STUDI PENGGUNAAN VITAMIN K PADA PASIEN SIROSIS HEPATIK DENGAN MANIFESTASI HEMATEMESIS (Penelitian dilakukan di RSUD Kabupaten Jombang)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sirosis hepatik merupakan suatu keadaan patologis yang menggambarkan
stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif (Nurdjanah, 2009).
Sirosis hepatik merupakan penyakit hepar kronik yang mengakibatkan kerusakan
sel hepar dan sel tersebut digantikan oleh jaringan parut. Terbentuknya jaringan
parut tersebut menyebabkan terjadinya penurunan jumlah jaringan hepar normal,
sehingga terjadi gangguan aliran darah melalui hepar dan terjadi gangguan fungsi
hepar (Soemoharjo dan Gunawan, 2008). Secara histologi, sirosis hepatik
didefinisikan sebagai proses difus yang ditandai oleh fibrosis dan perubahan
arsitektur hepar yang normal menjadi struktur hepar yang abnormal (bernodul).
Perubahan struktur tersebut terjadi akibat cedera pada sel hepar sehingga terjadi
penghancuran hepatosit dan diganti dengan jaringan parut. Jaringan parut ini
menggantikan parenkim hepar yang normal (Timm and Stragand, 2005).
Sirosis hepatik menempati urutan ke-7 penyebab kematian di dunia. Sekitar
25.000 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ini (Simamora, 2013).
Sirosis juga menempati urutan ke-12 penyebab utama kematian di Amerika. Lebih
dari 26.000 kematian setiap tahun di Amerika di sebabkan oleh penyakit ini
(Sease et al, 2008). Di Asia Tenggara, prevalensi penderita sirosis hepatik
terbanyak terjadi pada kaum pria dengan rata-rata usia 45 sampai 69 tahun

(Anindita, 2013). Di Indonesia, penyakit ini cukup banyak ditemukan. Sekitar
50% pederita yang dirawat di ruang penyakit dalam RSU Dr. Soetomo Surabaya
ditemukan menderita sirosis hepatik. Di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang
pada periode bulan Juni sampai dengan Nopember 2004 terdapat 69 pasien lakilaki dan 39 pasien perempuan penderita sirosis, terbanyak pada rentang umur 4554 tahun (Kurniawati, 2006).
Etiologi terjadinya sirosis hepatik antara lain karena penggunaan alkohol
jangka panjang. Penggunaan alkohol jangka panjang merupakan penyebab pada
sekitar 50% kasus di seluruh dunia (Silbernagl and Lang, 2006). Sirosis hepatik
juga dapat disebabkan oleh hepatitis kronis tipe B, C, dan D; penyakit hepar
1

2
metabolik seperti hemokromatosis dan penyakit Wilson; penyakit hepar kolestasis;
serta pemakaian obat seperti isoniazid, metildopa, estrogen, dan steroid (Puspasari,
2013). Infeksi hepatitis C adalah penyebab terbanyak terjadinya sirosis hepatik di
Amerika dan diikuti karena alcoholic liver disease. Penyebab lainnya adalah
faktor genetik, hepatitis B, hepatitis D, non alcoholic fatty liver disease (NAFLD),
dan obat-obatan. Di Indonesia angka kejadian penyakit akibat infeksi virus
hepatitis sekitar 20 juta, prevalensi penderita infeksi hepatitis B di Indonesia 510% dan hepatitis C sekitar 10-20%. Sebanyak 20-40% dari 20 juta penduduk
Indonesia menderita hepatitis menahun akan menjadi sirosis hepatik atau
pengerutan hepar (Rosandy et al, 2011).

Manifestasi klinis dari sirosis antara lain yakni asites, hipertensi portal,
perdarahan varises, hepatik ensefalopati, dan gangguan koagulasi (Puspasari,
2013). Salah satu manifestasi yang paling serius dan membahayakan hidup pasien
sirosis hepatik adalah terjadinya perdarahan varises esofageal (Kurniawati, 2006).
Pada pasien sirosis hepatik, jaringan ikat dalam hepar menghambat aliran darah
dari hepar ataupun usus yang kembali ke jantung. Kejadian ini dapat
mengakibatkan peningkatan tekanan dalam vena porta (hipertensi portal). Sebagai
hasil peningkatan aliran darah dan peningkatan tekanan porta ini, vena-vena di
bagian bawah esofagus dan bagian atas lambung akan melebar, sehingga timbul
varises esofagus. Makin tinggi tekanan portalnya, makin besar varisesnya, dan
apabila varisesnya pecah, maka pasien akan mengalami perdarahan (variceal
bleeding) (Anindita, 2013). Bila perdarahan terjadi pada saluran cerna bagian atas,
manifestasi yang muncul berupa hematemesis (muntah darah) (Kurniawati, 2006).
Pasien sirosis dengan manifestasi varises esofagus beresiko mengalami
perdarahan, dan sekali ia mengalami perdarahan maka ia akan bertendensi untuk
mengalami perdarahan berikutnya. Resiko kematian selalu ada di setiap
perdarahan (Anindita, 2013). Angka kematian pada kejadian pertama perdarahan
varises adalah sekitar 50%. Dalam sebuah penelitian, varises muncul pada 5%
pasien sirosis hepatik dalam waktu 1 tahun dan 28% dalam waktu 3 tahun. Dalam
kurun waktu 2 tahun, resiko perdarahan varises adalah 12% dan mortalitas pada

30 hari perdarahan varises berkisar antara 20% sampai 29% (Sease et al, 2008).

