35
3.4 Metode Pengumpulan Data
Menyusun instrumen adalah pekerjaan yang penting dalam penelitian. Akan tetapi data jauh lebih penting lagi, terutama apabila peneliti memiliki cukup
besar celah untuk masuki unsur minat peneliti Suharsimi Arikunto, 1998 : 225 Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode survey dengan teknik tes dan pengukuran.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat dalam penggunaan suatu metode atau alat evaluasi dalam pengumpulan data Suharsimi Arikunto, 1998 : 137. Dalam pengambilan
data penelitian digunakan tes yang sudah berstandar standardization yaitu alat tes sudah diuji coba dan direvisi serta dicantumkan petunjuk pelaksanaan, waktu
yang dibutuhkan, bahan yang digunakan, validitas dan reabilitasnya Suharsimi Arikunto, 1998 : 157.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa : 3.5.1 Tes Kekuatan Lengan
Kekuatan lengan diukur dengan menggunakan alat Push And Pull Dynamometer
1. Tujuan Tes Untuk mengukur kekuatan otot lengan
2. Alasan Instrumen yang digunakan untuk mengukur kekuatan lengan adalah push and
pull dynamometer karena selain otot lengan, juga otot punggung dan dada juga ikut berkontraksi.
36
3. Alat dan Perlengkapan a. Pull and Push Dynamometer
b. Alat tulis dan blangko tes kekuatan otot lengan 4. Petugas
Petugas terdiri dari dua orang : Petugas I mengambil hasil tes dan Petugas II mencatat hasil tes.
5. Penilaian Penilaian dilakukan dengan melihat jarum penunjuk atau layar digital pada
alat Pull and Push Dynamometer. Tes dilakukan dua kali, diambil yang terbaik dan hasil dinyatakan dengan satuan kg.
6. Pelaksanaan Testi berdiri tegak lurus dengan kedua tungkai membuka selebar bahu, alat
dipegang dengan kedua tangan di depan dada, alat dan badan menghadap ke depan dan kedua lengan atas ke samping, tarik atau dorong alat sekuat-
kuatnya dan kedua lengan tidak boleh menyentuh dada. 3.5.2 Tes Daya Ledak Tungkai
Daya ledak tungkai diukur dengan menggunakan vertical jump. 1. Tujuan Tes
Untuk mengukur daya ledak tungkai 2. Alasan
Dalam tes vertical jump gerakan kaki menolak sekuat dan secepat mungkin keatas sama dengan ketika kaki pemanjat tebing menolak keatas dengan
sekuat dan secepat mungkin untuk menambah ketinggian.
37
3. Alat dan Perlengkapan a. Papan bermeteran yang dipasang di dinding dengan ketinggian 120 cm
hingga 300 cm. Tingkat ketelitiannya hingga 1 cm b. Bubuk kapur
c. Dinding sedikitnya 310 cm d. Alat tulis dan blangko tes daya ledak tungkai
4. Petugas Petugas terdiri dari dua orang : Petugas I menghitung tinggi raihan dan
menghitung tinggi hasil lompatan dan Petugas II mencatat hasil tes. 5. Penilaian
Penilaian dilakukan dengan melihat angka yang tertera pada papan ukur. Ukur selisih antara tinggi loncatan dengan tinggi raihan, nilai yang diperoleh testi
adalah selisih antara tinggi loncatan dan hasil raihan. Tes dilakukan dua kali diambil yang terbaik dan hasil tes dinyatakan dalam satuan cm
6. Pelaksanaan a. Testi berdiri menyamping kearah dinding. Dua kaki rapat, ujung jari
tangan yang dekat dinding dibubuh bubuk kapur. b. Satu tangan testi yang dekat dengan diding meraih ke atas setinggi
mungkin, kaki tetap menempel pada lantai, cacat tinggi raihannya pada bekas ujung jari tengah.
c. Testi meloncat tinggi ke atas setinggi mungkin dan menyentuh papan, lakukan dua kali loncatan, catat tinggi loncatan pada bekas ujung jari
tengah.
38
d. Posisi awal ketika meloncat adalah telapak kaki tetap menempel pada lantai, lutut ditekuk, tangan lurus agak di belakang badan.
e. Testi tidak boleh melakukan awalan ketika akan meloncat ke atas. 3.5.3 Tes Kelincahan
Kelincahan diukur dengan menggunakan tes shuttle run 1. Tujuan Tes
Untuk mengukur kelincahan 2. Alasan
Tes shuttle run adalah tes untuk mengukur kelincahan kaki, tetapi dalam tes shuttle run testi juga harus memindahkan balok dengan jarak 4 x 10 meter
sehingga testi juga harus lincah dalam mengambil balok dengan waktu yang cepat. Gerakan tesebut sama dengan gerakan ketika seorang pemanjat tebing
memegang dan menginjak pegangan dengan cepat untuk menambah ketinggian.
3. Alat dan Perlengkapan a. Stopwatch
b. Balok c. Lapangan
d. Alat tulis dan blangko tes kelincahan 4. Petugas
Petugas terdiri dari dua orang : Petugas I mengambil hasil tes dengan stopwatch dan Petugas II mencatat hasil tes.
39
5. Penilaian Penilaian dilakukan dengan waktu yang terpendek atau dicapai untuk
memindahkan balok dengan jarak 4 x 10 m. Hasil tes dinyatakan dalam detik menit
6. Pelaksanaan Pada aba-aba “bersedia” testi berdiri dengan salah satu ujung kakinya sedekat
mungkin dengan garis start. Pada saat aba-aba “ya” testi segera mengambil dan memindahkan balok satu demi satu yang berada digaris start hingga
selesai. 3.5.4 Tes kecepatan memanjat
Kecepatan memanjat diukur dengan cara memanjat tebing setinggi 15 meter dan diukur waktunya dengan stopwatch
1. Tujuan Tes Untuk mengukur kecepatan memanjat tebing
2. Alasan Tes untuk pengambilan data kecepatan memanjat tebing belum ada, maka
tesnya menggunakan tes memanjat tebing setinggi 15 meter, karena tes yang dilakukan sama dengan pemanjatan pada kejuaraan panjat tebing kategori
kecepatan. 3. Alat dan Perlengkapan
a. Dinding panjat dan point b. Tali Cernmantle dinamis
40
c. Runner d. Sepatu panjat
e. Carabiner f. Sit harnest
g. Hand skoon h. Chalk bag
i. Magnesium j. Peluit
k. Alat tulis dan blangko tes kecepatan memanjat 4. Petugas
Petugas terdiri dari empat orang : Petugas I mengambil hasil tes dengan stopwatch, Petugas II dan III sebagai bilayer dan Petugas IV mencatat hasil
tes. 5. Penilaian
Penilaian dilakukan dengan waktu yang tercepat atau dicapai untuk memanjat dinding panjat setinggi 15 meter. Tes dilakukan dua kali dan hasil tes
dinyatakan dalam satuan detik. 6. Pelaksanaan
Testi berdiri dekat dinding panjat dengan aransement alat lengkap. Pada aba- aba “siap” testi boleh memegang atau menginjak tiga point. Ketika peluit
ditiup stopwatch dijalankan dan testi langsung memanjat dinding secepat mungkin. Untuk finish testi memukul tanda yang telah ditentukan dan
stopwatch dihentikan ketika testi memukul tanda finish FPTI, 1999 : 19.
41
3.6 Analisis Data