EKSPLORASI KEANEKARAGAMAN ANGGREK PADA KAWASAN HUTAN GIMIKYA KABUPATEN MAPPI PAPUA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

(1)

i

EKSPLORASI KEANEKARAGAMAN ANGGREK PADA KAWASAN HUTAN GIMIKYA KABUPATEN MAPPI PAPUA SEBAGAI SUMBER

BELAJAR MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

LUBERTI INDRI SUKAWATI 201010070311058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014


(2)

ii

EKSPLORASI KEANEKARAGAMAN ANGGREK PADA KAWASAN HUTAN GIMIKYA KABUPATEN MAPPI PAPUA SEBAGAI SUMBER

BELAJAR MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi

sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusun Oleh: Luberti Indri Sukawati

201010070311058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014


(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Luberti Indri Sukawati

Nim : 201010070311058

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Eksplorasi Keanekaragaman Anggrek pada Kawasan Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua sebagai Sumber Belajar Materi Keanekaragaman Hayati

Diajukan untuk dipertanggungjawabkan di hadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,


(4)

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Luberti Indri Sukawati

Tempat/Tgl Lahir : Bade, 09 Juni 1992

NIM : 201010070311058

Fakultas/Jurusan : FKIP/Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Eksplorasi Keanekaragaman Anggrek pada Kawasan Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua sebagai Sumber Belajar Materi Keanekaragaman Hayati” adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka kami bersedia menerima sanksi akademis.

Malang, 2 Mei 2014 Yang Menyatakan,

(Luberti Indri Sukawati) Mengetahui,

Pembimbing I, Pembimbing II,


(5)

v

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi

Mengesahkan :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 2 Mei 2014 Dekan,

(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)

Dewan Penguji:

1. Dra. Sri Wahyuni, M.Kes 1. ………..

2. Dra. Lise Chamisijatin, M.Pd 2. ………..

3. Dra. Siti Zaenab, M.Kes 3. ………..


(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim

Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu

melainkan sebagai kabar gembira bagi kemenanganmu, dan

agar tentram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu

hanyalah dari Allah Yang Maha Esa

.

Sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

(Qs.

Al-Anfaal: 10

)

“Hai orang

-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan

shalatmu Sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta

orang-orang

yang sabar”

(Qs.

Al-Baqarah: 153

)

Kupersembahkan karya yang telah kuperjuangkan dengan semangat keikhlasan, kesabaran, perasaan,

keringat dan tetesan air mata ini kepada: Kedua orangtuaku

Ibunda, Ibunda, Ibunda Eniawati dan Ayahanda Sukadi sebagai wujud baktiku Terimakasih atas segala dukungan, dan doa yang senantiasa selalu dipanjatkan

kepada Allah SWT hingga aku bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik

Kedua Adikku tercinta Denny Sukamdani dan Andini Tri elfrida sari, tante Ismawati dan mas Dani Reza Kusuma Agung yang senantiasa menjadi motivasiku untuk terus tetap

semangat.

Sahabat-sahabatku Vella, Anis, Risa, Dipta, Susantika, Dyan, Novit, seluruh keluarga besar Biologi angkatan 2010, Keluarga Besar KSR PMI UMM, Keluarga besar Lab Kimia, serta semua pihak yang selalu membantuku dalam mengerjakan dan memberi semangat serta doa

selama bimbingan dan ujianku. Ku ucapkan……… Terima Kasih


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul“Eksplorasi Keanekaragaman Anggrek Pada Kawasan Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua Sebagai Sumber Belajar Materi Keanekaragaman Hayati” Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan, informasi, bimbingan dan juga do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Terutama pada:

1. Bapak Dr. Poncojari, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, MM. M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dra. Sri Wahyuni, M.Kes selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran yang sangat berharga dalam menyusun skripsi ini.

4. Ibu Dra. Lise Chamisijatin, M.Pd selaku pembimbing II sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan bimbingan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, semoga nantinya dapat bermanfaat Insya Allah. 5. Ibunda Eniawati dan Ayahanda Sukadi yang telah memberikan dukungan,

do’a dan semangat tiada henti kepada saya.

