PENDUGAAN KARBON (C) TERSIMPAN PADA VEGETASI HUTAN TANAMAN SOPSIS (Maesopsis eminii Engl)di PETAK 107 BLOK GUNUNG MUJUR BKPH SINGOSARI KPH MALANG

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan memiliki fungsi yang meliputi segi sosial, ekonomi, ekologi dan
lingkungan yang cukup penting bagi kehidupan manusia baik pada masa kini
maupun pada masa yang akan datang. Beralihnya sistem penggunaan lahan dari
hutan alam menjadi lahan pertanian, perkebunan atau hutan produksi atau hutan
tanaman industri mengakibatkan terjadinya perubahan jenis dan komposisi spesies
di lahan tersebut. Isu peningkatan suhu bumi menunjukkan pentingnya fungsi
ekologis hutan sebagai penyerap karbon di atmosfer, dan menambah arti penting
konservasi hutan selain untuk menyelamatkan keanekargaman hayati. Dalam
melihat fungsi hutan sebagai penyerap karbon, informasi mengenai karbon
tersimpan oleh suatu kawasan hutan (stok karbon) menjadi penting. Perubahan
yang terjadi akibat kegiatan eksploitasi hutan berpengaruh terhadap hasil serapan
dan penyimpanan karbon di daratan. Jika eksploitasi hutan dilakukan dengan
berlatar belakang wawasan lingkungan, maka hutan dan lingkungan dapat
dilestarikan. Karena eksploitasi sendiri merupakan kegiatan yang dapat membuka
jalan bagi masuknya cahaya, dan ini dapat mempengaruhi pohon-pohon yang
tidak ditebang( Hanafi N, Bernardianto R, 2012).

Tanaman atau pohon di hutan berfungsi sebagai tempat penimbunan dan
pengendapan karbon dan istilah ini disebut rosot karbon. Proses penyimpanan
karbon di dalam tanaman yang sedang tumbuh disebut sebagai sekuestrasi karbon
(carbon sequestration). Jumlah karbon yang ditimbun dalam tanaman sangat
bergantung pada jenis dan sifat tanaman itu sendiri. Konferensi iklim di Kyoto

2

Jepang yang pada tahun 1997 menghasilkan suatu kesepakatan yang dinamakan
Protokol Kyoto bertekad untuk menstabilkan Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar
5,2% dibawah tingkat emisi 1990 yang akan dicapai pada tahun 2008 dan
diperkirakan akan stabil pada tahun 2012. Dalam Protokol Kyoto juga disebutkan
upaya-upaya dalam mengatasi pemanasan global salah satunya adalah dengan
Mekanisme Pembangunan Bersih atau Clean Development Mechanism (CDM)
dimana negara-negara maju dapat berinvestasi. Dalam proyek-proyek penurunan
emisi di negara-negara berkembang untuk mendapatkan sertifikat penurunan
emisi (CER) sehingga dapat dipergunakan untuk memenuhi komitmen penurunan
emisi dan membantu negara-negara berkembang yang menjadi tuan rumah bagi
proyek-proyek CDM untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan (Pamudji,
2011).

Hutan mempunyai peranan sebagai penyerap karbon dan mulai menjadi
sorotan pada saat bumi dihadapkan pada persoalan efek rumah kaca. Efek rumah
kaca dapat berupa kecenderungan peningkatan suhu udara atau biasa disebut
sebagai pemanasan global. Penyebab terjadinya pemanasan global ini adalah
adanya peningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer dimana
peningkatan ini menyebabkan keseimbangan radiasi berubah sehingga suhu bumi
meningkat. Di permukaan bumi, karbon disimpan pada setiap organisme,
misalnya pohon. Karbondioksida pada tanaman terkumpul sebagai karbon pada
jaringan tubuh tanaman, dimana jika tanaman itu mati, maka karbon akan terurai,
dimana kombinasi oksigen dan karbon akan terbentuk karbondioksida, sehigga
dapat dikatakan jika pohon mati, maka karbondioksida akan kembali ke atmosfer,
dengan pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan jika tanaman mati maka jumlah

3

karbondioksida di atmosfer akan semakin banyak, dan efek rumah kaca akan
semakin nyata, tetapi jika pohon kembali ditanami, maka karbondioksida akan
kembali terurai dengan fotosintesis, dan kembali menjadi karbon pada jaringan
tubuh tanaman, sehingga karbondioksida di atmosfer berkurang (Manuri et al,
2011).