3
Resiko kematian yang tinggi pada pasien sirosis hepatik yang mengalami
manifestasi perdarahan varises esofagus (hematemesis) mendasari pentingnya
tindakan untuk mencegah maupun mengatasi terjadinya manifestasi ini (Puspasari,
2013). Tujuan terapi adalah untuk menghentikan perdarahan dan mencegah
terjadinya perdarahan berulang (Kurniawati, 2006). Salah satu terapi farmakologi
yang dapat diberikan untuk menghentikan perdarahan varises esofagus adalah
obat hemostatik seperti vitamin K (Bakta dan Suastika, 1999).
Gangguan hemostasis dapat memperberat perdarahan varises esofagus pada
pasien sirosis hepatik. Hal ini disebabkan karena hati memiliki peran penting
dalam mensintesa sumber protein plasma dan faktor pembekuan, serta produksi
protein-protein yang secara normal akan menghambat koagulasi, kontrol
fibrinolisis, atau aktivasi fibrinolisis. Banyak pasien dengan penyakit hati
mengalami trombositopenia dan defisiensi vitamin C dan defisiensi vitamin K
(Abdullah, 2009).
Vitamin K berperan dalam menghentikan perdarahan varises esofagus pada
pasien sirosis hepatik. Vitamin K memiliki peran yang penting dalam hubungan
antara hati dan sistem sistem koagulasi karena diperlukan untuk sintesis bentuk

fungsional aktif dari sejumlah faktor koagulasi (Saja et al, 2012). Vitamin K
merupakan komponen pada suatu sistem enzim mikrosomal khusus yang
menghasilkan karboksilasi pascatranslasi pada asam glutamat dalam protein
plasma, tulang, ginjal, dan urin, termasuk protein prekursor untuk faktor
pembekuan II, VII, IX, dan X (Harrison, 1999). Pada pasien sirosis hepatik,
pembentukan faktor pembekuan khususnya faktor pembekuan yang tergantung
vitamin K akan mengalami penurunan sehingga terjadi defisiensi vitamin K
(Tambunan, 2009). Defisiensi vitamin K aktif, baik disebabkan oleh antikoagulan,
defisiensi dari diet atau malabsorpsi, juga akan mempunyai efek yang sama dalam
memperpanjang waktu protrombin (Abdullah, 2009).
Menurut Ballard dan Marcus, pemberian vitamin K untuk pasien dengan
penyakit hepar ringan atau sedang mengakibatkan peningkatan cepat satu tahap
waktu protrombin. Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Taine dan Juvon,
menyatakan bahwa terdapat respon yang menguntungkan dalam pemberian
vitamin K bahkan pada pasien dengan kerusakan hepar yang berat (Ballard and

4
Marcus, 1966). Di Indonesia, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Razak
di RSUP DR. Djamil Padang, sebanyak 7 orang pasien yang mengalami
perdarahan akibat varises esofagus diberikan vitamin K. Pasien mendapatkan

terapi vitamin K 3 x 1 ampul (1 ampul : 10 mg/ml). Dalam hal ini pemberian
vitamin K dianggap sudah tepat, dimana pasien sirosis hepatik dengan
peningkatan kadar bilirubin dan perpanjangan waktu protrombin akan mengalami
defisiensi vitamin K. Dengan pemberian vitamin K 10 mg secara parenteral,
biasanya kondisi pasien akan membaik setelah 24 jam (Razak, 2012).
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pola penggunaan vitamin K pada pasien sirosis hepatik dengan perdarahan saluran
cerna bagian atas sehingga dapat mencapai efek terapi yang maksimal. Penelitian
ini dilakukan di RSUD Kabupaten Jombang karena rumah sakit tersebut
merupakan rumah sakit umum yang sudah diakui pemerintah, terakreditasi dan
RSUD rujukan terbanyak di Kota Jombang.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana profil penggunaan vitamin K pada pasien sirosis hepatik dengan
manifestasi hematemesis di RSUD Kabupaten Jombang?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Mengetahui profil penggunaan obat pada pasien sirosis hepatik dengan
manifestasi hematemesis untuk mendapatkan profil pengobatan yang

rasional.

1.3.2

Tujuan Khusus
1. Mengetahui pola penggunaan vitamin K pada pasien sirosis hepatik
dengan manifestasi hematemesis di RSUD Kabupaten Jombang.
2. Mengkaji hubungan terapi vitamin K terkait dosis yang diberikan, rute
pemberian, frekuensi pemberian, dan lama pemberian yang dikaitkan
dengan data klinik di RSUD Kabupaten Jombang.

5
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1

Bagi Peneliti
1. Mengetahui penatalaksanaan terapi farmakologi pada pasien sirosis
hepatik dengan manifestasi hematemesis sehingga farmasis dapat
memberikan asuhan kefarmasian dan bekerjasama dengan profesi
kesehatan lain.

2. Melalui penelitian ini, hasilnya dapat menjadi sumber informasi
kepada para praktisi dan kesehatan masyarakat umum serta dapat
digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan
variabel yang berbeda.

1.4.2

Bagi Rumah Sakit
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam merekomendasikan penggunaan
obat baik bagi klinisi maupun farmasis terutama pada pelayanan
farmasi klinik.
2. Sebagai bahan masukan bagi Komite Medik Farmasi dan Terapi dalam
merekomendasikan penggunaan obat di RSUD Kabupaten Jombang.

SKRIPSI

DITA FEBYANA

STUDI PENGGUNAAN VITAMIN K PADA PASIEN
SIROSIS HEPATIK DENGAN MANIFESTASI

HEMATEMESIS
(Penelitian dilakukan di RSUD Kabupaten Jombang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

SKRIPSI

DITA FEBYANA

STUDI PENGGUNAAN VITAMIN K PADA PASIEN
SIROSIS HEPATIK DENGAN MANIFESTASI
HEMATEMESIS
(Penelitian dilakukan di RSUD Kabupaten Jombang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014

i

ii

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, para
keluarga dan para sahabatnya.
Dengan terselesaikannya skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN
VITAMIN

K


PADA

PASIEN

SIROSIS

HEPATIK

DENGAN

MANIFESTASI HEMATEMESIS ini, tidak lupa penulis menyampaikan rasa
terimakasih yang luar biasa dan tulus kepada:
1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat, dan
hidayahnya kepada umatnya, Rasulullah SAW, yang sudah menuntun kita
menuju jalan yang lurus.
2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom, selaku Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr. Bambang Dwi Hayunanto, Sp.KK, selaku direktur RSUD Kabupaten

Jombang beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan pada penulis
untuk melakukan penelitian di RSUD Kabupaten Jombang.
4. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan
kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.
5. Staff pegawai RMK RSUD Kabupaten Jombang yang banyak membantu
dalam proses pengambilan data skripsi.
6. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS., Apt., dan ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt.,
Sp.FRS, selaku dosen pembimbing I dan II, disela kesibukan bapak dan ibu
masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi pengarahan
serta dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi ini.