6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.

7. Bapak Edi dan bapak Matrani selaku pihak Lipi Purwodadi yang telah membantu proses identifikasi.


(8)

viii

8. Keluarga Besar ku yang berada di Jember, Pati, Papua dan Malang terima kasih atas doa dan dukungannya.

9. Mas Dani Reza Kusuma Agung, yang ku jadikan salah satu inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini hingga selesai, aku ucapkan terimakasih atas kasih sayang, kesabaran, dukungan serta motivasi, dan do’anya selama ini. 10.Teman-teman Biologi angkatan 2010 khususnya kelas B, kelas A, kelas C,

teman Kos Hanoman, keluargaku KSR PMI UMM serta teman-teman bermain SD, SMP, SMA, terimakasih atas semangat dan dukungannya.

Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan kepada saya, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 2 Mei 2014 Penulis,


(9)

ix DAFTAR ISI

Lembar Sampul Luar ... i

Lembar Sampul Dalam... ii

Lembar Persetujan ... iii

Lembar Pernyataan ... iv

Lembar Pengesahan ... v

Motto dan Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Abstrak ... ix

Abstract ... x

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Definisi Istilah ... 5

1.6 Batasan Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Keanekaragaman Hayati ... 7

2.1.1 Keanekaragaman Spesies ... 7

2.1.2 Keanekaragaman Genetik ... 8

2.1.3 Keanekaragaman Ekosistem ... 8

2.2 Keanekaragaman Anggrek ... 8

2.3 Taksonomi Anggrek ... 10

2.4 Morfologi Tanaman Anggrek ... 10

2.5 Ekologi dan Persebaran Anggrek ... 32

2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anggrek ... 15

2.7 Tinjauan tentang Sumber belajar ... 17

2.7.1 Pengertian Sumber Belajar ... 18

2.7.2 Jenis-jenis Sumber Belajar ... 19

2.7.1 Kriteria Sumber Belajar ... 10

2.8 Bahan Ajar sebagai Sumber Belajar ... 20

2.8.1 Karakteristik Bahan Ajar ... 20 XI


(10)

x

2.8.2 Langkah-langkah Penyususnan Bahan Ajar ... 21

2.8.3 Jenis-jenis Bahan Ajar ... 23

2.8.4 Penggunaan Bahan Ajar Jurnal dalam Pembelajaran... 23

2.9 Kerangka Konseptual ... 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 25

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 25

3.3 Populasi dan Sampel ... 25

3.3.1 Populasi ... 25

3.3.2 Sampel ... 26

3.4 Variabel Pengamatan ... 26

3.5 Prosedur Penelitian ... 26

3.5.1 Alat dan Bahan... 26

3.5.2 Tahap Pelaksanaan ... 27

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 29

3.6.1 Tahap Observasi ... 29

3.5.2 Tahap Identifikasi ... 29

3.5.2 Instrumen Pengambilan Data ... 30

3.7 Teknik Analisis Data ... 31

3.8 Penyusunan Bahan Ajar Jurnal... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 35

4.1.1 Keanekaragaman Spesies Anggrek pada Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua ... 35

4.2 Pembahasan ... 47

4.2.1 Keanekaragaman Hayati pada Spesies Anggrek ... 47

4.2 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar ... 50

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN ... 60


(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman Tabel 4.1 Hasil IdentifikasiTumbuhan Anggrek pada Hutan Gimikya

Kabupaten Mappi Papua ... 35

Tabel 4.2 Kekayaan Spesies Anggrek pada Plot Lokasi 1 di Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua ... 44

Tabel 4.3 Kekayaan Spesies Anggrek pada Plot Lokasi 2 di Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua ... 44

Tabel 4.4 Nilai Kepadatan dan Kepadatan Relatif ... 45

Tabel 4.5 Nilai Frekuensi dan Frekuensi Relatif ... 45

Tabel 4.6 Nilai Indeks Penting (INP) ... 46


(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Morfologi Bunga Anggrek ... 11