Selain melakukan proses fotosintesis untuk merubah karbondioksida
(CO2) menjadi Oksigen (O2), tumbuhan juga melakukan proses respirasi yang
melepaskan CO2. Namun proses ini cenderung tidak signifikan karena CO2 yang
dilepas masih dapat diserap kembali pada saat proses fotosintesis. Pada saat
tumbuhan atau satwa hutan mati, akan terjadi proses dekomposisi oleh bakteri dan
mikroba yang melepaskan CO2 ke atmosfer. Di hutan alam akan banyak terjadi
mortalitas akibat usia, persaingan tempat tumbuh maupun akibat penyebab lain
seperti hama, penyakit, maupun bencana alam.Salah satu upaya yang dilakukan
untuk memperlambat laju pemanasan global melalui kesepakatan Protokol Kyoto
dan Bali Road Map adalah dengan cara perdagangan karbon, dengan tujuan
kompensasi dari negara penghasil karbon bagi negara yang masih memiliki
penutupan lahan (hutan) untuk dikelola secara lestari. Cara lain untuk mengurangi
dampak pemanasan global adalah dengan mengendalikan konsentrasi karbon
melalui pengembangan program sink, dimana karbon organik sebagai hasil
fotosintesa akan disimpan dalam biomassa tegakan hutan atau pohon berkayu.
Dalam rangka upaya untuk mengendalikan konsentrasi karbon di atmosfer, dalam
upaya pengembangan lingkungan bersih, maka jumlah CO2 di udara harus
dikendalikan dengan jalan meningkatkan jumlah serapan CO2 oleh tanaman

4


sebanyak mungkin dan menekan pelepasan emisiCO2 ke udara ke konsentrasi
serendah mungkin (Chanan, 2014).
Sebagian besar jumlah karbon yang berasal dari makhluk hidup bersumber
dari hutan. Seiring terjadinya kerusakan hutan, maka pelepasan karbon ke
atmosfir juga terjadi sebanyak tingkat kerusakan hutan yang terjadi. Proses
eksploitasi atau pemanenan hutan, akan menyebabkan kematian pohon yang
ditebang maupun “logging damage” bagi pohon-pohon kecil di sekitarnya akibat
penebangan. Tanpa menerapkan pembalakan berdampak rendah (Reduced Impact
Logging–RIL), kerusakan akibat penebangan menjadi sangat besar dan
meningkatkan tingkat mortalitas yang tinggi. Secara otomatis pula, tingkat emisi
akibat dekomposisi menjadi lebih besar (Manuri, et. al, 2011).
Karena pada prinsipnya hutan sebagai penyerap karbon (baik hutan
tanaman maupun hutan tanaman), maka dianggap sangat perlu untuk dilakukan
perhitungan serapan karbon oleh hutan tersebut. Oleh karena itu dilakukan
penelitian pendugaan karbon pada hutan tanaman lebih spesifikasi pada hutan
tanaman Maesopsis emini Engl yang berada pada petak 107 RPH Karangan
BKPH Singosari KPH Malang. Harapan peneliti, dengan tersedianya hasil
perhitungan estimasi yang tersimpan pada kawasan penelitian ini, selanjutnya
dapat dijadikan sebagai landasan untuk pendugaan karbon pada hutan tanaman

