ESTIMASI KARBON TERSIMPAN PADA VEGETASI DI BLOK UTARA MAKAM KAWASAN GUNUNG ANJASMORO TAMAN HUTAN RAYA RADEN SOERJO
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini penjarahan hutan atau penebangan liar di
kawasan hutan makin marak terjadi dimana-mana seakan-akan tidak terkendali.
Ancaman kerusakan hutan ini jelas akan menimbulkan dampak negatif yang luar
biasa besarnya karena adanya efek domino (berantai) dari hilangnya hutan,
terutama pada kawasan-kawasan yang mempunyai nilai fungsi ekologis dan
biodiversitas besar. Akibat dari kejadian ini tidak saja hilangnya suatu kawasan
hutan yang tadinya dapat mendukung kehidupan manusia dalam berbagai aspek
misal kebutuhan akan air, oksigen, kenyamanan (iklim mikro), keindahan
(wisata), penghasilan (hasil hutan non kayu dan kayu), penyerapan karbon
(carbon sink), pangan dan obat-obatan akan tetapi juga hilanglah biodiversity
untuk generasi mendatang (Rusmantoro, 2003).
Adanya kehidupan di dunia menyebabkan perubahan CO2 di atmosfer dan
erat kaitannya dengan perubahan iklim (Climate change), serta berkaitan dengan
perdagangan karbon. Dalam hal ini, yang perlu kita lakukan adalah usaha kita
mengurangi CO2 yang ada di atmosfer secara vegetative. Yang berperan penting
dalam penyerapan emisi karbon adalah tanaman. Melalui fotosintesis, CO2 diserap
dan diubah oleh tumbuhan menjadi karbon organik dalam bentuk biomassa.
Kandungan karbon absolute dalam biomassa pada waktu tertentu dikenal dengan
istilah stok karbon, carbon stock (Ulumuddin, Sulistyawati, Hakim, Harto, 2003).
1
2
Bagian yang hidup ini akan terus mengurangi jumlah CO2 yang ada di
udara, dan ini yang akan dihitung. Jadi ini sebenarnya adalah untuk
menginventarisir potensi vegetasi sebagai penyerap. Cadangan karbon sebenarnya
adalah karbon yang disimpan di dalam vegetasi dan di dalam tanah. Yang
termasuk kedalam biomassa adalah bagian atas yang masih hidup, seperti semak
dan tumbuhan bawah. Sementara itu, bagian yang mati (necromassa) termasuk
serasah di pemukaan tanah, tonggak yang mati, batang, cabang, dan ranting.
Hutan alami merupakan penyimpan karbon (C) tertinggi bila dibandingkan
dengan sistem penggunaan lahan pertanian. Oleh karena itu, hutan alami dengan
keragaman jenis pepohonan berumur panjang dan seresah yang banyak
merupakan gudang penyimpan C tertinggi. Bila hutan diubah fungsinya menjadi
lahan-lahan pertanian atau perkebunan atau ladang penggembalaan, maka jumlah
C tersimpan akan merosot. Jumlah C tersimpan antar lahan tersebut berbeda-beda,
tergantung pada keragaman dan kerapatan tumbuhan yang ada, jenis tanahnya
serta cara pengelolaannya (Hairiah, 2004).
Saat ini di dunia internasional telah berkembang trend baru melalui
perdagangan karbon (CO2). Perdagangan karbon diawali dengan disepakatinya
Protokol Kyoto (1997) bahwa negara-negara penghasil emisi karbon (38 negaranegara industri terutama negara kaya seperti Amerika Serikat, Australia, China
dan Uni Eropa) harus menurunkan tingkat emisinya dengan menerapkan teknologi
tinggi dan juga menyalurkan dana kepada negara-negara yang memiliki potensi
sumberdaya alam untuk mampu menyerap emisi karbon secara alami misalnya
melalui vegetasi (hutan). Indonesia dengan luas hutan tersebar ketiga di dunia,
3
dapat berperan penting untuk mengurangi emisi dunia melalui carbon sink. Hal ini
dapat terjadi jika hutan yang ada dijaga kelestariannya dan melakukan penanaman
(afforestasi) pada kawasan bukan hutan (degraded land), serta melakukan
perbaikan kawasan hutan yang rusak (degraded forest) dengan cara penghutanan
kembali (reforestasi) (Rusmantoro, 2003).
Kayu atau pepohonan tidak hanya bisa dimanfaatkan kayunya saja dan
sudah saatnya dilakukan upaya penghitungan manfaat hutan sebagai penyedia jasa
lingkungan yang diharapkan mampu memberikan nilai ekonomi lebih tinggi
dengan mengetahui berbagai kemampuannya dalam menyediakan sumberdaya air,
penyerap karbon, penghasil oksigen, jasa wisata alam, satwa, biodiversitas dan
sebagainya (Muhdi, 2008).
Salah satu alternatif
dalam mengendalikan konsentrasi
karbon yaitu
melalui pengembangan sink program, dimana karbon organik sebagai hasil
fotosintesa disimpan dalam biomasa tegakan hutan atau pohon berkayu. Indonesia
sangat berpotensi menjadi negara penyerap emisi karbon karena mempunyai
hutan tropis yang luas ketiga di dunia setelah Brazil dan Zaire (Anonim, 2007).