Gambar 4.1 Eriamoluccana Schltr ... 36

Gambar 4.2 Dendrobium sp ... 37

Gambar 4.3 Eria latiolia ... 37

Gambar 4.4 Eria bractescens ... 38

Gambar 4.5 Dendrobium sp. ... 38

Gambar 4.6 Dendrobium spectabile (BI.) Miq ... 39

Gambar 4.7 Acriopsis sp. ... 40

Gambar 4.8 Dendrobium sp. ... 41

Gambar 4.9 Dendrobiumveratroides ... 41

Gambar 4.10 Eria javanica ... 42

Gambar 4.11 Dendrobiummacrophyllum ... 43


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 KI-KD Kurikulum 2013 ... 59

Lampiran 2 Silabus Kurikulum 2013 ... 62

Lampiran 3 Bahan Ajar Jurnal ... 66

Lampiran 4 Foto Kegiatan ... 67

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian ... 70

Lampiran 6 Surat Ijin Identifikasi. ... 71

Lampiran 7 Surat Keterangan Identifikasi ... 72

Lampiran 8 Surat Pemberitahuan Kepala Kehutanan... 73

Lampiran 9 Surat Pemberitahuan Kepala Kampung Gimikya Kabupaten Mappi Papua ... 74


(14)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Andiani, Y. 2008. Usaha pembibitan Anggrek dalam botol (Tehnik In Vitro). Pustaka baru press. Yogyakarta

Benyamin. 2004. Eksplorasi Jenis-jenis Anggrek Epifit pada Kawasan Hutan Desa Isenebuai dan Yomakan Pulau Rumberpon. Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua. Manokwari. Journal Online

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas. 2010. Juknis Pengembangan Bahan Ajar SMA. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA Departemen Pendidikan Nasional.

Efendi, W. 2013. Studi Inventarisasi Keanekaragaman Tumbuhan Paku di Kawasan Wisata Coban Rondo Kabupaten Malang. FKIP. UMM: Malang. Journal online

Euisnovitasari. 2011. Gambar Morfologi Anggrek. www.euisnovitasari.com/ morphology anggrek

Fachrul, M. F. 2012. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta Gunawan. W. L. 1991. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta

Hani. 2008. Pemanfaatan Jurnal Elektronik sebagai Sumber BelajarMahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta. Fakutas Adab Universitas IslamNegeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta. Journal online

Heddy, S. 2012. Metode Analisis Vegetasi dan Komunitas. Rajawali pers. Jakarta. Jaedun, A. 2010. Makalah Penelitian Pengembangan. Fakultas Teknik UNY:

Yogyakarta. Journal online

Karttohadiprodjo S, N & Prabowo G. 2009. Asyiknya Memelihara Anggrek. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Kartikasari, dkk. 2012. Ekologi Papua Seri Ekologi Indonesia, Jilid VI. Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan Conservation International. Jakarta

Kesaulija, S, dkk. 2003. Eksplorasi Jenis-jenis Anggrek pada Kawasan Hutan Mangrove Oransbari Kabupaten Manokwari. Fakultas Kehutanan UNIPA: Manokwari.

Lekitoo, 2010. Kekayaan, Pelestarian, dan Pemanfaatan Jenis Flora di tanah Papua. Fakultas Kehutanan UNIPA: Manokwari.


(15)

xv

Lembaga Biologi Nasional. 1976. Buku Identifikasi Anggrek Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Bogor. Bogor

Limartha P. ingelia, 1979. Anggrek :Budidaya dan Pengembangannya. Lembaga Penelitian Holtikultural, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Dept Pertanian. Jakarta selatan.

Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan .Remaja RosdakaryaMunifah. Bandung

Munawaroh. 2011. Eksplorasi Tumbuhan Anggrek di Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi. Pusat Koservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor: UNY. Journal online

Nugroho. 2013. Optimalisasi Pemanfaatan cagar alam Ulolanang Kecubung sebagai sumber belajar keanekaragaman hayati. Semarang: IKIP PGRI Semarang. Journal online

Panjaitan, F. 2012. inve ntarisasi jenis-jenis anggrek di samosir utara kabupaten samosir, provinsi sumatera utara (Studi Kasus Kecamatan Ron ggurnihuta dan Kecamatan Simanindo). Sumatera: Fak pertanian studi kehutanan universitas Sumatera Utara

Prasetyo B,L& Zulkifli. 2009. Anggrek Alam: Warisan Alam yang Perlu Dilestarikan. Journal online

Puspitaningtyas. 2007. Inventarisasi Anggrek dan Inangnya di Taman Nasional Meru Betiri-Jawa Timur. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor. Journal online

Puspitaningtyas. 2004. Studi Keragaman Anggrek di Cagar Alam Gunung Simpang, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor. Journal online Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Rineka cipta. Jakarta

Sadili A. 2013. Jenis Anggrek (Orchidaceae) di Tau Lumbis, Nunukan, Propinsi Kalimantan Timur: Sebagai Indikator Terhadap Kondisi Kawasan. Kalimantan. Journal online

Sarwono B, 2002. Mengenal dan Membuat Anggrek Hibrida. AgroMedia Pustaka. Jakarta

Septianingrum, V. 2012. Keanekaragaman buah pada tanaman buah naga (Hylocereus sp) di agrowisata kusuma wanadri sebagai bahan ajar materi keanekaragam hayati dalam bentuk modul untuk siswa SMA kelas X. yogyakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Yogyakarta. Jounal online

Sudjana, N. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru


(16)

xvi

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta. Bandung.

Sutedjo, B. 2008. Pengembangan Bahan Ajar dan Media. Lpp. Journal online Suyitno, I. 2011. Memahami Tindakan Pembelajaran. Bandung: PT. Refika

Aditama.

Sulistiarini D & Djarwaningsih T. 2009. Keanekaragaman jenis-jenis anggrek kepulauan karimunjawa.Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia. Jakarta 10 (2): 167-172 Journal online

Soedjono & Soetijoso. 1991. Kerajinan Usaha Tanaman Anggrek. Angkasa. Bandung

Soetopo L, 2009. Keanekaragaman dan Pelestarian Tanaman Anggrek.. Citra Malang

Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif Metode Analisis Populasi Komunitas. Usaha Nasional. Surabaya

Soemanto, W. 2006. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tangara N. 2013. Jenis - jenis anggrek epifit pada kawasan hutan bremi distrik manokwari utara. Journal Online

Tirta, I dkk. 2004. Inventarisasi dan Eksplorasi Anggrek Dendrobium di Kawasan Hutan Seturan, Malinau-Kalimantan Timur. UPT Balai Konservasi Tumbuhan. Bali. Journal Online

Wisnugroho. 1998. Asosiasi antara Jenis-jenis Anggrek Epifit dengan Pohon Inang pada kawasan Hutan Wanmori Oransbari Kabupaten Daerah Tingkat II Manokwari. Manokwari: Fakultas Pertanian Universitas Cendrawasih Manokwari. Journal Online


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan memiliki begitu banyak potensi alam. Potensi alam tersebut berupa flora dan fauna yang sebagian besar terdapat pada hutan tropis. Hutan tropis Indonesia merupakan salah satu hutan alam tropika basah terbesar dan terkaya akan keragaman flora dan fauna. Sekitar 25.000 – 30.000 jenis (spesies) tumbuhan berbunga dan berbiji terdapat pada hutan alam Indonesia dan sekitar 4.000 jenis berupa pohon yakni tumbuhan berkayu (Lekitoo, 2010). Menurut Sastrapradja dkk (1989) dalam Lekitoo (2010) Keragaman flora lainnya pada hutan tropis Indonesia adalah lumut, ganggang, paku-pakuan, epifit, palem, anggrek, bambu dan tumbuhan bawah. Kekayaan tersebut disebabkan oleh biogeografi Indonesia yang membentang diantara 2 kawasan biografi utama yaitu Indomalaya dan Australasia. Sebaran hutan tropis di Indonesia terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, Sulawesi, Utara, Maluku Utara, dan Papua.