Maesopsis emini Engl.
1.2 Rumusan Masalah
Global warming yang terjadi dewasa ini merupakan permasalahan yang
sangat serius dan banyak di bahas, perubahan iklim ini disebabkan karena
meningkatnya jumlah (CO2) di udara karena berkurangnya penutupan lahan

5

akibat laju degradasi. Salah satu upaya yang dapat di lakukan saat ini adalah
meningkatkan penyerapan karbon oleh vegetasi, terutama hutan tanaman dan daya
simpan vegetasi hutan tanaman Maesopsis emini Engl di petak 107 RPH
Karangan terhada karbon.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi serapan karbon pada
hutan tanaman sopsis Maesopsis emini Engl pada petak 107 RPH Karangan
BKPH Singosari KPH Malang .
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai
kontribusi karbon pada tanaman Sopsis Maesopsis emini Engl terhadap potensi
serapan karbon di petak 107 Blok Gunung Mujur RPH Karangan BKPH Singosari

KPH Malang, sehingga dapat dijadikan acuan untuk pengembangan hutan
tanaman kedepanya.

i

PENDUGAAN KARBON (C) TERSIMPAN PADA VEGETASI HUTAN
TANAMAN SOPSIS (Maesopsis eminii Engl)di PETAK 107 BLOK GUNUNG
MUJUR BKPH SINGOSARI KPH MALANG

SKRIPSI

OLEH
WAHYU KURNIAWAN
201110320311027

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITASMUHAMMADIYAH MALANG
2015


ii
PENDUGAAN KARBON (C) TERSIMPAN PADA VEGETASI HUTAN
TANAMAN SOPSIS (Maesopsis eminii Engl ) di PETAK 107 BLOK
GUNUNG MUJUR BKPH SINGOSARI KPH MALANG

SKRIPSI

Diajukansebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata satu (S1) pada
Program Studi Kehutanan

OLEH
WAHYU KURNIAWAN
201110320311027

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

iii


iv

v
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini ;
NAMA

: WAHYU KURNIAWAN

NIM

: 201110320311027

JURUSAN

: KEHUTANAN

FAKULTAS


: PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENDUGAAN KARBON (C)
TERSIMPAN

PADA

VEGETASI

HUTAN

TANAMAN

SOPSIS

(MaesopsiseminiiEngl ) di PETAK 107 BLOK GUNUNG MUJUR BKPH
SINGOSARI KPH MALANG ini bukan karya orang lain baik sebagian maupun
keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang diacu dalam naskah ini dan telah

dituliskan sumbernya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik

Malang, 07 November 2015
Yang membuat pernyataan,

WAHYU KURNIAWAN
201110320311027

vi

RIWAYAT HIDUP
Wahyu kurniawan atau yang akrab disapa wahyu ini
terlahir sebagai anak pertama dari 3 bersaudara di
Kabupaten Malang, Provinsi Jawa timur pada tanggal 18
februari 1993 dari Ayah yang bernama Kusnan dan Ibu Emi
hayati. Saya menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi
di Malang. Dan menyelesaikan pendidikan di TK PGRI 01 di Desa Toyomarto
(1999) kemudian menyelesaikan


pendidikan Sekolah Dasar di SDN 01

Toyomarto dan menyelesaikan sekolah menengah pertama di SMP PGRI 02
Singosari (2005), dan Sekolah Menengah Atas SMA Islam Al Maarif Singosari
(2011). Pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan Strata-1 (S1).
Melalui

tes

seleksi

masuk

di

Perguruan

Tinggi

Universitas

Muhammadiyah Malang dengan Mengambil Jurusan Kehutanan Fakultas
Pertanian – Peternakan.
Selama kuliah penulis aktif kegiatan organisasi intra kampus di HMJ
Kehutanan sebagai anggota pengurus di bidang keilmuan pada periode 20122013.

vii
Motto:.........................