iv

7. Ibu Hidajah Rachmawati S. Si., Apt., Sp. FRS dan ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,
M.Sc., Apt., selaku dosen penguji I dan II yang telah banyak memberikan
saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
8. Ibu Nikmatul Ikhrom EJ S.Farm., M.Farmklin., Apt., selaku dosen wali
terima kasih banyak atas saran, nasehat, dan bimbingannya selama ini.
9. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah
memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat berguna,
khususnya kepada ibu Sendi Lia Yunita S.Farm.,Apt., selaku dosen
penanggungjawab skripsi yang telah membantu jalannya ujian skripsi
sehingga saya dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik.
10. Orang tua tercinta, bapak Choirul dan ibu Kholifah yang tiada hentinya
memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan untuk kebaikan dan
kesuksesan anak-anaknya. Terima kasih banyak atas didikan dan kerja keras
untuk membuat anak-anaknya bahagia serta mendapatkan ilmu yang
bermanfaat.
11. Saudara dan saudariku Elicia Novita dan Bobby Kurniawan terima kasih buat
semangat dan doanya sehingga skripsi ini selesai tepat waktu.
12. Untuk Gilang Mukti Rukmana yang selalu memberikan dorongan dan
motivasi, semangat, saran, dan doa selama ini.
13. Teman seperjuangan Rizki Nur Azmi, Wa Ode Wona, dan Rendy Catur
Anggiriawan, terima kasih atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat
serta kerja samanya sehingga skripsi ini dapat terwujud.
14. Teman-teman Farmasi 2010 khususnya kelas Farmasi A, terima kasih atas
kebersamaan dan kenangan yang diberikan.
15. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya ilmu kefarmasian.
Malang, 31 Mei 2014
Penyusun

(Dita Febyana)

v

RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN VITAMIN K PADA PASIEN SIROSIS HEPATIK
DENGAN MANIFESTASI HEMATEMESIS
(Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang)
Sirosis hepatik merupakan suatu keadaan patologis yang menggambarkan
stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif ditandai oleh perubahan
struktur hepar yang normal menjadi struktur hepar yang abnormal (bernodul).
Perubahan struktur tersebut terjadi akibat cedera pada sel hepar sehingga terjadi
penghancuran hepatosit dan diganti dengan jaringan parut. Sirosis hepatik
menempati urutan ke-7 penyebab kematian di dunia. Sekitar 25.000 orang
meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Sirosis juga menempati urutan ke-12
penyebab utama kematian di Amerika. Salah satu manifestasi yang paling serius
dan membahayakan hidup pasien sirosis hepatik adalah terjadinya perdarahan
varises esofagus. Varises esofagus adalah pelebaran pembuluh darah di daerah
gaster atau esofagus yang terjadi semakin besar. Pecahnya varises tersebut akan
menimbulkan perdarahan. Varises terjadi pada hampir 50% pasien dengan sirosis
hepatik. Angka kematian pada kejadian pertama perdarahan varises adalah sekitar
50%. Dalam sebuah penelitian, varises muncul pada 5% pasien sirosis hepatik
dalam waktu 1 tahun dan 28% dalam waktu 3 tahun. Dalam kurun waktu 2 tahun,
resiko perdarahan varises adalah 12% dan mortalitas pada 30 hari perdarahan
varises berkisar antara 20% sampai 29%.
Gangguan hemostasis dapat memperberat perdarahan varises esofagus
pada pasien sirosis hepatik. Hal ini disebabkan karena hati memiliki peran penting
dalam mensintesa sumber protein plasma dan faktor pembekuan, serta produksi
protein-protein yang secara normal akan menghambat koagulasi, kontrol
fibrinolisis, atau aktivasi fibrinolisis. Vitamin K merupakan salah satu terapi yang
diberikan kepada pasien sirosis hepatik untuk mengatasi gangguan koagulasi
dengan memproduksi faktor-faktor pembekuan darah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan
vitamin K pada pasien sirosis hepatik dengan manifestasi hematemesis di RSUD
Kabupaten Jombang, serta mengkaji hubungan terapi vitamin K terkait dosis yang
diberikan, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian, dan lama
pemberian yang dikaitkan dengan data klinik di RSUD Kabupaten Jombang.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak
memberikan perlakuan terhadap pasien. Rancangan penelitian ini bersifat
deskriptif yaitu berupa studi retrospektif (penelitian yang dilakukan dengan
meninjau ke belakang) dengan metode consecutive sampling (pengambilan
sampel berdasarkan waktu). Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosis
hematemesis akibat sirosis hepatik di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Jombang, dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) meliputi data terapi
vitamin K dan obat lain yang menyertai periode Januari 2012 sampai dengan
Desember 2013.
Hasil penelitian ini didapatkan 119 data RMK sebagai populasi dan yang
memenuhi kriteria inklusi sebanyak 63 pasien yaitu 63% pasien pria dan 37%

vi

pasien wanita. Faktor resiko tersebut meningkat pada usia 40-54 tahun. Faktor
resiko sirosis hepatik terbanyak adalah infeksi virus hepatitis B sebanyak 36,51%.
Profil terapi utama pada pasien sirosis dengan manifestasi hematemesis adalah
terapi hemostatik, vasoaktif, dan antibiotik. Vitamin K diberikan secara kombinasi
dan tidak ada yang diberikan secara tunggal. Pemberian kombinasi paling banyak
yaitu kombinasi vitamin K dengan asam traneksamat sebanyak 62 pasien (98%).
Vitamin K juga dikombinasikan dengan asam traneksamat, octrotid, dan
somatostatin pada 1 pasien (2%). Vitamin K diberikan secara intravena dengan
dosis 10 mg dengan frekuensi 3 kali sehari. Secara keseluruhan, dosis yang
diberikan, rute pemberian, interval pemberian, frekuensi pemberian, dan lama
pemberian terapi vitamin K pada pasien sirosis hepatik dengan manifestasi
hematemesis sudah sesuai dengan guideline yang ada.
Saran yang dapat penulis berikan adalah diperlukan penelitian lebih lanjut dengan
menggunakan metode retrospektif agar peneliti dapar mengamati langsung
kondisi pasien dan terapi obat yang diberikan kepada pasien, serta dapat
berinteraksi langsung dengan pasien, dokter, dan para klinisi sehingga dapat
menghasilkan profil penggunaan obat yang lebih representatif.

