42
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan judul yaitu proses dan dampak pelatihan pembuatan bulu mata palsu bagi pemuda putus sekolah di Kelurahan Purbalingga Lor Kecamatan
Purbalingga Kabupaten Purbalingga, maka penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif. Metode diskriptif kualitatif dapat diartikan
sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian orang, lembaga dan
masyarakat pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak dan sebagaimana adanya Nawawi 2005: 63. Sedangakan menurut Sukardi 2004: 44
Pada penelitian deskriptif kualitatif, para penelti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu secara jelas dan sistematis.
Penelitian deskriptif kualitatif ini melakukan eksplorasi, menggambarkan, dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang
berlaku atas dasar data yang berlaku di lapangan. Alasan memilih menggunakan metode tersebut karena dalam penelitian
ini data hasil penelitian berupa data deskriptif yang tidak dihitung menggunakan rumus-rumus statistik. Penelitian ini bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, dan dengan memanfaatkan berbagai metode
ilmiah. Dengan dasar penelitian tersebut, maka diharapkan penelitian ini mampu memberikan gambaran yang jelas, terinci dan ilmiah.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Jalan Lingkar Utara Nomor 42 Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga. Alasan
dipilihnya Kelurahan Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga sebagai lokasi penelitian yaitu: pertama karena penelitian ini tertarik
untuk meneliti lebih dalam lagi tentang program pelatihan yang ada di Kelurahan. Kedua karena usaha bulu mata palsu dapat menjanjikan dan telah terbukti
hasilnya sudah eksport luar negeri.
3.3 Subyek Penelitian