Hutan, tanah, laut dan atmosfer semuanya menyimpan karbon yang
berpindah secara dinamis diantara tempat-tempat penyimpanan tersebut sepanjang
waktu. Tempat penyimpanan ini disebut dengan kantong karbon aktif (active
carbon pool). Penggundulan hutan akan mengubah kesetimbangan carbon dengan
meningkatkan jumlah karbon yang berada di atmosfer dan mengurangi karbon
yang tersimpan di hutan, tetapi hal ini tidak menambah jumlah keseluruhan
karbon yang berinteraksi dengan atmosfer. Tumbuhan akan mengurangi karbon di
4
atmosfer (CO2) melalui proses fotosinthesis dan menyimpannya dalam jaringan
tumbuhan. Sampai waktunya karbon tersebut tersikluskan kembali ke atmosfer,
karbon tersebut akan menempati salah satu dari sejumlah kantong karbon. Semua
komponen penyusun vegetasi baik pohon, semak, liana dan epifit merupakan
bagian dari biomassa atas permukaan. Di bawah permukaan tanah, akar tumbuhan
juga merupakan penyimpan karbon selain tanah itu sendiri. Karbon juga masih
tersimpan pada bahan organik mati dan produk-produk berbasis biomassa seperti
produk kayu baik ketika masih dipergunakan maupun sudah berada di tempat
penimbunan. Karbon dapat tersimpan dalam kantong karbon dalam periode yang
lama atau hanya sebentar. Peningkatan jumlah karbon yang tersimpan dalam
karbon pool ini mewakili jumlah carbon yang terserap dari atmosfer (Sutaryo,
2009).
Biomassa hutan memiliki kandungan karbon yang cukup potensial.
Hampir 50% dari biomassa vegetasi hutan tersusun atas unsur karbon. Unsur
tersebut dapat dilepas ke atmosfer dalam bentuk karbondioksida (CO2), apabila
hutan dibakar dapat meningkatkan jumlahnya secara drastis dan menjadi masalah
lingkungan global. Oleh karena itu, pengukuran terhadap biomassa sangat
diperlukan untuk mengetahui berapa besar jumlah karbon yang tersimpan di
dalam hutan (Tresnawan dan Rosalina, 2002).
Pohon memegang peranan yang sangat penting dalam komunitas hutan
dan berfungsi sebagai penyangga kehidupan, baik dalam mencegah erosi dan
menjaga stabilitas iklim global. Pengukuran karbon pada biomassa tingkat pohon
sangat menarik untuk diteliti, karena memiliki keanekaragaman jenis pohon yang
5
tinggi dan memiliki cadangan karbon tersimpan yang cukup besar yakni dari
proses fotosintesis. Dalam hal ini, karbon di udara mempunyai peranan yang
sangat penting dalam proses fotosintesis yang terjadi pada tanaman. Proses ini
menyerap karbon dan menghasilkan gas oksigen yang sangat bermanfaat dan
merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia (Bakri, 2009). Lebih lanjut
Hairiah dan Rahayu (2007) mengatakan, tanaman atau pohon berumur panjang
yang tumbuh di hutan maupun di kebun campuran (agroforestri) merupakan
tempat penimbunan atau penyimpanan C (rosot C =C sink) yang jauh lebih besar
daripada tanaman semusim. Hutan alami dengan keragaman jenis pepohonan
berumur panjang merupakan gudang penyimpanan C tertinggi. Oleh karena itu,
selain efisien baik waktu maupun biaya, penelitian karbon pada biomassa di atas
permukaan tanah ini
sangat penting dilakukan untuk mengetahui kandungan
karbon pada dalam suatu kawasan.
Taman Hutan Raya Raden Soerjo merupakan bagian dari kawasan hutan
konservasi atau hutang lindung yang ada di Indonesia khususnya di Jawa Timur,
yang memiliki keanekaragaman hayati baik flora maupun faunanya, dimana
vegetasi tersebut memiliki cadangan karbon tersimpan yang cukup besar. Keadaan
flora pada kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo didominasi tumbuhan jenis
cemara (Casuarina junghuniana), suren (Toenasureni), pasang (Quercus lincata),
kemelandingan gunung (Mycura javabica) dan berbagai jenis tumbuhan bawah
seperti padi–padian (Shorgum vikidumvakl) (Anonim, 2004). Sejauh ini belum
pernah dilakukan penelitian untuk mendapatkan informasi dan data mengenai
kandungan cadangan karbon yang tersimpan di kawasan hutan tersebut.
6
Dari hasil penelitian sebelumnya tentang analisa vegetasi bahwa pada
blok Utara Makam terdapat jenis yang mendominasi adalah Quercus gemelliflora
Bl, Engelhardia spicata Lech, Lindera sp, Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook.
F.& Th, Schima wallichii (DC) Korth, Podocarpus rumphii Bl, dan cemara
(Casuarina junghuniana) (Hidayat, 2009). Analisa vegetasi ini sangat membantu
penelitian karbon karena sebagai referensi awal dalam mengetahui jenis-jenis
yang ada pada blok atau lokasi yang akan dilakukan penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
Kawasan Gunung Anjasmoro blok utara makam Taman Hutan Raya Raden
Soerjo mempunyai cadangan karbon yang belum diteliti, sehingga perlu dilakukan
penelitian untuk menghitung besarnya karbon pada vegetasi kawasan ini.
Pentingnya karbon di kawasan konservasi dapat membantu mengurangi
pemanassan global.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga besarnya kandungan
karbon tersimpan pada vegetasi blok utara makam kawasan Gunung Anjasmoro
Taman Hutan Raya Raden Soerjo.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi karbon tersimpan pada
vegetasi blok utara makam kawasan Gunung Anjasmoro Taman Hutan Raya
Raden Soerjo, serta dapat dijadikan acuan untuk tetap menjaga keseimbangan
lingkungan khususnya mencegah adanya kerusakan hutan dalam rangka
partisipasi untuk mengurangi pemanasan global (Global warming).
