak laki-laki dan anak perempuan sudah mulai menunjukkan kecenderungan semakin jelas tampak adanya perbedaan. Ukuran dan proporsi
tubuh berubah secara bertahap, dan hubungan hampir konstan dipertahankan dalam perkembangan tulang. Oleh karenanya energi anak diarahkan ke arah
penyempurnaan pola gerak dasar yang telah terbentuk selama periode masa awal anak.
2.1.2.2 Bentuk –Bentuk Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Adapun bentuk-bentuk karakteristik itu antara lain adalah: a senang bermain, karakteristik ini menuntut Guru Sekolah Dasar untuk melaksanakan
kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih -lebih untuk kelas rendah; b senang bergerak, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak berpindah atau bergerak; c anak senang bekerja dalam kelompok, guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan
anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok; d anak senang merasakan, melakukan atau memperagakan sesuatu
secara langsung. Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak sekolah dasar memasuki
tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar
pengalaman ini, siswa membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi anak Sekolah
Dasar, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang dewasa.
Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
2.1.3 Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar SD 2.1.3.1 Pendidikan Jasmani