vii

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
RINGKASAN .................................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xvii
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
1.4.1 Bagi Peneliti ............................................................................ 5
1.4.2 Bagi Rumah Sakit ................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 6
2.1 Hepar ................................................................................................ 6
2.1.1 Anatomi dan Struktur Hepar .................................................. 6
2.1.2 Sirkulasi Hepar ....................................................................... 7
2.1.3 Fungsi Hepar .......................................................................... 8
2.1.3.1 Fungsi Metabolik ....................................................... 8
2.1.3.1.1 Metabolisme Karbohidrat ........................... 9
2.1.3.1.2 Metabolisme Protein ................................... 9
2.1.3.1.3 Metabolisme Bilirubin ................................ 9

x

2.1.3.1.4 Metabolisme Lemak .................................... 9
2.1.3.2 Detoksifikasi .............................................................. 10
2.1.3.3 Pembentukan Zat-Zat Pembekuan Darah .................. 10
2.1.3.4 Penyimpanan Mineral dan Vitamin ........................... 10
2.1.3.5 Pembentukan dan Penghancuran Sel Darah Merah ... 11
2.2 Penyakit Sirosis Hepatik .................................................................. 11
2.2.1 Definisi ................................................................................... 11
2.2.2 Epidemiologi .......................................................................... 12
2.2.3 Etiologi ................................................................................... 12
2.2.3.1 Konsumsi Alkohol dalam Jangka Panjang ................ 12
2.2.3.2 Infeksi Hepatitis Tipe B,C, dan D ............................. 13
2.2.3.3 Penyakit Hepar Metabolik ......................................... 13
2.2.3.3.1 Hemokromatosis ......................................... 13
2.2.3.3.2 Wilson Disease ............................................ 13
2.2.3.3.3 α1 AT Defisiensi .......................................... 13
2.2.3.4 Autoimun ................................................................... 14
2.2.3.5 Obat-Obatan ............................................................... 14
2.2.4 Patofisiologi ........................................................................... 14
2.2.5 Klasifikasi ............................................................................... 16
2.2.4.1 Klasifikasi Secara Klinis ............................................ 16
2.2.4.2 Klasifikasi Morfologi ................................................. 16
2.2.6 Gambaran Klinis .................................................................... 16
2.2.7 Manifestasi Klinis Sirosis ....................................................... 17
2.2.7.1 Kegagalan Hepar ....................................................... 17
2.2.7.2 Hipertensi Portal ........................................................ 18
2.2.7.2.1 Varises Esofagus ......................................... 18
2.2.7.2.2 Asites ........................................................... 18
2.2.7.2.3 Ensefalopati Hepatik ................................... 19
2.2.7.2.4 Peritonitis Bakterial Spontan ...................... 18
2.2.7.2.5 Sindrom hepatorenal ................................... 19
2.2.7.2.6 Sindrom hepatopulmonar ............................ 20
2.2.7.2.7 Defek Koagulasi .......................................... 20

xi

2.2.8 Gambaran Laboratorium ........................................................ 20
2.2.9 Prognosis ................................................................................ 21
2.2.9.1 Klasifikasi Child-Turcotte-Pugh ................................ 21
2.2.9.2 Model for End Stage Liver Disease (MELD) ............ 22
2.3 Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas ........................................... 23
2.3.1 Definisi ................................................................................... 23
2.3.2 Epidemiologi ......................................................................... 23
2.3.3 Etiologi ................................................................................... 23
2.3.4 Patofisiologi Perdarahan Varises ........................................... 24
2.3.5 Manifestasi dan Gejala Klinis ................................................ 25
2.4 Penatalaksanaan Terapi Hematemesis ............................................. 25
2.4.1 Profilaksis Primer ................................................................... 25
2.4.2 Pengobatan Perdarahan Varises Akut .................................... 26
2.4.2.1 Vasoaktif .................................................................... 26
2.4.2.2 Terapi Antibiotik ....................................................... 27
2.4.2.3 Terapi Lain ................................................................. 28
2.4.2.4 Terapi non farmakologi ............................................. 28
2.4.2.4.1 Skleroterapi Endoskopik ............................. 28
2.4.2.4.2 Terapi Pembedahan ..................................... 29
2.4.3 Profilaksis Sekunder ............................................................... 29
2.5 Gangguan Hemostasis pada Sirosis Hati .......................................... 30
2.6 Vitamin K ......................................................................................... 30
2.6.1 Indikasi ..................................................................................... 30
2.6.2 Mekanisme Kerja Vitamin K .................................................... 31
2.6.3 Farmakologi Vitamin K ............................................................ 32
2.6.4 Farmakokinetik Vitamin K ....................................................... 33
2.6.5 Dosis Terapi dan Rute Pemberian ............................................ 33
2.6.6 Efek Samping dan Tindakan Pencegahan ................................ 33
2.6.7 Interaksi .................................................................................... 34
2.6.8 Sediaan di Indonesia ................................................................. 34
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................ 35
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 37

xii

4.1 Rancangan Penelitian ..................................................................... 37
4.2 Populasi dan Sampel ...................................................................... 37
4.2.1 Populasi ................................................................................ 37
4.2.2 Sampel ................................................................................. 37
4.2.3 Kriteria Data Inklusi ............................................................ 37
4.2.4 Kriteria Data Eksklusi .......................................................... 37
4.3 Bahan Penelitian ............................................................................ 38
4.4 Instrumen Penelitian ...................................................................... 38
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 38
4.6 Definisi Operasional ...................................................................... 38
4.7 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 39
4.8 Analisa Data ................................................................................... 39
BAB V HASIL ................................................................................................... 40
5.1 Data Demografi Pasien ....................................................................... 41
5.1.1 Jenis Kelamin ........................................................................... 41
5.1.2 Usia Pasien ............................................................................... 41
5.1.3 Status Pasien ............................................................................. 42
5.2 Faktor Resiko ...................................................................................... 42
5.3 Diagnosis Penyerta ............................................................................. 43
5.4 Penggunaan Vitamin K pada Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi
Hematemesis ...................................................................................... 43
5.4.1 Pola Penggunaan Vitamin K .................................................... 43
5.4.2 Pola Terapi Kombinasi Vitamin K ........................................... 44
5.4.3 Profil Penggunaan Vitamin K .................................................. 44
5.5 Distribusi dan Pola Terapi .................................................................. 45
5.6 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) ..................................................... 46
5.7 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) ................................................... 46
5.8 Profil Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemesis dengan
Kondisi KRS Meninggal ................................................................... 46
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................. 49

xiii

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 64
7.1 Kesimpulan ......................................................................................... 64
7.2 Saran ................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 65