ESTIMASI KARBON TERSIMPAN PADA VEGETASI DI BLOK UTARA
MAKAM KAWASAN GUNUNG ANJASMORO TAMAN HUTAN RAYA
RADEN SOERJO
SKRIPSI
OLEH
DWI INDAH PUSPITA SARI
NIM 06740011
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG
Juli 2010
ESTIMASI KARBON TERSIMPAN PADA VEGETASI DI BLOK UTARA
MAKAM KAWASAN GUNUNG ANJASMORO TAMAN HUTAN RAYA
RADEN SOERJO
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana Kehutanan
OLEH:
DWI INDAH PUSPITA SARI
NIM 06740011
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG
Juli 2010
Judul
:
Estimasi Karbon Tersimpan pada Vegetasi di Blok
Utara Makam Gunung Anjasmoro Taman Hutan Raya
Raden Soerjo
Nama
:
Dwi Indah Puspita Sari
NIM
:
06740011
Jurusan/Prog. Studi
:
Kehutanan/Kehutanan
Skripsi oleh Dwi Indah Puspita Sari ini telah diperiksa dan disetujui
untuk diuji
Malang,……………
Malang,……………
Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Nandang Rahayu, MP
NIP: 196310211991011001
Ir. Nugroho Tri Waskitho, MP
NIP: 196412131990081001
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
NAMA
: Dwi Indah Puspita Sari
NIM
: 06740011
JURUSAN
: Kehutanan
FAKULTAS
: Pertanian-Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang
menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Estimasi Karbon pada Vegetasi Di
Blok Utara Makam Kawasan Gunung Anjasmoro Taman Hutan Raya Raden
Soerjo” adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali
dalam bentuk kutipan yang diacu dalam naskah ini dan telah dituliskan
sumbernya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik.
Malang, 26 Juli 2010
Yang membuat pernyataan,
Dwi Indah Puspita Sari
NIM. 06740011
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 03 Oktober 1988
di Pantai Harapan, Kecamatan Biduk-Biduk Kabupaten
Berau, Kalimantan Timur. Sebagai Putri kedua dari dua
bersaudara, pasangan Ayahanda Rahman Efendi, SST dan
Ibunda Marni Indraningsih.
Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar
Negeri 001 Pantai Harapan Kecamatan Biduk-Biduk
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur pada tahun 2000. Sekolah Menengah
Pertama Negeri 01 Singosari Kabupaten Malang, tahun 2003 dan Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur tahun 2006.
Pada tahun 2006 Penulis melanjutkan pendidikan Strata 1 di Fakultas Pertanian
dan Peternakan Jurusan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wasyukurillah tiada yang melebihi kesempurnaan Allah
SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulisan skripsi ini sebagai tugas
akhir dibangku perkuliahan dapat terselesaikan.
Skripsi ini ditulis dari hasil penelitian dan diajukan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh derajad kesarjanaan strata satu (S-1) pada Jurusan
Kehutanan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat :
1. Kedua Orang Tua penulis yang telah memberikan perhatian baik moril
maupun materil, doa, menuntun serta mencurahkan kasih sayangnya selama
ini.
2. Bapak Ir. Nandang Rahayu, MP selaku Ketua Jurusan Kehutanan dan
sekaligus Dosen Pembimbing Utama dan Penguji III yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan motivasi dan arahan.
3. Bapak Ir. Nugroho Tri Waskitho, MP selaku Dosen Pembimbing Pendamping
dan Penguji IV yang telah memberikan motivasi dan arahan.
4. Bapak Drs. Amir Syarifuddin, MP selaku Dosen Penguji I yang telah
memberikan kritik dan sarannya.
5. Bapak Ir. Joko Triwanto, MP selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan
kritik dan sarannya.
vi
6. Taman Hutan Raya Raden Soeryo yang telah memberi ijin sebagai lokasi
penelitian.
7. Mbak Wiwit, Harti, Juwino, Kristy, Huda, serta teman-teman sekalian dan
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan masukan hingga
terselesaikanya penulisan skripsi ini.
Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diperlukan untuk
menyempurnakan skripsi ini. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, Juli 2010
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................
vi
DAFTAR ISI ..............................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................
6
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................
6
1.4 Kegunaan Penelitian ...................................................................
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
7
2.1 Hutan Alam ...............................................................................
7
2.2 Pohon ........................................................................................
8
2.3 Biomassa ...................................................................................
9
2.4 Karbon yang terdapat di hutan ....................................................
12
2.5 Penyerapan CO2 Oleh Tanaman ..................................................
16
2.6 Faktor-faktor yang perlu Dipertimbangkan dalam Perhitungan
Serapan CO2 di Atmosfer Oleh Tanaman ..................................
18
2.7 Hutan sebagai Penyerap Karbon Dioksida (CO2) ........................
18
2.8 Metode Perhitungan Biomassa ...................................................
20
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................
23
3.1 Tempat dan Waktu .....................................................................
23
3.2 Alat ............................................................................................
23
3.3 Metode Penelitian ......................................................................
23
3.4 Analisa Data ...............................................................................
27
vii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................
28
4.1 Keadaan Umum Lokasi Taman Hutan Raya Raden Soerjo ..........
28
4.2 Gunung Anjasmoro.....................................................................
29
4.3 Estimasi Karbon Hutan Alam Blok Utara Makam .......................
30
4.3.1 Estimasi Karbon Pohon ...........................................................
30
4.3.2 Estimasi Karbon Tumbuhan Bawah (understorey) ...................
44
4.4 Estimasi Karbon Tersimpan Seluruh Luasan Blok Utara Makam
46
4.5 Penyerapan Karbon Dioksida (CO2) Oleh Tanaman .....................
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
48
5.1 Kesimpulan ................................................................................
48
5.2 Saran ..........................................................................................
48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
4.1 Data Biomassa Pohon Besar pada Plot 1 ................................................
33
4.2 Data Biomassa Pohon Besar pada Plot 2 ................................................
34
4.3 Data Biomassa Pohon Besar pada Plot 3 ................................................
35
4.4 Data Biomassa Pohon Besar pada Plot 4 ................................................
36
4.5 Data Biomassa Pohon Sedang pada Plot 1 .............................................
37
4.6 Data Biomassa Pohon Sedang pada Plot 2 .............................................
38
4.7 Data Biomassa Pohon Sedang pada Plot 3 .............................................
40
4.8 Data Biomassa Pohon Sedang pada Plot 4 ..............................................
41
4.9 Total Karbon pada Biomassa Pohon ......................................................
43
4.10 Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Plot 1 .................
46
4.11 Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Plot 2 ..................