‫إ كم في ما م ت ك م كم فيه عش ما يعلم هلك وسيأ تي م ع ل فيه بعث ما يعلم خبا‬
Sesungguhnya

kalian

berada

di

zaman

Barang

siapa

meninggalkan

sepersepuluh(1/10) saja dari ilmunya maka hancurlah dan akan datang satu
masa, Barang siapa yang mengamalkan sepersepuluh(1/10) saja dari ilmunya
maka selamat.

viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat serta
Hidayah-Nya, sehingga penulisan skripsi ini telah dapat diselesaikan.
Skripsi ini ditulis dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dan diajukan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1)
Kehutanan, pada Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian – Peternakan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar –
sebesarnya kepada yang terhormat :
1. Kepada Ibunda, Ayahanda, dan Adik-adikku serta semua keluarga tercinta

yang telah memberikan do’a dan dorongan baik moral maupun materi.
2. Bapak Dr. Ir. Damat, MP, selaku Dekan Fakultas Pertanian – Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Tatag Muttaqin, S.Hut. M.Sc, selaku pembimbing utama sekaligus
Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas
Muhammadiyah Malang.
4. Bapak Zulharman S.Hut, M.Ling,selaku pembimbing kedua yang selalu
membimbing dan mengarahkan dalam penulisan skripsiini.
5. Perum perhutani khususnya RPH Karangan BKPH Singosari KPH Malang
telah memberikan tempat untuk penelitian ini.
6. Teman-teman seperjuangan selama di kampus, khususnya untuk tercinta
yang membantu dalam penulisan skripsi yakni Dian rizki yuliandari dan
Budhenk Edition (izun, dimas, aji, kempi dan yosi ) maupun teman-teman
yang tidak bisa saya sebutkan disini. Terimakasih atas kebersamaannya
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa skripsi yang ditulis masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan tulisan.
Malang, 7 november 2015

Penulis

ix
ABSTRAK
Wahyu Kurniawan. Pendugaan Karbon (C) Tersimpan pada Vegetasi Hutan
Tanaman Sopsis ( Maesopsis eminii Engl ) di Petak 107 Blok Gunung Mujur
BKPH Singosari KPH Malang. Dosen Pembimbing I, Tatag Muttaqin S. Hut,
M. Sc dan Dosen Pembimbing II, Zulharman S. Hut, M. Ling

Kata kunci : Pendugaan, Karbon, Maesopsis eminii
Kayu Afrika (Maesopsis emini Engl) merupakan jenis tanaman kehutanan, jenis
ini memiliki nama lokal yaitu pohon payung, musizi, sopsis, afrika, dan manii.
Tanaman kayu afrika merupakan jenis pohon cepat tumbuh dan serbaguna
berkekuatan sedang sampai kuat, untuk konstruksi, kotak, dan tiang.
Lokasi penelitian berada pada 1600 mdpl, di bawah Gunung Arjuna tepatnya pada
pegunungan yang dinamakan masyarakat sekitar Gunung Mujur yang masuk
wilayah Perum Perhutani Malang.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi serapan karbon pada hutan
tanaman sopsis Maesopsis emini Engl pada petak 107 Blok Gunung Mujur RPH
Karangan BKPH Singosari KPH Malang. Metode yang di pakai dalam penelitian
ini yakni metode secara dekstruktif dan non dekstruktif. Dalam penelitian
terdahulu hasil alometrik untuk metode non dekstruktif pada Jenis Maesopsis
eminii Y = 0,2902 D 2,312. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
parang, pita, rol meter, oven, phi ban, kristin meter, galah, alat tulis dan blangko
pengamatan.
Cadangan karbon terdapat pada semua aspek mulai dari pohon, tumbuhan bawah,
serasah dan tanah. Jumlah cadangan karbon pada biomassa pohon dengan luas
kawasan 10,83 ha sebesar 1582,4688 ton. Sedangkan pada biomassa tumbuhan
bawah sebesar 24,54533 ton, Nekromass sebesar 15,19449 ton dan cadangan
karbon pada tanah sebesar 97,753 ton. Jumlah total seluruh karbon yakni sebesar
1719,96162 ton atau setara dengan 158,814 ton/ha.
Untuk pendugaan gas karbondioksida (CO2) karbon yang tersimpan pada kawasan
sebesar 158,814 ton/ha, maka gas karbondioksida (CO2) yang diserap oleh
vegetasi dalam kawasan tersebut adalah sebesar 582,323 ton/ha. Dengan luas
kawasan sebesar 10,83 maka gas karbondioksida seluruh kawasan sebesar
6306,561272 ton. Jadi dalam petak 107 RPH Karangan BKPH Singosari KPH
Malang dapat menyerap karbondioksida (CO2) sebesar 6306,561272 ton