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman
II.1 Klasifikasi Sirosis dengan Skor Child-Turcotte-Pugh ................................. 22
II.2 Nama dagang, kandungan, dan bentuk sediaan vitamin K di Indonesia ..... 34
V.1 Jenis Kelamin Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemesis ... 41
V.2 Usia Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemesis ................... 41
V.3 Status Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemesis ................ 42
V.4 Faktor Resiko Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemsis ................ 42
V.5 Diagnosis Penyerta Sirosis hepatik dengan Manifestasi Hematemesis ...... 43
V.6 Pola Penggunaan Terapi Vitamin K ............................................................ 43
V.7 Pola Terapi Kombinasi Vitamin K .............................................................. 44
V.8 Profil Penggunaan Vitamin K ..................................................................... 44
V.9 Lama Pemberian Vitamin K ........................................................................ 44
V.10 Distribusi dan Pola Terapi Hemostatik dan Vasoaktif .............................. 45
V.11 Distribusi dan Pola Terapi Antibiotik ....................................................... 45
V.12 Distribusi dan Pola Terapi Transfusi Darah .............................................. 45
V.13 Lama MRS Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemesis ..... 46
V.14 Kondisi KRS Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemesis... 46
V.11 Profil Pasien Sirosis Hepatik dengan Manifestasi Hematemesis dengan
Kondisi KRS Meninggal .......................................................................... 47

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman
2.1 Struktur Hepar .............................................................................................. 6
2.2 Struktur Mikroskopis Hepar ......................................................................... 7
2.3 Sirkulasi Hepar ............................................................................................. 8
2.4 Hati normal dan Sirosis Hati ........................................................................ 11
2.5 Patofisiologi Sirosis Hati ............................................................................. 15
2.6 Manifestasi Klinis Sirosis Hepatik ............................................................... 17
2.7 Patofisiologi Varises Esofagus ..................................................................... 24
2.8 Perdarahan Varises Esofagus ....................................................................... 25
2.9 Mekanisme Kerja Vitamin K ....................................................................... 31
3.1 Skema Kerangka Konseptual ....................................................................... 35
3.2 Skema Kerangka Operasional ...................................................................... 36
5.1 Skema Inklusi dan Eksklusi Penelitian pada Pasien Sirosis Hepatik dengan
Manifestasi Hematemesis ........................................................................... 40

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup .................................................................. 73
Lampiran 2 : Surat Pernyataan Bebas Plagiasi .................................................. 74
Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian dari RSUD Kabupaten Jombang ................. 75
Lampiran 4 : Surat Keterangan Kelaikan Etik ................................................... 76
Lampiran 5 : Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ............ 77

xvii

DAFTAR SINGKATAN

ALT

: Alanin Aminotransferase

Askes

: Asuransi Kesehatan

AST

: Aspartat Aminotransferase

CT-Scan

: Computerized Tomography Scan

DNA

: Deoxyribonucleid Acid

EBL

: Endoscopic Band Ligation

GCS

: Glasgow Coma Scale

GGT

: Gamma Glutamil Transpeptidase

HBsAg

: Hepatitis B Surface Antigen

HBV

: Hepatitis B Virion

INR

: International Normalised Ratio

IV

: Intra vena

Jamkesda

: Jaminan Kesehatan Daerah

Jamkesmas

: Jaminan Kesehatan Masyarakat

K

: Kalium

LED

: Laju Endap Darah

MELD

: Model for End Stage Liver Disease

MEOS

: Microsomal-Oxidizing System

MRI

: Magnetic Resonance Imaging

Na

: Natrium

NAFLD

: Non Alcoholic Fatty Liver Disease

PRC

: Packed Red Cell

RISKESDAS

: Riset Kesehatan Dasar

RL

: Ringer Lactat

ROS

: Reactive Oxygen Species

RR

: Respiratory Rate

SGOT

: Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

SGPT

: Serum Glutamic Piruvic Transaminase

SIRS

: Systemic Inflammatory Response Syndrom

SPM

: Surat Pernyataan Miskin

xviii

SRMD

: Stress Related Mucosal Damage

TD

: Tekanan Darah

TIPS

: Transjugular Intrahepatik Portosystemic Shunting

TPA

: Tissue Plasminogen Activator

USG

: Ultrasonografi

WB

: Whole Blood

WHO

: World Health Organisation

WHO SEARS

: World Health Organisation South East Asian Region

xix

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M., 2009. In: A.W.Sudoyo, B.Setiyohadi, I.Alwi, M.Simadibrata,
S.Setiati (Eds.). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi ke-5,
Jakarta : Interna Publishing.
Adhika, O. A., 2009. Fibrosis Hati. Vol. 8, No. 2, p.198-210.
Adi, P., 2009. Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas. In:
A.W.Sudoyo, B.Setiyohadi, I.Alwi, M.Simadibrata, S.Setiati (Eds.). Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi ke-5, Jakarta : Interna
Publishing.
Alaniz, Caesar. 2011. Esophageal Varices. Chapter 45. The Mc Grow-Hill
Companies.
Alternative Medicine Review. 2009. Vitamin K. Vol.14, No.3, p.284-293.
American Association for the Study Liver Disease (AASLD) “Liver Cancer”
http://www.aasld.org/patients/pages/liverfastfactlivercancer.aspx, diakses
pada tanggal 27 Desember 2013.
Anindita, Husna. 2013. Penggunaan Obat untuk Mengatasi Perdarahan Saluran
Cerna Bagian Atas pada Pasien Sirosis Hati di Instalasi Rawat Inap Medik
Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo. Surabaya : Skripsi Program Sarjana.
Anonim, 2009/2010. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 9. Jakarta : PT.
Bhuana Ilmu Populer.
Anonim, 2010/2011. ISO Indonesia. Volume 45. Jakarta : PT. ISFI.
Anonim, 2011. http://hepatitiscnewdrugresearch.com/advanced-liver-diseasewhat-every-hcv-treater-should-know.html, diakses pada tanggal 12 Maret
2014.
Anonim,
2012.
http://aloe-vera-sideeffects.blogspot.com/2012/12/blogpost_8835.html, diakses pada tanggal 12 Januari 2014.
Anonim, 2013/2014. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 13. Jakarta : PT.
Bhuana Ilmu Populer.
Astuti, W.D., dan Laksono, A.D., 2013. Pengertian Darah. R.D. Wulandari (Eds.),
Keamanan Darah di Indonesia : Potret Keamanan Transfusi Darah di
Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan. Surabaya : Health
Advocacy.
A to Z Drug Facts. 2003. D.S. Tatro (Eds.). Facts and Comparison.
Bacon, B.R., 2010. Chirrosis and its Complication. D.L.Longo, D.L.Kasper,
A.S.Fauci, E.Braunwald, S.L.Hauser, J.L.Jameson, J.Loscalzo (Eds.).