46
4.12 Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Plot 3 ..................
47
4.13 Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Plot 4 ..................
47
4.14 Total Estimasi Karbon pada Biomassa Tumbuhan Bawah .....................
47
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
3.1 Sub Plot (plot kecil) ..............................................................................
24
3.2 Plot Besar ..............................................................................................
24
3.3 Bentuk Kuadran untuk Pengambilan Tumbuhan Bawah .........................
26
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1 Peta Kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo ......................................
49
2 Letak Plot Besar dan Sub Plot ...................................................................
51
3 Data Berat Jenis ........................................................................................
52
4 Dokumentasi Penelitian ............................................................................
54
5 Contoh Perhitungan ..................................................................................
63
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2002. Kawasan Taman Hutan Raya Raden Soeryo, (Online),
(http://www.naturalforest.go.id diakses tanggal 31 Maret 2010).
-----------. 2004. Melindungi Hutan Alam, (Online), (http://www.greenforestblogger.com diakses tanggal 31 Maret 2010).
-----------.
2006a.
Taman
Hutan
Raden
Soerjo,
(http://wwwtahurarserjo.net diakses tanggal 29 Mei 2010).
(Online),
-----------. 2006b. Hutan Alam, (Online), (http://wikipedia.com diakses tanggal 05
April 2010).
-----------. 2006c. Negara Penghasil Emisi, (Online), (http://www.google.com
diakses tanggal 05 April 2010).
-----------.
2007.
The
Nature
Conservansy
(Online),
(http://www.redd_bahasa_brochure.com diakses tanggal 05 April
2010).
-----------. 2009a. Penyerapan CO2 Oleh Tanaman, (Online), (http://www.googlecarbon.co.id diakses tanggal 05 April 2010).
-----------. 2009b. Karbon pada Tanaman, (Online), (http://www.googlecarbon.co.id diakses tanggal 05 April 2010).
Arifin, A. A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Kanisius. Yogyakarta.
Bakri. 2009. Analisis Vegetasi dan Pendugaan Cadangan Karbon Tersimpan
pada Pohon Di Hutan Taman Wisata Alam Taman Eden Desa
Sionggang Utara Kecematan Lumban Julu Kabupaten Toba. Tesis.
Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan.
Brown, S. 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forest. A
Primer.
FAO
Forestry
Paper.
FAO
USA,
(online),
(http://www.bom.gov.au/info/climate/change/gallery/images/9.jpg
diakses tanggal 08 April 2010).
Dharmawan, I W. S. 2008. Teknik Evaluasi Kandungan Karbon Hutan Alam
Dipterocarpaceae, (Online), (http://www.blogger-karbon-hutan.com
diakses tanggal 08 April 2010).
Dixon R.K., S. Brown, R.A. Houghton, A.M. Solomon, M.C. Trexler, and J.
Wisniewski, 1994, Carbon pools and flux of global forest ecosystem,
Science, 263, pp. 185-190.
Hairiah, K. 2007. Perubahan Iklim Global: Neraca Karbon di Ekosistem
Daratan. Fakultas Pertanian, Jurusan Tanah, Universitas Brawijaya,
(Online), (http://www.bom.gov.au/info/climate/change diakses tanggal
08 April 2010).
Hairiah, K. dan S. Rahayu. 2007. Pengukuran “Karbon Tersimpan” di Berbagai
Penggunaan Lahan. Bogor. World Agroforestry Centre – ICRAF, SEA
Reagional Office, University uf Brawijaya, Unibraw, Indonesia.
Hairiah, K. dan D. Murdyarso, 2004. Alih Guna Lahan dan Neraca Karbon
Terrestrial, (Online), (http://www.google-carbon-stock.co.id diakses
tanggal 07 April 2010).
Hairiah, K., Sri M.S., Meine V. N. and Cheryl P., 2001. Methods for Sampling
Carbon Stocks Above and Below Ground. ASB Lecture note 4B. ICRAF,
Bogor, Indonesia, (Online), (http://www.google-carbon-stock.com
diakses tanggal 07 April 2010).
Hidayat, A. N. 2009. Analisa Vegetasi Kawasan Timur Gunung Anjasmoro
Taman Hutan Raya Raden Soeryo. Skripsi. Jurusan Kehutanan Fakultas
Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Kusmana, C. 1997. Metode Survey Vegetasi. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
IPCC. Stabilization of Atmospheric Greenhouse Gases: Physical, Biological and
Socio-Economic Implications, IPCC Technical Paper III, Geneva,
Switzerland. 41p., 1997.
Muhdi. 2008. Model Simulasi Kandungan Karbon Akibat Pemanenan Kayu Di
Hutan Alam Tropika. Karya tulis. Departemen Kehutanan Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.
Rokhmatuloh, dan R. P. Tambunan. 2010. Model Perhitungan Karbon Terestrial
dan
Aplikasinya
di
Indonesia,
(Online),
(http://onegeo.blogspot.com/2010/02/geography-of-carbon-trade-model.html
diakses tanggal 03 juli 2010). Departemen Geografi FMIPA UI. Depok.
Rusmantoro, W., 2003. Hutan Sebagai Penyerap Karbon, Artikel Internet dalam
Spektrum Online.
Soerianegara, I, dan A. Indrawan, 1978. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor:
Departemen Managemen Hutan. Fakultas Kehutanan.
Sutaryo, D. 2009. Penghitungan Biomassa (Sebuah Pengantar untuk Studi
Karbon dan Perdagangan Karbon), Wetlands International Indonesia
Programme,
Tresnawan, H. dan U. Rosalina. 2002. Pendugaan Biomasssa Di Atas Tanah Di
Ekosistem Hutan Primer dan Hutan Bekas Tebangan (Studi Kasus
Hutan Dusun Aro, Jambi), (Online), Vol. VIII, No. 1.