Pulau Papua adalah Pulau terbesar kedua dalam wilayah Republik Indonesia setelah Pulau Kalimantan dan merupakan provinsi dengan luas daratan terbesar di Indonesia. Irian jaya (Papua) juga sebagai salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam, berupa hutan seluas 41.066.000 ha yang menyimpan berbagai keanekaragaman hayati baik flora dan fauna. Sebagai hutan tropis hutan irian jaya di pengaruhi suhu yang cukup tinggi


(18)

2

sepanjang tahun serta tidak memiliki perubahan musiman yang ekstrim, sehingga sebagian besar flora dan faunanya terdapat dalam jumlah yang melimpah. Keadaan bio-hutan papua tersebut menempatkan papua dengan keanekaragaman flora dan fauna hutannya yang bersifat endemik dan melimpah (Wisnugroho, 1998). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (Lekitoo, 2010) data Sumber daya alam pada hutan papua diantaranya beberapa jenis tumbuhan berkayu endemik terbatas dan luas di tanah Papua: Diospyros papuana; Alstonia beatricis; Campthostemon schultzii; Intsia acuminata; Eucalyptus pelita; Avicennia eucalyptifolia dan beberapa jenis tumbuhan non kayu endemik terbatas dan luas di tanah Papua: Borassus heineanus; Buah merah (Pandanus browsimus); Sararanga sinuoas; Sommieria leucophylla; Mucuna novoguinensis; Anggrek (Grammatophyllum speciosum). Tanaman anggrek khususnya yang ada di Papua memiliki banyak ragam jenisnya.

Tanaman anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu family yang sangat besar dan sangat bervariasi. Famili ini terdiri dari 800 genus dan tidak kurang dari 25.000 spesies (Gunawan, 1991). Bentuk dan sifat-sifatnya yang sangat bervariasi dan unik, serta jumlahnya yang besar ini, menyebabkan tanaman anggrek termasuk kelompok tanaman tersendiri (Limartha, 1979). Seperti halnya kelompok tumbuhan tinggi lainnya, anggrek lebih banyak tumbuh di daerah tropis dengan persebaran yang berbeda. Beberapa jenis diketahui mampu tumbuh dan berkembang pada daerah dataran rendah sampai ke dataran tinggi. Dilaporkan bahwa keanekaragaman jenis anggrek tertinggi terdapat pada ketinggian 500-2000 m dpl (Limartha, 1979). Irian jaya (Papua) ditumbuhi aneka ragam bunga anggrek


(19)

3

yang penting dari New Guinea, meliputi 2.700 jenis lebih (Milliar,1978 dalam Kesaulija,2003).

Wilayah Propinsi Papua yang luas dan sulit untuk dijangkau menyebabkan keberadaan anggrek belum dapat semua teridentifikasi. Salah satu hutan tropis yang ada di Papua terletak pada Kabupaten Mappi yaitu Hutan Gimikya. Hutan tersebut memiliki areal seluas 157,85 . Hutan Gimikya sendiri mempunyai kekayaan sumber daya alam yang tak terkira nilainya baik flora maupun faunanya. Salah satu kekayaan alam yang ada di hutan ini yaitu tanaman anggrek. Tanaman anggrek pada hutan tersebut belum pernah dilakukan penelitian sehingga perlu diteliti dengan mendeskripsikan dan mendokumentasikan spesies anggrek. Agar spesies anggrek pada hutan tersebut dapat diketahui dan dilestarikan keberadaannya.

Keanekaragaman anggrek pada Hutan Gimikya merupakan sumberdaya hayati yang menarik untuk dipelajari dan dikaji dalam suatu ilmu yaitu biologi. Belajar biologi merupakan suatu kegiatan yang mengungkap rahasia alam yang berkaitan dengan makhluk hidup. Salah satu materi biologi yaitu keanekaragaman hayati, pada proses pembelajarannya tidak harus selalu dengan membaca dan menghafal, tidak pula sekedar interaksi komunikasi dan materi dari guru kepada siswa (transfer of knowledge). Pembelajaran biologi harus dapat menciptakan interaksi langsung antara siswa dengan objek belajar yang dipelajari yaitu lingkungan. Bedasarkan hasil penelitian Nugroho (2013) bahwa dapat memanfaatkan lingkungan yaitu cagar alam Ulolanang Kecubung dan hasil penelitian Septianingrum (2012) bahwa dapat memanfaatkan lingkungan dengan