xx

Harrison’s Gastroenterology and Hepatology. New York : Mc Graw
Hill Medical.
Bakta, I.M., dan Suastika, I.K., 1999. Gawat Darurat di Bidang Penyakit
Dalam. Jakarta : EGC.
Ballard, H.S., and Marcus, A.J., 1966. Dekompensated Portal Cirrhosis Effect of
Large Doses of Phytonadione. Vol.117.
Baradero, M., Dayrit, M.W., Siswadi, Y., 2008. In: M. Ester (Eds.). Klien
Gangguan Hati. Jakarta : EGC.
Brown, M.RL., Jones, G., Nash, K.L., Guha, N., 2010. Antibiotic Prophylaxis
inVariceal Hemorrhage : Timing, Effectiveness and Clostridium difficile
Rates. 16(42). P.5317-5323.
Cahyono, J.B.S.B., 2010. Kanker Hati dan Sirosis Hati. I.Sri (Eds.). Hepatitis B.
Edisi ke-3. Yogyakarta : Kansius.
Chemin, I., and Zoulim, F., 2009. Hepatitis B Virus Induced Hepatocellular
Carcinoma. Cancer Letters. Vol. 286, p. 52-59.
Codes, L., Matos, L., Parana, R., 2007. Chronic Hepatitis C and Fibrosis :
Evidences for Possible Estrogen Benefits. 11(3), p. 371-374.
Corwin, J. 2009. Hati. In: E.K.Yudha, E.Wahyuningsih, D.Yulianti, P.E.Karyuni
(Eds.). Patofisiologi : Buku Saku. Jakarta : EGC.
Darling, David. 2013. http://www.daviddarling.info/encyclopedia/L/liver.html.
diakses pada tanggal 12 Januari 2014.
Desai, U.R., 2000. Anticoagulants. Scool of Pharmacy.
Dewi, E dan Rahayu, S., 2010. Kegawatdaruratan Syok Hipovolemik. Vol.2,
No.2, p. 93-96.
Dewoto, R., 2011. Vitamin dan Mineral. In: S.G.Gunawan, R.Setiabudy, Nafrialdi
(Eds.). Farmakologi dan Terapi. Edisi Ke-5. Jakarta : Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, p. 788-789.
Dipiro, J.T., and Schwinghammer, T.L., 2009. Gastrointestinal Disease.
B.G.Wells, J.T.Dipiro, T.L.Schwinghammer, C.V.Dipiro (Eds.).
Pharmacotherapy Handbook. Edisi ke-7. New York : Mc Graw Hill
Medical.
Djumhana, A., 2011. Perdarahan Akut Saluran Cerna Bagian Atas.
Doubatty, A.C., 2009. Perbandingan Validitas Skor Mayo End Stage Liver
Disease dan Skor Child-Pugh dalam Memprediksi Ketahanan Hidup 12
Minggu pada Pasien Sirosis Hepatis. Semarang : Tugas Akhir Program
Sarjana.

xxi

Dulger, A.C., Kemik, O., Begenik, H., Sumer, A., Bulut, D., Bulut, G., 2011.
Synchronous Esophageal Squamous Cell Carcinoma and Esophageal
Variceal Bleeding due to Idiopathic Portal Hypertension : A Case Report.
Vol. 4, No. 2, p. 84-87.
Dwyer, J., 2010. Nutritional Requirements and Dietary Assessment. D.L.Longo,
D.L.Kasper, A.S.Fauci, E.Braunwald, S.L.Hauser, J.L.Jameson,
J.Loscalzo (Eds.). Harrison’s Gastroenterology and Hepatology. New
York : Mc Graw Hill Medical.
Faiz, O., and Moffat, D., 2002. In: A. Safitri (Eds.). At a Glance series Anatomi.
Surabaya : Penerbit Airlangga.
Gibson, John. 2002. In: M. Ester (Eds.). Fisiologi dan Anatomi Modern untuk
Perawat. Jakarta : EGC.
Guyton, C., and Hall, E., 2008. In: L.Y.Rachman, H.Hartanto, A.Novrianti,
N.Wulandari. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
Hardisman. 2013. Memahami Patofisiologi dan Aspek Klinis Syok Hipovolemik :
Update dan Penyegar. 2(3), p. 178-182.
Harrison. 1999. In: A.H. Hasdi (Eds.). Prinsip – Prinsip Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta : EGC.
Howard, M.R., and Hamilton, P.J., 2008. Haemostasis and Thrombosis.
Haematology : an Illustrated Colour Text.
Hutahaean, R., Ali, R.H., Loho, E., 2013. Hubungan Gambaran USG Penderita
Sirosis Hati dengan Fibrosis Skor di Bagian Radiologi RSUP Prof. Dr.
R.D. Kandou Manado Periode Januari 2013-Desember 2013.
Jalan, R., and Hayes, P.C., 2000. UK Guidelines on the Management of Variceal
Haemorrhage in Cirrhotic Patients. Vol.46, p. iii1-iii15.
John, T.M.St., 2004. Women and Hepatitis : The Estrogen Connection.
Jun, C.H., Park, C.H., Lee, W.S., Joo, Y.E., Kim, H.S., Choi, S.K., Rew, J.S.,
Kim, S.J., Kim, Y.D., 2006. Antibiotic Prophylaxis Using Third
Generation Cephalosporins Can Reduce the Risk of Early Rebleeding in
the First Acute Gastroesophageal Variceal Hemorrhage : A Prospective
Randomized Study. Vol.21, p. 883-900.
Jurnalis, Y.D., Sayoeti, Y., Hernofialdi. 2007. Sirosis Hepatis dengan Hipertensi
Portal dan Pecahnya Varises Esofagus. Vol.31, No.2, p. 59-76.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Pedoman Pengendalian
Hepatitis Virus.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Penerapan Kajian
Farmakoekonomi.