Ulumuddin, Y., E. Sulistyawati, D. M. Hakim, A. B. Harto. 2003. Korelasi Stok
Karbon dengan Karakteristik Spektral Citra Landsat: Studi Kasus
gunung Papandayan. Institut Pertanian Bogor.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini penjarahan hutan atau penebangan liar di
kawasan hutan makin marak terjadi dimana-mana seakan-akan tidak terkendali.
Ancaman kerusakan hutan ini jelas akan menimbulkan dampak negatif yang luar
biasa besarnya karena adanya efek domino (berantai) dari hilangnya hutan,
terutama pada kawasan-kawasan yang mempunyai nilai fungsi ekologis dan
biodiversitas besar. Akibat dari kejadian ini tidak saja hilangnya suatu kawasan
hutan yang tadinya dapat mendukung kehidupan manusia dalam berbagai aspek
misal kebutuhan akan air, oksigen, kenyamanan (iklim mikro), keindahan
(wisata), penghasilan (hasil hutan non kayu dan kayu), penyerapan karbon
(carbon sink), pangan dan obat-obatan akan tetapi juga hilanglah biodiversity
untuk generasi mendatang (Rusmantoro, 2003).
Adanya kehidupan di dunia menyebabkan perubahan CO2 di atmosfer dan
erat kaitannya dengan perubahan iklim (Climate change), serta berkaitan dengan
perdagangan karbon. Dalam hal ini, yang perlu kita lakukan adalah usaha kita
mengurangi CO2 yang ada di atmosfer secara vegetative. Yang berperan penting
dalam penyerapan emisi karbon adalah tanaman. Melalui fotosintesis, CO2 diserap
dan diubah oleh tumbuhan menjadi karbon organik dalam bentuk biomassa.
Kandungan karbon absolute dalam biomassa pada waktu tertentu dikenal dengan
istilah stok karbon, carbon stock (Ulumuddin, Sulistyawati, Hakim, Harto, 2003).
1
2
Bagian yang hidup ini akan terus mengurangi jumlah CO2 yang ada di
udara, dan ini yang akan dihitung. Jadi ini sebenarnya adalah untuk
menginventarisir potensi vegetasi sebagai penyerap. Cadangan karbon sebenarnya
adalah karbon yang disimpan di dalam vegetasi dan di dalam tanah. Yang
termasuk kedalam biomassa adalah bagian atas yang masih hidup, seperti semak
dan tumbuhan bawah. Sementara itu, bagian yang mati (necromassa) termasuk
serasah di pemukaan tanah, tonggak yang mati, batang, cabang, dan ranting.
Hutan alami merupakan penyimpan karbon (C) tertinggi bila dibandingkan
dengan sistem penggunaan lahan pertanian. Oleh karena itu, hutan alami dengan
keragaman jenis pepohonan berumur panjang dan seresah yang banyak
merupakan gudang penyimpan C tertinggi. Bila hutan diubah fungsinya menjadi
lahan-lahan pertanian atau perkebunan atau ladang penggembalaan, maka jumlah
C tersimpan akan merosot. Jumlah C tersimpan antar lahan tersebut berbeda-beda,
tergantung pada keragaman dan kerapatan tumbuhan yang ada, jenis tanahnya
serta cara pengelolaannya (Hairiah, 2004).
Saat ini di dunia internasional telah berkembang trend baru melalui
perdagangan karbon (CO2). Perdagangan karbon diawali dengan disepakatinya
Protokol Kyoto (1997) bahwa negara-negara penghasil emisi karbon (38 negaranegara industri terutama negara kaya seperti Amerika Serikat, Australia, China
dan Uni Eropa) harus menurunkan tingkat emisinya dengan menerapkan teknologi
tinggi dan juga menyalurkan dana kepada negara-negara yang memiliki potensi
sumberdaya alam untuk mampu menyerap emisi karbon secara alami misalnya
melalui vegetasi (hutan). Indonesia dengan luas hutan tersebar ketiga di dunia,
3
dapat berperan penting untuk mengurangi emisi dunia melalui carbon sink. Hal ini
dapat terjadi jika hutan yang ada dijaga kelestariannya dan melakukan penanaman
(afforestasi) pada kawasan bukan hutan (degraded land), serta melakukan
perbaikan kawasan hutan yang rusak (degraded forest) dengan cara penghutanan
kembali (reforestasi) (Rusmantoro, 2003).
Kayu atau pepohonan tidak hanya bisa dimanfaatkan kayunya saja dan
sudah saatnya dilakukan upaya penghitungan manfaat hutan sebagai penyedia jasa
lingkungan yang diharapkan mampu memberikan nilai ekonomi lebih tinggi
dengan mengetahui berbagai kemampuannya dalam menyediakan sumberdaya air,
penyerap karbon, penghasil oksigen, jasa wisata alam, satwa, biodiversitas dan
sebagainya (Muhdi, 2008).
Salah satu alternatif
dalam mengendalikan konsentrasi
karbon yaitu
melalui pengembangan sink program, dimana karbon organik sebagai hasil
fotosintesa disimpan dalam biomasa tegakan hutan atau pohon berkayu. Indonesia
sangat berpotensi menjadi negara penyerap emisi karbon karena mempunyai
hutan tropis yang luas ketiga di dunia setelah Brazil dan Zaire (Anonim, 2007).
