Hubungan Kekuatan Lengan dengan Kecepatan Memanjat Tebing Hubungan Daya Ledak Tungkai dengan Kecepatan Memanjat Tebing

52 Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini, dimana kekuatan tangan, daya ledak tungkai dan kelincahan berhubungan secara signifikan dengan kecepatan memanjat tebing.

4.2.1 Hubungan Kekuatan Lengan dengan Kecepatan Memanjat Tebing

Lengan merupakan bagian organ tubuh yang paling besar dalam menopang berat badan saat memanjat tebing. Sebagian besar tenik-teknik dalam olahraga panjat tebing melibatkan lengan untuk mengangkat tubuh menaiki suatu tebing sebagai media olahraga ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kekuatan lengan dengan kecepatan memanjat tebing mahasiswa pencinta alam perguruan tinggi se Kota Semarang. Bentuk hubungan antara kekuatan lengan dengan kecepatan memanjat tebing dapat digambarkan dari persamaan regresi yang diperoleh yaitu Y ˆ = 15,596 + 0,688X 1 . Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh tersebut dapat dijelaskan bahwa setiap terjadi peningkatan kekuatan lengan sebesar 1 point maka akan meningkatkan kecepatan dalam memanjat tebing sebesar 0,688 point. Hubungan antara kekuatan lengan dengan kecepatan memanjat tebing ini termasuk kategori kuat karena harga koefisien korelasi dari kedua variabel ini sebesar 0,688 berada pada indek korelasi antara 0,6 – 0,8. Dengan demikian untuk memiliki kecepatan dalam memanjat tebing yang tinggi, para pemanjat tebing perlu memperhatikan kekuatan pada lengannya tersebut. 53

4.2.2 Hubungan Daya Ledak Tungkai dengan Kecepatan Memanjat Tebing

Daya ledak tungkai memiliki peranan yang penting dalam keberhasilan suatu pemanjatan. Memanjat merupakan sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu, pergelangan tangan dan jari tangan. Kaki memiliki peranan yang penting karena kaki memberikan tolakan ke atas dalam melakukan pemanjatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara daya ledak tungkai dengan kecepatan memanjat tebing mahasiswa pencinta alam perguruan tinggi se Kota Semarang. Bentuk hubungan antara daya ledak tungkai dengan kecepatan memanjat tebing dapat digambarkan dari persamaan regresi yang diperoleh yaitu Y ˆ = 16,288 + 0,674X 2 . Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh tersebut dapat dijelaskan bahwa setiap terjadi peningkatan daya ledak tungkai sebesar 1 point maka akan meningkatkan kecepatan dalam memanjat tebing sebesar 0,674 point. Hubungan antara daya ledak tungkai dengan kecepatan memanjat tebing ini termasuk kategori kuat karena harga koefisien korelasi dari kedua variabel ini sebesar 0,674 dan berada pada indek korelasi antara 0,6 – 0,8. Dengan demikian untuk memiliki kecepatan dalam memanjat tebing yang tinggi, para pemanjat tebing perlu memperhatikan daya ledak tungkainya. Sebab daya ledak tungkai merupakan kemampuan kekuatan maksimum dalam waktu yang singkat pada saat melakukan tolakan untuk mengangkat tubuh keatas menuju batas ketinggian yang dinginkan. 54

4.2.3 Hubungan Kelincahan dengan Kecepatan Memanjat Tebing