xxii

Kennedy, P., and O’Grady, J.G., 2012. Liver Disease. R.Walker, C.Whittlesea
(Eds.). Clinical Pharmacy and Therapeutic. London : Elsevier. Edisi ke5.
Kleinman, R., and Fracchia, M.S., 2010. Vitamin K and Cystic Fibrosis : Give Me
a Double, Please. Vol.92, p. 469-700.
Kujovich, J.L., 2005. Hemostatic Defect in End Stage Liver Disease, p. 563-587.
Kuntz, E., and Kuntz, H.D., 2009. Hepatopulmonary Syndrome. Hepatology :
Textbook and Atlas. Germany : Springer Medizine Verlag Hiedelberg.
Kurniawati, Lesty. 2006. Studi Penggunaan Obat pada Pasien Sirosis Hepatik
dengan Komplikasi hematemesis melena di Instalasi Rawat Inap RSU Dr.
Saiful Anwar Malang. Surabaya : Skripsi Program Sarjana.
Kusumobroto, H., 2001. Penatalaksanaan Perdarahan Varises Esofagus. In:
S.Waspadji, L.Lesmana, I.Alwi, S.Setiati, H.Sundaru, D.Djojoningrat,
H.Suhardjono, A.W.Sudoyo, A.Bahar, H.E.Mudjadid (Eds.). Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Lee, Y.Y., Tee, H.P., Mahadeva, S., 2014. Role of Prophylactic Antibiotic in
Cirrhotic Patients with Variceal Bleeding. Vo.20, Issue 7, p. 1790-1796.
Liou, I.W., 2013. Screening for Varices and Prevention of bleeding.
http://hepatitisc.uw.edu/go/management-cirrhosis-relatedcomplications/varices-screening-prevention-bleeding/core-concept/all,
diakses pada tanggal 12 Januari 2014.
Lopa, A.T., Rusli, B., Arif, M., Hardjono. 2007. Analisis Kadar Albumin Serum
dengan Rasio deRitis pada Penderita Hepatitis B. Vol.13, No.2, p. 60-62.
Mannuccio, P., and Tripodi, A., 2012. Hemostatic Defect in Liver and Renal
Dysfunction.
Mariadi, I.K., Wibawa, I.D.N., Purwadi, N., Suryadarma, I.G.A., 2011. Hubungan
C-Reactive Protein dengan Pemanjangan Prothrombin Time pada Pasien
Sirosis Hati yangMengalami Perdarahan Saluran Makanan Bagian Atas.
Vol. 12, No. 1.
Martindale. 2009. The Complete Drug Reference. Edisi ke-36. S.C. Sweetman
(Eds.). London : Pharmaceutical Press.
Merli, G.J., and Fink, J., 2008. Vitamin K and Thrombosis. G.Litwack (Eds.).
Vitamin K : Vitamins and Hormones. Vol. 78. London : Academic
Press.
Metametrix. 2008. Vitamin K Functions and Functional Markers.
Michael, P.H. 2013. Guidelines for the Management of Sepsis (Including
Neutropenic Sepsis).

xxiii

Mohamed, Rosmawati. 2007. Clinical Practice Guidelines Management of Acute
Variceal Bleeding.
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Hemodinamika Jantung. In: E.Nurachmach (Eds.). Pengantar Asuhan
Keperawatan dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta :
Salemba.
Muttaqin, A., dan Sari, K., 2011. Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika.
New York State Council on Human Blood and Transfusion Services, 2012,
Guideline for Transfusion of Red Blood Cells-Adults Albany. Edisi ke-3
Nimmo, G.R., Nelson, G.M., Cairns, C., 2006. Identifying Sepsis Early.
Nurdjanah, Siti. 2009. Sirosis Hati. In: A.W.Sudoyo, B.Setiyohadi, I.Alwi,
M.Simadibrata, S.Setiati (Eds.). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I.
Edisi ke-5, Jakarta : Interna Publishing.
Oakes, Kathryn. 2014. Hepatitis B : Prevalence and Patophysiology. Vol.110,
No.7, p. 12-16.
Parsian, H., Nouri, M., Rahimipour, A., Somi, M.H., Qujeq, D., 2011.
Comparison of Five Liver Fibrosis Indexes with Serum Levels of Laminin
and N Terminal Peptide of Procollagen Type III in Chronic Hepatitis
Patients. Liver Biopsi, p. 343-360.
Price, S.A., and Wilson, L.M., 2006. Sirosis Hati. In: H.Hartanto, N.Susi,
P.Wulansari, D.A.Mahanani (Eds.). Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Edisi ke-6. Jakarta : EGC.
Puspasari, R.M., 2013. Terapi Cairan pada Pasien Sirosis Hati dengan Komplikasi
Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas di Instalasi Rawat Inap Medik
(Ruang Penyakit Dalam) RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Surabaya : Skripsi
Program Sarjana.
Razak, I.O., 2012. Aspek Farmakokinetika Klinik Obat – Obat yang Digunakan
pada Pasien Sirosis Hati di Bangsal Interne RSUP DR. M. Djamil Padang.
Reksodiputro, H., dan Prayogo, N., 2001. Gangguan Hemostasis pada Penyakit
Hati. In: S.Waspadji, L.Lesmana, I.Alwi, S.Setiati, H.Sundaru,
D.Djojoningrat, H.Suhardjono, A.W.Sudoyo, A.Bahar, H.E.Mudjadid
(Eds.). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai
Penerbitan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Ries, C.A., and Santi, D.V., 1998. In: A. Agoes (Eds.). Farmakologi Dasar dan
Klinik. Edisi ke-6. Jakarta : EGC.
Rosandy, M., Wardhani, S.O., dan Supriono. 2011. Korelasi Derajad Penyakit
Sirosis Hati Berdasarkan Klasifikasi Child-Turcotte-Pugh dengan