(20)

4

adanya keanekaragaman buah pada tanaman buah naga (Hylocereus sp) di agrowisata kusuma wanadri yang dijadikan sebagai sumber belajar pada materi keanekaragam hayati. Sehingga keanekaragaman anggek pada Hutan Gimikya dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar biologi yang menarik untuk materi keanekaragaman hayati yang memanfaatkan lingkungan dan dapat dijadikan penunjang pembelajaran biologi di Sekolah.

Berdasarkan berbagai alasan di atas perlu dilakukan penelitian mengenai

“Eksplorasi Keanekaragaman Anggrek pada Kawasan Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua sebagai Sumber Belajar Materi Keanekaragaman Hayati” agar masyarakat mengetahui bahwasannya Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki keanekaragaman anggrek yang sangat banyak dan perlu untuk dijaga kelestariannya agar tidak mengalami kepunahan serta hasil dari eksplorasi anggrek pada Hutan Gimikya berupa Jurnal dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut muncul rumusan masalah yaitu:

1. Apa saja spesies anggrek yang terdapat pada Kawasan Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua?

2. Bagaimana keanekaragaman anggrek yang terdapat pada Kawasan Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua?

3. Bagaimana hasil penelitian ini dikembangkan menjadi sumber belajar biologi SMA?


(21)

5

1.3 Tujuan

Tujuan utama penelitian ini adalah:

1. Mengetahui spesies anggrek yang terdapat pada Kawasan Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua.

2. Mengetahui keanekaragaman anggrek pada Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua sebagai bahan ajar materi keanekaragaman hayati.

3. Hasil penelitian ini untuk dikembangkan menjadi sumber belajar biologi SMA kelas X melalui analisis KD, silabus dan RPP pada materi pembelajaran Keanekaragaman Hayati dan pembuatan bahan ajar jurnal.

1.4Manfaat

1. Manfaat praktis dari hasil penelitian ini dapat menyumbangkan pengetahuan tentang Keanekaragaman Anggrek di Papua sehingga dapat dijadikan referensi sebagai sumber belajar biologi materi Keanekaragaman Hayati dan dijadikan data keanekaragaman dan kelimpahan anggrek di Papua.

2. Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuwan bagi penulis pada pengetahuan terkait dengan eksplorasi keanekaragaman Anggrek dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya yang berkaitan dengan topik ini.

1.5 Definisi Istilah

1. Eksplorasi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyelidiki suatu keadaan.


(22)

6

2. Keanekaragaman hayati merupakan bermacam-macam atau beragam jenis keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah.

3. Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki bunga indah serta dapat bertahan lama.

4. Sumber Belajar merupakan tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang memiliki informasi dan dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.

1.6 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah pada tujuan yang akan telah ditetapkan, maka dibuat batasan masalah yang meliputi:

1. Keanekaragaman spesies anggrek diperoleh berdasarkan spesies tanaman anggrek yang ditemukan didalam plot-plot penelitian yang dibuat di Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua.

2. Data penunjang berupa jenis pohon inang dan foto/gambar kawasan hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua.

3. Hasil eksplorasi anggrek pada hutan Gimikya Kabupaten Mappi digunakan untuk menyusun jurnal sebagai sumber belajar materi keanekaragaman hayati.


(1)

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan memiliki begitu banyak potensi alam. Potensi alam tersebut berupa flora dan fauna yang sebagian besar terdapat pada hutan tropis. Hutan tropis Indonesia merupakan salah satu hutan alam tropika basah terbesar dan terkaya akan keragaman flora dan fauna. Sekitar 25.000 – 30.000 jenis (spesies) tumbuhan berbunga dan berbiji terdapat pada hutan alam Indonesia dan sekitar 4.000 jenis berupa pohon yakni tumbuhan berkayu (Lekitoo, 2010). Menurut Sastrapradja dkk (1989) dalam Lekitoo (2010) Keragaman flora lainnya pada hutan tropis Indonesia adalah lumut, ganggang, paku-pakuan, epifit, palem, anggrek, bambu dan tumbuhan bawah. Kekayaan tersebut disebabkan oleh biogeografi Indonesia yang membentang diantara 2 kawasan biografi utama yaitu Indomalaya dan Australasia. Sebaran hutan tropis di Indonesia terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, Sulawesi, Utara, Maluku Utara, dan Papua.