Hutan, tanah, laut dan atmosfer semuanya menyimpan karbon yang
berpindah secara dinamis diantara tempat-tempat penyimpanan tersebut sepanjang
waktu. Tempat penyimpanan ini disebut dengan kantong karbon aktif (active
carbon pool). Penggundulan hutan akan mengubah kesetimbangan carbon dengan
meningkatkan jumlah karbon yang berada di atmosfer dan mengurangi karbon
yang tersimpan di hutan, tetapi hal ini tidak menambah jumlah keseluruhan
karbon yang berinteraksi dengan atmosfer. Tumbuhan akan mengurangi karbon di
4
atmosfer (CO2) melalui proses fotosinthesis dan menyimpannya dalam jaringan
tumbuhan. Sampai waktunya karbon tersebut tersikluskan kembali ke atmosfer,
karbon tersebut akan menempati salah satu dari sejumlah kantong karbon. Semua
komponen penyusun vegetasi baik pohon, semak, liana dan epifit merupakan
bagian dari biomassa atas permukaan. Di bawah permukaan tanah, akar tumbuhan
juga merupakan penyimpan karbon selain tanah itu sendiri. Karbon juga masih
tersimpan pada bahan organik mati dan produk-produk berbasis biomassa seperti
produk kayu baik ketika masih dipergunakan maupun sudah berada di tempat
penimbunan. Karbon dapat tersimpan dalam kantong karbon dalam periode yang
lama atau hanya sebentar. Peningkatan jumlah karbon yang tersimpan dalam
karbon pool ini mewakili jumlah carbon yang terserap dari atmosfer (Sutaryo,
2009).
Biomassa hutan memiliki kandungan karbon yang cukup potensial.
Hampir 50% dari biomassa vegetasi hutan tersusun atas unsur karbon. Unsur
tersebut dapat dilepas ke atmosfer dalam bentuk karbondioksida (CO2), apabila
hutan dibakar dapat meningkatkan jumlahnya secara drastis dan menjadi masalah
lingkungan global. Oleh karena itu, pengukuran terhadap biomassa sangat
diperlukan untuk mengetahui berapa besar jumlah karbon yang tersimpan di
dalam hutan (Tresnawan dan Rosalina, 2002).
Pohon memegang peranan yang sangat penting dalam komunitas hutan
dan berfungsi sebagai penyangga kehidupan, baik dalam mencegah erosi dan
menjaga stabilitas iklim global. Pengukuran karbon pada biomassa tingkat pohon
sangat menarik untuk diteliti, karena memiliki keanekaragaman jenis pohon yang
5
tinggi dan memiliki cadangan karbon tersimpan yang cukup besar yakni dari
proses fotosintesis. Dalam hal ini, karbon di udara mempunyai peranan yang
sangat penting dalam proses fotosintesis yang terjadi pada tanaman. Proses ini
menyerap karbon dan menghasilkan gas oksigen yang sangat bermanfaat dan
merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia (Bakri, 2009). Lebih lanjut
Hairiah dan Rahayu (2007) mengatakan, tanaman atau pohon berumur panjang
yang tumbuh di hutan maupun di kebun campuran (agroforestri) merupakan
tempat penimbunan atau penyimpanan C (rosot C =C sink) yang jauh lebih besar
daripada tanaman semusim. Hutan alami dengan keragaman jenis pepohonan
berumur panjang merupakan gudang penyimpanan C tertinggi. Oleh karena itu,
selain efisien baik waktu maupun biaya, penelitian karbon pada biomassa di atas
permukaan tanah ini
sangat penting dilakukan untuk mengetahui kandungan
karbon pada dalam suatu kawasan.
Taman Hutan Raya Raden Soerjo merupakan bagian dari kawasan hutan
konservasi atau hutang lindung yang ada di Indonesia khususnya di Jawa Timur,
yang memiliki keanekaragaman hayati baik flora maupun faunanya, dimana
vegetasi tersebut memiliki cadangan karbon tersimpan yang cukup besar. Keadaan
flora pada kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo didominasi tumbuhan jenis
cemara (Casuarina junghuniana), suren (Toenasureni), pasang (Quercus lincata),
kemelandingan gunung (Mycura javabica) dan berbagai jenis tumbuhan bawah
seperti padi–padian (Shorgum vikidumvakl) (Anonim, 2004). Sejauh ini belum
pernah dilakukan penelitian untuk mendapatkan informasi dan data mengenai
kandungan cadangan karbon yang tersimpan di kawasan hutan tersebut.
6
Dari hasil penelitian sebelumnya tentang analisa vegetasi bahwa pada
blok Utara Makam terdapat jenis yang mendominasi adalah Quercus gemelliflora
Bl, Engelhardia spicata Lech, Lindera sp, Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook.
F.& Th, Schima wallichii (DC) Korth, Podocarpus rumphii Bl, dan cemara
(Casuarina junghuniana) (Hidayat, 2009). Analisa vegetasi ini sangat membantu
penelitian karbon karena sebagai referensi awal dalam mengetahui jenis-jenis
yang ada pada blok atau lokasi yang akan dilakukan penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
Kawasan Gunung Anjasmoro blok utara makam Taman Hutan Raya Raden
Soerjo mempunyai cadangan karbon yang belum diteliti, sehingga perlu dilakukan
penelitian untuk menghitung besarnya karbon pada vegetasi kawasan ini.
Pentingnya karbon di kawasan konservasi dapat membantu mengurangi
pemanassan global.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga besarnya kandungan
karbon tersimpan pada vegetasi blok utara makam kawasan Gunung Anjasmoro
Taman Hutan Raya Raden Soerjo.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi karbon tersimpan pada
vegetasi blok utara makam kawasan Gunung Anjasmoro Taman Hutan Raya
Raden Soerjo, serta dapat dijadikan acuan untuk tetap menjaga keseimbangan
lingkungan khususnya mencegah adanya kerusakan hutan dalam rangka
partisipasi untuk mengurangi pemanasan global (Global warming).