xxiv

Abnormalitas Hematologi di Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Malang : Tugas Akhir Program Sarjana.
Rubenstein, D., Wayne, D., and Bradley, J., 2007. In: A. Safitri (Eds.).
Kedokteran Klinis. Edisi ke-6. Surabaya : Penerbit Airlangga.
Russell, R.M., and Suter, P.M., 2010. Vitamins and Minerals. D.L.Longo,
D.L.Kasper, A.S.Fauci, E.Braunwald, S.L.Hauser, J.L.Jameson,
J.Loscalzo (Eds.). Harrison’s Gastroenterology and Hepatology. New
York : Mc Graw Hill Medical.
Sacher, R.A., and McPherson, R.A., 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. Edisi ke-11. In: H. Hartanto. Jakarta : EGC.
Saja, M.F., Abdo, A.A., Sanai, F.M., Shaikh, S.A., Gader, A.G., 2013. The
Coagulopathy of Liver Disease : Does Vitamin K Help?. Vol.24, No.1, p.
10-17.
Sease, J.M., Timm, E.G., Stragand, J.J., 2008. J.T.Dipiro, R.L.Talbert, G.C.Yee,
G.R.Matzke, B.G.Wells, L.M.Posey (Eds.). Pharmacotherapy : a
Pathophysiologic Approach. Edisi ke-7. New York : The McGraw Hill
Companies.
Setiawati, M., 2009. Perbandingan Validitas Maddrey’s Discriminant Function
dan Skor Child-Pugh dalam Memprediksi Ketahanan Hidup 12 Minggu
pada Pasien dengan Sirosis Hepatis. Semarang : Tugas Akhir Program
Sarjana.
Shrara, A.I., and Rockey, D.C., 2001. Gastroesophageal Variceal Hemorrhage.
Vol.345, No.9, p. 669-681.
Silbernagl, S and Lang, F. 2006. In: T.Resmisari, and Liena (Eds.). Teks dan
Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta : EGC.
Simamora, C.T.A., 2013. Hubungan Komplikasi, Skor Child-Turcotte, dan Usia
Lanjut Sebagai Faktor Resiko Kematian Pada Pasien Sirosis Hati Di
RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Pontianak : Naskah Publikasi.
Singgih, B., dan Datau, E.A., 2006. Bagian SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/RSUP Manado. Sumber : Cermin
Dunia Kedokteran No. 150.
Soemoharjo, Soewignjo dan Gunawan, Stephanus. 2008. Hepatitis virus B. Edisi
ke-2, Jakarta : EGC.
Suharjono, Rusdiana, S., Lestiono, Bagiyo, H., 2010. Penggunaan Obat pada
Pasien Sirosis Hepatik Ensefalopati di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. 5, No. 1, p. 1-8.
Syaifudin, 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan.
Edisi ke-2. Jakarta : Salemba Medika.

xxv

Tambunan, K.L., 2009. Gangguan Hemostasis pada Sirosis Hati. In: A.W.Sudoyo,
B.Setiyohadi, I.Alwi, M.Simadibrata, S.Setiati (Eds.). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II. Edisi ke-5, Jakarta : Interna Publishing.
Timm, E.G., and Stragand, J.J., 2005. J.T.Dipiro, R.L.Talbert, G.C.Yee,
G.R.Matzke, B.G.Wells, L.M.Posey (Eds.). Pharmacotherapy : a
Pathophysiologic Approach. Edisi ke-6. New York : Medical Publishing
Division.
Toole, Glenn., and Toole, Susan., 1999. New Understanding Biology for
Advanced Level. Edisi ke-4. United Kingdom : Nelson Thornes.
Triharnoto, 2009. SDM itu Penting. N. Roslayani (Eds.). The Doctor : Catatan
Hati Seorang Dokter. Yogyakarta : Pustaka Anggrek.
Tsao, G.G., Sanyal, A.J., Grace, N.D., Carey, W.D., 2007. Prevention and
Management of Gastroesophageal Varices and Variceal Hemorrhage in
Cirrhosis. Vol.102, p. 2068-2102.
Tsao, G.G., and Bosch, J., 2010. Management of Varices and Variceal
Hemorrhage in Cirrhosis. The New England Journal of Medicine 362;9.
Vidyani, A., Vianto, D., Budi, W., Kholili, U., Maimunah, U., Sugihartono, T.,
Purbayu, H., Setiawan, P.B., Nusi, I.A., Adi, P., 2011. Faktor Resiko
Terkait Perdarahan Varises Esofagus Berulang pada Penderita Sirosis
Hati. Vol.12, No.3.
Wada, H., Usui, M., Sakuragawa, N., 2008. Hemostatic Abnormalities and Liver
Disease. Vol.34, No.8, p. 772-778.
Weinstein, Robert. 2012. Clinical Practice Guide on Red Blood Cell Transfusion.
Vol.157, p. 49-58.
Widjaja, I.H., 2008. Anatomi Abdomen. Jakarta : EGC.
Widjaja, F.F., dan Karjadi, T., 2011. Pencegahan Perdarahan Berulang pada
Pasien Sirosis Hati. J Indon Med Assoc vol. 61 no. 10.
Williams, L. and Wilkins, L., 2005. Gastrointestinal System. C.Munson,
R.Traister (Eds.). Patophysiology : A 2-in-1 Reference for Nurses.
Philadelpia : Lippincott Williams & Wilkins.
Williams, L. and Wilkins, L., 2004. Hematemesis. S.A.Follin (Eds.). Rapid
Assesment : a Flow Chart Guide to Evaluating Signs and Symptoms.
USA : Lippincott Williams & Wilkins.
Williams, L., and Wilkins, L., 2007. Gastrointestinal System. A.L.Moshier (Eds.).
Assesment. USA : Lippincott Williams & Wilkins.
Wilson, D., 1990. Hematemesis, Melena,
Gastrointestinal System. p. 439-442.

xxvi

and

Hematochezia.

The

Wirawan, R., 2009. Pemeriksaan Laboratorium untuk Pemantauan Antikoagulan
Oral. R.D. Setiabudy (Eds.). Hemostasis dan Trombosis. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI. Edisi Ke-4.
World Gastroenterology Organisation Practice Guideline : Esophageal Varices.
Juni 2008.
World Health Organisation, 2004. Vitamin K. Vitamin and Mineral
Requirements in Human Nutrition.

xxvii