x
ABSTRACT
Wahyu Kurniawan. Estimation Of Carbon (C) Stored in Forest Vegetation Plant
Sopsis (Maesopsis eminii Engl) in Block Mujur Mountain Plots 107 BKPH
Singosari KPH Malang. Dosen Pembimbing I, Tatag Muttaqin S. Hut, M. Sc
dan Dosen Pembimbing II, Zulharman S. Hut, M. Ling

Keywords: Estimation, Carbon, Maesopsis eminii
Tree Africa (Maesopsis eminii Engl) is a forest plant species, this species has a
local name that is the umbrella tree, musizi, sopsis, Africa, and manii. African tree
plants are fast-growing tree species and versatile measuring moderate to strong,
for construction, boxes and poles.
The research location is located at 1600 meters above sea level, below Mount
Arjuna precisely on the mountain called Mount Lucky surrounding communities
that are in Perum Perhutani Malang.
The purpose of this study to determine the potential for carbon uptake in forest
plantations Maesopsis Emini Engl on plot 107 Block Mount Lucky RPH
Karangan BKPH Singosari KPH Malang. The method in use in this study that the
method is destructive and non destructive. In a previous study results allometric
methods for non destructive on eminii Maesopsis type Y = 0.2902 D 2,312. The
tools used in this study are: machetes, ribbons, roller meter, oven, phi tires, kristin
meter, pole, stationery and blank observations.
Carbon stocks contained in all aspects from the trees, undergrowth, litter and soil.
The amount of carbon stocks in the biomass of trees with an area of 10.83 ha area
of 1582.4688 tons. While on plant biomass under tons of 24.54533, 15.19449
Nekromass tons and reserves of carbon in the soil of 97.753 tons. Total number of
carbon which amounted 1719.96162 tons, equivalent to 158.814 tons / ha.
For the estimation of carbon dioxide (CO2) carbon stored in the region amounted
to 158.814 tons / ha, then the carbon dioxide (CO2) is absorbed by vegetation in
the region amounted to 582.323 tons / ha. With a total area of 10.83 then carbon
dioxide gas throughout the region at 6306.561272 ton. So in plot 107 RPH
Karangan BKPH Singosari KPH Malang can absorb carbon dioxide (CO2)
emissions by 6306.561272 ton

xi

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
SURAT PENYATAAN ..............................................................................................v
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii
ABSTRAK ............................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv
DAFTAR DIAGRAM ..............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvi
BAB I Pendahuluan .................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 RumusanMasalah..........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................5
BAB II Tinjauan Pustaka ..........................................................................................6
2.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................6
2.2 Sopsis Maesopsis eminii Engl ......................................................................6
2.3 Peran Hutan sebagai Penyerapdan Penyimpan Partikel Pencemar ..............8
2.4 Cara Pengukuran dan Pendugaan Biomassa ...............................................9
2.5 Karbon dan Biomassa ................................................................................. 11
2.6 Karbon (C) ...................................................................................................13
2.7 Gas - Gas Penyebab Efek Rumah Kaca ......................................................15