ESTIMASI KARBON TERSIMPAN PADA VEGETASI DI BLOK UTARA
MAKAM KAWASAN GUNUNG ANJASMORO TAMAN HUTAN RAYA
RADEN SOERJO
SKRIPSI
OLEH
DWI INDAH PUSPITA SARI
NIM 06740011
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG
Juli 2010
ESTIMASI KARBON TERSIMPAN PADA VEGETASI DI BLOK UTARA
MAKAM KAWASAN GUNUNG ANJASMORO TAMAN HUTAN RAYA
RADEN SOERJO
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana Kehutanan
OLEH:
DWI INDAH PUSPITA SARI
NIM 06740011
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG
Juli 2010
Judul
:
Estimasi Karbon Tersimpan pada Vegetasi di Blok
Utara Makam Gunung Anjasmoro Taman Hutan Raya
Raden Soerjo
Nama
:
Dwi Indah Puspita Sari
NIM
:
06740011
Jurusan/Prog. Studi
:
Kehutanan/Kehutanan
Skripsi oleh Dwi Indah Puspita Sari ini telah diperiksa dan disetujui
untuk diuji
Malang,……………
Malang,……………
Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Nandang Rahayu, MP
NIP: 196310211991011001
Ir. Nugroho Tri Waskitho, MP
NIP: 196412131990081001
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
NAMA
: Dwi Indah Puspita Sari
NIM
: 06740011
JURUSAN
: Kehutanan
FAKULTAS
: Pertanian-Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang
menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Estimasi Karbon pada Vegetasi Di
Blok Utara Makam Kawasan Gunung Anjasmoro Taman Hutan Raya Raden
Soerjo” adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali
dalam bentuk kutipan yang diacu dalam naskah ini dan telah dituliskan
sumbernya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik.
Malang, 26 Juli 2010
Yang membuat pernyataan,
Dwi Indah Puspita Sari
NIM. 06740011
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 03 Oktober 1988
di Pantai Harapan, Kecamatan Biduk-Biduk Kabupaten
Berau, Kalimantan Timur. Sebagai Putri kedua dari dua
bersaudara, pasangan Ayahanda Rahman Efendi, SST dan
Ibunda Marni Indraningsih.
Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar
Negeri 001 Pantai Harapan Kecamatan Biduk-Biduk
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur pada tahun 2000. Sekolah Menengah
Pertama Negeri 01 Singosari Kabupaten Malang, tahun 2003 dan Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur tahun 2006.
Pada tahun 2006 Penulis melanjutkan pendidikan Strata 1 di Fakultas Pertanian
dan Peternakan Jurusan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wasyukurillah tiada yang melebihi kesempurnaan Allah
SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulisan skripsi ini sebagai tugas
akhir dibangku perkuliahan dapat terselesaikan.
Skripsi ini ditulis dari hasil penelitian dan diajukan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh derajad kesarjanaan strata satu (S-1) pada Jurusan
Kehutanan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat :
1. Kedua Orang Tua penulis yang telah memberikan perhatian baik moril
maupun materil, doa, menuntun serta mencurahkan kasih sayangnya selama
ini.
2. Bapak Ir. Nandang Rahayu, MP selaku Ketua Jurusan Kehutanan dan
sekaligus Dosen Pembimbing Utama dan Penguji III yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan motivasi dan arahan.
3. Bapak Ir. Nugroho Tri Waskitho, MP selaku Dosen Pembimbing Pendamping
dan Penguji IV yang telah memberikan motivasi dan arahan.
4. Bapak Drs. Amir Syarifuddin, MP selaku Dosen Penguji I yang telah
memberikan kritik dan sarannya.
5. Bapak Ir. Joko Triwanto, MP selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan
kritik dan sarannya.
vi
6. Taman Hutan Raya Raden Soeryo yang telah memberi ijin sebagai lokasi
penelitian.
7. Mbak Wiwit, Harti, Juwino, Kristy, Huda, serta teman-teman sekalian dan
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan masukan hingga
terselesaikanya penulisan skripsi ini.
Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diperlukan untuk
menyempurnakan skripsi ini. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, Juli 2010
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................
vi
DAFTAR ISI ..............................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................
6
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................
6
1.4 Kegunaan Penelitian ...................................................................
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
7
2.1 Hutan Alam ...............................................................................
7
2.2 Pohon ........................................................................................
8
2.3 Biomassa ...................................................................................
9
2.4 Karbon yang terdapat di hutan ....................................................
12
2.5 Penyerapan CO2 Oleh Tanaman ..................................................
16
2.6 Faktor-faktor yang perlu Dipertimbangkan dalam Perhitungan
Serapan CO2 di Atmosfer Oleh Tanaman ..................................
18
2.7 Hutan sebagai Penyerap Karbon Dioksida (CO2) ........................
18
2.8 Metode Perhitungan Biomassa ...................................................
20
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................
23
3.1 Tempat dan Waktu .....................................................................
23
3.2 Alat ............................................................................................
23
3.3 Metode Penelitian ......................................................................
23
3.4 Analisa Data ...............................................................................
27
vii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................
28
4.1 Keadaan Umum Lokasi Taman Hutan Raya Raden Soerjo ..........
28
4.2 Gunung Anjasmoro.....................................................................
29
4.3 Estimasi Karbon Hutan Alam Blok Utara Makam .......................
30
4.3.1 Estimasi Karbon Pohon ...........................................................
30
4.3.2 Estimasi Karbon Tumbuhan Bawah (understorey) ...................
44
4.4 Estimasi Karbon Tersimpan Seluruh Luasan Blok Utara Makam
46
4.5 Penyerapan Karbon Dioksida (CO2) Oleh Tanaman .....................
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
48
5.1 Kesimpulan ................................................................................
48
5.2 Saran ..........................................................................................
48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
4.1 Data Biomassa Pohon Besar pada Plot 1 ................................................
33
4.2 Data Biomassa Pohon Besar pada Plot 2 ................................................
34
4.3 Data Biomassa Pohon Besar pada Plot 3 ................................................
35
4.4 Data Biomassa Pohon Besar pada Plot 4 ................................................
36
4.5 Data Biomassa Pohon Sedang pada Plot 1 .............................................
37
4.6 Data Biomassa Pohon Sedang pada Plot 2 .............................................
38
4.7 Data Biomassa Pohon Sedang pada Plot 3 .............................................
40
4.8 Data Biomassa Pohon Sedang pada Plot 4 ..............................................
41
4.9 Total Karbon pada Biomassa Pohon ......................................................
43
4.10 Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Plot 1 .................
46
4.11 Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Plot 2 ..................
46
4.12 Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Plot 3 ..................
47
4.13 Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Plot 4 ..................