Pulau Papua adalah Pulau terbesar kedua dalam wilayah Republik Indonesia setelah Pulau Kalimantan dan merupakan provinsi dengan luas daratan terbesar di Indonesia. Irian jaya (Papua) juga sebagai salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam, berupa hutan seluas 41.066.000 ha yang menyimpan berbagai keanekaragaman hayati baik flora dan fauna. Sebagai hutan tropis hutan irian jaya di pengaruhi suhu yang cukup tinggi


(2)

sepanjang tahun serta tidak memiliki perubahan musiman yang ekstrim, sehingga sebagian besar flora dan faunanya terdapat dalam jumlah yang melimpah. Keadaan bio-hutan papua tersebut menempatkan papua dengan keanekaragaman flora dan fauna hutannya yang bersifat endemik dan melimpah (Wisnugroho, 1998). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (Lekitoo, 2010) data Sumber daya alam pada hutan papua diantaranya beberapa jenis tumbuhan berkayu endemik terbatas dan luas di tanah Papua: Diospyros papuana; Alstonia beatricis; Campthostemon schultzii; Intsia acuminata; Eucalyptus pelita; Avicennia eucalyptifolia dan beberapa jenis tumbuhan non kayu endemik terbatas dan luas di tanah Papua: Borassus heineanus; Buah merah (Pandanus browsimus); Sararanga sinuoas; Sommieria leucophylla; Mucuna novoguinensis; Anggrek (Grammatophyllum speciosum). Tanaman anggrek khususnya yang ada di Papua memiliki banyak ragam jenisnya.

Tanaman anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu family yang sangat besar dan sangat bervariasi. Famili ini terdiri dari 800 genus dan tidak kurang dari 25.000 spesies (Gunawan, 1991). Bentuk dan sifat-sifatnya yang sangat bervariasi dan unik, serta jumlahnya yang besar ini, menyebabkan tanaman anggrek termasuk kelompok tanaman tersendiri (Limartha, 1979). Seperti halnya kelompok tumbuhan tinggi lainnya, anggrek lebih banyak tumbuh di daerah tropis dengan persebaran yang berbeda. Beberapa jenis diketahui mampu tumbuh dan berkembang pada daerah dataran rendah sampai ke dataran tinggi. Dilaporkan bahwa keanekaragaman jenis anggrek tertinggi terdapat pada ketinggian 500-2000 m dpl (Limartha, 1979). Irian jaya (Papua) ditumbuhi aneka ragam bunga anggrek


(3)

yang penting dari New Guinea, meliputi 2.700 jenis lebih (Milliar,1978 dalam Kesaulija,2003).

Wilayah Propinsi Papua yang luas dan sulit untuk dijangkau menyebabkan keberadaan anggrek belum dapat semua teridentifikasi. Salah satu hutan tropis yang ada di Papua terletak pada Kabupaten Mappi yaitu Hutan Gimikya. Hutan tersebut memiliki areal seluas 157,85 . Hutan Gimikya sendiri mempunyai kekayaan sumber daya alam yang tak terkira nilainya baik flora maupun faunanya. Salah satu kekayaan alam yang ada di hutan ini yaitu tanaman anggrek. Tanaman anggrek pada hutan tersebut belum pernah dilakukan penelitian sehingga perlu diteliti dengan mendeskripsikan dan mendokumentasikan spesies anggrek. Agar spesies anggrek pada hutan tersebut dapat diketahui dan dilestarikan keberadaannya.