xii
BAB III Metode Penelitian ......................................................................................17
3.1 Tempat danWaktu ........................................................................................17
3.2 Alat dan Bahan.............................................................................................17
3.3 Metode Penelitian ........................................................................................17
3.3.1 Metode Survey ..................................................................................17
3.3.2 Metode Pengumpulan Sample pada Sub Plot Pohon ........................17
3.3.3 Metode Pembuatan Sub Plot Pengukuran Biomassa Pohon ...............18
3.3.4 Penentuan Pohon ................................................................................19
3.3.5 Pengukuran Biomassa Pohon ..............................................................19
3.3.6 Pengukuran Biomassa Tumbuhan Bawah ...........................................21
3.4 Parameter yang Diamati ................................................................................21
3.5 Analisis Data ................................................................................................. 22
BAB IV Hasil dan Pembahasan ...............................................................................23
4.1 Keadaan Umum Wilayah Penelitian..............................................................23
4.2 Kedudukan Geografis ...................................................................................23
4.3 Potensi Kawasan............................................................................................25
4.4 Pendugaan karbon Tegakan Maesopsiseminiiegl ..........................................26
4.5 Cadangan Karbon Tersimpan pada Seluruh Kawasan Penelitian................. 34
4.6 Pendugaan Karbondioksida (CO2) dalam Kawasan ....................................35
BAB V Kesimpulan dan Saran ................................................................................37
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................37
5.2 Saran .............................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................38
LAMPIRAN ........................................................................................................... 40

xiii

Daftar Tabel
No

Halaman

3.1 Persamaan allometrik estimasi cadangan karbon ...............................................19
4.1 Hasil perhitungan biomassa pohon Maesopsis eminii egl .................................26
4.2 Hasil Perhitungan BiomassaTumbuhan Bawah .................................................29
4.3 Hasil Perhitungan Nekromassa dan Serasah ......................................................30
4.4 Cadangan Karbon pada Tanah ...........................................................................32
4.5 Cadangan karbon Tersimpan pada Seluruh kawasan penelitian .......................33

xiv

Daftar Gambar
No

Halaman

3.1 Sub plot contoh .................................................................................................18
3.2 Kuadran pengambilan contoh tumbuhan bawah ................................................20
4.1 Wilayah Kecamatan Singosari Kabupaten Malang JawaTimur ........................23

xv

Daftar Diagram
No

Halaman

4.1 Biomassa pohon .................................................................................................26
4.2 BiomassaTumbuhan Bawah ..............................................................................29
4.3 Nekromassa dan Serasah ...................................................................................31
4.4 Cadangan Karbondalam Tanah ..........................................................................32

xvi

Daftar Lampiran
No

Halaman

1. Peta Kawasan Penelitian ......................................................................................40
2. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ........................................................................41
3. Perhitungan Biomassa Karbon Tegakan sopsis (maesopsis eminii Engl)
berdiameter 5-30 cm ...........................................................................................49
4. Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah sopsis (maesopsis eminii Engl) ........ 59
5. Perhitungan Nekromass Tegakan sopsis (maesopsis eminii Engl) ......................64
6. Perhitungan Tanah di bawah Tegakan sopsis (maesopsis eminii Engl) .............. 69