47
4.14 Total Estimasi Karbon pada Biomassa Tumbuhan Bawah .....................
47
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
3.1 Sub Plot (plot kecil) ..............................................................................
24
3.2 Plot Besar ..............................................................................................
24
3.3 Bentuk Kuadran untuk Pengambilan Tumbuhan Bawah .........................
26
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1 Peta Kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo ......................................
49
2 Letak Plot Besar dan Sub Plot ...................................................................
51
3 Data Berat Jenis ........................................................................................
52
4 Dokumentasi Penelitian ............................................................................
54
5 Contoh Perhitungan ..................................................................................
63
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2002. Kawasan Taman Hutan Raya Raden Soeryo, (Online),
(http://www.naturalforest.go.id diakses tanggal 31 Maret 2010).
-----------. 2004. Melindungi Hutan Alam, (Online), (http://www.greenforestblogger.com diakses tanggal 31 Maret 2010).
-----------.
2006a.
Taman
Hutan
Raden
Soerjo,
(http://wwwtahurarserjo.net diakses tanggal 29 Mei 2010).
(Online),
-----------. 2006b. Hutan Alam, (Online), (http://wikipedia.com diakses tanggal 05
April 2010).
-----------. 2006c. Negara Penghasil Emisi, (Online), (http://www.google.com
diakses tanggal 05 April 2010).
-----------.
2007.
The
Nature
Conservansy
(Online),
(http://www.redd_bahasa_brochure.com diakses tanggal 05 April
2010).
-----------. 2009a. Penyerapan CO2 Oleh Tanaman, (Online), (http://www.googlecarbon.co.id diakses tanggal 05 April 2010).
-----------. 2009b. Karbon pada Tanaman, (Online), (http://www.googlecarbon.co.id diakses tanggal 05 April 2010).
Arifin, A. A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Kanisius. Yogyakarta.
Bakri. 2009. Analisis Vegetasi dan Pendugaan Cadangan Karbon Tersimpan
pada Pohon Di Hutan Taman Wisata Alam Taman Eden Desa
Sionggang Utara Kecematan Lumban Julu Kabupaten Toba. Tesis.
Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan.
Brown, S. 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forest. A
Primer.
FAO
Forestry
Paper.
FAO
USA,
(online),
(http://www.bom.gov.au/info/climate/change/gallery/images/9.jpg
diakses tanggal 08 April 2010).
Dharmawan, I W. S. 2008. Teknik Evaluasi Kandungan Karbon Hutan Alam
Dipterocarpaceae, (Online), (http://www.blogger-karbon-hutan.com
diakses tanggal 08 April 2010).
Dixon R.K., S. Brown, R.A. Houghton, A.M. Solomon, M.C. Trexler, and J.
Wisniewski, 1994, Carbon pools and flux of global forest ecosystem,
Science, 263, pp. 185-190.
Hairiah, K. 2007. Perubahan Iklim Global: Neraca Karbon di Ekosistem
Daratan. Fakultas Pertanian, Jurusan Tanah, Universitas Brawijaya,
(Online), (http://www.bom.gov.au/info/climate/change diakses tanggal
08 April 2010).
Hairiah, K. dan S. Rahayu. 2007. Pengukuran “Karbon Tersimpan” di Berbagai
Penggunaan Lahan. Bogor. World Agroforestry Centre – ICRAF, SEA
Reagional Office, University uf Brawijaya, Unibraw, Indonesia.
Hairiah, K. dan D. Murdyarso, 2004. Alih Guna Lahan dan Neraca Karbon
Terrestrial, (Online), (http://www.google-carbon-stock.co.id diakses
tanggal 07 April 2010).
Hairiah, K., Sri M.S., Meine V. N. and Cheryl P., 2001. Methods for Sampling
Carbon Stocks Above and Below Ground. ASB Lecture note 4B. ICRAF,
Bogor, Indonesia, (Online), (http://www.google-carbon-stock.com
diakses tanggal 07 April 2010).
Hidayat, A. N. 2009. Analisa Vegetasi Kawasan Timur Gunung Anjasmoro
Taman Hutan Raya Raden Soeryo. Skripsi. Jurusan Kehutanan Fakultas
Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Kusmana, C. 1997. Metode Survey Vegetasi. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
IPCC. Stabilization of Atmospheric Greenhouse Gases: Physical, Biological and
Socio-Economic Implications, IPCC Technical Paper III, Geneva,
Switzerland. 41p., 1997.
Muhdi. 2008. Model Simulasi Kandungan Karbon Akibat Pemanenan Kayu Di
Hutan Alam Tropika. Karya tulis. Departemen Kehutanan Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.
Rokhmatuloh, dan R. P. Tambunan. 2010. Model Perhitungan Karbon Terestrial
dan
Aplikasinya
di
Indonesia,
(Online),
(http://onegeo.blogspot.com/2010/02/geography-of-carbon-trade-model.html
diakses tanggal 03 juli 2010). Departemen Geografi FMIPA UI. Depok.
Rusmantoro, W., 2003. Hutan Sebagai Penyerap Karbon, Artikel Internet dalam
Spektrum Online.
Soerianegara, I, dan A. Indrawan, 1978. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor:
Departemen Managemen Hutan. Fakultas Kehutanan.
Sutaryo, D. 2009. Penghitungan Biomassa (Sebuah Pengantar untuk Studi
Karbon dan Perdagangan Karbon), Wetlands International Indonesia
Programme,
Tresnawan, H. dan U. Rosalina. 2002. Pendugaan Biomasssa Di Atas Tanah Di
Ekosistem Hutan Primer dan Hutan Bekas Tebangan (Studi Kasus
Hutan Dusun Aro, Jambi), (Online), Vol. VIII, No. 1.
Ulumuddin, Y., E. Sulistyawati, D. M. Hakim, A. B. Harto. 2003. Korelasi Stok
Karbon dengan Karakteristik Spektral Citra Landsat: Studi Kasus
gunung Papandayan. Institut Pertanian Bogor.