Keanekaragaman anggrek pada Hutan Gimikya merupakan sumberdaya hayati yang menarik untuk dipelajari dan dikaji dalam suatu ilmu yaitu biologi. Belajar biologi merupakan suatu kegiatan yang mengungkap rahasia alam yang berkaitan dengan makhluk hidup. Salah satu materi biologi yaitu keanekaragaman hayati, pada proses pembelajarannya tidak harus selalu dengan membaca dan menghafal, tidak pula sekedar interaksi komunikasi dan materi dari guru kepada siswa (transfer of knowledge). Pembelajaran biologi harus dapat menciptakan interaksi langsung antara siswa dengan objek belajar yang dipelajari yaitu lingkungan. Bedasarkan hasil penelitian Nugroho (2013) bahwa dapat memanfaatkan lingkungan yaitu cagar alam Ulolanang Kecubung dan hasil penelitian Septianingrum (2012) bahwa dapat memanfaatkan lingkungan dengan


(4)

adanya keanekaragaman buah pada tanaman buah naga (Hylocereus sp) di agrowisata kusuma wanadri yang dijadikan sebagai sumber belajar pada materi keanekaragam hayati. Sehingga keanekaragaman anggek pada Hutan Gimikya dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar biologi yang menarik untuk materi keanekaragaman hayati yang memanfaatkan lingkungan dan dapat dijadikan penunjang pembelajaran biologi di Sekolah.

Berdasarkan berbagai alasan di atas perlu dilakukan penelitian mengenai “Eksplorasi Keanekaragaman Anggrek pada Kawasan Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua sebagai Sumber Belajar Materi Keanekaragaman Hayati” agar masyarakat mengetahui bahwasannya Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki keanekaragaman anggrek yang sangat banyak dan perlu untuk dijaga kelestariannya agar tidak mengalami kepunahan serta hasil dari eksplorasi anggrek pada Hutan Gimikya berupa Jurnal dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut muncul rumusan masalah yaitu:

1. Apa saja spesies anggrek yang terdapat pada Kawasan Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua?

2. Bagaimana keanekaragaman anggrek yang terdapat pada Kawasan Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua?

3. Bagaimana hasil penelitian ini dikembangkan menjadi sumber belajar biologi SMA?


(5)

1.3 Tujuan

Tujuan utama penelitian ini adalah:

1. Mengetahui spesies anggrek yang terdapat pada Kawasan Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua.

2. Mengetahui keanekaragaman anggrek pada Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua sebagai bahan ajar materi keanekaragaman hayati.

3. Hasil penelitian ini untuk dikembangkan menjadi sumber belajar biologi SMA kelas X melalui analisis KD, silabus dan RPP pada materi pembelajaran Keanekaragaman Hayati dan pembuatan bahan ajar jurnal.

1.4Manfaat

1. Manfaat praktis dari hasil penelitian ini dapat menyumbangkan pengetahuan tentang Keanekaragaman Anggrek di Papua sehingga dapat dijadikan referensi sebagai sumber belajar biologi materi Keanekaragaman Hayati dan dijadikan data keanekaragaman dan kelimpahan anggrek di Papua.

2. Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuwan bagi penulis pada pengetahuan terkait dengan eksplorasi keanekaragaman Anggrek dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya yang berkaitan dengan topik ini.

1.5 Definisi Istilah

1. Eksplorasi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyelidiki suatu keadaan.


(6)

2. Keanekaragaman hayati merupakan bermacam-macam atau beragam jenis keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah.

3. Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki bunga indah serta dapat bertahan lama.

4. Sumber Belajar merupakan tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang memiliki informasi dan dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.

1.6 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah pada tujuan yang akan telah ditetapkan, maka dibuat batasan masalah yang meliputi:

1. Keanekaragaman spesies anggrek diperoleh berdasarkan spesies tanaman anggrek yang ditemukan didalam plot-plot penelitian yang dibuat di Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua.

2. Data penunjang berupa jenis pohon inang dan foto/gambar kawasan hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua.

3. Hasil eksplorasi anggrek pada hutan Gimikya Kabupaten Mappi digunakan untuk menyusun jurnal sebagai sumber belajar materi keanekaragaman hayati.