xvii
38
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2002. Informasi Singkat Benih Maesopsis eminii Direktorat
Perbenihan Tanaman Hutan. Jakarta.
Anonymous. 2010.
Gas-gas
penyebeb
efek
rumah
kaca.
http://bennypurba21.blogspot.com/2010/10/gas-gas-penyebabefek-rumah-kaca.html
Adiriono T. 2009. Pengukuran Kandungan Karbon (Carbon Stock) Dengan
Metode Karbonasi pada Hutan Tanaman Jenis Acacia crassicarpa
[Tesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Ardana W.A. 2013. Pendugaan Kandungan Karbon Tegakan Kayu Afrika
(Maesopsis eminii) Pada Berbagai Pola Tanam. Departemen
Silvikultur Fakultas Kehutanan. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Chanan M. 2014. Pendugaan Cadangan Karbon (C) Tersimpan di Atas Permukaan
Tanah pada vegetasi Hutan Tanaman Jati (Tectona Grandis Linn.
F) (di RPH Sengguruh BKPH Sengguruh KPH Malang Perum
Perhutani II Jawa Timur), Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian
Peternakan Universitas Muhammadiyah: Malang
Darussalam. 2011. Pendugaan Potensi Serapan Karbon Pada Tegakan Pinus di
KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan
Banten.Depatemen Manajemen Fakultas Kehutanan Bogor: Institut
Pertanian Bogor
Dewi M. 2011. Model Persamaan Alometrik Massa Karbon Akar dan Root To
Shoot Ratio Biomassa dan Massa Karbon Pohon Mangium (Acacia
mangium Wild) (Studi Kasus di BKPH Parung Panjang, KPH
Bogor, Perum Perhutani Unit III, Jawa Barat dan Banten)
Depatemen silvikultur Fakultas Kehutanan. Bogor: Institut
Pertanian Bogor
Hairiah K, Ekadinata A, Sari RR, Rahayu S. 2011. Pengukuran Cadangan Karbon:
Dari tingkat lahan ke bentang lahan. Petunjuk Praktis. Edisi kedua.
Bogor, World Agroforestry Centre, ICRAF SEA Regional Office,
University of Brawijaya (UB), Malang, Indonesia.
Hairiah K, Rahayu S. 2007. Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai
Penggunaan Lahan. Bogor: ICRAF.
Handoko P. 2007. Pendugaan Simpanan Karbon di Atas Permukaan Lahan pada
Tegakan Akasia (Acacia mangium Wild) di BKPH Parung Panjang
KPHBogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten.
[Skripsi]. Fakultas Kehutanan IPB. Tidak Diterbitkan

39
xviii
Manuri, S., C.A.S. Putra dan A.D. Saputra. 2011. Tehnik Pendugaan Cadangan
Karbon Hutan. Merang REDD Pilot Project, German International
Cooperation – GIZ. Palembang
Hanafi N,Bernardianto R. 2012. Estimate carbon Sink in Land Use Tipe in Forest
Concession of PT Sikatan Wana Raya. Media sains: palangkaraya
Pamudji W. 2013. Potensi Serapan Karbon Pada Tegakan Akasia (Acacia
mangium Wild). Departemen Manajemen Hutan Fakultas
Kehutanan. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Purwitasari H. 2011. Model Persamaan Alometrik Biomassa dan Massa Karbon
Pohon Akasia Mangium (Acacia mangium wild) (Studi kasus pada
HTI Akasia Mangium di BPKH Parung Panjang, KPH Bogor,
Perum Perhutani Unit III, Jawa Barat dan Banten). Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Rahayu S, Lusiana B, Noordwijk M. 2004. Pendugaan Cadangan Karbon di Atas
Permukaan Tanah pada Berbagai Sistem Penggunaan Lahan di
Kabupaten
Nunukan,
Kalimantan
Timur
(online)
www.worldagroforestry.org/sea/publications/files/book/BK008905/BK0089-05-2.PDF .diakses pada tanggal 07 april 2015
Samalca IK. 2007. Estimation of Forest Biomass and its Error A case in
Kalimantan, Indonesia [tesis]. Netherland: International Institute
for Geo- Information Science and Earth Observation.
Whitmore TC. 1984. Tropical Rain Forest of The Far East Second Edition.Oxford:
University Press.
Yuniarti N. 2013. Peningkatan Viabilitas Benih Kayu Afrika (Maesopsis emenii
Engl.) Dengan Berbagai Perlakuan Pendahuluan, Balai Penelitian
Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan: Bogor